Anda di halaman 1dari 13

MATERI DAN PEMBELAJARAN FIKIH MI

SHOLAT JAMAK DAN QASHAR

Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Fikih Mi


Dosen Pengajar : Hairidah, M.Pd

Oleh :

Raudhatul Jannah (2020150134)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


DARUL ULUM KANDANGAN
2023/ 2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatulai wabarakatuh…

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah darinya
yang telah menjadikan manusia sebaik-baiknya makhluk, yang mengajarinya ilmu
pengetahuan untuk mengenalnya dan yang menjadikan manusia sebagai khalifah di
muka bumi. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
berkenan membantu saya dalam menyelesaikan artikel ini, meskipun dalam artikel
ini masih terdapat kekurangan. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga artikel
ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amiin Ya Rabbal ‘Alamiin

Hulu Sungai Selatan, 17 Agustus 2023 Penulis

ii
Daftar Isi
SHOLAT JAMA’ DAN QASHAR..........................................................................................1
ABSTRAK..........................................................................................................................1
A. Pendahuluan...................................................................................................................1
B. Pembahasan....................................................................................................................3
1. Pengertian Sholat Jama’ dan Qashar........................................................................3
2. Hukum dan Sebab-Sebab yang Membolehkan Sholat Jama’ dan Qashar.............3
3. Syarat-Syarat Sholat Qashar dan Jama’..................................................................5
4. Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jama’ dan Qashar...................................................6
C. Kesimpulan.....................................................................................................................9
D. Daftar Pustaka..............................................................................................................10

iii
SHOLAT JAMA’ DAN QASHAR

Raudhatul Jannah (2020150134)

STAI Darul Ulum Kandangan

ABSTRAK
Salah satu dari kewajiban kita sebagai seorang hamba adalah melaksanakan
sholat, walaupun kita dalam keadaan safar atau yang biasa disebut dalam perjalanan
kita tetap diwajibkan untuk melaksanakan sholat. Namun kita jangan merasa
keberatan dulu dengan ketentuan ini, karena syariat islam itu memudahkan hambanya
dalam hal ibadah. Salah satunya mengenai sholat ini, jika kita dalam perjalanan maka
ada keringanan untuk kita dalam melaksanakan sholatnya seperti menggabungkan
dua waktu sholat disatu waktu (jama’) serta memendekkan jumlah rakat sholat
(qashar) dengan syarat dan aturan tertentu. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang
ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan sholat jama’ dan qashar.

Kata Kunci : Sholat Jama’, Qashar, Ketentuan

A. Pendahuluan
Islam datang bersama seperangkat hukumnya yang begitu luas dan lengkap.
Hukum Islam menempati posisi yang paling penting di mana memiliki ruang
lingkup dan tujuan yang jauh sekali, mengatur hubungan antara manusia dengan
Allah, hubungan manusia dengan sesama manusia, juga hubungan manusia
dengan alam sekitar, karena sesungguhnya hukum Islam jika ditinjau dari segi
falsafahnya merupakan hukum yang berkembang dinamis, elastis dan fleksibel.1

1
Hasbi Ash Shiddieqy, Filsafat Hukum Islam, cet 3, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1988), hal.7

1
Allah mewajibkan manusia untuk beribadah sesuai dengan kemampuan
mereka yang berbeda sehingga tidak membebaninya dan tidak meyiksanya,
sehingga ia benar-benar dapat memenuhi eksistensi sebagai hamba secara
total.Oleh karena itu Sebagai seorang hamba, kita memiliki rukun iman yang
wajib diyakini dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu
sholat, sholat wajib kita laksanakan ketika waktunya sudah tiba, kewajiban ini
tetap berlaku meskipun kita dalam perjalanan menuju suatu tempat yang jauh.
Namun islam mengatur kewajiban itu sesuai dengan kemampuan hambanya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya keringanan-keringanan terhadap pelaksanaan
sebagian ibadah pada situasi dan kondisi tertentu, seperti menggabung dua waktu
sholat dalam satu waktu atau yang sering disebut dengan jama’ serta mengurangi
jumlah raka’at shalat atau lebih tepatnya meringkas jumlah rakaat salah dari
empat menjadi dua yang biasa disebut dengan qashar yang mana keduanya itu
merupakan salah satu wujud dari keringanan Allah SWT yang diberikan kepada
kita.2
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah menjelaskan tentang ketentuan-
ketentuan yang menjadi alasan diringankannya sholat bagi orang yang sedang
bepergian jauh. Yang mana ketentuan-ketentuan itu mencakup pengertian,
hukum, syarat, serta tata cara pelaksanaannya.

