Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 4 KEPERAWATAN JIWA

“HALUSINASI”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4

Asysyifa Yulifathya (PO7220120 1670)

Rizki Ramadhani (PO7220120 1691)

Tessa Tiara Paramitha (PO7220120 1698)

Kelas : 3B Keperawatan
Dosen Pembimbing : Ibu Indah Dwi Astuti, S. Kep., Ners., M. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN POLTEKKES
KEMENKES TANJUNGPINANG
TAHUN 2022
SOP STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI

SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara


mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan
cara pertama yaitu menghardik halusinasi

No Aspek Yang Dinilai


A. Tahap Pra Interaksi
Siapkan alat-alat yang meliputi:
1. Kertas buku catatan
2. Pena
B. Tahap Orientasi
1. Sapa klien, ucapkan salam
”Assalamualaikum bu. Saya perawat yang akan
merawat ibu. Nama Saya SS, senang
dipanggil S. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa”
2. Tanya kabar dan keluhan klien
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu
saat ini”
3. Kontrak waktu
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang suara yang selama ini ibu dengar tetapi tak
tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang
tamu? Berapa lama?
“Bagaimana kalau 30 menit”
C. Tahap Kerja
1. Tanyakan tentang halusinasinya
”Apakah ibu mendengar suara tanpa ada
wujudnya?Apa yang dikatakan suara itu?”
2. Tanyakan waktunya
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-
waktu? Kapan yang paling sering ibu dengar suara?
Berapa kali sehari ibu alami? Pada keadaan apa suara
itu terdengar?
3. Apakah pada waktu sendiri?”
Tanyakan keluhan klien
4. ” Apa yang ibu rasakan pada saat mendengar suara
itu?”
Tanyakan apa koping sementara klien
Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu?
Apakah dengan cara itu suara-suaraitu hilang?
5. Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk
mencegah suara-suara itu muncul?
Sarankan solusi
” ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara
itu muncul. Pertama, denganmenghardik suara
tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
6. orang
lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadw
al, dan yang ke empat minum obat dengan teratur.”
Bujuk agak mau melakukan salah satu saran
7. yang telah kamu berikan
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu
dengan menghardik”.
Mulai mengajarkan
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara
itu muncul, langsung ibu bilang, pergi saya
tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu. Begitu diulang -
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba ibup
eragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya
bagus ibu udah bisa”
D. Tahap Terminasi
1. Tanyakan keluhan dan tentukan kontrak baru
” Bagaimana perasaan D setelah peragaan
latihan tadi?” Kalau suara-suara itu muncul lagi,
silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat
jadwal latihannya. Mau jamberapa saja latihannya?
(Saudara masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasidalam jadwal kegiatan harian pasien).
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan
latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang
kedua? Jam berapa D?Bagaimana kalau dua jam
lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana
tempatnya”
”Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”
E. Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan
Nama dan tanda tangan
Tanggal dan jam pemeriksaan
Hasil pemeriksaan
SP 2 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain

No Aspek Yang Dinilai


A. Tahap Pra Interaksi
Siapkan alat-alat yang meliputi:
1. Kertas buku catatan
2. Pena
B. Tahap Orientasi
Sapa klien, ucapkan salam
Tanya kabar dan keluhan klien
Kontrak waktu
“Assalammu’alaikum bu. Bagaimana perasaan ibu
hari ini? Apakah suara-suaranya masihmuncul ?
Apakah sudah dipakai cara yang telah kita
latih?Berkurangkan suara-suaranya Bagus! Sesuai
janji kita tadi saya akan latih cara kedua untuk
mengontrol halusinasi denganbercakap-cakap
dengan orang lain. Kita akan latihan selama 20
menit. Mau di mana? Di sini saja?
C. Tahap Kerja
1. Tanpa mengulangi 7 tahap di SP 1 dilanjutkan
cara kedua
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi
yang lain adalah dengan bercakap-cakapdengan
orang lain. Jadi kalau ibu mulai mendengar suara-
suara, langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan ibu.
Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar
suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau
ada orang dirumah misalnya ada suami atau anak
katakan: Kak, ayo ngobrol dengan ibu. ibu sedang d
engar suara-suara. Begitu bu. Coba Dlakukan
seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba
sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya bu!”
D. Tahap Terminasi
1. Tanyakan keluhan dan tentukan kontrak baru
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini?
Jadi sudah ada berapa cara yang ibu
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,
cobalah kedua cara ini kalau ibu mengalami
halusinasi
lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bu. Mau jam berapa latihan
bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur
serta sewaktu-waktu suara itu muncul!
Besok pagi saya akan ke mari lagi. Bagaimana kala
u kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktivitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00? Mau di mana/ Di sini lagi?Sampai
besok ya. Assalamualaikum”
E. Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan
Nama dan tanda tangan
Tanggal dan jam pemeriksaan
Hasil pemeriksaan

