Anda di halaman 1dari 2

Jumat, 26 Februari 2010

PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN


RUMAH SAKIT
A.

1.
2.
3.
4.

PENGKAJIAN.
Asuhan keperawatan peripurna memerlukan data yang lengkap dan dikumpulkan secara terusmenerus, tentang keadaannya untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
Komponen pengkajian keperawatan meliputi :
Pengumpulan data dengan menggunakan format yang baku, sisitematis, diisi sesuai dengan item yang
tersedia, actual dan abash.
Pengelompokkan data berdasarkan data Biologis, Psikologis, social dan spiritual.
Pengkajian dilakukan sejak pasien dating sampai dengan pulang
Masalah dirumuskan bedasarkan data-data yang dikumpulkan.

B.

DIAGNOSA KEPERAWATAN.
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan pasien, dianalisa dan
dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan.
Criteria diagnosa keperawatan :
1. Diagnosa keperawatan dibuat harus sesuai dengan kondisi pasien yang dapat diketahui dari hasil
pengkajian.
2. Diagnosa keperawatan mengandung komponen Probelm, Etiologi (PE) atau Problem, Etiologi dan
Systom (PES).
3. Merumuskan diagnosa keperawatan yang aktual atau potensial.

C.
1.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

RENCANA KEPERAWATAN.
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan.
Komponen perencanaan keperawatan meliputi :
Menyusun prioritas masalah.
Prioritas tertinggi dilakukan pada masalah kesehatan yang mengancam kehidupan, prioritas kedua pada
masalah yang mengancam kesehatan dan prioritas ketiga masalah yang mempengaruhi perilaku.
Merumuskan tujuan yang akan dicapai.
Tujuan keperawatan untuk menanggulangi / mengatasi masalah yang telah dirumuskan dalam diagnosa
keperawatan dengan criteria spesifik, bias diukur, bias dicapai, realistic dan ada batas waktu.
Menentukan rencana tindakan keperawatan yang mengacu kepada :
Disususn berdasarkan tujuan asuhan keperawatan.
Melibatkan pasien/keluarga dengan mempertimbangkan latar belakang budaya pasien/keluarga.
Menentukan alternative tindakan yang tepat.
Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku.
Menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien.
Kalimat instruksi jelas, ringkas, tegas dan mudah dimengerti.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN.
Intervensi keperawatan adalah pelaksanaan rencana tindakan yang ditentukan dengan maksud agar
kebutuhan pasien terpenuhi secara maksimal.
1. Tindakan keperawatan dilaksanakan menacu pada rencana perawatan, dengan maksud untuk
mememnuhi kebutuhan pasien secara optimal.
2. Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan oleh pasien itu sendiri, perawat secara mandiri atau bekerja
sama dengan tim kesehatan lain.
3. Tenaga keperawatan harus mampu mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
4. Tindakan keperawatan direvisi berdasarkan hasil evaluasi.

5. Tenaga keperawatan mencatat secara ringkas dan jelas semua tindakan yang telah dilaksanakan.
E.
1.
2.
3.

Evaluasi Keperawatan.
Evaluasi mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi merupakan proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan.
Evaluasi diawali dari data perkembangan pasien kemudian menafsirkan dan membandingkan
perkembangan keadaan pasien sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dengan menggunakan kriteria
pencapaian tujuan yang ditetapkan, langkah evaluasi adalah mengukur dan membandingkan
perkembangan pasien dengan standar normal yang berlaku.
4. Hasil evaluasi dicatat dengan 3 (tiga) alternatif penafsiran yaitu ; tujuan tercapai, sebagian tercapai dan
sama sekali tidak tercapai.

F. Pencatatan Asuhan Keperawatan.


1. Menulis catatan asuhan keperawatan pada format yang berlaku.
2. Pencatatan Askep dilakukan sesuai dengan tindakan yang telah dilaksanakan.
3. Pencatatan Askep ditulis dengan jelas, ringkas, dan menggunakan istilah yang baku dan benar.
4. Perawat mencantumkan jam, tanggal dan paraf / nama jelas pada setiap selesai melakukan tindakan /
kegiatan keperawatan.
5. Berkas catatan keperawatan disimpan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu Formulir, No : .....

Anda mungkin juga menyukai