2
Siti Muslimah dan Sahal Abidin, Study Komparatif menurut Imam Hanafi dan Imam Syafi’I tentng
Sholat Jamak dan Qashar bagi Musafir, Academia : Jurnal ilmu social dan humaniora ( Vol. 2 No. 1,
Agustus 2019), hal. 3

2
B. Pembahasan
1. Pengertian Sholat Jama’ dan Qashar
a. Menurut Bahasa
Kata Jama’ berasal dari Bahasa arab ( ‫ )جم>>>ع‬yang artinya
menggabungkan, menyatukan atau mengumpulkan. Sholat jama’
berarti sholat yang digabungkan atau mengumpulkan sholat.3
Sedangkan kata Qashar juga berasal dari Bahasa arab (‫ )قصر‬yang
artinya mengurangi atau meringkas. Sholat qashar berarti sholat yang
dikurangi jumlah rakaatnya atau meringkas rakat sholat.4
b. Menurut Istilah
Sholat jama’ adalah melakukan dua shalat fardhu, yaitu Zuhur dan
Asar, atau Maghrib dan Isya’ secara berurutan pada salah satu
waktunya, maksudnya adalah menggabungkan sholat zuhur dan ashar
pada waktu zuhur atau ashar, atau menggabungkan sholat magrib dan
isya’ pada waktu magrib atau isya.5Jika sholat zuhur dan ashar
dilakukan pada waktu zuhur atau sholat magrib dan isya’ dilakukan
pada waktu magrib itu dinamakan jama’ taqdim, adapun Jika sholat
zuhur dan ashar dilakukan pada waktu ashar atau sholat magrib dan
isya’ dilakukan pada waktu isya’ itu dinamakan jama’ ta’khir.6
Sedangkan Sholat qashar adalah mengurangi bilangan rakat pada
sholat fardhu, dari yang empat rakat menjadi dua rakat, namun tidak
berlaku pada sholat subuh dan magrib karena jumlah rakaatnya tidak
bisa dibagi dua atau dikurangi.7
2. Hukum dan Sebab-Sebab yang Membolehkan Sholat Jama’ dan
Qashar

3
Ahmad Sarwat, Lc., MA., Sholat Qashar Jama’, (Jakarta : Rumah Fiqih Publishing, 2018), hal.30
4
Ibid., hal.7
5
Ibid., hal. 30
6
H. Muhammad Zuhdi, Tangga Pelajaran Ibadah, ( Pamangkih : t.p, 1967), hal.45
7
Op.Cit., Sholat Qashar Jama’, hal.7

3
a. Sholat Jama’
Hukum sholat jama’ adalah boleh (mubah) bagi orang yang dalam
perjalanan.8 Namun ada beberapa pendapat tentang sebab-sebab yang
membolehkan sholat jama’9, yaitu :
1) Menjamak di Arafah dan Muzdalifah (haji), hukumnya menjadi
sunnah dengan cara jama’ taqdim pada sholat zuhur dan ashar
di Arafah serta jama’ ta’khir pada sholat magrib dan isya di
Muzdalifah.
2) Menjamak dalam perjalanan, hukumnya boleh jika telah
memenuhi syarat-syarat seorang musafir.
3) Menjamak waktu hujan, hukumnya boleh bagi orang yang
mukim untuk menjama’ sholat dgn cara jama’ taqdim saja.
4) Menjamak disebabkan sakit atau uzur, hukumnya boleh
menjamak secara taqdim atau ta’khir dengan alasan karena
kesukaran diwaktu sakit ini lebih besar daripada saat hujan.
Contohnya seperti Wanita yang istihadhoh, orang yang
menderita kencing berkepanjangan, dll.
5) Menjamak karena ada keperluan, hukumnya juga dibolehkan
dengan syarat hal ini tidak menjadi kebiasaan. Misalnya saat
kita menikah, boleh menjama’ namun dengan jama’ taqdim
saja.10
Waktu mulai diperbolehkanya menjama’ adalah ketika mengalami
hal-hal yang sudah dijelaskan diatas dan untuk waktu bepergian waktu
yang dibolehkan menjama’ ketika sudah keluar dari batas wilayah
kecamatan.

