Anda di halaman 1dari 13

HAJI DAN UMROH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Studi Agama Islam II
Dosen Pengampu : Dr. Siti Nurunniyah., S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh :
Akmalun Ni'am 222200392
Althaf Athifah 222200398
Choirul Nisa` 222200436
Mella Agustin 222200437
Salma Nadia 222200438
Mufti Muyassarotul Farihah 222200442
Lailatun Nikmah 222200443
Mufid Arsyad Syafi'I 222200445
Elma Ayulian Yassari 222200450
Oktavia Sabilla Rahma 222200465
Mhd Shofhal Jamil 222200474
Syahroni 222200481

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang
berjudul “HAJI DAN UMROH”.
Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang
tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami ucapkan maaf yang
sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang keliru dari kami. Kami berharap
kritik dan saran Anda. Semoga makalah kami ini dapat menjadi pelajaran dan
menambah wawasan Anda.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang haji dan umrah. Kami sadar dalam penulisan
makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.

1
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I..................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengertian Haji........................................................................................4
B. Pengertian Umroh....................................................................................4
C. Syarat-Syarat Melakukan Haji dan Umroh..............................................4
D. Rukun-Rukun Ibadah Haji dan Umrah....................................................5
E. Wajib-wajib Haji dan Umroh...................................................................6
F. Keutamaan Umroh..................................................................................7
BAB III..............................................................................................................11
PENUTUP.........................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam bertugas mendidik dzahir manusia, mensucikan jiwa manusia, dan
membebaskan diri manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus ikhlas dan aqidah
yang murni sesuai kehendak Allah, insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.
Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji adalah salah satunya yang merupakan
rukun iman yang kelima. Ibadah haji merupakan ibadah yang baik karena tidak hanya
menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga dalam mengerjakannya, namun juga semangat
dan harta.
Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai
Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah dengan sanak
keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.Untuk
memper dalam pengetahuan kita, kami sebagai penulis mencoba memberi penjelasan secara
singkat mengenai pengertian haji dan umrah, syarat, rukun wajib haji dan umrah serta hal-hal
yang dapat membatalkan haji dan umrah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian haji dan umroh?
2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat melakukan ibadah haji dan umroh!
3. Sebutkan dan jelaskan rukun-rukun melakukan ibadah haji dan umrah!
4. Sebutkan dan jelaskan wajib-wajib haji dan umroh!

C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian haji dan umroh
2. Dapat menjelaskan rukun dan syarat ibadah haji dan umroh
3. Dapat menjelaskan kewajiban dan keutamaan haji dan umroh

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Haji
Asal mula arti haji menurut lughah atau arti bahasa (etimologi) adalah “al-qashdu” atau
“menyengaja”. Sedangkan arti haji dilihat dari segi istilah (terminology) berarti bersengaja
mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang
tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan
oleh syara’, semata-mata untuk mencari ridho Allah.
Wajib dalam ibadah haji atau umrah adalah sesuatu yang jika diabaikan secara
keseluruhan, atau tidak memenuhi syaratnya maka haji atau umrah tetap sah, tetapi orang
yang bersangkutan harus melaksanakan sanksi yang telah ditetapkan. Misalnya, kewajiban
melempar jumroh, bila ia diabaikan, maka ia harus diganti dengan membayar dam (denda).

B. Pengertian Umroh
Adapun umrah menurut bahasa bermakna ‘ziarah’. Sedangkan menurut syara’ umrah ialah
menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i antara Shafa dan Marwah dan
mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan dapat dilaksanakan setiap
waktu.

C. Syarat-Syarat Melakukan Haji dan Umroh


Adapun syarat-syarat wajib melakukan ibadah haji dan umrah adalah :
a) Islam (Muslim)
Adalah seseorang yang beragama islam dan bukan seorang kafir ataupun orang murtad,
islam itu merupakan syarat mutlak untuk melakukan ibadah haji.
b) Baligh (dewasa)
Sebagaimana dikatakan oleh nabi Muhammad SAW “Kalam dibebaskan dari mencatat
atas anak kecil sampai ia menjadi baligh, orang tidur sampai ia bangun, dan orang yang
gila sampai ia sembuh”. Jadi seseorang yang sudah mencapai usia dewasa saja yang wajib
menjalankan ibadah haji dan umroh.
c) Aqil (berakal sehat)
Seseorang yang berakal sehat dan mampu membedakan mana baik dan benar
d) Merdeka (bukan seorang budak)

