Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HAJI DAN UMROH

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD RASYID AMIRI_X F.E 4

GURU PENGAMPU :

ISDAYANTI, S.Pd

MATA PELAJARAN :

FIKIH

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BARITO KUALA


2023

1
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat serta karuniaNya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke jalan kebenaran. Karya Tulis Ilmiah
ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam penilaian sekolah MAN 1 BARITO
KUALA dengan judul “Haji dan Umroh”.

Pembuatan karya tulis ilmiah ini merupakan tugas sekolah dan banyak
sekali halangan dan rintangan yang dihadapi dikarenakan keterbatasan kemampuan
saya sendiri. Oleh karena itu saya ucapkan terimakasih banyak kepada terhormat: Ibu
isdayanti S.Pd selaku guru yang telah memberikan kesempatan yang begitu berarti
untuk membuat sebuah Karya Tulis Ilmiah yang Insha Allah berguna khususnya
untuk dunia pendidikan dan lingkungan sekitar. Dan Kedua Orang tua yang dengan
keikhlasan hatinya sudah membesarkan saya dan memberikan bantuan yang tak
terhingga, semoga dalam lindungan Allah SWT selalu.

Tidak ada yang dapat saya berikan selain untaian do’a yang tulus dan ikhlas
semoga amal baik ini di terima dan mendapat balasan yang terbaik pula dari ALLAH
SWT. Tidak lupa pula, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, karena penulis menyadari Karya Tulis Imiah ini jauh dari
kata sempurna. Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini berguna untuk
penulis khususnya dan untuk pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Marabahan, November 2023


Penulis,

Muhammad Rasyid Amiri

3
BAB I
PENDAHULUAN

Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan
aqidah yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang
beruntung.Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya
yang merupakan rukun iman yang kelima. Ibadah haji merupakan ibadah yang baik
karena tidak hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam
mengerjakannya, namun juga semangat dan harta.

Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk
mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan,
berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin
dan kenikmatan rohani.Untuk memper dalam pengetahuan kita, kami sebagai penulis
mencoba memberi penjelasan secara singkat mengenai pengertian haji dan umrah,
syarat, rukun wajib haji dan umrah serta hal-hal yang dapat membatalkan haji
dan umrah.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan


kami dalam materi fiqih tsanawiyah dan memenuhi tugas dari dosen pengampu yaitu
Bapak Aid Mustaqim, M. Ag.semoga dalam pembahasan ini dapat bermanfaat
dengan baik bagi semua yang membaca makalah ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji
Asal mula arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-
qashdu” atau “menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology)
berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal
ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula,
menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata untuk mencari ridho
Allah.
Wajib dalam ibadah haji atau umrah adalah sesuatu yang jika diabaikan secara
keseluruhan, atau tidak memenuhi syaratnya maka haji atau umrah tetap sah, tetapi
orang yang bersangkutan harus melaksanakan sanksi yang telah ditetapkan.
Misalnya, kewajiban melempar jumroh, bila ia diabaikan, maka ia harus diganti
dengan membayar dam (denda).

B. PengertianUmroh
Adapun umrah menurut bahasa bermakna ‘ziarah’. Sedangkan menurut syara’
umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan
dapat dilaksanakan setiap waktu.

C. Syarat-Syarat Melakukan HajidanUmroh


Adapun syarat-syarat wajib melakukan ibadah haji dan umrah adalah :
a) Islam (Muslim)
Adalahseseorang yang beragamaislamdanbukanseorangkafirataupun orang
murtad, islamitumerupakansyaratmutlakuntukmelakukanibadah haji
b) Baligh (dewasa)
Sebagaimana dikatakan oleh nabi Muhammad SAW “Kalam dibebaskan dari
mencatat atas anak kecil sampai ia menjadi baligh, orang tidur sampai ia bangun,
dan orang yang gila sampai ia sembuh”.jadiseseorang yang sudah mencapai usia
dewasa saja yang wajib menjalankan ibadah haji dan umroh.
c) Aqil (berakal sehat)
Seseorang yang tidak gila atau tolol

5
d) Merdeka (bukan seorang budak)
Karena seorang budak itu sudah mempunyai kewajiban dari tuannya, terkecuali
tuannya memberikan izin, dan seorang budak biasannya seseorang yang tidak
mampu dalam hal biaya.
e) Mampu (Istitha’ah)
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal, dan
pengongkosan (biaya)
Adapun Syarat wajib haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan bersama-sama
dengan mahramnya, bersama-sama dengan suaminya, atau bersama-sama dengan
perempuan yang dipercayai

D. Rukun-rukun Ibadah Haji dan Umrah


Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-ketentuan/perbuatan-perbuatan
yang wajib dikerjakan dalam ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah
satunya, ibadah haji atau umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan
umrah itu adalah sebagai berikut :

a) Ihram
Adalah keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji
atau umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal
"muhrim" dan jamak "muhrimun".Calon jamaah haji dan umrah harus
melaksanakannya sebelum di miqat dan diakhiri dengan tahallul.

Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan
tidak bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang
serta satu helai lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat.
Sedangkan pakaian ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup
aurat seperti halnya pakaian biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak
tangan tetap terbuka.
b) Wukuf di arafah
Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (ke arah Barat) jatuh
pada hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan
kurban yakni tanggal 10 dzulhijjah.

6
c) Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebayak tujuh
kali, dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang
berwarna coklat, dengan posisi ka’bah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan
arah jarum jam)
d) Sa’i antara Shafa dan Marwah
Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit Shafa dan
berakhir di bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400 meter,untuk melestarikan
pengalaman Hajar, ibunda nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air
untuk dirinya dan putranya, karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya
Allah memberinya nikmat berupa mengalirnya mata air zam-zam.
e) Tahallul/Bercukur
Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan
bagi dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut
kepala beberapa helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)
f) Tertib/berurutan
Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang membedakan adalah dalam
umrah tidak terdapat wukuf.

E. Wajib-wajib haji adalah


a) Ihram dari miqat
batas-batastentangperibadatanbagi haji danumrahkapandandimanapakaian
ihram dikenakandandarimana ihram ituharusdimulai.
b.) Melempar Jumrah
untuk memperingati saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar tidak
melaksanakan perintah Allah menyembelih putranya Ismail. Tiga kali beliau
digoda tiga kali pula ia melontarkan batunya kepada setan sebagaimana diperintah
dan dibimbing langsung oleh malaikat
c.) Mabit di Mudzalifah
bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah
menjalankan wuquf di Arafah.
d.) Mabid di Mina
bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, 13
Dzulhijjah.

7
e.) Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan
Makkah menuju tempat tinggalnya.
Sedangkan wajib umrah adalah Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat
makani). Sedang miqat zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat
dikerjakan sepanjang tahun.

8
BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dan dari sumber yang lain mengenai haji dan umroh maka
dapat kita simpulkan yaitu :
1. Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa
amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari
ridho Allah.
2. Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara
Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut.
3. Ketaatan kepada Allah SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji.
Disamping itu juga untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT.
4. Dasar Hukum Perintah Haji atau umrah terdapat dalam QS. Ali- Imran 96-97.

‫ِإَّن َأَّو َل َب ْيٍت ُو ِض َع ِللَّن اِس َلَّلِذي ِبَب َّكَة ُم َب اَر ًك ا َو ُه ًد ى ِلْلَع اَلِميَن () ِفيِه َآَي اٌت َب ِّي َن اٌت َم َقاُم‬
‫ِإْب َر اِهيَم َو َم ْن َد َخ َلُه َك اَن َآِم ًن ا َو ِهَّلِل َع َلى الَّن اِس ِحُّج اْلَب ْي ِت َم ِن اْس َت َط اَع ِإَلْي ِه َس ِبياًل‬
‫َو َم ْن َكَفَر َفِإَّن َهَّللا َغ ِنٌّي َع ِن اْلَع اَلِميَن‬

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah)


manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi
petunjuk bagi semua manusia.Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di
antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullahitu) menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Qs.3:96-97

5. Untuk dapat menjalankan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun
dan wajib haji atau umroh.
6. Hal-Hal yang Membatalkan Haji adalah Jima’, senggama, bila dilakukan sebelum
melontar jamrah ’aqabah dan meninggalkan salah satu rukun haji.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi ,1998. Pedoman Haji, Semarang : PT.
Pustaka Rizki Putra
Asy-Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazy, 1991. Fath-Hul Qarib, Surabaya : Al-
Hidayah.
Shihab, M. Quraish, 2000. Haji, Bandung : Mizan.
Abidin, Slamet, 1998. Fiqih Ibadah, Bandung : CV. Pustaka Setia.
SH, Andy lolo Tonang, H. 1989. Bimbingan ManasikZiarah dan Perjalanan Haji,
Departemen Agama.
http://madania nnida-kumpulanmakalahpai haji. blogspot.com/2011/02/.html
Rasjid, H. sulaiman, 2001. Fiqih Islam, Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tawaf
Rasjid, H. Sulaiman, 1954. Fiqih Islam, , jakarta: Attahiriyah
Karman. H, 2001. Materi Pendidikan Agama Islam, bandung : PT Remaja
Rosdakarya

10

Anda mungkin juga menyukai