8
H. Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam cetakan ke-18, (Jakarta : Attahiriyah, 1981), hal.121
9
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 1, (Jakarta : Darul Fath, 2006), hal.437-441.
10
Usdha Lifa Mayunda dan Aripin Marpaung, Menjamak Sholat bagi Pengantin yang Melaksanakan
Walimah Al’ Urs Perspektif Syekh Alwi Ahmad Saqqaf dan Imam Asy-Syaukani, Al- Manhaj (Vol. 4 No.
2, Desember 2022), hal.618

4
b. Sholat Qashar
Hukum sholat qashar menurut imam Syafi’I itu boleh dan lebih
afdhol dari sholat itmam. Sebab yang membolehkan sholat qashar ini
hanya perjalanan jauh saja yang jaraknya sama dengan syarat jarak
dibolehkan menjama’ yaitu 89 kilometer, namun ada juga yang
menyebutkan kurang lebih 84 kilometer. Waktu mulai dibolehkannya
mengqashar sholat adalah ketika kita sudah keluar dari batas wilayah
kita, Adapun waktu akhir kita boleh mengqashar sholat adalah ketika
kita mengubah niat menjadi bermukim (menetap) di suatu tempat
sebagai penduduk dan ketika sudah sampai ketempat tinggal kita.11
3. Syarat-Syarat Sholat Qashar dan Jama’
a. Syarat-Syarat Sholat Qashar12
1) Orang yang dalam perjalanan jauh, jaraknya kurang lebih 89
kilometer, ada juga pendapat yang mengatakan 84 kilometer.
2) Perjalanannya tidak untuk maksiat
3) Tidak untuk mengqodho sholat yang ditinggalkan ketika tidak
safar
4) Berniat memendekkan sholat pada waktu takbiratul ihram
5) Tidak mengikut kepada orang yang sholatnya Itmam (sempurna).
b. Syarat-Syarat Sholat Jama’
Syarat-syarat sholat jama’ adalah jarak perjalanannya kurang
lebih 84 kilometer dan tujuan perjalanannya tidak untuk maksiat.
Karena sholat jama’ terbagi jadi dua maka ada lagi syarat khusus
dalam pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut13 :
1) Jama’ Taqdim :
a) Niat jama’ pada sholat yang pertama

11
Ibid, hal. 430-431
12
Op. Cit., Tangga Pelajaran Ibadah, hal.44-45
13
Ibid, hal. 45

5
b) Tertib, artinya mendahulukan sholat zuhur dari ashar atau
sholat magrib dari isya.
c) Mualah, artinya berturut-turut antara sholat yang pertama
dan kedua.
2) Jama’ Ta’khir :
a) Niat jama’ pada sholat yang pertama
b) Tertib dan mualah hanya sunnah.
4. Tata Cara Pelaksanaan Sholat Jama’ dan Qashar
Jika semua syarat-syarat sudah terpenuhi maka orang tersebut boleh
melaksanakan sholat jama’ dan qashar secara bersamaan.
a. Adapun tata cara sholat jama’ terbagi menjadi dua :14
1) Jama’ Taqdim
Seperti sholat zuhur dan ashar dilaksanakan pada waktu zuhur,
maka caranya sebagai berikut :
a) Berniat shalat dzuhur dengan jama’ taqdim. Bila dilafalkan
yaitu:
Artinya : Saya Sholat fardhu zuhur empat rakaat digabung
dengan ashar jama’ taqdim wajib karena Allah ta’ala.
b) Takbiratul ihram
c) Shalat dzuhur empat rakaat seperti biasa.
d) Salam
e) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (ashar), jika
dilafalkan sebagai berikut;

Artinya : Saya Sholat fardhu ashar empat rakaat digabung


dengan zuhur jama’ taqdim wajib karena Allah ta’ala.
f) Takbiratul ihram
g) Shalat ashar empat rakaat seperti biasa.
14
Sutrisno, Fikih MI Kelas III, ( Jakarta : Direktorat KSKK Madrasah, 2020), hal.24

6
h) Salam.
Misalnya ingin melakukan sholat magrib di jama’ dengan isya
maka tata caranya sama seperti di atas.
2) Jama’ Ta’khir
Misal sholat magrib dan isya dilaksanakan pada waktu magrib,
maka caranya sebagai berikut :
a) Berniat shalat magrib dengan jama’ ta’khir. Bila dilafalkan
yaitu:
Artinya : Saya Sholat fardhu magrib tiga rakaat digabung
dengan isya jama’ ta’khir wajib karena Allah ta’ala.
b) Takbiratul ihram
c) Shalat magrib tiga rakaat seperti biasa.
d) Salam
e) Berdiri lagi dan berniat shalat yang kedua (isya’), jika
dilafalkan sebagai berikut;

