Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN sungai atau di perairan umum pemijahan terjadi pada permulaan  Pencegahan: Meningkatkan kualitas air; Pemberian pakan

 Pencegahan: Meningkatkan kualitas air; Pemberian pakan tepat


musim penghujan. mutu dan jumlah yang diperlukan; Pengendapan air dan
Ikan Tawes (Puntiusjavanicus) merupakan ikan peliharaan
pemasangan saringan pada pintu pemasukan.
yang berasal dari sungai, tergolong dalam marga Cyprinidae
 Pemberantasan: Perendaman dengan larutan garam dapur,
seperti ikan mas dan nilem. Bentuk tubuh ikan tawes mirip
PROSES BUDIDAYA dosis 12,5-13 gr/m2selam 24-36 jam; Perendaman dengan
dengan ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dengan sirip
larutan formalin 40 ppm selama 24 jam.
punggung relative lebih panjang. Pada mulutnya terdapat dua Pemeliharaan ikan tawes biasanya dilakukan secara
kumis dan bibirnya berkeruk-keruk sebagai tanda pemakan jasad tradisional, penanaman dilakukan baik dikolam ataupun di sawah.
penempel. Pada umumnya pemeliharaan ikan tawes dilakukan secara
MYXOSPOREASIS
polikultur dengan jenis-jenis ikan lainnya, yaitu dengan jenis ikan
Ciri-ciri ikan tawes yaitu bentuk badannya memanjang dan
yang mempunyai sifratmaan yang berlainan seperti ikan mas yang  Penyebeb : Mixobolusspp, parasit ini; termasuk kelompok
kecil, sedangkan sisiknya berwarna putih keperak-perakan.
memakan jasad-jasad dasar, tambakan pemakan plankton, nilem myxosporea
Panjang batang ekor ikan tawes dan tinggi badannya yang
pemakan jasad-jasad penempel (periphiton). Susunan campuran  Jenisdanukuran: Myxobolus spp biasanya; menyerang pada
terendah adalah sama. Ikan tawes mempunyai tanda hitam pada
pemeliharaan bervariasi bergantung kepada ikan utama yang bagian insang saat benih, mulai berumur 1 bulan
pangkal ekor.
dikehendaki dan kesuburan kolam.  Gejalaklinis: Adanya benjolan menyerupai tumor pada insang
Di perairan umum ikan tawes berkembangbiak pada akhir ikan, bahkan sering disebut penyakit amandel
Penyakit pada ikan tawes adalah Icthyophirius,
musim penghujan, sedangkan di kolam berkembangbiak  Faktorpendukung: Kualitas air menurun dan padat tebar yang
Dacthylogyrus dan gyrodctylus, penyakit ini tidak berbahaya dan
sepanjang tahun jika terdapat cukup air jernih. Kematangan tinggi
belum pernah di amati terjadi kematian masal. Dacthylogyrus
kelamin dicapai pada akhir musim pertama berukuran 15-20 cm,  Penularan: Melalui air danikan yang mudah terinfiksi.
dapat menyebabkan kerusakan pada ujung-ujung filament insang.
telur transparan demersal. Fekunditas bervariasi antara 50.000-  Verifikasi: Pengamatan mikroskopis
Pada benih-benih yang di berok sering dijumpai Cyclochaeta. Pada
94.000 butir dari induk beratnya 130-255 gr. Untuk ketinggian  Pencegahan: Pengendapan air dan pemasangan saringan pada
ikan yang terserang ini pada insang umumnya merana
tempat yang cocok dalam pemeliharaan 800 m di atas permukaan pintu pemasukan; dilakukan pengapuran dan pengeringan
menyebabkan ikan menjadi kurus. Myxobolus merupakan
laut, suhu 18-28 oC. kolam.
penyakit yang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian
masal. Lernaea jarang menyerang benih dan ikan dewasa.
DESKRIPSI IKAN DAFTAR PUSTAKA
Sistematika ikan tawes adalah sebagai berikut: PENANGANAN PENYAKIT Daelani Deden A.S., 2001. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya,
Cianjur.
Species : Puntius javanicus Penyakit yang menyerang Ikan Tawes antara lain Gyrodactylus
Gernus : Puntius dan Mixobolusspp yang kerap menyerang pada benih sampai ikan Dinata Sumanta K., 1983. PengembangbiakanIkan-ikanPeliharaan
Sub famili : Ciprininae dewasa. di Indonesia. PT SastraHudaya, Bogor.
Famili : Cyprinedae
GYRODACTYLIASIS Rohmat C. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Tawes
Sub ordo : Cyprinoidea
Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan
Ordo : Ostariophysi  Penyebab: Parasit ini termasuk monogenia; menyerang pada
Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
bagian tubuh dan sirip ikan.
Sedikitnya ada empat macam ikan tawes yang biasa ditemukan
 Jenis dan ukuran: Hampir semua jenis ikan air tawar, terutama
yaitu:
ukuran benih.
1. Tawes biasa: sisik berwarna putih kelabu.  Gejalaklinis: Ikan menjadi lemah, nafsu makan berkurang,
2. Tawesbule: sisik albino, mulai terdapat pada tahun 1936 frekuensi pernapasan meningkat dan produksi lender
3. Tawessilap: sisik berwarna putih kelabu bercampur dengan sisik meningkat.
keperak-perakkan.  Faktorpendukung: Kualitas air yang menurun, kekurangan
4. Tawes kunpay: sisik berwarna kelabu, ekornya terutama sirip pakan, padat tebar tinggi dan fluktuasi suhu air selalu berubah.
dada dan ekor panjang.  Penularan: Melalui air dan kontak langsung dengan ikan yang
terinfeksi.
Ikan tawes merupakan ikan sungai, dapat hidup pada salinitas 7
 Verifikasi: Pengamatan melalui microkopis.
ppm. Jenis ikan ini sangat cocok dipelihara dikolam-kolam, waduk
dan sawah. Ikan tawes digolongkan termasuk sebagai herbivore.
Pemijahan di kolam terjadi sepanjang tahun, tidak ada musim. Di
LEAFEAT
PENYULUHAN PERIKANAN
NO. 003/FPP/2014

TEKNIK BUDIDAYA IKAN TAWES (Puntius


javanicus)

INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:


KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL (KJF)
DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN REJANG LEBONG
Jalan Raya Taba Mulan – Simpang Nangka KM 4 Kotak Pos 159
Curup - 39114

PENYUSUN: DADANG RAHMAT, SP

DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN


KABUPATEN REJANG LEBONG

Anda mungkin juga menyukai