SP 3 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga :


melaksanakan aktivitas terjadwal

No Aspek Yang Dinilai


A. Tahap Pra Interaksi
Siapkan alat-alat yang meliputi:
1. Kertas buku catatan
2. Pena
B. Tahap Orientasi
Sapa klien, ucapkan salam
Tanya kabar dan keluhan klien
Kontrak waktu
“Assalamu’alaikum
bu. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah suara-
suaranya masih muncul? Apakah sudah dipakai dua
cara yang telah kita latih ? Bagaimana hasilnya
? Bagus! Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar
cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjad
wal. Mau di mana kita bicara? Baik kita duduk di rua
ng tamu. Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau
30 menit? Baiklah.”

C. Tahap Kerja
1. Evaluasi apakah klien sudah bisa melakukan 2
cara yang diajarkan sebelumnya
“Apa saja yang biasa ibu lakukan? Pagi-
pagi apa kegiatannya, terus jam berikutnya (terus
ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai
malam).Wah banyak sekali
kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini
(latih kegiatan tersebut). Bagus sekali ibu bisa
lakukan. Kegiatan ini dapat ibu lakukan untuk
mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain
akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada
kegiatan.
D. Tahap Terminasi
1. Tanyakan keluhan dan tentukan kontrak baru
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-
cakap cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara?
Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita
latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari
kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian
ibu.Coba lakukan sesuai jadwal ya!( Saudara dapat
melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut
sampai terpenuhi seluruh aktivitas dari pagi sampai
malam) Bagaimana kalau menjelang makan siang
nanti, kita membahas cara minum obat yang baik
serta guna obat. Mau jamberapa? Bagaimana kalau
jam 12.00 pagi?Di ruang makan ya! Sampai
jumpa.Wassalammualaikum.
E. Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan
Nama dan tanda tangan
Tanggal dan jam pemeriksaan
Hasil pemeriksaan

SP 4 Pasien Melatih pasien menggunakan obat secara teratur

No Aspek Yang Dinilai


A. Tahap Pra Interaksi
Siapkan alat-alat yang meliputi:
1. Kertas buku catatan
2. Pena
B. Tahap Orientasi
Sapa klien, ucapkan salam
Tanya kabar dan keluhan klien
Kontrak waktu
“Assalammualaikum bu. Bagaimana perasaan ibu
hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ?
Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih
? Apakah jadwal kegiatannya sudahdilaksanakan ?
Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. Hari ini
kita akan mendiskusikantentang obat-obatan yang ibu
minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil
menunggu makan siang. Di sini saja ya bu?”
C. Tahap Kerja
1. Evaluasi apakah klien sudah bisa melakukan
cara-cara yang diajarkan sebelumnya
“bu adakah bedanya setelah minum obat secara
teratur. Apakah suara-suara
berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya
suara-
suara yang ibu dengar dan mengganggu selama initid
ak muncul lagi. Berapa macam obat yang
Dibuminum ?(Perawat menyiapkan
obat pasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam
gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini yang
putih (THP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya
untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah
jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanyauntuk
pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh
diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, se
bab kalau putus obat, ibu akan kambuh dan sulit untu
k mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat
habis ibu bisa minta ke dokter untuk mendapatkan
obat lagi. Ibu juga harus teliti saat menggunakan
obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya ibu
harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar
punya ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang
lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya,dengan cara yang benar.
Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya.ibu
juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali
minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
D. Tahap Terminasi
1. Tanyakan keluhan dan tentukan kontrak baru
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap
tentang obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk
mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!(jika
jawaban benar).Mari kita masukkan jadwal minum
obatnya pada jadwal kegiatan ibu. Jangan lupa pada
waktunya mintaobat pada perawat atau pada keluarga
kalau di rumah. Nah makanan sudah datang. Besok
kitaketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara
mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau
jamberapa? Bagaimana kalau jam 10.00. sampai
jumpa. Wassalammu’alaikum.
E. Tahap Dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan
Nama dan tanda tangan
Tanggal dan jam pemeriksaan
Hasil pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA

Modul Asuhan Keperawatan MPKP

Halawa, A. (2017). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi Sesi


1-2 Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada
Pasienskizofrenia Di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwamenur Surabaya.
Jurnal Keperawatan, 4(1), 30-37.

Keliat B, dkk. (2017). Proses Keperawatan Jiwa Edisi II. Jakarta : EGC.

Kemenkes RI. (2019).Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS.Jakarta: Kemenkes


RI.

Anda mungkin juga menyukai