Anda di halaman 1dari 81

Tala’ah Kurikulum PAI di

MI ,MTs dan MA

Oleh : Dra. BAINAR, M.Pd.I


RENUNGAN
#BANYAK ORANG MERASA TAU
TAPI SEDIKIT ORANG TAU BANYAK

# BANYAK ORANG MERASA PINTAR


TAPI SEDIKIT ORANG PINTAR MERASA (Zainidin .MZ)

# JANGANLAH BERSIKAP SEPERTI JAMBU MOYET


BIJI SATU DIPAMERKAN
TAPI BERSIKAPLAH SEPERTI JAGUNGUNG
BANYAK BIJINYA DISEMBUNYIKAN RAPAT

#J JiIKA TAKUT DILAMAUN OMBAK


JANGAN BERUMAH DITEPI PANTAI
Pengertian Pendidikan Islam dan Madrasah

• PI adalah suatu pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja dan sadar


untuk mengejawatani pengetahuan serta nilai – nilai Islam kepada anak
didiknya untuk mencapai kebahagiaan Dunia Akhirat, Al – Quran Hadist
sebagai dasar dan summber nilai dalam setiap bidang studi dan
kegiatanya( kata Islam tercermin pada nama lembaga, bidang studi dan
nilai yang dikembangkanya0.(Bainar).
• Madrasah adalah pendidikan Umum yang Beciri Khas Islam (Abdul
rahman saleh ;118).
• Pengertian kurikulum
• Kurikulum muncul dalam kamus Webter th 1856 ,kata kurikulum digunakan
dlm bdg olah raga yakni suatu alat yg membawa org dr star sampai ke finis.
Kata kuri kulum dijumpai dalam dunia atletik zaman Yunani kuno yang
berasal dari katat curere artinya tempat berpacu.Sedangkan kurikulum
mempunyai arti ”jarak yang harus di tempuh oleh pelari”.
• Dalam bahasa arab kuriklum diartikan dengan mahaj yakni jalan yang
terang, atau jalan terang yang dilalui oleh pendidik beserta anak didik utk
mrngembangkan pengetahuan keterampilan dan sikap serta nilai – nilai.s
• Kurikulum dapat diartikan seperangkat rencana dan peraturan ,mengenai
tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman,
,ikegitan pembelajaran untuk membantu anak didk mencapai tujuan
pendidikan. (dengan demikia kurikulum tebagi dua brupa rencana dan
implementasi).
• Kurukulum PAI (madrasah) adalah seperangkat aturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman kegiatan
pembelajaran untuk membantu anak didik mencapai tjuan
pendidikan,dengan ajaran Islam sebagai bidangstuditudinya dan Al-quran
Hadist sbg dasar dan sumber nilanya.
Ciri –ciri Kurikulum PAI

1.Kurikulum pddkan Islam harus menonjolkan mata pelajaran Agama dan


Akhlaq
2. Menyeluruh kandunganganya, yaitiu jasmani dan rohani.
3. Seimbang Dunia &Akhirat
4. Mempertahankan pengembangan dan bimbingan semua aspek pribadi
siswa dari segi intelektual,sosiologi,pisikologi dan spiritual.
Fungsi Kurikulum
• 1. Bagi pencapaian tujuan pendidikan adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan
pendidikan sudah tercapai.
• 2. Bagi siswa adalah untuk menggetahui sejauh mana materi pelajaran sudah ia kuasai
• 3. Bagi guru adala untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran sudah disamapikan
• 4. Bagi Kepala sakolah Adalah untuk melkukan supervisi atau untuk mengetahui sejauh
mana guru telah melaksanakan tugasnya.
• 5. Bagi orang tua adalah untuk mengetahui sajauh mana anaknya telah menguasai pelajaran
dan untuk megontrol serta mambantu anaknya di rumah.
• 6.Bagi sekolah lanjutan adalah untuk mengetahui pelajaran yang sudah diajar dan kemudian
untuk dilanjutkan.
• 7. Bagi pengguna lulusan untuk mengetahui kemampuan lulusanserta penyesuaian dengan
kebutuhan yang diharapkan.
KARAKTERISTI PENDIDIKAN ISLAM
• Pendidikan Islam selalu berusaha melahirkan generasi yang lebih baik,
melaksanakan perintah Allah dan manjahui larangan Alla swt. “ Dan hendaklah
takut (kepada Allah) orang – orang yang sekiranya meninggalkan keturunan
yang lemah dibelakang merekanya.Olweh sebab itu hendaklah bertaqwa
kepada Allah,dan hendaklah mereka berbicara dengan tutut kata yang bena
( Q :4: 9).
• Maka tugas guru; Hendaklah kamu menjadi segolongan umat mengajakorang
kp kebaikan dan menjegah orang berbuat kemungkaran. ( Q ; 3; 104 )
Sampaikanlah kebenaran itu sekalipun pahit (hadias )
SIKLUS KURIKULUM
Dua sisi koin uang logam

