PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penduduk lanjut usia diseluruh dunia diperkirakan ada 500 juta dengan usia
rata – rata 60 tahun ke atas dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2
milyar. Di negara maju seperti Amerika Serikat pertambahan orang lanjut usia
diperkirakan 1.000 orang perhari pada tahun 1985 dan diperkirakan 50% dari
Usia lanjut merupakan usia yang mendekati siklus akhir kehidupan manusia
di dunia. Tahap ini dimulai dari 60 tahun sampai akhir kehidupan. Masa tua
merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang
mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sehingga
proses degeneratif sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada lansia.
Penyakit yang banyak diderita oleh lansia adalah hipertensi 63,5%, masalah gigi
53,6%, penyakit sendi 18%, masalah mulut 17%, diabetes mellitus 5,7%, penyakit
jantung 4,5%, stroke 4,4%, gagal ginjal 0,8% dan kanker 0,4% (Kemenkes RI,
2019).
Penyakit degeneratif yang umum diderita lanjut usia salah satunya adalah
hipertensi. Hal ini terjadi karena semakin tua maka risiko mengalami hipertensi
1
2
berumur ≥ 45 tahun memiliki risiko hipertensi sebesar 8,5 kali daripada yang
berumur ≤45 tahun. Perubahan tekanan darah yang fisiologis merupakan tanda
Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan nama penyakit tekanan darah
nilai tekanan darah tetap tinggi dengan nilai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
volume darah yang dipompa jantung dan tekanan aliran darah pada dinding
pembuluh darah arteri. Tekanan darah akan menjadi semakin tinggi jika pembuluh
darah berukuran semakin sempit dan jika volume darah semakin banyak
(Prasetyaningrum, 2014).
sehingga sering disebut sebagai pembunuh diam – diam karena tidak memberikan
gejala yang khas. Data World Health Organization (WHO) 2015 menunjukan
bahwa pravelensi hipertensi di dunia mencapai 1,13 miliar individu, artinya 1 dari
akan terus meningkat mencapai 1,5 miliar individu pada tahun 2025.
sebesar 44,13% dan urutan terendah berada di daerah Papua yakni 22,22%.
23.684 jiwa. Sedangkan untuk pengambilan data awal dilakukan di Yayasan Putra
Mandiri Gorontalo. Yayasan Putra Mandiri Gorontalo dibangun pada tahun 2003,
bidang sosial yaitu pendampingan lansia dan disabilitas. Tercatat ada 200 lansia
jantung koroner), dan otak (stroke) bila tidak terdeteksi secara dini dan mendapat
darah untuk mengatasi hipertensi, hal ini dapat dilakukan secara farmakologi dan
kalsium, vasodilator (Rusdi, 2009). Adapun untuk penangan hipertensi secara non
mengonsumsi herbal dengan menggunakan labu siam (Sechium edule). Labu siam
atau disebut dengan ketimun Jepang oleh masyarakat Gorontalo, adalah salah satu
4
jenis sayuran yang sering dikonsumsi tetapi tidak secara rutin. Masyarakat
umumnya lebih memilih menjadikan labu siam ini sebagai bahan untuk membuat
sayur lodeh, tumis labu, lalapan dan masakan – masakan lain dengan bahan dasar
labu siam. Labu siam mudah didapat, dengan harga yang terjangkau, serta tidak
alkaloid, saponin, dan flavonoid. Salah satu senyawa aktif yang terdapat pada labu
siam (Sechium edule) adalah flavonoid. Flavonoid memiliki efek hipotensi dengan
Mulyani, 2012).