5
Karena seorang budak itu sudah mempunyai kewajiban dari tuannya, terkecuali tuannya
memberikan izin, dan seorang budak biasannya seseorang yang tidak mampu dalam hal
biaya.
e) Mampu (Istitha’ah)
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam hal kendaraan, bekal, dan
pengongkosan (biaya)
Adapun Syarat wajib haji bagi perempuan, hendaklah ia berjalan bersama-sama dengan
mahramnya, bersama-sama dengan suaminya, atau bersama-sama dengan perempuan yang
dipercayai

D. Rukun-Rukun Ibadah Haji dan Umrah


Rukun haji dan umrah merupakan ketentuan-ketentuan/perbuatan-perbuatan yang
wajib dikerjakan dalam ibadah haji apabila ditinggalkan, meskipun hanya salah satunya,
ibadah haji atau umrahnya itu tidak sah. Adapun rukun-rukun haji dan umrah itu adalah
sebagai berikut :
a) Ihram
Adalah keadaan seseorang yang telah beniat untuk melaksanakan ibadah haji atau
umrah. Mereka yang melakukan ihram disebut dengan istilah tunggal "muhrim" dan jamak
"muhrimun". Calon jamaah haji dan umrah harus melaksanakannya sebelum di miqat dan
diakhiri dengan tahallul.
Pakaian ihram untuk pria terdiri dari dua helai kain putih yang tak terjahit dan tidak
bersambung semacam sarung. Dipakai satu helai untuk selendang panjang serta satu helai
lainnya untuk kain panjang yang dililitkan sebagai penutup aurat. Sedangkan pakaian
ihram untuk kaum wanita adalah berpakaian yang menutup aurat seperti halnya pakaian
biasa (pakaian berjahit) dengan muka dan telapak tangan tetap terbuka.
b) Wukuf di arafah
Yakni menetap di Arafah, setelah condongnya matahari (ke arah Barat) jatuh pada
hari ke-9 bulan dzulhijjah sampai terbit fajar pada hari penyembelihan kurban yakni
tanggal 10 dzulhijjah.
c) Thawaf
Yang dimaksud dengan Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebayak tujuh kali,
dimulai dari tempat hajar aswad (batu hitam) tepat pada garis lantai yang berwarna coklat,
dengan posisi ka’bah berada di sebelah kiri dirinya (kebalikan arah jarum jam)
d) Sa’i antara Shafa dan Marwah
6
Sai adalah lari-lari kecil sebayak tujuh kali dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di
bukit Marwah yang jaraknya sekitar 400 meter,untuk melestarikan pengalaman Hajar,
ibunda nabi Ismail yang mondar-mandir saat ia mencari air untuk dirinya dan putranya,
karena usaha dan tawakalnya kepada Allah, akhirnya Allah memberinya nikmat berupa
mengalirnya mata air zam-zam.
e) Tahallul/Bercukur
Tahallul adalah menghalalkan pada dirinya apa yang sebelumnya diharamkan bagi
dirinya karena sedang ihram. Tahallul ditandai dengan memotong rambut kepala beberapa
helai atau mencukurnya sampai habis (lebih afdol)
f) Tertib/berurutan
Sedangkan Rukun dalam umrah sama dengan haji yang membedakan adalah dalam umrah
tidak terdapat wukuf.

E. Wajib-wajib Haji dan Umroh


a)    Ihram dari miqat           
Batas-batas tentang peribadatan bagi haji dan umrah kapan dan dimana pakaian
ihram dikenakan dan darimana ihram itu harus dimulai.
b.) Melempar Jumrah
Untuk memperingati saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar tidak melaksanakan
perintah Allah menyembelih putranya Ismail. Tiga kali beliau digoda tiga kali pula ia
melontarkan batunya kepada setan sebagaimana diperintah dan dibimbing langsung oleh
malaikat.
c.) Mabit di Mudzalifah
Bermalam (mabit) di mudzalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah
menjalankan wuquf di Arafah.
d.) Mabid di Mina
Bermalam (mabid) di mina pada hari Tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, 13
Dzulhijjah.
e.) Thawaf Wada’
Thawaf Wada’ yakni thawaf yang dilaksanakan ketika akan meninggalkan Makkah
menuju tempat tinggalnya.
Sedangkan wajib umrah adalah Ihram dari tempat yang telah ditentukan (miqat
makani). Sedang miqat zamaninya tidak ditentukan karena ibadah umrah dapat dikerjakan
sepanjang tahun.
7
Umroh merupakan salah satu ibadah untuk melakukan ziarah ke tanah suci. Pelaksanaan
ibadah yang disebut ‘haji kecil’ ini dilakukan dengan beberapa amalan, mulai dari niat atau
ihram, tawaf, sa’i, dan diakhiri dengan tahallul. Ibadah ini dapat dilaksanakan sepanjang
tahun dengan mengikuti syarat, hukum, rukun, dan waktu pelaksanaannya.
Di balik itu, ibadah umroh tergolong sunnah dan lebih banyak dipilih karena
pelaksanaannya tidak seperti ibadah haji yang terbatas oleh waktu, materi, dan kuota jamaah
yang dapat melakukannya di waktu tertentu. Namun, ada sejumlah keutamaan umroh yang
penuh dengan kebaikan. Apa saja keutamaan umroh tersebut? Sahabat, simak penjelasannya
berikut ini.

