Anda di halaman 1dari 32

PROSES ASUHAN

KEPERAWATAN DAN PRINSIP


PENATALAKSANAAN GAWAT
DARURAT PADA KASUS SYOK
SYOK
HIPOVOLEMIK
Didefinisikan sebagai penurunan perfusi
dan oksigenasi jaringan disertai kolaps
sirkulasi yang disebabkan oleh hilang
volume intravaskular akut akibat berbagai
keadaan bedah atau medis.
(Greenberg, 2007)

Syok hipovolemik disebut juga dengan syok


preload yang ditandai dengan menurunnya
volume intravaskuler baik oleh karena
perdarahan maupun karena hilangnya cairan
tubuh.
(Tabrani,1998)
KESIMPULAN

Syok hipovolemik adalah menurunnya volume


intravaskuler yang disebabkan karena perdarahan,
hilangnya cairan tubuh (dehidrasi), dan tindakan
bedah atau medis.
ETIOLOGI

Perdarahan
Obstruksi Pankreastitis
internal atau Peritonitis
eksternal usus akut

Luka bakar dan Dehidrasi (keringat


berlebih, diare, muntah)
Asites
anafilaksis
PAT O F I S I O L
OGI Volume
intravaskuler

CO

Sekresi hormon ADH, Pergeseran cairan Pelepasan


aldosterone intertestisial catecholamine

Volume HR , Usaha resistensi


berkontraksi pembuluh darah
sistemik

CO
kehilangan VD Tekanan paru2
Tekanan sistemik
berlanjut

CD

Perfusi jaringan

metabolisme sel
terganggu

(Schumacher & Chernecky,2010)


MANIFESTASI KLINIS
Secara skematis, hubungan antara jumlah perdarahan yang terjadi dengan
keluhan klinis yang didapat, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tingkat syok Keluhan klinis Jumlah perdarahan yg terjadi


Tidak terdapat Tidak terdapat keluhan klinis 500 cc
Takikardi
Ringan Tekanan darah sedikit menurun 750 -1250 cc
Ekstremitas sedikit dingin
Sedang Takikardia (100-120) 1250 -1750 cc
Penurunan tekanan nadi
Tekanan sistol (90-100 mmHg)
Lelah
Pucat
Diaporesis
Oliguria

Berat Takikardi (>120) 2500 cc


Tekanan sistolik <90
Stupor
Pucat
Ekstrimitas dingin
Anuri
Hubungan antara hilangnya darah dengan klasifikasi serta keluhan yang terjadi dapat dilihat
sebagai berikut :

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV


Darah hilang >750 750 – 1500 1500 – 2000 2000/lebih
Persentase >15 % 15-30% 30-40 % 40%/lebih
Nadi <100 >100 >120 140/lebih tinggi
Tekanan darah Normal Normal Menurun menurun
Tekanan Nadi Normal/naik Menurun Menurun menurun
Tes kapiler Normal Positif Positif positif
Respirasi 14- 20 20-30 30-40 >35
Urin 30 cc/mnt atau 20-30 cc/mnt 5-15 cc/mnt tidak ada urin
lebih
SSP Sedikit cemas Cemas Sangat cemas Konfus latergi
Cairan pengganti Kristaloid Kristaloid Kristaloid + darah Kristaloid + darah
Setelah dilakukan pergantian cairan dilakukan pengukuran respon dengan melihat 3 respon yaitu :

Respon Cepat

01
Sebagian kecil korban berespon baik thd resusitasi cairan.
Hemodinamik mjd stabil dan normal bila sudah selesai
pemberian bolus dan tetesan diperlambat. Kelompok ini
kehilangan darah <20% volume darah.

02 Respon Sementara
Sebagian besar korban akan berespon thd pemberian
cairan, namun bila tetesan diperlambat hemodinamik akan
turun kembali karena kehilangan darah yang masih

03
berlangsung. Kelompok ini kehilangan darah 20-40%
volume darah. Pemberian cairan dan darah pd kelompok ini
harus diteruskan.

Respon Minimal atau Tanpa Respon


Diperlukan segera operasi walaupun sudah diberikan cairan
dan darah cukup. Tetap waspadai kemungkinan syok non-
hemoragik spt tamponade jantung atau kontusiomiokard.
PENGKAJI
AN
Vital Sign Tanda Perfusi yang buruk
Penurunan tekanan darah Ansietas dan dapat berlanjut
Tekanan nadi menyempit Kulit pucat, dingin, dan lembab
Takikardia Pengisian kapiler tertunda
Takipnea Nadi perifer lemah bahkan tidak ada
Kulit pucat, dingin, dan lembab Penurunan output urin

SpO2 Buruk
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif

Tekanan darah

Indeks transpor oksigen

Penilaian lainnya
Monitor asam laktat
meliputi transkuta PO2,
tonametrik,
Produksi urin subkutan PO2
Monitor PaO2
dan PH gastrik.

Pulse oksimeter

Tekanan vena sentral (CVP)


dan tekanan darah PENATALAKSANAA
N
SYOK KARDIOGENIK

6
Jenis syok yang terjadi selama jantung tidak
memompa cukup darah secara adekuat ke
jaringan tubuh. (Scumacher & Shernecky, 2010) 5

ETIOLOGI (Tabrani, Critical Care 1998) 4

• Aliran darah berkurang sehingga terjadi hipoksia


3
• Miokarditis
• Kardiomiopati 2
• Kontusiu jantung
• Penyebab yang paling banyak adalah infark 1

miokard atau emboli paru.


0
PATOFISIOL
OGI
Masalah
Iskemia ventrikel Disaritmia
struktural

Pompa jantung
tidak efektif

Volume sistemik Pengosongan


menurun ventrikel tidak
efektif

Cardiac output Tekanan paru-


menurun paru menurun
Edema paru

O2 menurun

Kegagalan perfusi
jaringan

Metabolisme
selular terganggu

(Scumacher & Shernecky, 2010)


TANDA DAN GEJALA
Hipotensi
parah krn
penurunan
curah Dispnea
jantung
1 2 3 4
Pucat, Takikardia
dingin, utk
lembab mengkompen
dan sasi awalnya
sianosis diikuti oleh
bradikardia
dan aritmia

(Robert dkk, Oxford Handbook of Emergency Nursing 2017)


DIAGNOSA
KEPERAWATAN

01 Gangguan perfusi jaringan b.d volume darah


yang dipompa oleh jantung

02 Penurunan curah jantung b.d gangguan


kontraktilitas jantung

03 Nyeri akut
NURSING INTERVENTION :

 Berikan O2 aliran tinggi—  Menetapkan akses IV, dan


bertujuan mencapai SaO2> 94% mengumpulkan darah untuk FBC
atau 88- 92% jika pasien  Pertahankan keseimbangan
menderita COPD. cairan yang ketat (kateterisasi
 Tanda vital: suhu, TD, denyut uretra mungkin diperlukan).
nadi, RR, SpO2  Cairan IV mungkin diperlukan
 Pasang pasien ke monitor tetapi harus dititrasi ke fungsi
jantung dengan defibrillator di CVP dan LV.
dekatnya  Pastikan pemberian obat sesuai
 Rekam EKG. Menunjukkan resep, mis. Antibiotik, obat
denyut ektopik ventrikel. inotropik.
 Kaji nyeri, dan berikan analgesia  Menawarkan jaminan dan
dan antiemetik sesuai resep. dukungan kepada pasien dan
keluarga.

(Robert dkk, Oxford Handbook of Emergency Nursing 2017)


Specific Treatment/Perawatan Khusus :

Terapi dapat mencakup angioplasti


atau trombolisis utk AMI
Bergantung pd respons
thd resusitasi,
penerimaan ke ICU/CCU Inotrop, nitrat, dan obat vasodilatasi
dapat digunakan utk membantu &
harus dipercepat utk mendukung sistem kardiovaskular.
manajemen yang sedang
berlangsung.
Pompa balon intra-aorta mungkin
diperlukan (mendukung fungsi LV)

(Robert dkk, Oxford Handbook of Emergency Nursing 2017)


SYOK
DISTRIBUTIF
Hilangnya tonus pembuluh darah,
menyebabkan kulit yang hangat dan
berperfusi kecuali kalau disertai dgn
hipovolemia (ex: medula spinalis,
dgn perdarahan intra abdomen
tersembunyi).

Hilangnya tonus arteri yang normal


(PVR turun) sehingga darah tidak
dapat terdistribusi ke seluruh tubuh
(ex: sepsis, anafilaksis, transaksi
medula spinalis, overdosis obat,
defisiensi endokrin).
SYOK
ANAFILAKSIS
Yaitu syok yang terjadi secara akut yang
disebabkan oleh alergi. Syok ini terjadi dalam Get a modern
masa 60 menit sesudah pemberian antigen PowerPoint
Presentation that
dan menyebabkan terjadinya kegagalan is beautifully
sirkulasi dan respirasi. designed.