Selain itu, labu siam juga mengandung kalium, asam folat, potassium,
energi, protein, lemak, karbohidrat, serta, gula, kalsium, seng, tembaga, mangan
yang sangan bermanfaat bagi tubuh. Labu siam memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan tubuh, oleh karena itu penderita tekanan darah tinggi dianjurkan
Dari penjelasan diatas maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian
secara non farmakologi tanpa efek samping dalam menurunkan tekanan darah
tinggi dengan konsumsi jus labu siam pada lansia penderita hipertensi di Yayasan
konsumsi jus labu siam terhadap penurunan tekanan darah tinggi di Yayasan Putra
B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh konsumsi jus labu siam terhadap penurunan tekanan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Gorontalo.
2. Tujuan Khusus
Gorontalo.
Gorontalo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan acuan untuk
pengaruh konsumsi jus labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Akademik
b. Bagi Profesi
yaitu pemberian konsumsi jus labu siam terhadap penurunan tekanan darah
c. Bagi Lansia
darah.
7
E. Keaslian Penelitian
Terdapat beberapa yang mirip dengan penelitian yang diambil oleh peneliti
yakni :
Tabel 1.
Penelitian Sebelumnya.
disimpulkan bahwa
menurunkan nilai
pasien hipertensi
Pengaruh Pemberian Jenis penelitian quast Terdapat pengaruh
bermakna antara
terhadap penurunan
penderita hipertensi
Pengaruh Jenis penelitian kuasi Tekanan darah
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Lansia
disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mancapai usia lebih dari
a. Usia pertengahan (middle age) yaitu seseorang yang berusia 45-59 tahun.
d. Usia sangat tua (very old) yaitu seseorang dengan usia lebih dari 90 tahun.
b. Usia dewasa penuh (midlle years) atau maturasi usia 25 – 60/65 tahun.
10
11
memasuki lansia.
3. Proses Menua
manusia. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seorang telah
sekolah, remaja, dewasa, dan lansia. Menua bukanlah suatu penyakit, akan
yang kumulatif, dimana terjadi proses menurunnya daya tahan tubuh dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan
Proses menua bersifat individual, dimana proses menua pada setiap orang
terjadi dengan usia yang berbeda. Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan atau
life style yang berbeda. Adapun orang yang tergolong lanjut usia
penampilannya masih sehat, bugar, badan tegap, akan tetapi harus diakui
bahwa ada berbagai penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia. Misalnya
hipertensi, diabetes mellitus, rematik, asam urat, dimensia senilis, sakit ginjal,
menyeluruh baik fisik, sosial, mental, dan moral spritual, yang keseluruhanya
saling kait mengait antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Lansia
output menurun, penurunan jumlah sel pada pace maker, jaringan kolagen
Terjadi artropi mukosa, artropi dari sel kelenjar, sel parietal dan sel
dan dinding dada, atrofi otot-otot pernafasan dan penurunan kekuatan otot
menjadi kurang elastik dan lebih berserabut serta berisi kapiler – kapiler
otot, ukuran otot mengecil dan penurunan massa otot lebih banyak terjadi
pada ekstermitas bawah, sel otot yang mati digantikan oleh jaringan ikat
dan lemak, kekuatan atau jumlah daya yang dihasilkan oleh otot menurun
dialami oleh dewasa lanjut atau lanjut usia produksi hormon hampir semua
hormone pituitary ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh
14
kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering dan kurang
kelenjar – kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga tidak
begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi, kulit pucar
dan terdapat bintik – bintik hitam akibat menurunnya aliran darah dan
2013).
lanjut atau lansia yaitu berat otak menurun, hubungan persyarafan cepat
koordinasi tubuh, dan membuat dewasa lanjut usia menjadi cepat pikun
bentuk maupun komposisi sel tidak normal. Maka secara ototmatis fungsi
sehingga tingkat perhatian lansia kepada keluarga menjadi sangat besar. Lansia
sering marah jika ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi.
Selain itu, lansia juga mengalami masalah spritual. Masalah tersebut berupa
darah untuk melawan dinding pembuluh arteri dan biasa diukur dalam satuan
milimeter air raksa (mmHg). Nilai tekanan darah dinyatakan dalam dua angka,
yaitu angka tekanan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik
16
merupakan nilai tekanan darah saat fase kontraksi jantung, sedangkan tekanan
(Prasetyaningrum, 2014).
