Anda di halaman 1dari 2

Tanda dan Gejala halusinasi

1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,


2. kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan
3. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
4. Curiga
5. Bermusuhan
6. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
7. Takut, sangat waspada
8. Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas
9. Ekspresi wajah tegang
10. Mudah tersinggung

Tanda dan gejala halusinasi

 Bicara, senyum dan tertawa sendiri


 Menarik diri dan menghindar dari orang lain
 Tidak dapat membedakan nyata dan tidak nyata
 Tidak dapat memusatkan perhatian konsentrasi.
 Curiga, permusuhan, merusak (diri sendiri), orang lain, lingkungan , takut.
 Ekspresi Muka: tegang, mudah tersinggung.
 Mengatakan mendengar suara, melihat, mengecap, menghidu, dan merasakan sesuatu
yang tidak nyata.
 Merusak diri sendiri/orang lain/lingkungan
 Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal
 Sulit membuat keputusan
 Tidak mau melakukan asuhan mandiri : mandi, sikat gigi, ganti pakaian, berhias yang
rapi.
 Mudah tersinggung, jengkelan, marah
 Muka merah, kadang pucat
 Tekanan drah meningkat, napas terengah-engah, nadi cepat dan berkeringat.
Tanda dan Gejala Waham
a. Waham kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh : “Saya ini titisan Bung Karno, punya banyak perusahaan, punya rumah di berbagai negara dan
bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit”.
b. Waham Curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/ mencederai dirinya,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh : “Banyak Polisi mengintai saya, tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya, suster akan
meracuni makanan saya “.
c. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
dengan kenyakinan, Contoh : “Tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus terus-menerus
memakai pakaian putih setiapa hari agar masuk surga “.
d. Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh klien atau bagian tubuhnya terganggu, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan. Contoh : “Sumsum Tulang saya kosong, saya pasti terserang kanker, dalam tubuh
saya banyak kotoran, tubuh saya telah membusuk, tubuh saya menghilang”.
e. Waham nihilisti
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/ meninggal, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya sudah menghilang dari dunia ini ,semua yang ada di sini adalah roh-roh, sebenarnya saya
sudah tidak ada di dunia”

Anda mungkin juga menyukai