Etiologi :
• Antibiotik (cth: penisilin)
• Makanan (Tabrani, Critical care 1998)
• Serangga
PATOFISIOL
OGI
Antigen (allergen)

Antibodi (IgE)

Histamin,Kinin,lekotrine,
dan prostaglandin

Permeabilitas kapiler ↑ Vasodilatasi perifer


Kontriksi otot polos (spasme bronkus,
laring, keam saluran pencernaan
Ekstravasasi cairan intravaskuler Tahanan pembuluh darah perifer ↓

Edema Hipovolemik relatif

Cardiac output ↓

Perfusi Jaringan ↓

Gg. Metabolisme selluler


TANDA DAN
GEJALA
RESPIRATORY

• Sering terjadi di saluran napas bagian atas.


• Reaksi pernapasan sistemik, seperti kesemutan
bibir dan pembengkakan lidah secara signifikan.
• Bronkospasme sering terjadi, karena paru
sensisitif terhadap histamin. Hal ini terutama
pada penderita asma.

SKIN

Ruam merah, gatal dan angio-edema yang


menyebar luas. Gejala kulit yang tersebar
luas mengindikasikan reaksi sistemik.
CIRCULATION

Syok anafilaksis menyebabkan syok


terdistribusi, tetapi TD dapat dipertahankan
karena strategi kompensasi. Hal ini sering
mengakibatkan keterlambatan pemberian
adrenalin.

GASTROINTESTINAL TRACT

• Abdomen nyeri/keram
• ± diare dan muntah sering terjadi dan
berkurangnya perfusi usus atau upaya
mengeluarkan bahan asing yang tertelan
• Resiko kesalahan diagnosa keracunan
makanan harus dihindari
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pertukaran gas

Gangguan curah jantung


PENATALAKS
ANAAN
(Penilaian A,B,C dari tahapan resusitasi jantung paru)

AIRWAY
Membuka jalan napas A
BREATHING SUPPORT
Memberikan bantuan pernafasan bila tidak ada
tanda-tanda bernapas
B

CIRCULATION SUPPORT
Bila tidak teraba nadi pada arteri karotis/famoralis
C
segera lakukan kompresi jantung luar.

(Jurnal syok dan penangannnya, Vol.7 No.2, 2010)


• Berikan adrenalin 0.3-0.5 mg larutan 1:1000 untuk penderita
dewasa atau 0.01 mg untuk anak-anak, intramuskular.
• Bila terjadi spasme bronkus dapat diberikan aminofilin 5-6
mg/kgBB intravena dosis awal yang diteruskan 0.4–0.9
mg/kgBB/menit dalam cairan infus.
• Dapat diberikan kortikosteroid, misalnya hidrokortison 100 mg

PENATALAKSANAAN
atau deksametason 5–10 mg intravena sebagai terapi
penunjang untuk mengatasi efek lanjut dari syok anafilaktik atau
syok.
• Bila tekanan darah tetap rendah, diperlukan pemasangan jalur
intravena.
SYOK
NEUROGENIK

Didefinisikan sebagai disfungsi otonom,


disebabkan oleh cedera medula spinalis yang
menyebabkan hipotensi dan bradikardia.
GEJALA
KLINIS
01 Pasien datang baik setelah trauma tumpul
maupun tembus pd medula spinalis

02 Tanda-tanda trauma awal yg menyebabkan


cedera medula

03 Hipotensi, bradikardia (90%), kulit hangat


dan kering
PAT O F I S I O L O G I
Cedera pada medulla spinalis

Hilangnya tonus Fungsi saraf otonom


vasokonstriktor pada otot menurun
polos pembuluh darah

Tekanan berkurang

Pompa dan aliran darah kesel


berkurang

Howard &Steinmann, 2010


Penurunan CO & Hipotensi
PENGKAJI
AN
• Kaji LOC pasien
• Kaji jumlah, kedalaman, pola pernapasan dan
auskultasi suara napas
• Palpasi nadi perifer aukultasi apical heart rate
• Kaji tanda-tanda vital
• Observasi kulit
PENATALAKSANAAN

Cairan IV kristaloid

Kortikosteroid
Obat preson : dopamin &
dobutamin
Pacing : kasus refrakter
Atropin : bradikardia

Anda mungkin juga menyukai