F. Keutamaan Umroh
Beberapa keutamaan umroh bagi yang mampu menjalankannya antara lain menghapus dosa,
memperoleh ketenangan hati, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, doanya dikabulkan,
dan deretan kebaikan lainnya. Simak penjelasan keutamaan umroh berikut ini.
1. Menghapuskan dosa
Keutamaan umroh yang perlu Sahabat ketahui adalah dapat menghapus dosa-
dosa. Seseorang yang telah menjalankan ibadah umroh sebelumnya dan melakukan
umroh lagi di tahun-tahun berikutnya, maka dosa-dosa di antara kedua waktu umroh
itu akan dihapuskan. Dalam hadis riwayat Bukhori disebutkan bahwa:
"Suatu umroh kepada umroh yang lain adalah kafarrah (menghapuskan dosa)
di antara keduanya dan haji yang mabrur (diterima) itu tidak ada balasan baginya
selain surga," (HR. Bukhari).
2. Memperoleh pahala salat berlipat ganda
Melaksanakan salat saat menjalankan ibadah umroh akan diganjar denga
pahala yang berlipat ganda. Keutamaan umroh ini akan membuat pahala salat Sahabat
saat melaksanakan umroh mendapatkan 1.000 hingga 100.000 kali lipat pahala. Hal
ini juga disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad dan Ibnu Majah berikut ini.
"Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 sholat di
masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada
100.000 sholat di masjid lainnya," (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
3. Mendapat ketenangan hati
Keutamaan umroh selanjutnya adalah mendapatkan ketenangan hati. Ibadah
umroh akan membuat hati Sahabat terasa tenang dan kehidupan jadi jauh lebih
tentram. Keutamaan umroh ini juga memberikan wujud kekayaan dalam hati dan
8
membuat seseorang akan menjadi lebih sabar, tabah, serta menambah kualitas
keimanan bagi yang melaksanakannya.
4. Tingkatkan kualitas iman dan takwa
Keutamaan umroh lainnya adalah meningkatkan kualitas keimanan dan
ketakwaan seseorang. Ibadah yang disebut sebagai ‘haji kecil’ ini juga adalah upaya
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan demi memperbaiki ibadah serta
perilaku di kehidupan sehari-hari.
5. Doanya akan dikabulkan
Keutamaan umroh berikutnya adalah doa yang akan dikabulkan. Bagi siapa
saja yang melakukan ibadah umroh di tanah suci, tentu akan menjadi tamu Allah yang
memiliki previlese tesendiri. Salah satu keistimewaan tersebut adalah dikabulkannya
segala doa yang dipanjatkan. Hadis riwayat Ibnu Majah juga menyebutkan.
“Dari Abu huraira, Rasulullah bersabda "Orang yang mengerjakan haji dan
umroh merupakan tamu Allah. Maka jika mereka bermohon kepadanya, pastilah
dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya," (HR Ibnu
Majah).
6. Pahala dilipatgandakan ketika salat di Masjid Quba
Keutamaan umroh lainnya pahala yang dilipatgandakan ketika seorang jamaah
melaksanakan salat di Masjid Quba. Melaksanakan salat dua rakaat saja akan
mendapatkan pahala setara dengan pahala umroh. Dalam hadis riwayat Ibnu Majah,
disebutkan:
"Barang siapa telah bersuci (berwudlu) di rumaahnya. kemudian mendatangi
Masjid Quba, lalu sholat di dalamnya dua rakaat, baginya sama dengan pahala
umroh," (Ibnu Majah).