PerencanaanPengembangan
K
U
Rancangan R Pelaksanaan
Policy (Dokumentasi) I (Proses)
dan K belajar-
Pengaturan mengajar dan
belajar- U penilaian hasil
Penilaian
Implementasi mengajar L belajar
U
M

Evaluasi Kurikulum

Tujuan

Isi/materi
Evaluasi
Pembelajaran

Proses
Pembelajaran
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Sekolah Rintisan
Dirinci dalam Rencana Dasar Kurikulum Berbasis
Pelajaran Terurai Kompetensi (KBK)

1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar Kurikulum 2013

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum Tingkat
Kurikulum Proyek Satuan Pendidikan
Perintis Sekolah (KTSP)
Pembangunan
1964 (PPSP) 1997
Rencana Pendidikan Revisi Kurikulum 1994
Sekolah Dasar
Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Sebelumnya Konsep Ideal
Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
Kondisi Sebelumnya Konsep Ideal

11

11
Beberapa Pertimbangan dalam Pengembangan Kurikulum
1. Pengetahuan sebagai modal utama dalam persaingan
global:
• Abad 21 adalah abad pengetahuan yang diwarnai dengan masyarakat pengetahuan
yang menjalankan ekonomi pengetahuan.
• Nilai komponen pengetahuan jauh lebih mahal dari nilai kompoenen fisik pada tiap
produk yang dihasilkan seperti tampak pada kapitalisasi pasar perusahaan-perusahaan
teknologi, perangkat lunak, kesehatan, dan sejenisnya dan layanan-layanan turunannya
• Diperlukan kemampuan inovatif untuk menterjemahkan pengetahuan menjadi produk
dan layanan bernilai tambah tinggi, sehingga pengetahuan harus berwujud
keterampilan dimana keduanya membentuk kompetensi yang bermanfaat dalam
penciptaan nilai tambah
• Pendidikan berperan untuk menciptakan pengetahuan sebagai modal pembangunan
Perlunya merumuskan kurikulum yang dapat menunjukkan pentingnya pengetahuan dan
memastikan bahwa peserta didik akan peka atas kebutuhannya untuk berpengetahuan dan
pengembangannya. Untuk itu kurikulum perlu disusun dengan menggunakan pendekatan
sians sebagai ciri utama prosespembelajaran dan penilaian dalam membentuk kopetensi
12
Beberapa Pertimbangan dalam Pengembangan Kurikulum

2. Sumber daya manusia sebagai modal pembangunan:


• Indonesia dianugerahi bonus demografi yang luar biasa besarnya dan sudah siap untuk
dimanfaatkan sebagai modal pembangunan
• Untuk itu perlu dipastikan bahwa penduduk hasil bonus demografi tersebut adalah
sumber daya manusia yang produktif dan inovatif sehingga mereka tidak menjadi
beban pembangunan sebagai pasar produk luar maupun tenaga kerja non profesional
• Dalam era pengetahuan, karena pengetahuan adalah hasil dari logika manusia, modal
pengetahuan akan sangat kuat korelasinya dengan modal sumber daya manusia
• Pendidikan yang tepat dapat berperan dalam mentransformasikna sumberdaya manusia
dari beban pembangunan menjadi modal pembangunan dengan menciptakan manusia-
manusia berkompetensi pengetahuan dan keterampilan memanfaatkannya

Perlunya merumuskan kurikulum yang dapat membentuk manusia-manusia produktif,


kreatif dan inovatif, baik sebagai tenaga kerja yang produktif maupun sebagai wirausahawan
yang inovatif. Kurikulum harus dirancang untuk membentuk sumber daya manusia yang
kompeten dalam bekerja serta mandiri dan percaya diri dalam berkreasi 13
Beberapa Pertimbangan dalam Pengembangan Kurikulum
3. Kompetensi Abad 21

Learning and Innovation


Pada abad 21, mata pelajaran • Creativity and innovation
Information, Media and
utama perlu dibingkai oleh Technology
• Critical thinking and problem
• Information literacy
kompetensi pembelajaran dan solving
• Media literacy
• Communication and collaboration
inovasi karena belajar tidak hanya • ICT literacy
terbatas di sekolah saja tetapi dari
banyak sumber lain. Karena itu
diperlukan dukungan kompetensi
pemanfaatan informasi, media, dan
TIK. Sedangkan kompetensi
inovasi memerlukan dukungan
proses pembelajaran yang dapat
memperkuat kreativitas melalui
kemampuan berfikir kritis dalam
pemecahan masalah 14
Beberapa Pertimbangan dalam Pengembangan Kurikulum
4. Peran pendidikan dalam kreativitas [proses
pembelajaran].
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus.
Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelligent yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar]
- Experimenting
Perlunya [mencoba]yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses
merumuskan kurikulum
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba sehingga peserta didik terlatih dalam
melakukan proses mengamati, menanya, menalar dalam memecahkan permasalahan
15
Beberapa Pertimbangan dalam Pengembangan Kurikulum
5. Peran pendidikan dalam kreativitas [proses penilaian].
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we
learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengatahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup standar penilaian yang mencakup


pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll
16
Beberapa Pertimbangan dalam Pengembangan Kurikulum
6. Peran pendidikan dalam membentuk keterampilan
berpikir
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain
‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive
Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-jaringan
neuron yang terkait satu sama lain
• Jaringan-jaringan tersebut terbentuk pada saat masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat
anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir seseorang
[low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills
untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high
order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu]
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya,
menalar, menyimpulkan, memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih
dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk pengambilan keputusan17
4. Fenomena Negatif yang Mengemuka
• Perkelahian pelajar sering terjadi
• Siswa malas kurang kreatif kecurangan da
lam ujian nilai rafor berbanding terbalik
dengan kemampuan
• Kemajuan teknologi merubah tingkah laku
• Narkoba meraja lela telah merasuki semua
jenjang kehidupan
• Korupsi semangkin menjadi sulit untuk
diberantas
• Gejolak masyarakat ,mudah prustaasi dll.
• Bagaimana Pendidikan Agama Kita?
“Berpran menciptakan keseimbangan/ rah
matanLil’alamin”
Kesalehan Individu dan Kesalehan Sosial
harus seimbang KESALEHAN DAN KECIN TAAN TERHADAP
AAN TERHADAP BANGSA ( CINTA TANAH
AIR SEBAHAGIAN DARI IMAN)
• SEBELUMNYA- Pengetahuan diutamakan
Sikap Kurang Diprioritaskan
• TUTUTAN BARU:
Sikap Harus Diprioritaskan dan seimbang
Dengan pengetahuan dan keterampikan
19
DICARI !!!!!
PAHLAWAN MASA DEPAN KREATOR PERADABAN
CARA PANDANG GURU :
• Hidup Ini Singkat harus dipergunakan semaksimal mungkin
• Mendidik Adalah Ibadah dan berdakwah di jalan Allah
• Mendidik Dengan Hati bukan sekedar melaksanakan tugas
• Mendidik Diri Sendiri dengan Keteladan
• Motivator Tangguh Pada Diri Sendiri sebagaiMotivator Dahsyat Bagi Anak
Didiknya
• Mempersembahkan Pelayanan Terbaik Untuk Aktor Masa Depan Dunia
dan akhirat
Visi Pendidikan Indonesia
• Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan
dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat pada tahun 2025 mengahsilkan:
INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF (Insan Kamil / Insan Paripurna).
• Makna Insan I ndonesia CERDAS KOMPETITIF adalah;
1. CERDAS SIPRITUAL adalah jerdas beraktualisasi diri melalui olah hati/ kalbu untuk
menumbuhkan dan memperkuat keimanan ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi perkerti
luhur dan berkepribadian unggul.
2. CERDAS EMOSIONAL, dan sosial adalah jerdas beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk
meningkatkan sensivitas dan apresiansitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya.
3. CERDAS INTELEKTUAL, adalah beraktualisai melalui olah fikir untuk mem peroleh kopetensi
dan kemandirian dalam ilmupengetahuan dan teknologi.Aktualisasi insan telektual yang kritis,
kreatif dan imajinatif.
4..CERDAS GIENESTETIS, adalah beraktualisasi melaui olah raga untuk mewujutkan insan yang
sehat, bugar, berdaya tahan,tegap terampil.
Misi Pendidikan Indonesia
• Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan
visi.yang diharapkann
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2. Menngkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya saing di tingkat nasional, regional dan
internasional.
3. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global.
4. Membantu dam memfalitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai
akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
5. Meningkatkan kesiapan masukan dan proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan
kepribadian yang bermoral.
6. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan
ilmmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar yang bersifat
nasional dan global.
7. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung
jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
Sumber: Kemendikbud 2013
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
Argumen Perubahan
1. Pengembangan kurikulum merupakan suatu keniscayaan, sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan sosial
masyarakat, dan perkembangan global, serta dilakukan secara periodik.
2. Rekonstruksi kurikulum PAI dan Bahasa Arab sebagai upaya
pengembangan pendidikan karakter bangsa (nation character building).
3. Dalam rangka peningkatan kompetensi siswa madrasah sesuai dengan
dinamika pendidikan nasional dan global
Isu Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab 2013

