Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN

OKSIGENISASI

A. PENDAHULUAN
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan oleh manusia
dalam mempertahanankan keseimbangan fisiologi maupun psikologi yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Salah satunya adalah
kebutuhan oksigen. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam
proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.
Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup oksigen ruangan setiap kali
bernapas.
Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia.
Dalam tubuh,oksigen berperan penting di dalam proses metabolisme sel. Kekurangan
oksigen akan menimbulkan dampak yang bermakna bagi tubuh,salah satunya adalah
kematian. Karenanya, berbagai upaya perlu selalu dilakukan untuk menjamin kebutuhan
dasar ini terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanaannya, pemenuhan kebutuhan dasar
tersebut masuk ke dalam bidang garapan perawat. Karenanya, setiap perawat harus
paham dengan manifestasi tingkat pemenuhan oksigen pada kliennya serta mampu
mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk
itu perawat perlu memahami secara mendalam konsep oksigenisasi pada manusia.
B. Pemeriksaan Fisik pada anak yang mengalami gangguan kebutuhan oksigenisasi
1. Inspeksi
Mengamati tingkat kesadaran anak, penampilan umum, postur tubuh,
kondisi kulit dan membrane mukosa, dada, pola napas (frekuensi dan kedalaman
pernapasan,durasi inspirasi dan ekspirasi), ekspansi dada secara umum, adanya
deformitas dan jaringan parut pada dada.
2. Palpasi
Palpasi dilakukan dengan cara meletakan tumit tangan pemeriksa
mendatar diatas dada pasien. Saat palpasi perawat rnenilai adanya fremikan
"tujuh-tujuh" secara berulang. Jika pasien mengikuti instruksi tersebut secara
tepat, perawat akan merasakan adanya getaran pada telapak tanganya. Normalnya
fremitus taktil akan terasa pada individu yang sehat. Selain itu palpasi juga
dilakukan untuk mengetahui temperatur kulit, pengembangan dada, adanya nyeri
tekan, titik impuls maksimum, sirkulasi perlter.denyut nadi, pengisian kapiler.
3. Perkusi
Secara umum perkusi dilakukan untuk menentukan ukuran dan bentuk
organ dalam serta mengkaji adanya abnormalitas, cairan atau udara di dalam paru.
Perkusi sendiri dilakukan dengan menekan jari tengah (Tangan non dominan)
pemeriksa mendatar di atas dada pasien. Kemudianjari tersebut diketuk-ketuk
dengan menggunakan jari tengah tangan sebelahnya. Normalnya, dada
menghasilkan bunyi resonan atau gaung perkusi. Pada penyakit tertentu adanya
udara pada paru-paru menimbulkan bunyi hipersonan atau bunyi drum.
Sedangkan bunyi pekak terdengar apabila dilakukan di atas area yang mengalami
atelektasis.
4. Auskultasi
Auskultasi adalah proses mendengarkan suara yang dihasilkan di dalam
tubuh. Auskultasi dapat dilakukan langsung atau dengan menggunakan stetoskop.
Bunyi yang terdengar digambarkan berdasarkan nada, intensitas, durasi dan
kualitasnya. Untuk mendapatan hasil yang lebih akurat auskultasi hendaknya
dilakukan lebih dari satu kali. Pada pemeriksaan fisik paru, auskultasi dilakukan
dengan mendengarkan bunyi napas vesicular, bronchial, bronkoveskular, rales,
ronkhi, juga untuk mengetahui adanya perubahan bunyi napas serta lokasi dan
waktu terjadinya.
C. Penatalaksanaan Untuk Masalah Kebutuhan Oksigenisasi pada anak
1. Memberikan Posisi fowler dan semifowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan.
2. Latihan napas
Merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoli atau memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektaksis, meningkatkan efisiensi batuk, dan dapat
mengurangi stress. Tindakan ini hanya dapat dilakukan pada anak yang sudah bisa
mengikuti perintah.
3. Latihan batuk efektif
Latihan batuk efektif merupakan cara melatih pasien yang tidak memiliki
kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan jalan napas (taring, trachea,
dan bronkhiolus) dari secret atau benda asing.
4. Fisioterapi dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan melakukan postural drainage, clapping, dan
vibrating pada pasien dengan gangguan system pernapasan untuk meningkatkan
efisiensi pola pernapasan dan membersihkan jalan napas.
a.Postural drainage
Merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai POSISI
untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase
diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran).
b. Clapping (penepukan)
Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior dan memberikan getaran
(vibrasi) tangan pada daerah tersebut yang dilakukan pada saat pasien ekspirasi
c.Vibrating(menggetarkan)
Suatu tindakan yang diberikan kepada penderita dengan jalan latihan bernapas,
menggetarkan daerah dinding dada
5. Terapi oksigen
Terapi oksigen diberikan pada pasien yang mengalami gangguan ventilasi pada
seluruh area paru,pasien dengan gangguan pertukaran gas,serta mereka yang
mengalami gagal jantung dan membutuhkan terapi oksigen guna meneegah
terjadinya hipoksia.
6. Pemberian Nebulizer
Tindakan pemberian nebulizer untuk memobilisasi sekresi paru dengan cara
humidifikasi. Humidifikasi meningkatkan hidrasi membrane mukosa melalui
transudasi.
7. Suction/Pengisapan Lendir
Pengisapan lendir adalah tindakan untuk membersihkan saluran nafas bagian
dalam dengan menggunakan alat pengisap (suction), lender melalui hidung,
mulut atau trakea agar saluran nafas bebas dari sumbatan lendir.
8. Memasang dan memonitor transfusi darah
Transfusi darah adalah suatu tindakan memasukkan darah melalui
pembuluh darah vena yang bertujuan untuk memperbaiki volume intravaskuler
dan meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

Nama Mahasiswa : …………………… Nama Penguji : ………………

NIM : …………………… Tanda Tangan : ………………

Dilakukan
No Aspek Yang Dinilai
0 1 2
Pengkajian
1 Baca status klien
2 Kaji tanda-tanda kesulitan bernafas pada klien
3 Pantau frekuensi pernafasan klien
Persiapan
4 Mempersiapkan alat `
 Tabung oksigen lengkap dengan flow meter dan
humidifier
 Kanula nasal, masker
 Vaselin/jelly
 Bengkok
 Tissue
 Korentang
5 Mencuci tangan
Pelaksanaan
6 Memberi salam dan memperkenalkan diri
7 Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama,
tanggal lahir, dan mencocokkan dengan gelang identitas
pasien)
8 Melakukan kontrak
9 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan
10 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan
11 Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja
12 Cek flow meter dan humidifier
13 Aktifkan tabung oksigen
14 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada
pada klien
15 Menjaga privasi klien
16 Mengatur posisi anak dengan cara
menempatkan di atas pangkauan, posisi semi
fowler atau ditidurkan
17 Beri oksigen melalui kanule atau masker oksigen
18 Nasal Kanul
Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan, biasanya 1-6 liter/menit. kemudian observasi
humidifier pada tabung dengan adanya gelembung air
Memasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk
kenyamanan klien.

Masker Oksigen
Mengatur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang
dibutuhkan, biasanya 6-10 liter/menit. Kemudian observasi
humidifire pada tabung dengan adanya gelembung air
Menempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung klien
dan atur pengikat untuk kenyamanan klien
19 Puji anak atas kerja samanya
20 Lepaskan sarung tangan
Fase Terminasi
21 Mengevaluasi respon klien
22 Memberi reinforcement positif
23 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
24 Mencuci tangan
Evaluasi
25 Pantau kanula dan kecepatan aliran setiap 6-8 jam
26 Evaluasi respon klien
Dokumentasi
27 Catat kecepatan aliran oksigen dan rute pemberian
28 Catat jenis selang yang digunakan
JUMLAH SKOR

Penjelasan :

0 : Tidak dilakukan mahasiswa, atau dilakukan tapi salah


1 : Dilakukan, tapi belum sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan maka situasi
yang tidak memungkinkan (missal tidak diperlukan dalam scenario, atau tidak perlu
dilaksanakan).

JUMLAH SKOR X 100 %


Nilai mahasiswa ¿ =…………..
46

Umpan balik penguji Tanda tangan


Referensi
1. Hockenberry, M.J & Wilson. D. 2013,Wong’s Essentials of Pediatric Nursing
2. Hockenberry, M.J & Wilson. D. 2007,Wong’s Nursing Care of Infants and Children
3. Kale, T, Carman, S. 2013. Essential of Paediatric Nursing
4. Pillitteri, A. 2002. Maternal & Child Health Nursing : care the childbearing &
Chilbearing Familly
5. Arnis, Y.A. 2016 .Praktik Klinik Keperawatan Anak

LATIHAN PRAKTIK PEMBERIAN OKSIGEN


KASUS :
Seorang anak laki-Iaki usia 4 tahun dirawat dengan pneumonia. Pasien tampak sesak,
Respirasi 45 x/rnenit, Atas instruksi dokter, anak diberikan oksigen 2 liter/menit dengan
menggunakan masker. Tugas: Lakukan tindakan pemberian oksigen pada anak tersebut

Anda mungkin juga menyukai