Anda di halaman 1dari 15

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PERTAMEDIKA

KEPERAWATAN JIWA

Disusun Oleh:

Yeni Marlina

PROGRAM STUDI PROFESI


NERS SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN
PERTAMEDIKA

2022/2023
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke 1
Tanggal 25-9- 2022
Pertemuan : ke 1
Hari/Tanggal : Minggu / 25-9-2022
Nama Klien : Tn. E

Alamat : Kp. Lebaksiuh RT 04 RW 01 Ds. Cijaku Kec.


Cijaku
A. Kondisi

Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga kea rah tertentu, dan menutup telinga. Klien mengatakan mendengar
suara- suara atau kegaduhan, mendengar suara yang mengajaknya bercakap-
cakap, dan mendengar suara menyuruh melakukan sesuatau yang berbahaya.

B. Diagnosis Keperawatan
Perubahan Persepsi Sensori: Halusinasi
C. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan criteria sebagai berikut.
1) Ekspresi wajah bersahabat
2) Menunjukkkan rasa senang
3) Klien bersedia diajak berjabat tangan
4) Klien bersedia menyebutkan nama
5) Ada kontak mata
6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat
7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.
b. Membantu klien mengenal halusinasinya
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi
D. Intervensi Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.
b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi
halusinasi, frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi
c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
Tahapan tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Jelaskan cara menghardik halusinasi
2) Peragakan cara menghardik halusinasi
3) Minta klien memperagakan ulang
4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien
yang sesuai
5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien
E. Strategi Pelaksanaan

1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore, assalamualaikum…...........Boleh Saya kenalan dengan Bapak?
Nama Saya………….. boleh panggil Saya...........Saya Mahasiswa Pertamedika,
Saya sedang praktik di sini dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 21.00
WIB. Kalau boleh Saya tahu nama Bapak siapadan senang dipanggil dengan
sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada
keluhan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik
“Apakah Bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut
Bapak sebaiknya kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol
tentang suara dan sesuatu yang selama ini Bapak dengar dan lihat tetapi
tidak tampak wujudnya?”
2) Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
3) Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang ???
Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???

2. Kerja
“Apakah Bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?”
“Apa yang dikatakan suara itu?”
“Apakah Bapak melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”
“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu
saja?”
“Kapan paling sering Bapak melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Bapak mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”
“Apa yang Bapak rasakan pada saat melihat
sesuatu?”“Apa yang Bapak lakukan saat melihat
sesuatu?”
“Apa yang Bapak lakukan saat mendengar suara tersebut?”
“Apakah dengan cara itu suara dan bayangan tersebut hilang?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara atau bayangan
agar tidak muncul?”
“Bapak ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul.”“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”

2
“Caranya seperti ini:
1) Saat suara-suara itu muncul, langsung Bapak bilang dalam hati, “Pergi
Saya tidak mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu.
Begitu diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba
Bapak peragakan!Nah begitu bagus! Coba lagi! Ya bagus Bapak
sudah bisa.”
2) Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Bapak bilang, pergi Saya
tidakmau lihat.............Saya tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu
diulang-
ulang sampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Bapak
peragakan! Nahbegitu bagus! Coba lagi! Ya bagus Bapak sudah
bisa.”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak merasa senang
tidakdengan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah suara dan atau bayangan itu agar tidak
muncul lagi.”
c. Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?”
(Masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri makan Bapak
menuliskan M,jika Bapak melakukannya dibantu atau diingatkan oleh
keluarga atau teman maka Bapak buat Bapak, Jika Bapak tidak melakukanya
maka Bapak tulis T. apakah Bapak mengerti?).
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bapak, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya
berbicaradengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu muncul?”
2) Waktu
“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB,
bisa?”
3) Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai
jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………

apakah Bapak mendengar suara-suara yang aneh atau seperti bisikan-bisikan aneh?”

