Anda di halaman 1dari 3

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 : LATIHAN BERCAKAP-CAKAP
Nama Kelompok 4 :
1. Andre Alfiannor Wahid
2. Desta Setyo Wijanarko
3. Diana Eka Priyani
4. Laili Muthia Ghina

Kelompok PKM : Teluk Dalam


Hari/Tanggal : Senin, 21 November 2022
Nama Kien : Ny. A
Pertemuan ke :3

I. Proses keperawatan
A. Kondisi Klien
Data subjektif : Px mengatakan masih merasa melihat bayangan orang
yang menakutkan disaat siang dan malam hari pasien
terbangun pada malam hari sekitar jam 02.00-03.00.
Data Objektif :
- Jari-jari tangan Pasien tampak tremor
- Pasien tampak berbicara pelan dan lambat
- Afek labil
Diagnosis Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi
Audio dan Visual

B. Rencana Keperawatan :Latihan mengontrol halusinasi dengan bercakap


cakap dengan orang lain

C. Tujuan Keperawatan :
1. Kognitif
a) Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi
b) Meneybutkan akibat yang ditimbulkan
c) Menyebutkan cara mengatasi halusinasi
2. Psikomotor
a) Pasien mampu mengontrol halusinasinya dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.
3. Afektif
a) Merasakan manfaat dari latihan yang dilaksanakan
b) Membedakan perasaan sebelum dan sesudah latihan

II. Strategi Komunikasi Terapeutik


A. Orientasi
1. Salam, berkenalan
“Assalamu’alaikum A apakah masih ingat dengan saya?

2. Evaluasi /Validasi
“Bagaimana perasaan A hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul
? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?Berkurangkan suara-
suaranya Bagus!”

3. Jelaskan maksud dan tujuan


“Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Yang bertujuan
untuk mempermudah A mengatasi halusinasi dengan benar dengan cara
berinteraksi dengan orang lain.”
4. Membuat / memvalidasi kontrak
“Baiklah A kita akan latihan selama 20 menit. Mau di mana? Di sini saja?
Apakah A bersedia?”

B. Kerja
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau A mulai mendengar suara-
suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan A Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara.
Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya ibu A
katakan: Bu, ayo ngobrol dengan A. A sedang dengar suara-suara. Begitu A.
Coba A lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
Bagus! Nah, latih terus ya A!”
C. Terminasi
1. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan A setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara
yang A pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua
cara ini kalau A mengalami halusinasi lagi.”
2. Tindak lanjut
“Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas
terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/
Di sini lagi?.
3. Kontrak (TWT)
“Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian A. Mau jam
berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta
sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok pagi saya akan ke mari lagi.
Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas
terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/
Di sini lagi? Sampai besok ya. Assalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai