Anda di halaman 1dari 4

Dosen Pengampu : Asbath Said, S.Kep, Ns.,M.

Kes

SOP

“SUCTION”

DISUSUN OLEH :

NAMA : NUR AISYAH

NIM : P201901025

KELAS : T1 KEPERAWATAN

FAKULTAS S1- KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
A. Pengertian suction :

Pengisapan lendir atau suction adalah tindakan untuk mempertahankan jalan


nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang ada dengan cara
mengeluarkan secret pada pasien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.

B. Tujuan :

Adapun tujuan dari tindakan penghisapan lendir atau suction adalah :

1. Mempertahankan keutuhan jalan nafas dengan cara mengeluarkan lendir


2. Mencegah aspirasi pulmonal terhadap cairan misalnya pada pasien yang tidak sadar

C. Komponen-Komponen :

Adapun komponen – komponen yang harus di perhatikan dalam tindakan suction


yaitu :

SOP
(STANDAR OPERATING PROCEDURE)
1. Persiapkan perawat, dimana perawat perlu mengetahui dan memahami
tindakan apa yang harus di lakukan
2. Persiapkan pasien, lalu kita harus menjelaskan kepada pasien dan keluarga
pasien mengenai tujuan tindakan yang akan di lakukan.
3. Setelah itu lakukan pengkajian konsultasi suara nafas
4. Melakukan observasi tanda – tanda vital dengan mengukur suhu, tekanan
darah , pernafasan dan nadi
5. Setelah itu, perlu di lakukan observasi mengenai adanya gelisah, sesak nafas
ataupun cyanosis
6. Selanjutnya, atur posisi pasien dalam keadaan fowler ataupun semifowler
jika tidak ada kontra indikasi
7. Selanjutnya, periksa kondisi lingkungan dengan menjaga privasi klien yaitu
dengan menutup sampiran
8. Selanjutnya, persiapkan alat suction di antaranya :
- Alat suction
- spatel
- Urfaringea, bila perlu
- kasa
- nirbeken
- pak suction yang di dalamnya berisi cairan NACL 0,9 %
- Kateter suction sesuai ukuran
- hand rak
- Stetoskop
- Handscoon steril
- handuk

A. Prosedur kerja
Langkah – langkah kerja
1. Mencuci tangan
2. Mendekatkan alat – alat kedekat pasien
3. Memberi posisi yang sesuai kepala eksetensi
4. Tempatkan handuk dengan arah melintang di atas dada pasien
5. Letakan selang atau pipa pengisap di tempat yang mudah di jangkau,
lalu hidupkan mesin
6. Buka bak streil
7. gunakan handscoon steril
8. Hubungkan kateter steril dengan selang/ atau pipa penghisap yang di
pegang dengan tangan dominan/steril hubungkan dengan selang/pipa
penghisap yang di pegang dengan tangan tidak dominan, control fungsi
alat dengan memasukkan kateter pada kom berisi Nacl 0.9% lalu klem
katetr dengan menggunakan ibu jari (Perhatikan alatnya apaka sudah
berfungsih dengan baik) Lalu klem kateter dengan menggunakan ibu jari.
9. Masukkan selang suction dengan tangan dominan kedalam mulut
dengan klem kateter dalam keadaan terbuka kemudian tutup klem
kateter menggunakan ibu jari
10. Lakukan intermittent penghisapan dengan gerakan rotasi sambil menarik
kateter ke arah luar, lama pengisapan 10 – 15 menit.
11. Bilas kateter dengan normal salim
12. Matikan mesin
13. Lepaskan selang suction dan tempatkan pada nirbeken
14. tutup selang penghubung dengan kasa
15. Lepaskan handscoon
16. Angkat handuk dan atur posisi klien
17. Bereskan alat – alat
18. cuci tangan

B. Setelah itu lakukan Evaluasi


1. Aulkultasi suara nafas
2. Dokumentasi, catat hasil pengkajian saluran nafas sebelum dan sesudah
penghisapan
3. ukuran kateter yang di gunakan
4. lama penghisapan
5. rute penghisapan
6. toleransi pasien
7. jumlah, warna dan konsistensi lender
8. respon pasien

Anda mungkin juga menyukai