 PAI sebagai mata pelajaran yang mengajarkan konsep Islam rahmatan lil’alamin untuk
membentuk masyarakat Indonesia yang ramah, toleran, serta menjunjung norma dan
nilai-nilai kemanusiaan;
 PAI sebagai basis pedidikan karakter bangsa dan pengenalan diri;
 Pembelajaran PAI dengan pendekatan kontekstual dan sebagai upaya menciptakan
budaya religius di madrasah;
 Pembelajaran Bahasa Arab sebagai alat untuk mendalami ajaran Islam;
 Pembelajaran Bahasa Arab diarahkan pada penguasaan bahasa Arab aktif sebagai alat
komunikasi lisan dan tulisan;
 Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab dengan menggunakan sumber belajar yang bervariasi;
 Pembelajaran PAI dan Bahasa Arab yang holistik (kognitif, afektif, dan psikomotor) dalam
kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian;
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)

Kurikulum yang dapat


menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Produktif Afektif
Kreatif
Inovatif
melalui penguatan
Afektif Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi

Sumber: Kemdikbud 20128


LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Aspek • Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat
Filosofis • Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
Aspek • Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
Yuridis • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan
kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya
bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
• Relevansi
• Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
• Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
Aspek • Proses pembelajaran:
- Aktivitas belajar
Konseptua - Output belajar
l - Outcome belajar
• Penilaian
- Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
HW
- Penjenjangan penilaian 10/08/2021 29
Fokus Pengembangan Kurikulum 2013

1. Mengurangi mata pelajaran (Standar


Isi);
2. Mengurangi materi pelajaran (Standar
Isi);
3. Menambah jam belajar (Standar Isi);
4. Tanggap terhadap perubahan sosial
yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
dan global.
HW 10/08/2021 30
Fokus Pengembangan Kurikulum 2013 (lanjutan)

5. Penguatan pelaksanaan KBK dalam pembelajaran


(Standar Kompetensi Lulusan);
6. Penguatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap secara holistik dalam pembelajaran (Standar
Kompetensi Lulusan);
7. Penguatan pembelajaran siswa aktif, dari
siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari
berbagai sumber belajar (Standar Proses);
8. Penguatan penilaian proses dan hasil (Standar
Penilaian).
HW 10/08/2021 31
Prioritas: Metodologi
Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran
demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan
menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi
pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia untuk mencapai
tujuan pendidikan yang diharapkan.

 Pendidikan hendaknya seimbanhg tidak hanya


mengembangkan aspek kognitif [pengetahuan] semata-mata
tetapi juga harus mengembangkan aspek afektif [sikap]
dan psikomotorik [thinking skill/keterampilan].
HW 32
10/08/2021
Prioritas: Kurikulum
Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi
menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah,
dan sekolah shg dapat mendorong tercapainya
tujuan yang diharapkan.
Pemberian kewenangan kepada sekolah/guru untuk
menyusun KTSP/Silabus tidak dilaksanakan secara
optimal, pada umumnya hanya Cara Pelaksananya.
Saat ini, Pemerintah sdh menyiapkan silabus, buku teks
siswa, dan buku panduan guru.
Pemerintah daerah akan menyiapkan KD, silabus, buku
HW 10/08/2021 33

teks siswa, dan buku panduan guru untuk muatan lokal.


PENGELOLAAN
KURIKULUM

HW 10/08/2021 34
Konstelasi(bagunan) Kurikulum Sejak 2006

10/08/2021 35
PENGELOLAAN KURIKULUM

HW 10/08/2021 36
KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT DAERAH KURIKULUM TINGKAT
NASIONAL SEKOLAH
Koordinasi dan Supervisi
I. Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum [distribusi jam


Pend Agama dan Budi Pekerti
1. Visi
PKN  PPKn

KOMPETENSI
K

A B
2. Misi
e Bahasa Indonesia
3. Strategi
r Matematika
4. Tujuan
a
min/maks]

Bahasa Inggris
Pendidikan
n Ilmu Pengetahuan Sosial
g Ilmu Pengetahuan Alam 5. Struktur RPP dan
& Muatan Kegiatan
k Seni Budaya (termasuk Mulok) KTSP Kurikulum: [ Pembelajaran
a Jam
Penjasorkes (termasuk Mulok) pelajaran
“real”] guru
D Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk Mulok)
a 6. Waktu &
s Beban
Belajar
a
r Beban 7. Kalender
Belaja Akademik
HW
r 10/08/2021 37
Kalender
Penyesuaian Event Daerah
Akademik
ELEMEN PERUBAHAN

Standar Standar Proses


Kompetensi Lulusan

ELEMEN
PERUBAHAN

Standar Isi Standar Penilaian


HW 10/08/2021 38
ELEMEN PERUBAHAN
Elemen Deskripsi
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
Kompetensi • Adanya peningkatan dan keseimbangan antara soft skills dan hard
Lulusan (SKL) skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Kedudukan • Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah
mata pelajaran menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
( STANDAR
ISI)

Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:


(STANDAR
ISI) • Tematik • Mata • Mata pelajaran • Mapel
Integratif dalam pelajaran wajib dan wajib dan
semua mata Peminatan Vokasinal
pelajaran
HW 10/08/2021 39
ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK
Struktur • Holistik berbasis • TIK menjadi media • Perubahan • Penambahan jenis
Kurikulum sains (alam, semua matapelajaran sistem: ada keahlian
(Matapelajaran sosial, dan • Pengembangan diri matapelajaran berdasarkan
dan alokasi budaya) terintegrasi pada wajib dan ada spektrum kebutuhan
waktu) • Jumlah setiap matapelajaran matapelajaran (6 program
(STANDAR matapelajaran dan ekstrakurikuler pilihan keahlian, 40 bidang
ISI) dari 10 menjadi 6 • Muatan lokal keahlian, 121
• Jumlah jam terintegrasi dalam • Terjadi kompetensi
bertambah 4 matapelajaran Seni pengurangan keahlian)
JP/minggu akibat Budaya, Penjasorkes, matapelajaran • Pengurangan adaptif
perubahan dan Prakarya yang harus dan normatif,
pendekatan • Jumlah matapelajaran diikuti siswa penambahan
pembelajaran dari 12 menjadi 10 produktif
• Jumlah jam • Jumlah jam • produktif
bertambah 6 bertambah 3-5 disesuaikan dengan
JP/minggu akibat JP/minggu akibat trend perkembangan
perubahan pendekatan perubahan di Industri
pembelajaran pendekatan
pembelajaran
HW 10/08/2021 40
ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK

• Standar Proses yang semula terfokus pada domain kognitif, dilengkapi


dengan domain afektif dan psikomotorik;
• Proses pembelajaran dari siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu
dari berbagai sumber belajar yang ada;
Proses
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
pembelajara
n
(STANDAR • Tematik dan • IPA dan • Adanya mata • Kompetensi
PROSES) terpadu IPS pelajaran keterampilan yang
masing- wajib dan sesuai dengan standar
masing pilihan sesuai industri
diajarkan dengan bakat
secara dan minatnya
terpadu
HW 10/08/2021 41
ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK

• Penilaian berbasis kompetensi


• Pergeseran dari penilain yang mengukur pengetahuan dan berdasarkan
hasil saja, menuju penilaian otentik [mengukur sikap, keterampilan, dan
Penilaian pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
(STANDAR • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
PENILAIAN) didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal)
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian

Ekstrakuri- • Pramuka • Pramuka • Pramuka • Pramuka (wajib)


(wajib) (wajib) (wajib) • OSIS
kuler • UKS • OSIS • OSIS • UKS
• PMR • UKS • UKS • PMR
• Bahasa Inggris • PMR • PMR • Dll
HW
• Dll • Dll 10/08/2021 42
STANDAR PROSES

43
STANDAR PROSES
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai: berikut:

Sikap Pengetahuan Keterampilan


Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
-   Mencipta

Sumber: Kemendikbud 2013


Beban Belajar dan Struktur Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah (MI)

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN BELAJAR PER-MINGGU
I II III IV V VI

Kelompok A        
1. Pendidikan Agama Islam            
  a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2 2 2 2
  b. Akidah Akhlak 2 2 2 2 2 2
  c. Fikih 2 2 2 2 2 2
  d. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
5. Matematika 5 6 6 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B        
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
HW 10/08/2021 45

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 34 36 40 43 43 43


Beban belajar dan struktur kurikulum MTs
ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A      
1. Pendidikan Agama Islam      
  a. AlQur'an Hadis 2 2 2
  b. Akidah Akhlak 2 2 2
  c. Fiqih 2 2 2
  d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2

2. Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 3 3 3


3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B      
1. Seni Budaya 3 3 3

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3


HW 3. Prakarya 2
10/08/2021 2
46 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46
Beban Belajar dan Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah (MA)

ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)      
1. Pendidikan Agama Islam      
  a. Al-Qur'an Hadis 2 2 2
  b. Akidah Akhlak 2 2 2
  c. Fikih 2 2 2
  d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)      
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumalah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 33 31 31
Kelompok C (Peminatan)      
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam      
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman      
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus
51 51 51
Ditempuh per Minggu
Rasionalitas Penambahan Jam Pelajaran
• Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi
siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output
menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan
jam pelajaran
• Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam
pelajaran
• Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam
pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat

HW 10/08/2021 48
8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KURIKULUM 2013
STANDAR
(PROSES)
PENILAIAN
STANDAR
STANDAR ISI KOMPETENSI
PESERTA DIDIK
STANDAR PROSES LULUSAN
(PEMBELAJARAN)

LULUSAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi, Pembayaran Tunjangan Sertifikasi, Uji
Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
STANDAR SARANA-PRASARANA
Rehab Gedung Sekolah, RKB, Penyediaan Lab dan Perpustakaan, Penyediaan
Buku
STANDAR PEMBIAYAAN
BOS, Bantuan Siswa Miskin, BOPTN/Bidik Misi (di PT)

STANDAR PENGELOLAAN
Manajemen Berbasis Sekolah 49

Sumber: Kemendikbud 2013


STANDAR KOMPETESI
LULUSAN
(SKL)
HW 10/08/2021 50
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
(Permen No. 54 Tahun 2013)

 Adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
 SKL digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar
isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Pengertian
Kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. (Permendikbud No. 54/2013)

Sikap
TAHU
KENEPA

Pengetahua Keterampil
n an TAHU
TAHU APA MENGAPA

Sumber: Kemendikbud 2013


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Tujuan:
Acuan utama pengembangan ...

Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Standar
Pendidik Standar
Standar Standar Standar Standar
Standar Isi dan Tenaga Sarana dan
Proses Penilaian Pengelolaan Pembiayaan
Kependidik Prasarana
an

Sumber: Kemendikbud 2013


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN RINGKAS
DOMAIN SD/MI SMP/MTS SMA-SMK/MA

Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

KETERAMPIL
AN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PENGETAHUA PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA YANG
N BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan:


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
Sumber: Kemendikbud 2013
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
Sikap
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
Pengetahuan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
Keterampilan ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan
sumber lain sejenis.

Sumber: Kemendikbud 2013


KOPETENSI INTI PERSI KURIKULUM 2013

KOMPETENSI INTI
(versi KURIKULUM 2013)

KI- SIKAP SPIRITUAL


1 Sikap thd Tuhan YME
NILAI-NILAI
KI- SIKAP SOSIAL KARAKTER
2 Sikap thd diri sendiri & orang lain
KI- PENGETAHUAN
3
KI- KETERAMPILAN
4
HW 10/08/2021 56
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas
atau program (PP 32/2013)
Kompetensi Inti merupakan profil kemampuan peserta didik
yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai yang diharapkan dicapai dalam
periode tertentu.
Kompetensi Inti ini terdiri atas sejumlah kompetensi dasar
yang merupakan kompetensi MINIMAL sebagai acuan baku
yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
KOMPETENSI INTI
KI-1 (Sikap Spiritual) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Kompetensi Inti ini bukan untuk diajarkan, melainkan
dibentuk melalui pembelajaran matapelajaran-
matapelajaran. Dengan kata lain, mata pelajaran yang
diajarkan harus berkontribusi terhadap pembentukan
Kompetensi Inti.
Kompetensi Inti bebas dari mata pelajaran karna bukan
mewakili mata pelajara tetapi sebagai pengikat
kompetensi-kompetensi dasar yang dihasilkan dengan
mempelajari setiap matapelajaran yang mengarah
pada kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan.
Kopetensi iti bebas dari mata pelajaran karena bukan
mewakili suatu mata pelajaran tertentu.
Kopetensi inti menyatakan kebutuhan peserta
dididk,sedangkan mata pelajaran adalah pasokan
kopetensi inti. Kopetesi inti merupakan unsur
pengorganisasi vertikal (keterkaitan KD satu kelas
dengan KD kelas diatasnya, sehingga
berkesinambungan) dan horizontal (keterkaitan KD
antara satu matapelajaran dengan KD mata pelajaran
lainya.
Nilai-nilai spiritual dan sosial merupakan proses
pembelajaran nilai secara tidak langsung (indirect
values teaching) yang dihasilkan melalui penjelasan
setiap kopetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
KOPETENSI INTI MI,MTs,MA
Tabel Kompetensi Inti Madrasah Ibtidaiyah (MI)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS I KELAS II KELAS III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran agama
agama Islam. agama Islam. Islam.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS IV KELAS V KELAS VI
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menghayati ajaran agama menghayati ajaran menghayati ajaran
Islam. agama Islam. agama Islam.
b. Tabel Kompetensi Inti Madrasah Tsanawiyah(MTs)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan meyakini 1. Menghayati dan meyakini
meyakini akidah Islamiyah akidah Islamiyah akidah Islamiyah
2.Menghargai dan menghayati 2.Menghargai dan menghayati 2.Menghargai dan menghayati
akhlak (adab) yang baik akhlak (adab) yang baik dalam akhlak (adab) yang baik dalam
dalam beribadah dan beribadah dan berinteraksi beribadah dan berinteraksi
berinteraksi dengan diri dengan diri sendiri, keluarga, dengan diri sendiri, keluarga,
sendiri, keluarga, teman, teman, guru, masyarakat, teman, guru, masyarakat,
guru, masyarakat, lingkungan sosial dan alamnya lingkungan sosial dan alamnya
lingkungan sosial dan  
alamnya
c. Tabel Kompetensi Inti Madrasah Aliyah (MA)
KOMPETENSI INTI MADRASAH ALIYAH
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan meyakini akidah 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan meyakini akidah Islamiyah
Islamiyah meyakini akidah Islamiyah
1. Mengembangkan akhlak 1. Mengembangkan akhlak (adab) 1. Mengembangkan akhlak (adab) yang baik
(adab) yang baik dalam yang baik dalam beribadah dan dalam beribadah dan berinteraksi dengan
beribadah dan berinteraksi berinteraksi dengan diri sendiri, diri sendiri, keluarga, teman, guru,
keluarga, teman, guru,
dengan diri sendiri, keluarga, masyarakat, lingkungan sosial dan
masyarakat, lingkungan sosial dan
teman, guru, masyarakat, alamnya serta menunjukan sikap
alamnya serta menunjukan sikap
lingkungan sosial dan alamnya partisipatif atas berbagai partisipatif atas berbagai permasalahan
serta menunjukan sikap permasalahan bangsa serta dalam bangsa serta dalam menempatkan diri
partisipatif atas berbagai menempatkan diri sebagai sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
permasalahan bangsa serta cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
dalam menempatkan diri dunia.  
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KOPETENSI DASAR (KD)
9