2. Pengertian Hipertensi
merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari
140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg, yang terjadi
kerana menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani,
3. Klasifikasi Hipertensi
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum
b. Hipertensi sekunder
(Manuntung, 2018).
17
Tabel 2.
a. Umur
tinggi umur seseorang makan semakin tinggi tekanan darahnya, hal ini
(Kowalski, 2010).
b. Jenis Kelamin
2010).
c. Obesitas
banyak darah yang dibutuhkan untuk mensuplai oksigen dan nutrisi ke otot
jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantung akan harus bekerja lebih
e. Stres
tekanan darah secara tidak menentu. Stres merupakan rasa takut atau
cemas dari perasaan dan tubuh seseorang terhadap adanya perubahan dari
adrenalin lebih banyak, membuat jantung bekerja lebih kuat dan cepat
(Manuntung, 2018).
19
f. Merokok
pembuluh darah kecil dalam paru – paru dan diedarkan oleh pembuluh
darah hingga ke otak, otak akan bereaksi terhadap nikotin dengan memberi
sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin. Hormon yang kuat
bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi (Manuntung, 2018).
sedangkan lebar pembuluh darah tetap, maka alirannya jadi deras, yang
sel. Kelebihan natrium dalam sel dapat dibebaskan melalui filtrasi lewat
5. Gejala Hipertensi
20
meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya
berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit
kepala, pusing, kelelahan, gelisah, dan nyeri dada, yang bisa saja terjadi pada
6. Bahaya Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan
dari jantung ke organ tubuh sehingga aliran darah menjadi tidak lancar.
ginjal.
7. Komplikasi Hipertensi
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat
embolus terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke
dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri – arteri yang meperdarahi
(Manuntung, 2018).
mengedarkan darah ke seluruh tubuh, sehingga otot jantung akan melemah dan
jantung tidak lagi mampu memompa darah secara efektif (Manuntung, 2018).
akan keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang,
memiliki tekanan darah tinggi dapat melakukan perilaku hidup sehat untuk
menjaga nilai tekanan darahnya tetap dalam kondisi normal. Beberapa perilaku
hidup sehat yang biasa dilakukan antara lain menerapkan diet DASH
1.
2. Labu siam atau
Sechium edule
(Jacq.) Sw
3. merupakan salah
satu tumbuhan
suku labu-labuan
4. (Cucurbitaceae)
yang umumnya
digunakan
5. sebagai sayuran.
Labu siam mudah
ditanam
23
6. di mana saja,
baik di dataran
rendah maupun
7. dataran tinggi
1. Definisi Labu Siam
Sechium edule atau lebih dikenal sebagai labu siam adalah tumbuhan dari
famili labu – labuan (Cucurbitaceae) yang dapat dikonsumsi buah dan pucuk
memanjat. Buah labu siam ini berbentuk seperti buah pir, berwarna hijau, dan
(Makmur, 2018).
Labu siam termasuk sayuran yang cukup familiar bagi sebagian besar
sebagai labu siam, juga sayuran ini mudah ditemui di pasar tradisional sampai
pasar swalayan, baik produk buah sangat muda dan buah biasa maupun pucuk
kawasan Meksiko dan Amerika Tengah. Konon buah labu siam merupakan
diketahui bahwa labu siam berasal dari wilayah Siam, Thailand. Di Indonesia,
sentra produksi labu siam pada mulanya terpusat di Pacet, tetapi kini terdapat
Pipinola (Hawaii), Sayote (Filipina), ishkus (India), dan labu siam (Indonesia).
Di Indonesia, labu siam mempunyai beberapa nama daerah, seperti lejet atau
wuluh siem (Jawa Barat), waluh jipang (Jawa Tengah), dan manisah (Jawa
Struktur morfologi tanaman labu siam terdiri atas akar, batang, daun
bunga, buah, dan biji. Tanaman labu siam memiliki akar tunggang berwarna
meruncing, panjang 4 -25 cm, dan lebar 3 -20 cm. Bunga berumah satu
(monoceous), yakni bunga jantan dan betina terdapat dalam satu tanaman.
Bunga berbentuk hampir bulat dan berukuran besar. Labu siam berbentuk bulat
berwarna hijau keputih - putihan, dan ada beberapa yang memiliki duri. Kulit
25
buah tipis dan berduri jarang. Daging labu siam mengandung banyak air dan
Labu siam merupakan salah satu jenis tanaman sayur yang memilki
banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Labu siam banyak mengandung
vitamin, tinggi serat, dan kaya akan mineral. Selain itu, labu siam juga
merupakan tanaman sayur yang sangat rendah akan kalori. Berikut adalah
kandungan gizi tanaman labu siam mentah dalam satiap 100 gram-nya
(Prastya, 2018) :
Tabel 3.
suku labu – labuan yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Daun dan
labu siam bermanfaat bagi kesehatan tubuh, di antaranya sangat cocok untuk
Yudirachman, 2016).
Selain itu labu siam mempunyai sifat diuretik sehingga dapat membuang
buah labu siam menjadikan labu siam aman dikonumsi oleh bayi, anak, hingga
lanjut usia. Banyaknya zat – zat dan vitamin yang terkandung dalam buah labu
siam menyebabkan buah ini mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Manfaat
labu siam bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai berikut (Prastya, 2018) :
a. Mencegah kanker
b. Menurunkan kolestrol
c. Sumber stamina
ini sebanyak 125 mg per 100 gram. Labu siam merupakan salah satu bahan
d. Sumber antioksidan
Vitamin C yang ada pada tanaman labu siam yaitu sekitar 7,7 mg.
tubuh, dengan mengonsumsi 100 gram labu siam, maka tubuh akan
baik. Kandungan folat tersebut sebesar 93 μg dalam 100 gram labu siam,
setara dengan 23% dari kebutuhan folat yang dianjurkan. Folat sendiri
sanagt dibutuhkan pada proses pembelahan sel. Sehingga pada ibu hamil,
g. Sumber mineral
potassium, zat besi, fosfor, dan mineral lainnya. Mineral tersebut sangat
1) Blender
2) Timbangan
3) Gelas
4) Pisau
5) Sendok
b. Prosedur Kerja
2) Mencuci tangan
6) Masukan 100 gr labu siam, 1 gelas air putih ukuran 150 ml dan 1
disediakan
11) Masing - masing responden dalam satu hari setiap sore diberikan satu
pengobatan maupun yang telah diobati namun tekanan darahnya belum mencapai
target, dan adanya penyakit serta komplikasi berupa kerusakan organ target
terutama pada jantung dan pembuluh darah yang memperburuk prognosis pasien
Terdapat dua jenis terapi hipertensi yaitu dengan farmakologis (medis) dan
dengan olahraga, mengurangi konsumsi rokok dan alkohol, serta diet sayuran atau
buah.
Salah satu makanan yang dapat membantu penurunan hipertensi yaitu labu
siam, yang dimana labu siam mengandung berbagai macam nutrisi dan anti
30
inflamasi sehingga dapat mengobati tekanan darah tinggi. Labu siam (Sechium
Salah satu senyawa aktif yang terdapat pada labu siam (Sechium edule)
Labu siam kaya akan kalium, dimana kalium berguna bagi tubuh untuk
karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot
dan simpul saraf. Kalium yang tinggi akan membantu menjaga keseimbangan
cairan, sehingga tubuh menjadi lebih segar (Olivia, 2015). Kalium juga
mempunyai efek pompa Na-K yaitu kalium dipompa dari cairan ekstraselular ke
dalam sel, dan natrium dipompa keluar sehingga kalium dapat menurunkan
tekanan darah Penderita tekanan darah tinggi dianjurkan mengonsumsi labu siam
E. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Independen
: Dependen
: Pengaruh
F. Hipotesis Penelitian
Tidak ada pengaruh jus labu siam terhadap penurunan tekanan darah
Ada pengaruh jus labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pendekatan one-group pre test - post test design. Dalam penelitian ini, peneliti
(Nursalam, 2015).