7. Memperoleh keberkahan
Keutamaan umroh selanjutnya adalah memperoleh keberkahan. Jika Sahabat
melaksanakan ibadah umroh dengan hati yang ikhlas dan dijalankan dengan khusyu,
maka ibadah tersebut akan menjadi ibadah yang sah atau diterima. Hidup pun akan
dilimpahkan keberkahan dan setiap harinya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
8. Dijanjikan Surga
Barang siapa yang melaksanakan ibadah umroh dengan hati yang ikhlas serta
mengikuti tata cara seperti syarat, hukum, rukun, dan waktu pelaksanaannya dengan

9
tepat sepenuh hati, maka akan bernilai pahala besar. Selain itu, hal yang menjadi
keutamaan umroh adalah mendapatkan ganjaran masuk Surga.
9. Dijauhkan dari kemiskinan
Selain dihapuskannya dosa-dosa, mendapatkan kelimpahan berkah, doa-doa
yang dikabulkan, hingga dijanjikan masuk Surga, keutamaan umroh selanjutnya
adalah dijauhkan dari kemiskinan. Allah SWT memberikan keistimewaan ibadah
umroh ini dengan menjauhkan siapapun dari kemiskinan atau kefakiran, dan atas izin-
Nya hidup akan dicukupkan dan sejahtera. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat
Tarmidzi.
"Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan
dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan
perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga," (HR.
Tirmidzi).
10. Sarana jihad, terutama bagi perempuan
Keutamaan umroh berikutnya adalah sebagai sarana jihad, karena jihad
merupakan ibadah yang dilakukan dengan pengorbanan besar sehingga pahal yang
dijanjikan adalah Surga. Jihad awalnya ditandai dengan mengikuti peperangan. Akan
tetapi, kaum perempuan dilarang mengikuti peperangan di masa silam. Oleh karena
itu, Allah SWT memberikan alternatif bagi kaum perempuan untuk melakukan jihad
dengan cara melaksanakan ibadah haji atau umroh.
11. Pahala yang dicatat hingga Hari Kiamat ketika wafat saat umroh
Keutamaan umroh selanjutnya adalah pahala yang selalu dicatat hingga Hari
Kiamat tiba bila seorang jamaah wafat ketika melaksanakan umroh. Keistimewaan ini
juga diberikan ketika seseorang memiliki kekhusyukan dan menjalankan tata cara
serta rukun umroh dengan benar. Bahkan, meskipun rukum umrohnya belum tercapai
semua, Allah SWT sudah menjanjikan pahala

Keutamaan yang Rasulullah SAW janjikan untuk mereka yang mengerjakan ibadah
umroh adalah jika berdoa maka doanya mustajab atau dikabulkan, dan jika meminta ampunan
akan diberikan ampunan oleh Allah SWT. Dasarnya adalah karena orang yang mengerjakan
ibadah umroh tidak lain mereka menjadi tamu Allah SWT.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dan dari sumber yang lain mengenai haji dan umroh maka dapat kita
simpulkan bahwa haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk melakukan
beberapa amal ibadah dengan tata cara yang tertentu dan dilaksanakan pada waktu tertentu
pula, menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh syara’, semata-mata mencari ridho Allah.
Sedangkan umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di sekelilingnya, bersa’i
antara Shafa dan Marwah dan mencukur atau menggunting rambut. Ketaatan kepada Allah
SWT itulah tujuan utama dalam melakukan ibadah haji. Disamping itu juga untuk
menunjukkan kebesaran Allah SWT.

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon di maafkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba allah yang tak luput dari kesalahan dan masih dalam tahap proses
pembelajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi ,1998. Pedoman Haji, Semarang : PT. Pustaka
Rizki Putra
Asy-Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazy, 1991. Fath-Hul Qarib,  Surabaya : Al-
Hidayah.
Shihab, M. Quraish, 2000. Haji, Bandung : Mizan.
Abidin, Slamet, 1998. Fiqih Ibadah, Bandung : CV. Pustaka Setia.
SH, Andy lolo Tonang, H. 1989. Bimbingan ManasikZiarah dan Perjalanan Haji,
Departemen Agama.
Rasjid, H. sulaiman, 2001. Fiqih Islam, Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo.
Rasjid, H. Sulaiman, 1954. Fiqih Islam, , jakarta: Attahiriyah
Karman. H, 2001. Materi Pendidikan Agama Islam, bandung : PT Remaja Rosdakarya

12

Anda mungkin juga menyukai