OLEH:
NI PUTU DIAH PRADNYA PARAMITHA
2214901093
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
TN. S DENGAN HIPERTENSI PADA TN. T
JALAN PULAU ENGGANO NO 34 BR/LINK. BEGAWAN
KELURAHAN PEDUNGAN DENPASAR SELATAN
A. Pengkajian
Pengumpulan data dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Oktober 2022 pukul 16.00
WITA. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
dan dokumentasi.
a. Data umum
1) Kepala Keluarga
a) Nama : Tn. S
b) Umur : 45 Tahun
c) Jenis kelamin : Laki-Laki
d) Pendidikan : Tamat SD/Sederajat
e) Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
f) Agama : Hindu
g) Suku/Bangsa : Indonesia
h) Alamat : Jalan Pulau Enggano No.34
Br/Link. Begawan, Kel. Pedungan
Denpasar Selatan
i) Tanggal pengkajian : 12 Oktober 2022
2) Komposisi Keluarga
Tabel 1
Komposisi Keluarga Tn. S
No Nama L/P Umu Hub. dg Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kondisi Ket
r (th) KK
3). Genogram
4 Tn. T Tidak - - -
bekerja
5 Ny. R IRT - - -
Penjelasan:
Pendapatan keluarga Tn. S didapatkan dari pendapatan kerja Tn. S.
Pendapatan dalam satu bulan keluarga Tn. S yaitu Rp. tidak tetap.
Untuk total pengeluaran keluarga Tn. P dalam satu bulan yaitu Rp. dan
pengeluaran ini bisa berubah tiap bulan (tidak tetap). Jika ada
pendapatan yang bersisa maka sisa pendapatan tersebut akan ditabung
oleh keluarga Tn. S.
8) Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. T tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi,
tetapi apabila ada waktu luang dan acara keluarga besar bersama cucu
maka Tn. T sekeluarga akan berekreasi ke pantai. Selain itu, biasanya
hanya berkumpul di rumah sambil bercerita.
b. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan saat ini
Keluarga Tn. T saat ini dalam tahap VIII. Tahap terakhir perkembangan
keluarga ini adalah dimulai pada saat pensiunan salah satu atau kedua
pasangan, berlanjut sampai kehilangan salah satu pasangan, dan
berakhir dengan kematian pasangan yang lain. Tugas perkembangan
keluarga pada tahap terakhir ini adalah mempertahankan penataan
kehidupan yang memuaskan dan kembali kerumah setelah individu
pensiun/berhenti bekerja dapat menjadi problematik. Tahap
perkembangan keluarga Tn. T tidak ada yang belum terpenuhi.
2) Riwayat keluarga sebelumnya
a) Tn. S sebagai kepala keluarga jarang sekali sakit, tidak mempunyai
masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan
maupun kebutuhan dasar yang lain, mempunyai keturunan
hipertensi. Merokok.
b) Ny. S sebagai istri jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah
kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun
kebutuhan dasar yang lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi.
Tidak merokok.
c) An. M jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan
d) Tn. T memiliki riwayat penyakit hipertensi lebih dari 5 tahun yang
lalu, belum pernah cek kesehatan ke pelayanan kesehatan, tidak
minum obat, hanya saja selalu dibuatkan jus seledri oleh cucunya
jika klien mengeluh sakit kepala. Tn. T terkadang mempunyai
masalah dengan istirahat biasanya sulit tidur di malam hari, Tn. T
untuk kebutuhan sehari-hari dibantu oleh istri, anak atau cucu yang
tanggal bersama. Hipertensi menurun dari keluarganya selain itu
dulu saat Tn. T masih bisa beraktivitas/produktif Tn. T memiliki
kebiasaan merokok sebagai gaya hidupnya.
e) Ny. R jarang sekali sakit, tidak mempunyai masalah kesehatan yang
serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun kebutuhan dasar
yang lain, tidak mempunyai keturunan hipertensi. Tidak merokok.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn. T adalah rumah warisan keluarga
dengan luas rumah ± 2 are. Denah rumah bagian depan terdapat kamar
Tn. T di bagian selatan sebelah kanan dan tugu karang diselatan sebelah
kiri. Tiga kamar tidur di bagian tengah dan didepannya terdapat kamar
tamu. Sedangkan denah di bagian utara sebelah timur terdapat merajan
dan didepannya terdapat bale dangin. Dapur, toilet dan Gudang berada
disebelah barat. Rumah terdiri atas satu lantai dan menggunakan
keramik dalam keadaan bersih. Halaman rumah sudah di semen.
Penataan peralatan rumah tangga tertata rapi. Memiliki sirkulasi udara
yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik, dan memiliki sistem
penerangan ruang yang baik.
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn. S
1 2 7
3
6
8
4 5 9
10
8
Keterangan :
Pintu Masuk : 10 Teras depan :3 Merajan :7
Kamar :1 Seka nem :5 Bale dangin :8
Kamar :2 Dapur :4 Toilet :9
Tugu Karang : 6
Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka, Tidak ada luka,
kulit lembab, kulit lembab, kulit lembab, kulit lembab,
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
Ekstremitas tekan tekan tekan tekan
555 555 555 555 555 555 555 555
555 555 555 555 555 555 555 555
Genetalia
Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji Tidak Terkaji
dan Anus
g. Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek: Tn. T mengatakan dirinya menderita penyakit
hipertensi.
Stresor jangka panjang: Tn. S khawatir karena Tn. T mengidap penyakit
tekanan darah tinggi. Tn. S juga mengungkapkan kesulitan dalam
merawat Tn. T karena tidak mengetahui cara merawat yang benar.
2) Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor
Tn. T dan keluarga mampu bertindak ojektif dan realistis bilamana
menghadapi keadaan yang stress dengan cara berekreasi dengan
berjalan-jalan di pekarangan rumah.
- -
i. Rumusan Masalah
1) Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga
2) Defisien pengetahuan keluarga
Jumlah 4 1
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat dan mengenal masalah anggota
keluarga dengan hipertensi ditandai dengan Tn. T mengatakan tidak pernah
diajak control kesehatan oleh keluarga karena semua sibuk bekerja. Tn. T
mengatakan tidak minum obat hipertensi, kadang-kadang minum jus seledri
jika kepala pusing yang dibuatkan oleh cucunya, serta tidak melakukan diet
hipertensi. Tn. S dan keluarga belum mengetahui lebih jelas tentang
penyakit hipertensi yang diderita oleh ayahnya yaitu Tn. T dan tentang cara
perawatannya. Tn. T mengatakan suka makanan yang asin seperti ikan asin.
Hasil pemeriksaan tekanan darah Tn. T pada saat pengkajian yaitu 190/100
mmHg. Keluarga tampak tidak mampu melakukan tindakan untuk
mengurangi faktor resiko hipertensi dengan tidak melakukan diet hipertensi.
2. Defisien pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
dalam mengenal masalah Hipertensi ditandai dengan Tn. S tidak memahami
bagaimana penanganan penyakit hipertensi secara tepat, Tn. S mengatakan
khawatir terhadap kondisi ayahnya yaitu Tn. T karena hanya mengetahui
sedikit tentang penyakit hipertensi, Tn. S juga mengungkapkan kesulitan
dalam merawat Tn. T karena tidak mengetahui cara merawat yang benar.
Tn. S tampak bertanya-tanya mengenai penyakit Tn. T. Tn. S tampak
kebingungan dan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
ayahnya.
C. Rencana Keperawatan
1) Prioritas Diganosa Keperawatan
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat dan mengenal
masalah anggota keluarga dengan hipertensi ditandai dengan Tn. T
mengatakan tidak pernah di ajak kontrol oleh keluarga karena semua
sibuk bekerja, Tn. T. mengatakan bahwa tidak minum obat hipertensi
kadang-kadang diberikan jus seledri oleh cucunya jika kepala pusing.
serta tidak melakukan diet hipertensi, Tn. S dan keluarga belum
mengetahui lebih jelas tentang penyakit hipertensi yang diderita oleh
ayahnya yaitu Tn. T dan tentang cara perawatannya Tn. T mengatakan
suka makanan yang asin seperti ikan asin. Hasil pemeriksaan tekanan
darah Tn. T pada saat pengkajian yaitu 190/100 mmHg. Keluarga
tampak tidak mampu melakukan tindakan untuk mengurangi faktor
resiko hipertensi dengan tidak melakukan diet hipertensi
2) Rencana Keperawatan
Perencanaan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Dengan Hipertensi
Pada Tn. T di Jalan Pulau Enggano No. 34 Br/Link. Begawan
Kelurahan Pedungan Denpasar Selatan
lingkungan yang
sehat.
5. Setelah 1 x 60 Respon verbal. Manfaat 15) Inform
menit kunjungan, kunjungan ke asikan mengenai
keluarga mampu fasilitas pengobatan dan
memanfaatkan kesehatan: pendidikan
fasilitas pelayanan - Mendapatkan kesehatan yang
kesehatan. pelayanan dapat diperoleh
Dengan cara: kesehatan keluarga di
- Menyebutkan pengobatan klinik/puskesmas.
manfaat kunjungan hipertensi. 16) Motiva
ke fasilitas - Mendapatkan si keluarga untuk
kesehatan. pendidikan menyebutkan
kesehatan kembali hasil
tentang diskusi.
hipertensi. 17) Beri
reinforcement
positif atas hasil
yang dicapainya.
3) Implementasi
Implementasi Keperawatan Pada Keluarga Tn. S Dengan Hipertensi
Pada Tn. T di Jalan Pulau Enggano No. 34 Br/Link. Begawan
Kelurahan Pedungan Denpasar Selatan
1. Senin 17 I S: Diah
Oktober - Ny. P dan keluarga mengatakan
2022 sudah mengerti penyakit
Pukul 16.00 hipertensi.
s/d 17.00 - Ny. P dan keluarga mengatakan
WITA mengerti bagaimana pentingnya
istirahat, diet yang tepat.
- Keluarga mengatakan sudah
mengerti tentang perawatan diet
pasien hipertensi.
- Keluarga dan Ny. P mengatakan
paham dan mengerti tentang
manfaat mengetahui cara
melakukan terapi rendam kaki
dengan air hangat.
O:
A: tupen 1 tercapai
Tupen 2 tercapai
Tupen 3 tercapai
Tupen 4 tercapai
Tupen 5 tercapai
Daulya, NM. 2017. Pengaruh Rendam Kaki dengan Air Hangat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Kelurahan Timbangan Tahun
2017. Jurnal Kesehatan.
Dewi, UE. 2017. Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di RT 7 RW 5 Kelurahan
Wonoteto Kecamatan Wonokromo. Jurnal keperawatan.
Ningtiyas AP. Pengaruh Rendam Kaki dengan Air Hangat terhadap Kualitas Tidur
Usia Lanjut di Dusun Mangiran Trimurti Srandakan Bantul[Skripsi].
Yogyakarta; 2014
Santoso, DA. 2015. Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPK
Puskesmas Khatulistiwa Kota Pontianak. Jurnal Kesehatan.