Anda di halaman 1dari 5

Nama : Heti Rahayu

NIM : 2019700019
Mata Kuliah : Keilmuan dan Seni Kebidanan

TUGAS MANDIRI KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Meringkas materi dari video


Komunikasi efektif adalah pesan yang disampaikan komunikator (pembicara) dapat
diterima dengan baik atau sama oleh komunikan ( penerima ), sehingga tidak terjadi
salah persepsi dan tercipta umpan balik (feedback).

Tujuan Komunikasi Efektif adalah :


1. Memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan komunikator
kepada komunikan.
2. Melatih penggunaan bahasa verbal lebih jelas,lengkap dan umpan balik seimbang
serta penggunaan non verbal secara baik.

Syarat Komunikasi Efektif :


1. Creadibility (pengakuan terhadap keberadaan komunikator)
2. Contex (situasi / kondisi )
3. Conten ( isi )
4. Clarity ( kejelasan )
5. Continuity and consistency
6. Channel (saluran)
7. Capability of audience (kemampuan komunikasi)

Hukum Komunikasi Efektif


1. Hokum Recpect (sikap saling menghargai dan menghormati setiap inividu)
2. Hokum Emphaty (menempatkan diripada situasi yang dihadapi orang lain)
3. Hokum Audible (dapat di dengarkan atau dimengerti dengan baik)
4. Hokum Clarity ( keterbukaan dan transparan)
5. Hokum Humble (sikap rendah hati )

Proses Komunikasi Efektif ( Wilbur Schramm)


Kondisi yang membuat komunikasi berhasil, maka pesan harus:
1. Dirancang dan disampaikan menarik perhatian komunikan
2. Menggunakan lambing tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator
dan komunikan
3. Membangkitkan kebutuha pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan
4. Menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan (komunikasi digerakkan
untuk memberi tanggapan)
Kondisi Yang Membuat Komunikasi Berhasil
1. Dirancang dan disimpan menarik perhatian komunikan
2. Menggunakan lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator
dan komunikan
3. Membangkit kan kebutuhan pribadi komunikan dan menyaran kan beberapa cara
untuk memperoleh kebutuhan
4. Menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan (komunikasi digeraka
untuk memberi tranggapan )

Pengirim Komunikator
1. Menggunakan bahasa yang tepat menarik dan mudah di mengerti oleh komunikan
2. Menggunakan empati dengan dengan berusaha menempat kan diri di tempat
komunikan
3. Mempertajam perepsepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan di terima
di baca
4. Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunak kode atau lambang
5. Bersedia menerima umpan balik positif maupun negative
6. Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas pribadi
7. Mempertahankan hubungan baik

Penerimaan Komunikan
1. Meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan empati
2. Waspada terhadap prasangka ,bias,dan apriori serta sikap tidak terbuka dari
kita
3. Mengembangkan kecakapan untuk bertanya
4. Mengembangkan kecakapan untuk menyampaikan umpan balik secara
konstruktif
5. Berusaha berfikir krewatif terhadap pesan yang di terima serta bersikap
terbuka
6. Bener” mengerti pesan yang di sampaikan
7. Saat mengabil keputusan sadar akan tujuan

Faktor-Faktor Kefektifan Berkomunikasi


1. Keterbukaan (kesediaan membuka diri,merasakan pikiran dan perasaan orang lain,
mereaksi pada orang lain)
2. Empati (menghayati perasaan orang lain)
3. Mendukung ( kesediaan secara spontan untuk menciptakan suasana yang bersifat
mendukung )
4. Positif (menyatakan sikap positif terhadap diri sendiri,orang lain dan situasi)
5. Keseimbangan ( mengakui bahwa kedua belah pihak mempunyai kepentingan
yang sama, pertukaran informasi secara seimbang)
6. Kesegeraan ( untuk segera melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat)
7. Manajemen interaksi ( mengendalikan interaksi untuk memberikan keputusan
kepada kedua belah pihak)
8. Mengungkapkan (keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan menyimak baik
secara verbal maupun non verbal)
9. Orientasi kepada orang lain (penuh perhatian,minat dan kepedulian kepada orang
lain)

Unsur-Unsure Komunikasi
1. Berhadapan
2. Memepertahan kan kontak mata
3. Membungkuk kearah klien
4. Mempertahan kan sikap terbuka
5. Tetap rileks

Hambatan Dalam Komunikasi Efektif


1. Resintens menyangkal ungkapan perasaan
2. Transferens respon tidak sadar berupa perasaan atau perilaku
3. Konter transferens muncul dalam bentuk respon emosional
4. Pelanggaran batas
5. Pemberian hadiah

Teknik Komunikasi Efektif


1. memahami maksud dan tujuan
2. mengenali komunikan
3. berorientasi pada tema komunikasi
4. menjadi pendengar yang baik dan memusat kan perhatian
5. menggunakan alat bantu yang sesuai
6. menyampaikan pesan dengan jelas
7. menghindari terjadi nya gangguan
8. membuat suasana menyenangkan
9. memanfaat kan bahasa tubuh dengan benar

2.
SKENARIO 1:
Klien: “ Aduh, bu Bidan. Mules saya koq sepertinya tambah parah ya. Badan saya
terasa berat rasanya. Rasanya tidak enak sekali, perut saya rasanya penuh dan
kembung, saya berusaha makan banyak tetapi tetap saja keluar lagi. Kerja rasanya
tidak enak, mengerakkan badan rasanya malas, sudah empat hari saya izin bekerja.
Apa karena saya sedang hamil ya? Tapi dulu yang anak pertama tidak begini, bu
bidan, bagaimana ya?

SKENARIO 2:
Klien: “Sudah tujuh minggu saya tidak bicara dengan suami saya. Saya merasa dia
tidak mencintai saya lagi, dia lebih mencintai pekerjaannya, tidak memperdulikan lagi
anak dan istrinya. Bagaimana saya tidak marah bu Bidan, waktu itu saya hanya
meminta suami saya ke sekolah anak kami yang pertama sebentar saja memenuhi
panggilan guru, eh dia tidak mau, padahal dia tau saya sedang merawat anak kedua
kami yang masih berumur 2 tahun yang saat itu sedang demam dan saya sedang mual-
mualnya karena hamil jalan tiga bulan, coba bu Bidan bayangkan!”

SKENARIO 3:
Klien: “ Saya tidak mengerti harus bersikap apa, tempat tinggal saya jauh dan dalam
keadaan hamil sembilan bulan rasanya berat bila harus pergi ke bidan sendiri. Suami
saya seperti tidak peduli, dia sulit sekali diminta untuk mengantar, selalu saja ada saja
alasannya. Sudah sering saya mengeluh, tapi dia tidak juga mau berubah. Sebagai
istri, saya ingin diperhatikan. Apalagi ini kehamilan yang pertama. Dia memang
sering tidak mendengarkan kata-kata saya, suami saya sepertinya hanya takut kepada
ibunya. Menurut bidan apa yang harus saya lakukan?

Kerjakan isian berikut sesuai kasus pada skenario di atas

Skenario Tulis refleksi tentang isi kasus yang akan Anda Tulis refleksi perasaan yang akan
Kasus katakan Anda katakan

Baik ibu, coba saya periksa dahulu ya ibu. Selamat Ibu harus tetap semangat ya ibu, tetap
Ibu, ibu memang sedang hamil, tanda-tanda hamil jaga kandungan ibu agar ibu dan dede
yang pertama mual (Morning Sickness) yang bayi dapat sehat hingga persalinan,
biasanya terjadi sepanjang hari yakni di siang hari, jangan lupa beri asupan yang bergizi,
Kasus 1 sore hari atau pada malam hari, yang kedua selain itu ibu juga harus beristirahat
memang kalau hamil trismester pertama ini terjadi dengan cukup agar hamil yang kedua ini
kelelahan, rasanya kehabisan tenaga, ibu hanya tidak membuat ibu terganggu.
ingin tidur seharian. Bisa jadi ini adalah efek
hormone yang berubah di dalam tubuh ibu. Kurang
lebih seperti itu ibu
Baik ibu, setelah saya mendengarkan cerita ibu Sebaiknya ibu bicarakan dengan baik-
saya cukup perihatin juga ibu, mungkin kita ambil baik kepada suami ibu agar suami ibu
dari sisi positifnya saja yah ibu. Suami ibu bekerja lebih mengerti dengan keadaan ibu yang
untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan tidak bisa kesekolah karena anak ibu
agar suatu saat ketika ibu sudah ingin lahiran atau yang ke dua sedang sakit. Semoga
Kasus 2 bersalin tetap lancar. Dari kesibukan suami ibu dengan seperti itu suami ibu dapat
yang tidak bisa kesekolah anak ibu mungkin suami merubah perilakunya dan dapat lebih
ibu juga sudah lelah atau bisa saja suami ibu mengerti kondisi ibu yang seperti ini.
sedang ada pekerjaan yang tidak bisa di
tinggalkan.

Kasus 3
Baik ibu, setelah saya mendengarkan cerita ibu Sebaiknya ibu saling terbuka saja ibu
saya cukup perihatin bu. Coba kita ambil dari sisi oleh mertua ibu agar apa yang ibu
positifnya yah bu. Mungkin suami ibu seperti itu rasakan dapat terselesaikan dan semoga
karena ada masalah di luar sana yang belum mertua ibu dapat menasihati suami ibu
terselesaikan sehingga untuk mendengarkan agar tidak seperti itu. Semoga saja apa
sasihat dari ibu atau keluh kesah ibu, suami ibu yang sudah mertua ibu sampaikan ke
belum siap sehingga suami ibu menghindari topic suami ibu, suami ibu itu dapat sadar
obrolan yang ibu sampaikan. Semoga setelah bahwa perlakuannya selama ini yang
suami ibu benar-benar tidak ada masalah suami ibu suami ibu lakukan itu salah.
dapat menerima nasihat ibu.

Anda mungkin juga menyukai