EPIDEMIOLOGI
(Strategi Penanggulangan dan Penyelidikan Wabah dan KLB)
Di Susun Oleh :
Kelompok 4 :
Didin Susanti (19153010008)
Fia Ayu Putri Nabila (19153010012)
Hotijah (19153010015)
Nur Dina Kamalia Agustina (19153010023)
Risma Aisyah R A (19153010028)
Ruslah (19153010029)
Salsabila Arina M S (19153010030)
Sri Wahyuni (19153010034)
Wi’am Salehoddin (19153010036)
Segala puji hanya bagi Allah.SWT yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan Inayah-
Nya kepada Kita, sehingga Kita masih dapat menghirup nafas keislaman sampai sekarang ini.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. yang
telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman
Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.
Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu Kami mohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya Kami mengucapkan terima kasih dan
mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat
dipahami agar menjadi maklum.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
……………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah
……………………………………………………………………
C. Tujuan
……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Wabah
……………………………………………………………………
B. Pembagian
……………………………………………………………………
C. Langkah-langkah
……………………………………………………………………
D. Pengertian KLB
……………………………………………………………………
E. Pelacakan KLB
……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No.
40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular mengatur agar setiap
wabah penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular
(kejadian luar biasa - KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan pelaksanaan teknis
telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan. Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010
disebutkan bahwa upaya penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Menular dan
Keracunan Pangan sebagai pedoman bagi pelaksana baik di pusat maupun di daerah.
Diperlukan program yang terarah dan sistematis, yang mengatur secara jelas peran dan
tanggung jawab di semua tingkat administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional
dalam penanggulangan KLB di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat
mencapai hasil yang optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Wabah
2. Apa Saja Pembagian Wabah
3. Apa Saja Langkah-langkah Investigasi Wabah
4. Pengertian KLB
5. Pelacakan KLB
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Wabah
2. Mengetahui Pembagian Wabah
3. Mengetahui Langkah-langkah Investigasi Wabah
4. Mengetahui Pengertian KLB
5. Mengetahui Pelacakan KLB
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Wabah
a. Common Source Epidemic Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh
terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi
dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa
keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara
terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus,
selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua
a) Definisi kasus
c) Pemeriksaan laboratorium
d) Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan faktor yang
ikut berperan
d) Sumber infeksi
e) Cara penulara
f) Faktor lain yang berperan
a) Pendahuluan
b) Latar Belakang
d) Hasil penelitian
f) Tindakan penanggulangan
g) Dampak-dampak penting
h) Saran rekomendasi
Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan
yang berlaku di Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian
dinyatakan luar biasa jika ada unsur:
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau
lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
5. Pelacakan KLB
2. Analisis Lanjutan
b) Pelacakan intensif terhadap mereka yang tanpa gejala, gejala ringan tetapi
mempunyai potensi menderita atau kontak dengan penderita.
a) SKD KLB
Penanggulangan
Kepastian adanya suatu KLB berdasarkan pengertian dan kriteria kerja KLB yang
secara formal ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas rekomendasi teknis Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, baik bersumber data kesakitan dan atau data kematian yang
ada di masyarakat, maupun bersumber data kesakitan dan atau kematian yang ada di unit-
unit pelayanan penderita serta hasil pemeriksaan laboratorium. Untuk memastikan adanya
KLB, maka data penderita setidak-tidaknya menunjukkan perkembangan penyakit dari
waktu ke waktu berdasarkan tanggal mulai sakit dan atau tanggal berobat yang dapat
digunakan untuk memperkirakan tanggal mulai sakit, tempat kejadian menurut unit
pelayanan penderita berobat, tempat tinggal penderita, tempat usaha atau karakteristik
tempat lain, serta menurut umur, jenis kelamin dan kelompok-kelompok tertentu sesuai
dengan kebutuhan untuk memastikan adanya KLB. Secara operasional, langkah-langkah
untuk memastikan adanya KLB adalah sebagai berikut :
1. Melakukan analisis terhadap data kesakitan dan kematian yang ada di Puskesmas
atau Rumah Sakit
3. Menanyakan pada setiap orang yang datang berobat ke Puskesmas atau Rumah
Sakit tentang adanya peningkatan jumlah penderita atau diduga penderita penyakit
berpotensi KLB tertentu atau adanya peningkatan jumlah kematian di desa, sekolah,
asrama atau tempat lain. Peningkatan jumlah penderita dibandingkan dengan kewajaran
jumlah penderita pada keadaan normal berdasarkan data yang ada di Puskesmas atau
menurut pandangan orang-orang yang diwawancarai.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun
1984). Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu
serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global
(pandemi). Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari suatu kasus
penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari jumlah yang diperkirakan.
Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan
yang berlaku di Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
B. Saran
Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan serta pemahaman tentang
Pentingnya Pengertian Wabah dan KLB, serta dapat menerapkan dalam kehidupan
sehar-hari baik, dari penulis,pembaca dan terkhususnya untuk Mahasiswa jurusan
kebidan STikes ngudia Husada Madura.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kejadian_Luar_Biasa
http://www.kamus-medis.co.cc/2010/08/kekebalan-kelompok-herd-immunity.
http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/16