Tematik di Sekolah Dasar/MI


Manfaat Tematik Terpadu
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah
dan lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi. 65
Pentingnya Tematik Terpadu
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat
dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung,
bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar/ MI dengan definisi
kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak
keluaran yang sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
66
Menelaah KD untuk
mengidentifikasi tema yg Alur Kerja Pengembangan Silabus
dibutuhkan tema
Pembelajaran Tematik
Daftar tema yang
dibutuhkan di setiap
mata pelajaran
DAFTAR TEMA
Memilih tema untuk
setiap kelas sesuai
kriteria pemilihan tema

Merumuskan tema
dengan frasa yang
menarik

Memilih KD dari setiap mata pelajaran yang PETA KOMPETENSI DASAR


sesuai dengan tema yang ditetapkan (JARINGAN TEMA)

Menyusun Silabus (merumuskan kegiatan


pembelajaran, indikator, penilaian dan alokasi SILABUS
waktu)

Menyusun Contoh Rencana Pelaksanaan CONTOH RENCANA PELAKSANAAN


Pembelajaran (RPP) PEMBELAJARAN (RPP)
Contoh Jaringan Tema SD Kelas IV
Tema : Indahnya Kebersamaan

Pendidikan Seni Budaya dan Desain Bahasa Indonesia


Matematika  Mengagumi ciri khas keindahan karya
Mengemukakan kembali dengan kalimat  Mendengarkan penggunaan bahasa
seni dan karya kreatif masing-masing Indonesia yang baik untuk berdoa (sesuai
sendiri , menyatakan kalimat matematika daerah sebagai anugrah tuhan (K1)
dan memecahkan masalah dengan efektif agama yang dianutnya) di sekolah dan di
 Menggambar alam berdasarkan rumah (KI 1)
permasalahan yang berkaitan dengan KPK pengamatan keindahan alam (KI 4)
dan FPB, satuan kuantitas, decimal dan  Mengucapkan doa dengan bahasa yang
persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di baik sesuai dengan agama yang
rumah, sekolah, atau tempat bermain serta dianutnya (KI 1)
memeriksa kebenarannya (K4)  Menyapa dan menyampaikan ucapan
selamat, terima kasih atau permohonan
maaf sesuai dengan konteksnya (KI 2)

Penjasorkes
Pendidikan Seni Budaya dan Desain
Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan Indahnya Menunjukkan disiplin, kerjasama, toleransi,
belajar menerima kekalahan dan
badan sesuai dengan tinggi rendah nada. (KI
4) Kebersamaan kemenangan, sportif dan yanggung jawab,
menghargai perbedaan (KI 2)

PPKn
Bahasa Indonesia Menghargai kebhinnekatunggalikaan dan
 Membaca teks tentang berbagai topik, Matematika keragaman agama, suku bangsa (pakaian
membuat pertanyaan, dan menuliskan Menaksir jumlah uang untuk berbelanja atau tradisional, bahasa, rumah adat, makanan
gagasan pokok (KI 3) jumlah dan jenis benda yang diperlukan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi di
 Membaca dan menemukan makna kata untuk suatu kegiatan amal sehingga sesuai lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
dalam kamus /ensiklopedia (KI 3) kebutuhan (K2) sekitar. (KI 1)
Contoh Silabus SD Kelas IV

Tema : Indahnya Kebersamaan


10
Pengembangan Panduan Guru dan
Buku Teks Pelajaran
Contoh RPP
Perbedaan Esensial Kurikulum
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
mendukung kompetensi tertentu [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
berdiri sendiri dan memiliki lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan
pengetahuan carrier of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
dengan pendekatan yang pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik
berbeda melalui : mengamati, menanya, mencoba, menalar,
mengomunikasikan
Kurangnya penekanan pada Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
kemampuan prosedural prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
TIK adalah mata pelajaran TIK merupakan sarana pembelajaran,
sendiri dipergunakan sebagai media pembelajaran mata
pelajaran lain

