Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI
(Strategi Penanggulangan dan Penyelidikan Wabah dan KLB)

Di Susun Oleh :
Kelompok 4 :
Didin Susanti (19153010008)
Fia Ayu Putri Nabila (19153010012)
Hotijah (19153010015)
Nur Dina Kamalia Agustina (19153010023)
Risma Aisyah R A (19153010028)
Ruslah (19153010029)
Salsabila Arina M S (19153010030)
Sri Wahyuni (19153010034)
Wi’am Salehoddin (19153010036)

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021-2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah.SWT yang telah melimpahkan Taufik, Hidayah dan Inayah-
Nya kepada Kita, sehingga Kita masih dapat menghirup nafas keislaman sampai sekarang ini.
Shalawat dan salam semoga tercurah pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. yang
telah berjuang dengan semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman
Jahilliyah kepada jaman Islamiyah.

Dengan mengucap Alhamdulillah Kami dapat menyusun makalah Dengan judul


“Strategi Penanggulangan dan Penyelidikan Wabah dan KLB ” Kami ucapkan banyak
terima kasih, tidak lupa teman-teman yang senantiasa Saya banggakan yang semoga kita selalu
dalam lindungan Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.

Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu Kami mohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya Kami mengucapkan terima kasih dan
mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat
dipahami agar menjadi maklum.

Bangkalan, 16 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………………

KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………

DAFTAR ISI
……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
……………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah
……………………………………………………………………
C. Tujuan
……………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Wabah
……………………………………………………………………
B. Pembagian
……………………………………………………………………
C. Langkah-langkah
……………………………………………………………………
D. Pengertian KLB
……………………………………………………………………
E. Pelacakan KLB
……………………………………………………………………

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
……………………………………………………………………
B. Saran
……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No.
40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular mengatur agar setiap
wabah penyakit menular atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular
(kejadian luar biasa - KLB) harus ditangani secara dini. Sebagai acuan pelaksanaan teknis
telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010 tentang
Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan. Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 1501/Menteri/Per/X/2010
disebutkan bahwa upaya penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 (dua
puluh empat) jam terhitung sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Menular dan
Keracunan Pangan sebagai pedoman bagi pelaksana baik di pusat maupun di daerah.
Diperlukan program yang terarah dan sistematis, yang mengatur secara jelas peran dan
tanggung jawab di semua tingkat administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional
dalam penanggulangan KLB di lapangan, sehingga dalam pelaksanaannya dapat
mencapai hasil yang optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Wabah
2. Apa Saja Pembagian Wabah
3. Apa Saja Langkah-langkah Investigasi Wabah
4. Pengertian KLB
5. Pelacakan KLB
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Wabah
2. Mengetahui Pembagian Wabah
3. Mengetahui Langkah-langkah Investigasi Wabah
4. Mengetahui Pengertian KLB
5. Mengetahui Pelacakan KLB

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Wabah

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat


yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun
1984). Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu
serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global
(pandemi). Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari suatu kasus
penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari jumlah yang diperkirakan.

2. Pembagian Wabah Berdasarkan Sifatnya :

a. Common Source Epidemic Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh
terpaparnya sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan terjadi
dalam waktu yang relatif singkat. Adapun Common Source Epidemic itu berupa
keterpaparan umum, biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara
terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu kasus dengan kasus,
selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak ada angka serangan ke dua

b. Propagated/Progresive Epidemic Adalah Bentuk epidemi dengan penularan dari


orang ke orang sehingga waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula.
Propagated atau progressive epidemic terjadi karena adanya penularan dari orang ke
orang baik langsung maupun melalui vector, relatif lama waktunya dan lama masa
tunas, dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta penyebaran anggota masya yang
rentan serta morbilitas dari pddk setempat, masa epidemi cukup lama dengan situasi
peningkatan jumlah penderita dari waktu ke waktu sampai pada batas minimal
abggota masyarakat yang rentan, lebih memperlihatkan penyebaran geografis yang
sesuai dengan urutan generasi kasus.
3. Langkah-langkah Investigasi Wabah

1. Konfimasi / menegakkan diagnose

a) Definisi kasus

b) Klasifikasi kasus dan tanda klinik

c) Pemeriksaan laboratorium

2. Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan

a) Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah ditentukan


tentang KLB.

b) Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun


sebelumnya.

3. Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu, tempat dan orang

a) Kapan mulai sakit (waktu)

b) Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)

c) Siapa yang terkena : (Gender, Umur, imunisasi, dll).

