D
I
S
U
S
U
N
O L E H :
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa
(KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan perluny
a peningkatan sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB tersebut dengan langkah-
langkah yang terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulangannya menjadi lebih
cepatdan akurat pula. Untuk dapat mewujudkan respon KLB yang cepat, diperlukan
bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke lapan
gan.Kenyataan tersebut mendorong kebutuhan para petugas di lapangan untuk memiliki
pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB yang terstruktur, sehingga memudahkan
kinerja para petugas mengambil langkah-langkah dalam rangka melakukan respon
KLB. Dewasa ini kejadian wabah penyakit sudah merupakan masalah global,
sehinggamendapat perhatian utama dalam penetapan kebijakan kesehatan masyarakat.
Letusan penyakitakibat pangan (foodborne disease) dan kejadian wabah penyakit lainnya
terjadi tidak hanya di berbagai negara berkembang dimana kondisi sanitasi dan higiene
umumnya buruk, tetapi jugadi negara-negara maju. Oleh karena itu disiplin ilmu
epidemiologi berupaya menganalisis sifatdan penyebaran berbagai masalah kesehatan
dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajarisebab timbulnya masalah dan gangguan
kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan maupun penanggulangannya. Peristiwa
bertambahnya penderita atau kematian yang disebabkan oleh suatu penyakit diwilayah
tertentu, kadang-kadang dapat merupakan kejadian yang mengejutkan dan membuat panik
masyarakat di wilayah itu. Secara umum kejadian ini kita sebut sebagai Kejadian LuarBiasa
(KLB), sedangkan yang dimaksud dengan penyakit adalah semua penyakit
menular yangdapat menimbulkan KLB, penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan
dan keracunanlainnya. Penderita atau yang beresiko penyakit dapat menimbulkan KLB dapat
diketahui jikadilakukan pengamatan yang merupakan semua kegiatan yang dilakukan secara
teratur, telitidan terus-menerus, meliputi pengumpulan, pengolahan, analisa/interpretasi,
penyajian data
dan pelaporan. Apabila hasil pengamatan menunjukkan adanya tersangka KLB, maka perludi
lakukan penyelidikan epidemiologis yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengenalsifat-sifat penyebab dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
dan penyebarluasan KLB tersebut di samping tindakan penanggulangan seperlunya. Hasil pe
nyelidikan epidemiologis mengarahkan langkah-langkah yang harus dilakukan
dalam upaya penanggulangan KLB. Upaya penanggulangan ini meliputi pencegahan penyeba
ran KLB,termasuk pengawasan usaha pencegahan tersebut dan pemberantasan penyakitnya.
Upaya penanggulangan KLB yang direncanakan dengan cermat dan dilaksanakan oleh
semua pihakyang terkait secara terkoordinasi dapat menghentikan atau membatasi
penyebarluasan KLBsehingga tidak berkembang menjadi suatu wabah (Efendy Ferry, 2009).
B.TUJUAN
3.Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang berpotensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
C. Klasifikasi KLB
Menurut Bustan (2002), Klasifikasi Kejadian Luar Biasa dibagi berdasarkan penyebab
dan sumbernya, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan Penyebab
a. Toxin
- Entero toxin, misal yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus, Vibrio,
Kholera, Eschorichia, Shigella
- Exotoxin (bakteri), misal yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum, Clostridium
perfringens
- Endotoxin
b. Infeksi
- Virus
- Bakteri
- Protozoa
- Cacing
c. Toxin Biologis
- Racun jamur
- Alfatoxin
- Plankton
- Racun ikan
- Racun tumbuh-tumbuhan
d. Toxin Kimia
- Zat kimia organik: logam berat (seperti air raksa, timah), logam-logam lain cyanida, nitrit,
pestisida.
- Gas-gas beracun: CO, CO2, HCN, dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sumber
a. Sumber dari manusia
Misalnya: jalan napas, tangan, tinja, air seni, muntahan seperti: Salmonella, Shigella,
hepatitis.
b. Bersumber dari kegiatan manusia
Misalnya: toxin dari pembuatan tempe bongkrek, penyemprotan pencemaran lingkungan.
c. Bersumber dari binatang
Misalnya: binatang peliharaan, rabies dan binatang mengerat.
d. Bersumber pada serangga (lalat, kecoak)
Misalnya: Salmonella, Staphylococcus, Streptococcus
e. Bersumber dari udara
Misalnya: Staphylococcus, Streptococcus virus
f. Bersumber dari permukaan benda-benda atau alat-alat
Misalnya: Salmonella
g. Bersumber dari makanan dan minuman
Misalnya: keracunan singkong, jamur, makanan dalam kaleng.
A. Kesimpulan
Kejadian luar biasa adalah peningkatan frekuensi penyakit sehingga jumlah penderita
melampaui keadaan normal yang diperkirakan sebelumnya, pada waktu dan tempat tertentu.
Terdapat 9 kriteria kerja kejadian luar biasa menurut Kep.Dirjen PPM dan PLP No. 451
I/PD.03.04/1997. Klasifikasi Kejadian Luar Biasa dibagi berdasarkan penyebabnya yaitu ;
Toksin, infeksi, toksin biologis, dan toksin kimia. Sedangkan berdasarkan sumbernya yaitu ;
Sumber dari manusia, kegiatan manusia, binatang, serangga, udara, permukaan benda,
makanan dan minuman. Ada 18 penyakit yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa yaitu ;
kolera, pes, demam kuning, demam bolak - balik, tifus, demam berdarah dengue, campak,
polio, difteri, pertusis, rabies, malaria, influenza, hepatitis, tifus perut, meningitis, ensefalitis,
antraks. Faktor yang memengaruhi kejadian luar biasa adalah Herd Imunity yang rendah,
patogenesis, dan lingkungan yang buruk. Langkah dalam penanggulangan kejadian luar biasa
dapat dilakukan dengan kajian epidemiologi, peringatan kewaspadaan dini, peningkatan
kewaspadan dan kesiapsiagaan, dan tindakan penanggulangan dengan cepat dan tepat.
Adapun langkah dalam penyelidikan kejadian luar biasa yaitu ; menetapkan diagnosis,
menetapkan suatu wabah, menguraikan wabah dalam hubungannya dengan waktu dan
tempat, merumuskan dan menghipotesa terjadinya wabah, mencari kemungkinan adanya
kasus - kasus lain yang belum diketahui dan membuat uraian deskriptif bagi mereka seperti
yang sudah dilakukan sebelumnya, menganalisis data, menentukan faktor - faktor yang
mendukung, serta membuat laporan penyelidikan wabah.
Daftar Pustaka