dan waktu penelitian dimulai pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret
2020
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Skala Kategori
Operasional
Variabel Suatu terapi 1. 100 gr labu SOP - -
independen non siam pemberian
(bebas) : farmakologi 2. Waktu jus labu
Pemberian dengan pemberian siam
jus labu menggunakan 1 x sehari
siam jus labu siam selama 7
yang dibuat hari
oleh peneliti
untuk
penurunan
tekanan darah
Variabel Nilai tekanan Sphygmoma Lembar Interval 1. Normal :
dependen darah pada nometern observasi < 120 dan
(terikat) : saat sebelum dan < 80 mmHg
Tekanan dan seletah stetoskop 2. Pre Hipertensi :
darah pada dilakukan 120 - 139 dan
lansia perlakuan 80 -89 mmHg
3. Hipertensi
Tahap 1 :
140 - 159 dan
90 - 99 mmHg
4. Hipertensi
Tahap 2 :
≥ 160 dan
≥ 100 mmHg
34
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang
2018).
2. Sampel Penelitian
sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
F. Instrumen Penelitian
peneliti adalah, lembar observasi untuk memantau konsumsi jus labu siam setiap
pemeriksaan tekanan darah, SOP pemberian jus labu siam, alat tulis untuk
mencatat hasil pengukuran pada lembar pengumpulan data, dan alat dokumentasi.
36
1. Data Primer
mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan pemberian jus labu
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian orang lain
dan data dari instansi terkait. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan
data yang diperoleh dari jurnal, data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo,
data dari Yayasan Putra Mandiri Gorontalo tentang jumlah lansia serta literatur
1. Pengolahan Data
(Masturoh & Anggita, 2018). Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan
a. Editing
dilakukan jika kemungkinan data yang masuk tidak memenuhi syarat atau
b. Coding
dalam pengolahan data, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
c. Data Entry
d. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden seleasi
e. Tabulating
2. Analisis Data
Analisa yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan :
a. Analisis Univariat
(Notoatmodjo, 2018).
f
P= ×100 %
n
Keterangan:
P : Persentase
f : Frekuensi
N : Total Sampel
b. Analisis Bivariat
(Notoatmodjo, 2018).
program SPSS (Statistic Product Service Solution) for windows uji paired
t-test.
39
Paired t-test adalah data yang dikumpulkan dari dua sampel yang
saling berhubungan, artinya bahwa satu sampel akan mempunyai dua data.
membandingkan rata – rata nilai pre test dan rata-rata nilai post test
(Santoso, 2018).
x 1−x 2
s 21 s 22 s s2
t=
√ ( )( √ )
+ −2r 1
n1 n 2 √ n1 n2
Keterangan :
uji t berpasangan bila sebaran data normal. Bila sebaran data tidak normal,
pengaruh konsumsi jus labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada
1) P < ∝ = 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada pengaruh jus labu
2) P > ∝ = 0,05 H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh jus labu siam
I. Etika Penelitian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan anatara pihak peneliti, pihak yang diteiti
penelitian tersebut. Etika penelitian ini mencakup juga perilaku peneliti atau
perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh
dengan manusia, maka segi etika penelitin harus diperhatikan. Masalah etika yang
responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data yang
2015).
2.Keadilan (Justice)
ternyata mereka tidak bersedia atau dikelurkan dari penelitian. Responden juga
mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan,
untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentiality)
(Nursalam, 2015).
3.Manfaat (Beneficence)
dalam penelitian ini tidak dipergunakan dalam hal – hal yang dapat merugikan