Anda di halaman 1dari 21

KONSEP RESUSITASI

JANTUNG PARU
TIK 6
DEFINISI

Resusitasi jantung paru adalah tindakan pertolongan pertama pada


orang yang mengalami henti nafas atau henti jantung oleh karena sebab
sebab tertentu. (Katar,2011)
Resusitasi jantung paru adalah serangkaian usaha penyelamatan
hidup pada henti jantung atau henti nafas (Khalilati,2017)
Tindakan Resusitasi Jantung Paru merupakan tindakan yang
menggabungkan kompresi dada dan rescue breathing dengan tujuan
untuk meningkatkan siskulasi dan oksigenasi (AHA Guidelines 2010.)
TUJUAN
 Mencegah terjadinya berhentinya sirkulasi atau berhentinya
respirasi yang dapat menyebabkan kematian sel – sel akibat
dari kekurangan oksigen
 Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi melalui
kompresi dada (chest compression) dan ventilasi dari korban
yang mengalami henti jantung dan henti nafas.
INDIKASI

1 2
Henti Napas Henti Jantung
 Tidak adanya gerakan dada Ditandai dengan tidak teraba
 Tidak adanya aliran udara denyut nadi karotis pada
pernafasan dari korban
pasien
 Terjadi penurunan kesadaran.
Tanda-tanda Kematian

Mati klinis adalah absennya denyut nadi Mati biologis artinya sel-sel dalam tubuhnya
dan pernapasan, dan merupakan proses sudah tidak dapat berfungsi lagi dan bersifat
yang reversibel/dapat kembali dengan irreversibel bersifat tetap atau dengan kata lain
bantuan RJP (resusitas jantung paru) atau seorang pasien ditetapkan mati biologis atau
CPR (cardiac pulmonary resuscititation). tidak dapat dilakukan lagi pertolongan pertama.
. Kematian sel termasuk pada otak/serebral.

Mati Klinis Mati Biologis

Kriteria menentukan brain death (mati


serebral) adalah :
• Dilatasi bilateral dan fixasi pupil
• Absennya semua refleks
• Berhentinya respirasi tanpa bantuan
• Berhentinya aktifitas cardiac
•Jejak gelombang otak datar
(Etty Indriati, 2003 dalam jurnal berkala Ilmu kedokteran dengan judul Mati: • Sianosis, Akral Dingin
tinjauan klinis dan antropologi forensik)
Siapa yang boleh
meresusitasi ?

Penolong yang tidak terlatih (untrained


lay rescuer) untuk orang awam yang
tidak berpengalaman hanya bisa
melakukan kompresi dada

Penolong yang terlatih (Trained lay rescuer)


harus memberikan kompresi dada untuk
pasien yang SCA dan dapat memberikan
ventilasi dengan perbandingan 30:2

Penyedia pelayanan kesehatan (Healthcare


provider) resusitasi diberikan tergantung
kasus yang dihadapi
AHA 2015
Prosedur Resusitasi Jantung Paru
D : Danger C : Circulation
Aman diri, aman lingkungan, 01 04 • Periksa nadi dan pernapasan < 10
aman korban.. detik.
• Periksa nadi : dewasa di nadi karotis
dan bayi di brakialis.
• Jika tidak teraba lakukan 30
kompresi dan 2 napas buatan.
R : Respons
Cek respon korban dengan cara
panggil nama, tepuk bahu, dan 02
rangsang nyeri.
05 A : Airway
• Membuka jalan napas dengan cara
tengadahkan pasien (Head tilt-Chin lift)
S : Shout For Help 06 • Jaw thrust dan chin lift jika korban
Panggil bantuan dengan cara 03 dicurigai cedera servikal.
berteriak atau telfon bantuan dan • Orang awam tidak dianjurkan melakukan
kemudian fokus pada pasien.
prosedur ini.
Prosedur Resusitasi Jantung Paru

B : Breathing. 06
08 E : Evaluation.
Saat RJP berikan 2 kali Dilakukan setiap 2 menit.
napas. 3 Kemungkinan :

1. Nadi tidak ada, Pernapasan tidak


ada : Kompresi 30:2
2. Nadi ada, pernapasan tidak ada :
D : Defibrilation Napas Bantuan.
Penggunaan alat defribilator. 07 3. Nadi ada, pernapasan ada :
Recovery position.
06
Recovery Position
Anjuran dan larangan BLS untuk CPR berkualitas tinggi dewasa
Algoritma RJP
Pada Orang
Dewasa
Algoritma RJP
Pada Orang
Dewasa
Algoritma RJP
Pediatrik 1
penolong
Algoritma RJP
Pediatrik 1
penolong
Algoritma RJP
Pediatrik 2
penolong
Algoritma Dewasa yang
mengancam jiwa terkait
Opioit
Thank You

Anda mungkin juga menyukai