Anda di halaman 1dari 7

HAJI DAN UMRAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah: Fiqih


Dosen Pengampu : Dr.Muhammad Syaifullah,M.Pd.I

Kelompok 5:
ADEFTA PRASENJA (231290030)
MUHAMMAD NURIL ARIFIN (231290018)
MUHAMMAD SHOHIBUL KARIM (231290019)

PROGRAM SETUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNGTAHUN 20223
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh,

Dengan penuh rasa syukur, kami mempersembahkan makalah ini dengan judul "HAJI DAN
UMRAH." Makalah ini merupakan hasil dari penelitian dan pemahaman kami tentang Haji dan
Umrah . Kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang berguna
kepada pembaca. Semoga Allah SWT memberkahi usaha kita dalam mengeksplorasi topik ini.

Terima kasih atas perhatian dan kesempatan ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh,

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar..........................................................................................................................................i
Daftar
Isi.....................................................................................................................................................ii
Pendahuluan...................................................................…........…..................................................1
Pembahasan......................................................................................................................................2
Kesimpulan......................................................................................................................................6
Daftar
Pustaka.............................................................................................................................................8

i
BAB I
PENDAHULUAN

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah yang
murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.Ibadah dalam
agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya yang merupakan rukun iman yang
kelima. Ibadah haji merupakan ibadah yang baik karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan
menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.
Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk
mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan
sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.Untuk
memper dalam pengetahuan kita, kami sebagai penulis mencoba memberi penjelasan secara
singkat mengenai pengertian haji dan umrah, syarat, rukun wajib haji dan umrah serta hal-hal
yang dapat membatalkan haji dan umrah.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan
kami dalam mata kuliah fiqih dan memenuhi tugas dari dosen pengampu yaitu Bapak
Dr.Muhammad Syaifullah ,M.Pd.I semoga dalam pembahasan ini dapat bermanfaat dengan baik
bagi semua yang membaca makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji
Asal mula arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-
qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology)
berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula,
menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata untuk mencari ridho
Allah.
Wajib dalam ibadah haji atau umrah adalah sesuatu yang jika diabaikan secara
keseluruhan, atau tidak memenuhi syaratnya maka haji atau umrah tetap sah, tetapi
orang yang bersangkutan harus melaksanakan sanksi yang telah ditetapkan.
Misalnya, kewajiban melempar jumroh, bila ia diabaikan, maka ia harus diganti
dengan membayar dam (denda).
B. PengertianUmroh
Adapun umrah menurut bahasa bermakna ‘ziarah’. Sedangkan menurut syara’

1
umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan
dapat dilaksanakan setiap waktu.
C. Syarat-Syarat Melakukan HajidanUmroh
Adapun syarat-syarat wajib melakukan ibadah haji dan umrah adalah :
a) Islam (Muslim)
Adalahseseorang yang beragamaislamdanbukanseorangkafirataupun orang
murtad, islamitumerupakansyaratmutlakuntukmelakukanibadah haji
b) Baligh (dewasa)
Sebagaimana dikatakan oleh nabi Muhammad SAW “Kalam dibebaskan dari
mencatat atas anak kecil sampai ia menjadi baligh, orang tidur sampai ia bangun,
dan orang yang gila sampai ia sembuh”.jadiseseorang yang sudah mencapai usia
dewasa saja yang wajib menjalankan ibadah haji dan umroh.
c) Aqil (berakal sehat)
3Seseorang yang tidak gila atau tolol
d) Merdeka (bukan seorang budak)
Karena seorang budak itu sudah mempunyai kewajiban dari tuannya, terkecuali
tuannya memberikan izin, dan seorang budak biasannya seseorang yang tidak
mampu dalam hal biaya.
e) Mampu (Istitha’ah)
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal, dan
pengongkosan (biaya)
Adapun Syarat wajib haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan bersama-sama
dengan mahramnya, bersama-sama dengan suaminya, atau bersama-sama dengan
perempuan yang dipercayai
D. Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah
Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-ketentuan/perbuatan-perbuatan
yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah
satunya, ibadah haji atau umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan
umrah itu adalah sebagai berikut :
a) Ihram
Adalah keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji
atau umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal
"muhrim" dan jamak "muhrimun".Calon jamaah haji dan umrah harus
melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan tahallul.
b) Wukuf di arafah
Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (ke arah Barat) jatuh
pada hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan
4kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah.
c) Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebayak tujuh
kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang
berwarna coklat, dengan posisi ka’bah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan
arah jarum jam)
d) Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit Shafa dan