75
Perubahan Isi
Contoh: Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
menjadi Geografi, Sejarah, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Ekonomi, Sosiologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan
pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh
NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi
disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas
yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
(team teaching) dengan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
sertifikasi berdasarkan mata siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
kajian mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus
2. Penilaian Projek 1. Ujian Tingkat Kompetensi
Waktu: Akhir (yang bukan UN)
Bab/Tema Waktu: Tiap tingkat kompetensi
3. Ulangan Harian 2. Ujian Sekolah
Waktu: Sesuai rencana Waktu: Akhir jenjang sekolah
4. UTS/AUS Guru Sekolah
Waktu: Semesteran

Pemerintah Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Penilaian Diri
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Waktu: Sebelum ulangan
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
harian
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi

77
SILABUS KURIKULUM 2013
• SILABUS
• Satuan Pendidikan :
• Kelas :
• Kompetensi Inti :
• KI 1 ;Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
• KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, displin, tanggungjawab, peduli (gotong royong),
kerja sama, toleran, damai, santun, responsif, dan pro aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efekt;if dengan lingkungan sosial
dsan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cermin bangsa dalam pergaulan dunia.
• KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan
mengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi   Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
Dasar

1.1. Mengagumi keteraturan dan                


kompleksitas ciptaan Tuhan tentang                
keanekaragaman hayati,ekosistem                
dan lingkungan hidup.                
lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi                
lingkungan sebagai manifestasi pengamalan                
ajaran agama yang dianutnya.                
2.1. Berperilakuilmiah : teliti, tekun, jujur                
terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung                
dan peduli dalam obsevasi dan eksperimen                
                 
3.1. Memahami tentang ruang lingkup biologi Ruang Lingkup Biologi : Mengamati : Observasi    
(Permasalahan pada berbagai obyek biologi dan - Permasalahan Biologi pada berbagai - Mengamati atau mendiskusikan Sikap ilmiyah saat mengamati,    
tingkat organisasi kehidupan ), metode ilmiyah   objek biologi, dan tingkat organisasi   kehidupan masa kini yangberkaitan melaporkan secara lisan dan    
dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan   kehidupan   dengan Biologi seperti Kedokteran, saat diskusi dengan lembar    
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari - Cabang-cabang ilmu Biologi dan   gizi, Lingkungan, makanan, penyakit pengamatan    
    kaitannya dengan perkembangan   serta karir dll yang berhubungan        
4.1. Menyajikan data tentang objek dan   karir di masa depan   dengan biologi        
permasalahan Biologi pada berbagai tingkatan - Manfaat mempelajari Biologi bagi Menanya : Tes    
organisasi kehidupan sesuai dengan metode   diri sendiri dan lingkungan, serta Siswa dimotifasi untuk membuat - Pemahaman tentang ruang    
pertanyaan
ilmiyah dan memperhatikan aspek keselamatan   masa depan peradaban bangsa tentang :   lingkup Biologi    
kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan - Metode Ilmiah : mengidentifikasikan - Kaitan Kedokteran, gizi, lingkungan, - Langkah kerja ilmiyah    
dengan
tertulis.   masalah, menentukan hipotesis,   makanan, penyakit serta karir dll   diberikan persoalan siswa    
    merancang   yang berhubungan dengan Biologi   mendisain rancangan    
      - Yang akan dipelajarinya tentang   penelitian    
        karakteristik, cara mempelajari - Aspek keselamatan kerja    
        Biologi, metode ilmiyah dan        
        keselamatan kerja, serta karir Portofolio    
        berbasis Biologi. - Kemampuan membuat    
      Mengumpulkan data (Eksperimen/   laporan ilmiyah dengan    
      Eksplorasi)   penulisan yang baik dan    
      - Membaca teks atau melihat video   benar    
        tentang kasus-kasus pada        
kedokteran
        gizi, Lingkungan, makanan, penyakit        
        serta karir dll yang berhubungan        
        dengan Biologi dan mendiskusikan        
        kaitannya dengan biologi        
      - melakukan studi literatur tentang        
        cabang-cabang Biologi,        
                 
PENGAWASAN
Daftar Pustaka
.. 1. KAMENAG,Kurikulum 20013
2. H. Elwizar, Kebijakan Pengembangan Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. H. Muhaimin, “Manajemen Pendidikan” Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan
s
4. ekolah/Madrasah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta;2010.
5. E. Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung,2009.
6. E. Mulyasa, Kurikulum 20013, sda
7. Hasan Hamid, Evaluasi Kurikulum, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,2009.
8. Kemendikbud 20013, Desain induk kurikulum 2013 d Draf kurikulum 2013, Jakarta: Kemendikbud
9. Peraturan Pemerinta Republik Indonesino.19 Tahun 2905 Tentang Standar Nasional pendidikan
10.Dan buku-buku lain untuk menunjang

Anda mungkin juga menyukai