Artinya : Saya Sholat fardhu isya’ empat rakaat digabung


dengan magrib jama’ ta’khir wajib karena Allah ta’ala.
f) Takbiratul ihram
g) Shalat isya’ empat rakaat seperti biasa.
h) Salam.
b. Cara sholat Qashar15
Adapun tata cara shalat qasar adalah sebagai berikut: misal
sholat qashar dzuhur, caranya adalah sebagai berikut:
1) Berniat shalat dengan cara qasar, jika dilafalkan sebagai
berikut :
Artinya:“Saya berniat shalat dzuhur dua rakaat diqasar
karena Allah Ta’alaa”
15
Ibid., hal.25

7
2) Takbiratul ihram.
3) Shalat dua rakaat seperti biasa
4) Salam
c. Cara menjama’ dan mengqashar sholat sekaligus16
Misalnya shalat dzuhur dengan ashar, tata caranya sebagai
berikut:
1) Berniat menjama’ qasar shalat dzuhur dengan jama’
taqdim. Jika dilafalkan sebagai berikut:

Artinya:“Saya berniat shalat dzuhur dua rakaat


digabungkan dengan shalat ashar dengan jama’ taqdim,
diqasar karena Allah Ta’alaa”
2) Takbiratul ihram.
3) Shalat duhur dua rakaat (diringkas)
4) Salam.
5) Berdiri dan niat shalat ashar, jika dilafadzkan sebagai
berikut:

Artinya:“Saya berniat shalat ashar dua rakaat


digabungkan dengan shalat dzuhur dengan jamak Taqdim,
diqasar karena Allah Ta’alaa”
6) Takbiratul ihram.
7) Shalat ashar dua rakaat (diringkas).
8) Salam.

16
Ibid., hal.26

8
C. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa pengertian dari sholat
jama’ dan qashar. Sholat jama’ adalah menggabungkan dua waktu sholat
dalam satu waktu, misalnya sholat zuhur digabung dengan ashar pada waktu
zuhur (jama’ taqdim) atau sholat magrib dan isya’ pada waktu isya (jama’
ta’khir). Sedangkan sholat Qashar adalah sholat yang jumlah rakaatnya
dikurangi (diringkas).
Hukum sholat jama’ dan qashar adalah boleh jika telah memenuhi syarat-
syarat yang telah disebutkan di atas. Adapun sebab-sebab yang membolehkan
sholat jama’ dan qashar adalah ketika dalam perjalanan jauh yang jaraknya
±84 kilometer, selain dari itu ada lagi sebab yang membolehkan sholat
jama’ ,yaitu:
1. Ketika di Arafah dan Muzdalifah.
2. Hujan lebat yang membahayakan.
3. Sakit atau uzur seperti Wanita istihadhoh atau orang yang kencing
berkepanjangan.
4. Karena ada keperluan, misalnya saat pernikahan.
Sedangkan syarat-syarat dan tata cara pelaksanaannya seperti yang sudah
dijelaskan di atas.

9
D. Daftar Pustaka

Ash Shiddieqy, Hasbi. 1988. Filsafat Hukum Islam cetakan ke-3,. Jakarta: PT.
Bulan Bintang.
Lifa Mayunda, Usdha dan Aripin Marpaung. Desember 2022. "Menjamak Sholat
bagi Pengantin yang Melaksanakan Walimah Al’ Urs Perspektif Syekh
Alwi Ahmad Saqqaf dan Imam Asy-Syaukani." Al- Manhaj (Vol. 4 No. 2 )
618.
Muslimah, Siti dan Sahal Abidin. Agustus 2019. "Study Komparatif menurut
Imam Hanafi dan Imam Syafi’I tentng Sholat Jamak dan Qashar bagi
Musafir." Academia : Jurnal ilmu social dan humaniora ( Vol. 2 No. 1) 3.
Rasjid, H. Sulaiman. 1981. Fiqih Islam cetakan ke-18. Jakarta: Attahiriyah.
Sabiq, Sayyid. 2006. Fiqih Sunnah jilid 1. Jakarta: Darul Fath.
Sarwat, Lc., MA., Ahmad. 2018. Sholat Qashar Jama’. Jakarta: Rumah Fiqih
Publishing.
Sutrisno. 2020. Fikih MI Kelas III. Jakarta: Direktorat KSKK Madrasah.
Zuhdi, H. Muhammad. 1967. Tangga Pelajaran Ibadah. Pamangkih.

10

Anda mungkin juga menyukai