“biasanya suara yang bagaimana yang Bapak Dengar? dan apakah Bapak pernah melihat
bayangan yang tanpa wujud atau tidak ada wujudnya?”saya belum pernah mengalami hal
tersebut, tapi saya bisa merasakan apa yang Bapak rasakan?”disini juga ada yang mengalami hal
seperti Bapak, jadi Bapak tidak usah merasa khawatir atas suara-suara atau bayangan yang aneh-
aneh tadi Bapak. saya akan bersedia untuk membantu Bapak, jika Bapak mengalami kejadian-
kejadian seperti itu. ”kapan biasanya Bapak mendengarkansuara-suara aneh atau bayangan yang
aneh?” dan sering apa tidak? pada situasi bagaimana suara-suara atau bayangan itu muncul
Bapak? dan pada kondisi yang bagaimana suara serta bayangan itu hilang?”bagaimana perasaan
Bapak mendengar suara serta melihat bayangan yang aneh? apakah Bapak merasa takut,sedih
marah atau bagaimana?”dan apa yang Bapak lakukan? saya mengerti perasaan Bapak, tapi
jangan terlalu menikmati bayangan yang Bapak lihat.karena bisa mempengarui pikiran Bapak.”
3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke 2
Tanggal 26-9- 2022
Pertemuan : ke 2
Hari/Tanggal : Senin / 26-9-2022
Nama Klien : Tn. E

Alamat : Kp. Lebaksiuh RT 04 RW 01 Ds. Cijaku Kec.


Cijaku

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang

DS : Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas

B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori : halusinasi

C. Tujuan
Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

D. Intervensi Keperawatan
Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.

E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, Bapak? Bagaimana kabarnya hari ini? Bapak
masih ingat dong dengan saya? Bapak sudah mandi belum? Apakah Bapak sudah
makan?
 Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan Bapak hari ini? Kemarin kita sudah
berdiskusi tentang halusinasi, apakah Bapak bisa menjelaskan kepada saya
tntang isi suara-suara yang Bapak dengar dan apakah Bapak bisa mempraktekkan
cara mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan menghardik?”
 Kontrak :
Topik :
”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruang
tamu mengenai cara-cara mengontrol suara yang sering Bapak dengar dulu agar
suara itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain.
Waktu :
Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja,
bagaimana Bapak setuju?”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut Bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu? Bapak setuju?”

b. Fase kerja
 ”kalau Bapak mendengar suara yang kata Bapak kemarin mengganggu dan
membuat Bapak jengkel. Apa yang Bapak lakukan pada saat itu? Apa yang telah
saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
 ”cara yang kedua adalah Bapak langsung pergi ke perawat. Katakan pada
perawat bahwa Bapak mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak Bapak
mengobrol sehingga suara itu hilang dengan sendirinya.
c. Fase terminasi

 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya


senag sekali Bapak mau berbincang-bincang denagan saya. Bagaimana
perasaanBapak setelah kita berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang Bapak katakan tadi, cara yang Bapak
pilih untuk mengontrol halusinasinya adalah......
 Tindak lanjut : ”nanti kalau suara itu terdengar lagi, Bapak terus praktekkan
cara yang telah saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran
Bapak.”

 Kontrak yang akan datang :


Topik :
”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol
halusinasi dengan cara yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan
yang bermanfaat.”
waktu :
”jam berapa Bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam ? Bapak setuju?”
tempat :
”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Termakasih Bapak
sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke 3
Tanggal 27-9- 2022
Pertemuan : ke 3
Hari/Tanggal : Selasa / 27-9-2022
Nama Klien : Tn. E

Alamat : Kp. Lebaksiuh RT 04 RW 01 Ds. Cijaku Kec.


Cijaku

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan
Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan aktifitas / kegiatan harian.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian
klien.
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, pak? Masih ingat saya ?
 Evaluasi validasi : ”Bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan
kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah Bapak masih mendengar suara-
suarayang kita bicarakan kemarin
 Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang
tentang suara- suara yang sering Bapak dengar agar bisa dikendalikan
engancara melakukan aktifitas / kegiatan harian.”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut Bapak cocok untuk kita berbincang-
bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Bapak setuju?”
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana Bapak
setuju?”
2. Fase Kerja
 ”cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi
tentang cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol halusinasi
yaitu caar ketiga adalah Bapak menyibukkan diri dengan berbagi
kegiatan yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun
saja.”
 ”jika Bapak mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri
dengan kegiatan seperti menyapa, mengepel, atau menyibukkan dengan
kegiatan lain.”
F. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama,
saya senag sekali Bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana
perasaan Bapak setelah berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”coba Bapak jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi
yang ketiga?
 Tindak lanjut : ”tolong nanti Bapak praktekkan cara mengontrol
halusinasi seperti yang sudah diajarkan tadi?
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana Bapak kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu dengan patuh
obat.”
Waktu :
”jam berapa Bapak bisa? Bagaimana kalau jam 08.00? bapak setuju?”
Tempat :
”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih
bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok
pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke 4
Tanggal 28-9- 2022
Pertemuan : ke 4
Hari/Tanggal : Rabu / 28-9-2022
Nama Klien : Tn. E

Alamat : Kp. Lebaksiuh RT 04 RW 01 Ds. Cijaku Kec.


Cijaku

A. Kondisi klien
DO : Klien tenang
DS : Klien mengatakan sudah lebih mendengar suara-suara yang tidak jelas
B. Diagnosa Keperawatan : halusinasi
C. Tujuan: Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
D. Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat
secara teratur (jenis, dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
E. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
F. Fase Orientasi :
 Salam terapeutik : ” Selamat pagi, Bapak? Masih ingat saya ???
 Evaluasi validasi : ” Bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini
? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi,
apa itu ? apakah Bapak masih mendengar suara- suara yang kita bicarakan
kemarin.
 Kontrak
Topik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang
obat-obatgan yang bapak minum.”
Tempat :
”dimana tempat yang menurut bapak cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalu di ruang tamu? bapak setuju?”
Waktu :
”kita nanti akan berbincang kurang lebih......menit, bagaimana Ibu setuju?”
2. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh bapak setiap hari. Obat yang warnanya ini
namanya....dosisnya.....mg dan yang warna.....dosisnya.....mg. kedua obat ini
diminum....sehari siang dan malam, kalau yang warna...minumnya....kali sehari. Obat
yang warnanya....ini berfungsi untuk mengendalikan suara yang sering bapak dengar
sedangkan yang warnanya putih agar bapak tidak merasa gelisah. Kedua obat ini
mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah
terus, kencing tidak lancar. Sudah jelas bapak? Tolong nanati bapak sampaikan ke
dokter apa yang bapak rasakan setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum terus,
mungkin berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kemudian bapak jangan berhenti
minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang bapak alami sekarang
akan muncul lagi, jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh bapak pada saat
mionum obat yaitu beanr obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar
frekuensi. Ingat ya bapak..?!!”
3. Fase Terminasi
 Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag
sekali bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Ibu setelah
berbincang-bincang?”
 Evaluasi obyektif : ”coba bapak jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya?
 Tindak lanjut : ”tolong nanti bapak minta obat ke perawat kalau saatnya minum
obat.”
 Kontrak yang akan datang
Topik:
”bagaimana Ibu kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi AktifitasKelompok)
yaitu menggambar sambil mendengarkan musik.”
Waktu :
”jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau jam .? bapak setuju?”
Tempat :
”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih bapak sudah
mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Harga Diri Rendah
SP 1
Pertemuan ke 5
Tanggal 05-10- 2022
Pertemuan : ke 5
Hari/Tanggal : Rabu / 05-10-2022
Nama Klien : Tn. E
Alamat : Kp. Lebaksiuh RT 04 RW 01 Ds. Cijaku Kec. Cijaku
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan sedih karena di tolak cinta
- Klie mengatakan sedih jika melihat orang lain yang bersama kekasihnya
- Jika ada masalah tidak menceritakannya kepada orang lain
- Klien mengatakan suka beres-beres dirumahnya
b. Data Objektif
- Klien tampak sedih melihat orang lain bersama kekasihnya
- Klien tidak menceritakan alasan tidak mau meceritakan masa lalunya.
- Klien tampak memperagakan cara menanam pohon
- Klien senang dengan kegiatan yang dipilihnya
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan :
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
c. Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki
d. Pasien dapat melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

4. Tindakan Keperawatan
SP I P
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
b. Membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat dilakukan
c. Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien
d. Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
f. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum the.. masih ingat dengan saya?” iyaa betul sekali the..”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bapak terlihat lebih segar”
c. Kontrak
1) Topik
“Pak, bagaimana kalau kita mengobrol tentang kamampuan dan kegiatan yang
pernah bapak lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang bisa bapak
lakukan dirumah”
2) Waktu
“Bagaimana pak.. apakah bapak mau? waktunya mau 10 menit atau 15 menit?”
3) Tempat
“Karena bapak bersedia, dimana kita mau berbincang-bincang? bagaimana  kalau
kita bicarakan masalah ini di ruang tamu?”
2. Kerja
“Sekarang coba bapak cerita apa kegiatan bapak sehari hari dirumah mulai dari bangun
tidur?”
“Oh bagus ya pak, selain menanam pohon merapihkan tempat tidur dan mencuci sendal
apalagi, pak?”
“Wah bagus sekali ya pak ada 3 kemampuan dan kegiatan yang bapak miliki. Nah, pak dari
ke 3 kegiatan ini yaitu menanam pohon, Merapihkan tempat tidur, mencuci sendal, mana
yang ingin bapak lakukan pertama kali? Baik pak menanam pohon…
sekarang coba bapak lakukan bagaimana cara bapak menanam pohon yang biasa bapak
lakukan dirumah ? apa bapak mau ?Ya sudah, kita menuju halaman rumah bapak ya?”
“baik pak sebelum kita menanam pohon, kita siapakan pohon dan tanah. Bagus pak, sekarang
bapak gali tanah kurang lebih 30 cm kedalamannya, sekarang kita masukan pohon ke lubang
yang sudah di gali, Iya bagus pak, bapak sudah bisa menanam pohon.

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol dan latihan menanam pohon?”
2) Evaluasi Objektif
“Ternyata bapak banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan dirumah, salah
satunya menanam pohon yang sudah bapak praktekan dengan baik sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah, kemampuan ini dapat dilakukan dirumah. Sekarang mari kita masukan ke jadwal
mingguan. bapak mau berapa kali dalam seminggu menanam pohon? Bagus , yaitu pagi
jam berapa? lalu setelah sarapan pagi ya pak.”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Besok pagi kita latihan lagi ya pak kegiatan lainnya selain menanam pohon, yaitu
merapihkan tempat tidur. Apa bapak bersedia?”
2) Waktu
“Jam berapa kita akan latihan merapihkan tempat tidur? Bagaimana kalau jam 8
malam?”
3) Tempat
“Dimana kita akan merapihkan tempat tidur? Bagaimana kalau di rumah bapak?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Harga Diri Rendah
SP 2
Pertemuan ke 6
Tanggal 06-10- 2022
Pertemuan : ke 6
Hari/Tanggal : Kamis / 06-10-2022
Nama Klien : Tn. E
Alamat : Kp. Lebaksiuh RT 04 RW 01 Ds. Cijaku Kec. Cijaku
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan sudah bisa menanam pohon
- Klien melakukannya seminggu sekali
- Klien senang bisa menanam pohon
b. Data Obyektif
- Klien memperagakan cara menanam pohon
- Pohon yang klien tanam bagus
- Klien tampak senang dengan kegiatan yang dipilihnya

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan :
Pasien dapat melakukan kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan, yaitu
membersihkan tempat tidur
4. Tindakan Keperawatan
SP II P
a. Mengevaluasi jadwal harian klien
b. Melatih kemampuan kedua klien
c. Menganjurkan klien memasukkan kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum pak. Apakah bapak masih ingat dengan saya?” “Hebat. bapak masih
ingat nama saya.”
“Sesuai janji kemarin, saya datang lagi untuk melatih kemampuan lainnya yang bapak
pilih kemarin yaitu membersihkan tempat tidur.”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? “
”Bagaimana dengan kegiatan menanam pohon? Boleh saya lihat pohonnya? Wah bagus
sekali pohonnya. bagus pak.”
“Sekarang mari kita lihat jadwalnya, wah ternyata bapak telah melakukan kegiatan
menanam pohon sesuai jadwal, lalu apa manfaat yang bapak rasakan dengan melakukan
kegiatan menanam pohon secara terjadwal?”
c. Kontrak
1) Topik
“Sekarang kita akan kita akan lanjutkan latihan kegiatan yang kedua. Hari ini kita
mau latihan merapihkan tempat tidur, pak?”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan membersihkan tempat tidur?”

2. Kerja
“Baik, Setelah saya contohkan tadi, bagaimana jika bapak mencoba membersihkan tempat
tidur yang biasa bapak lakukan dirumah?”Sekarang bisa kita mulai pak?”
“Bagus sekali, bapak membersihkan tempat tidur dengan cara yang baik”.
3. Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan membersihkan tempat tidur?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang mari kita masukan dalam jadwal harian ya pak, mau berapa kali bapak
membersihkan tempat tidur?”
“Bagus 2 kali, pagi jam 6 dan sore jam 17”.
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk melatih kemampuan bapak yang ketiga,
yaitu mencuci sandal”
2) Waktu
“bapak mau jam berapa?”
“Baik jam 13 ya, pak.”
3) Tempat
“Tempatnya dimana, pak?”
“Bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 13 ya pak.
Wassalamualaikum wr.wb. teh.”

Anda mungkin juga menyukai