4. Rumuskan suatu hipotesa sementara

a) Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi penderita


(pattern of disease)

b) Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut

5. Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk menguji hipotesis :

a) Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi

b) Kembangkan dan buatkan check list.

c) Lakukan survey dengan sampel yang cukup


6. Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan

Lakukan wawancara dengan :

a) Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)

b) Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik mengenai waktu/tempat


terjadinya penyakit, tetapi mereka tidak sakit (control)

c) Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya

d) Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan faktor yang
ikut berperan

e) Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium

7. Buatlah analisa dan interpretasi data

a) Buatlah ringkasan hasil penyelidikan lapangan

b) Tabulasi, analisis, dan interpretasi data/informasi

c) Buatlah kurva epidemik, menghitung rate, buatlah tabel dan grafik-grafik


yang diperlukan

d) Terapkan test statistic

e) Interpretasi data secara keseluruhan

8. Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan

a) Lakukan uji hipotesis

b) Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola penyakit :

c) Sesuai dengan sifat penyebab penyakit

d) Sumber infeksi

e) Cara penulara
f) Faktor lain yang berperan

9. Lakukan tindakan penanggulangan

a) Tentukan cara penanggulangan yang paling efektif.

b) Lakukan surveilence terhadap penyakit dan faktor lain yang berhubungan.

c) Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang

10. Buatlah laporan lengkap tentang penyelidikan epidemiologi tersebut.

a) Pendahuluan

b) Latar Belakang

c) Uraian tentang penelitian yang dilakukan

d) Hasil penelitian

e) Analisis data dan kesimpulan

f) Tindakan penanggulangan

g) Dampak-dampak penting

h) Saran rekomendasi

4. Pengertian Kejadian Luar Biasa/KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan
yang berlaku di Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

Kriteria tentang KLB mengacu pada Keputusan Dirjen No. 451/9. Suatu kejadian
dinyatakan luar biasa jika ada unsur:

1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)

3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan


dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau
lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

5. Pelacakan KLB

a). Garis Besar Pelacakan KLB :

1. Pengumpulan data dan informasi secara seksama langsung di lapangan tempat


kejadian

2. Analisa data yang diteliti dengan ketajaman pemikiran.

3. Adanya suatu garis besar tentang sistematika langkah-langkah yang pada


dasarnya harus ditempuh dan dikembangkan dalam setiap usaha pelacakan.

1. Analisis Situasi Awal

a) Penentuan atau penegakan diagnosis Penentuan adanya wabah

b) Uraian keadaan wabah (waktu, tempat dan orang)

2. Analisis Lanjutan

Usaha Penemua kasus tambahan

a) Adakan pelacakan ke rumah sakit dan dokter praktek ntuk menemukan


kemungkinan adanya kasus diteliti yang belum ada dalam laporan.

b) Pelacakan intensif terhadap mereka yang tanpa gejala, gejala ringan tetapi
mempunyai potensi menderita atau kontak dengan penderita.

c) Analisa Data secara berkesinambungan.


d) Menegakkan Hipotesis

e) Tindakan Pemadaman wabah dan tindak lanjut.

f) Tindakan diambil sesuai dengan hasil analisis

g) Diadakan follow up sampai keadaan normal kembali.

h) Yang menimbulkan potensi timbulnya wabah kembali disusunkan suatu format


pengamatan yang berkesinambungan dalam bentuk survailans epidemiologi
terutama high risk.

b). Penanggulangan KLB :

a) SKD KLB

b) Penyelidikan dan penanggulangan KLB

c) Pengembangan sistem surveilans termasuk pengembangan jaringan informasi).

Penanggulangan

Upaya penanggulangan KLB dilaksanakan dengan tujuan untuk memutus rantai


penularan sehingga jumlah kesakitan, kematian maupun luas daerah yag terserang dapat
ditekan seminimal mungkin. Dalam operasionalnya maka kegiatan penanggulangan selalu
disertai kegiatan penyelidikan yang selanjutnya digunakan istilah penyelidikan dan
penanggulangan KLB. Upaya penyelidikan dan penanggulangan secara garis besar meliputi:

a. Persiapan Penyelidikan dan Penanggulangan KLB

Persiapan penyelidikan dan penanggulangan KLB meliputi persiapan administrasi,


tim penyelidikan epidemiologi, bahan logistik dan bahan laboratorium serta rencana kerja
penyelidikan epidemiologi KLB. Pelaksanaan penyelidikan epidemiologi KLB
bekerjasama dengan unit kesehatan terkait setempat, dapat melakukan wawancara,
pemeriksaan medis dan laboratorium terhadap penderita, pemeriksaan orang-orang yang
mendapat serangan penyakit, pemeriksaan sumber-sumber penyebaran penyakit,
pemeriksaan data perawatan penderita di unitunit pelayanan kesehatan, pemeriksaan data
perorangan, sekolah, asrama, dan tempat-tempat lainnya yang berhubungan dengan
penyebaran penyakit dengan memperhatikan etika pemeriksaan medis dan etika
kemasyarakatan setempat. Rekomendasi dirumuskan dengan memperhatikan asas segera,
efektip dan efisien dalam rangka penanggulangan KLB yang sedang berlangsung sesuai
dengan kemampuan yang ada serta disampaikan kepada tim penanggulangan KLB
dengan memperhatikan kerahasiaan jabatan dan implikasi terhadap kesejahteraan dan
keselamatan masyarakat.

b. Memastikan adanya KLB

Kepastian adanya suatu KLB berdasarkan pengertian dan kriteria kerja KLB yang
secara formal ditetapkan oleh Bupati/Walikota atas rekomendasi teknis Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, baik bersumber data kesakitan dan atau data kematian yang
ada di masyarakat, maupun bersumber data kesakitan dan atau kematian yang ada di unit-
unit pelayanan penderita serta hasil pemeriksaan laboratorium. Untuk memastikan adanya
KLB, maka data penderita setidak-tidaknya menunjukkan perkembangan penyakit dari
waktu ke waktu berdasarkan tanggal mulai sakit dan atau tanggal berobat yang dapat
digunakan untuk memperkirakan tanggal mulai sakit, tempat kejadian menurut unit
pelayanan penderita berobat, tempat tinggal penderita, tempat usaha atau karakteristik
tempat lain, serta menurut umur, jenis kelamin dan kelompok-kelompok tertentu sesuai
dengan kebutuhan untuk memastikan adanya KLB. Secara operasional, langkah-langkah
untuk memastikan adanya KLB adalah sebagai berikut :

1. Melakukan analisis terhadap data kesakitan dan kematian yang ada di Puskesmas
atau Rumah Sakit

2. Mendiskusikan dengan petugas poliklinik tentang adanya peningkatan jumlah


penderita atau diduga penderita penyakit berpotensi KLB diantara yang berobat ke
poliklinik menurut desa atau lokasi tertentu.

3. Menanyakan pada setiap orang yang datang berobat ke Puskesmas atau Rumah
Sakit tentang adanya peningkatan jumlah penderita atau diduga penderita penyakit
berpotensi KLB tertentu atau adanya peningkatan jumlah kematian di desa, sekolah,
asrama atau tempat lain. Peningkatan jumlah penderita dibandingkan dengan kewajaran
jumlah penderita pada keadaan normal berdasarkan data yang ada di Puskesmas atau
menurut pandangan orang-orang yang diwawancarai.

4. Melakukan kunjungan ke lokasi yang diduga terjadi KLB untuk memastikan


adanya KLB. Tatacara memastikan adanya KLB adalah dengan wawancara penduduk
setempat melalui survei masyarakat, dan atau dengan membuka pelayanan pengobatan
umum. Apabila jumlah penderita dan atau kematian cukup banyak dan meningkat
dibandingkan jumlah penderita pada keadaan sebelumnya sesuai dengan kriteria kerja
KLB, maka dapat dipastikan adanya KLB di daerah tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka (UU No 4. Tahun
1984). Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu
serangan penyakit) lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup global
(pandemi). Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari suatu kasus
penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari jumlah yang diperkirakan.

Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satu kategori status wabah dalam peraturan
yang berlaku di Indonesia. tatus Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.

B. Saran
Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan serta pemahaman tentang
Pentingnya Pengertian Wabah dan KLB, serta dapat menerapkan dalam kehidupan
sehar-hari baik, dari penulis,pembaca dan terkhususnya untuk Mahasiswa jurusan
kebidan STikes ngudia Husada Madura.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kejadian_Luar_Biasa

http://www.kamus-medis.co.cc/2010/08/kekebalan-kelompok-herd-immunity.

Html.Murti, Bhisma. Investigasi Outbreak. Available from

http://fk.uns.ac.id/index.php/download/file/16

Buku Pedoman Revisi Wabah dan KLB 2017

Anda mungkin juga menyukai