2
berakhir di bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400 meter,untuk melestarikan
pengalaman Hajar, ibunda nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air
untuk dirinya dan putranya, karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya
Allah memberinya nikmat berupa mengalirnya mata air zam-zam.
e) Tahallul/Bercukur
Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi dirinya
karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut
kepala beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)
f) Tertib/berurutan
Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang membedakan adalah dalam
umrah tidak terdapat wukuf.
E. Wajib-wajib haji adalah
a) Ihram dari miqat
batas-batastentangperibadatanbagi haji danumrahkapandandimanapakaian
ihram dikenakandandarimana ihram ituharusdimulai.
b.) Melempar Jumrah
untuk memperingati saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar tidak
melaksanakan perintah Allah menyembelih putranya Ismail. Tiga kali beliau
digoda tiga kali pula ia melontarkan batunya kepada setan sebagaimana diperintah
dan dibimbing langsung oleh malaikat
c.) Mabit di Mudzalifah
bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah
menjalankan wuquf di Arafah.
5d.) Mabid di Mina
bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, 13
Dzulhijjah.
e.) Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan
Makkah menuju tempat tinggalnya.
Sedangkan wajib umrah adalah Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat
makani). Sedang miqat zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat
dikerjakan sepanjang tahun.

BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dan dari sumber yang lain mengenai haji dan umroh maka
dapat kita simpulkan yaitu :
1. Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa
amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari
ridho Allah.

3
2. Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.
3. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji.
Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.
4. Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 96-97.
ٌ‫ِإَّن َأَّوَل َبْيٍت ُوِضَع ِللَّناِس َلَّلِذ ي ِبَبَّك َة ُمَباَر ًك ا َو ُهًدى ِلْلَع اَلِم يَن () ِفيِه َآَياٌت َبِّيَنات‬
َ‫َم َقاُم ِإْبَر اِهيَم َو َم ْن َد َخ َلُه َك اَن َآِم ًنا َوِهَّلِل َع َلى الَّناِس ِح ُّج اْلَبْيِت َمِن اْسَتَطاع‬
َ‫ِإَلْيِه َس ِبياًل َو َم ْن َكَفَر َفِإَّن َهَّللا َغ ِنٌّي َع ِن اْلَع اَلِم ين‬
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah)
manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia.Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullahitu) menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Qs.3:96-97
5. Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun
dan wajib haji atau umroh.
6. Hal-Hal yang Membatalkan Haji adalah Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum
melontar jamrah ’aqabah dan meninggalkan salah satu rukun haji.

DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi ,1998. Pedoman Haji, Semarang : PT. Pustaka Rizki
Putra Asy-Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazy, 1991. Fath-Hul Qarib, Surabaya :
AlHidayah. Shihab, M. Quraish, 2000. Haji, Bandung : Mizan. Abidin, Slamet, 1998. Fiqih
Ibadah, Bandung : CV. Pustaka Setia. SH, Andy lolo Tonang, H. 1989. Bimbingan

4
ManasikZiarah dan Perjalanan Haji, Departemen Agama. http://madania nnida-
kumpulanmakalahpai haji. blogspot.com/2011/02/.html Rasjid, H. sulaiman, 2001. Fiqih Islam,
Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo. http://id.wikipedia.org/wiki/Tawaf Rasjid, H. Sulaiman,
1954. Fiqih Islam, , jakarta: Attahiriyah Karman. H, 2001. Materi Pendidikan Agama Islam,
bandung : PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai