kelompok populasi yang memiliki kemampuan saling mengawini satu sama lain, dan menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil, namun tidak dapat menghasilkan keturunan yang dapat hidup dan fertil jika kawin dengan spesies lain. Faktor-faktor (sawar) yang menghalangi perkawinan :
hibrida (hybrid breakdown) Sawar prazigotik Isolasi Habitat (Populasi yang hidup dalam habitat yang berbeda dan P tidak bertemu ) E Isolasi Perilaku R (Sedikit atau tidak ada daya K tarik seksual antara jantan A dan betina) W I N Isolasi Temporal A (Perkawinan atau N perbungaan terjadi pada musim atau waktu yang berbeda) Sawar prazigotik Isolasi Mekanis F P (Perbedaan struktural dalam alat E E kelamin atau bunga akan R R mencegah terjadinya kopulasi atau T K perpindahan serbuk sari) I A L W I I Isolasi Gametik S N (Gamet jantan dan betina gagal A A tertarik satu sama lain atau tidak S N dapat bertahan hidup) I Sawar pascazigotik Penurunan ketahanan hidup hibrida F (zigot hibrida tidak berhasil E berkembang atau tidak berhasil R mencapai kematangan T Penurunan fertilitas hibrida I (hibrida tidak berhasil L menghasilkan gamet yang I fungsional S A S Perusakan hibrida I (keturunan hibrida memiliki ketahanan hidup atau fertilitas yang tidak maksimal Perbandingan 6 Tipe Spesies Pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya dalam kerangka evolusi melalui pemisahan satu set populasi menjadi beberapa set populasi yang masing-masing proses reproduksinya tertutup (isolir) karena terbatasnya aliran gen antar populasi. Spesiasi alopatrik merupakan pembentukan spesies 1. SPESIASI ALOPATRIK berdasarkan sawar geografis yang secara fisik mengisolasi populasi dengan cara menghambat aliran gen dalam populasi tersebut.
spesies baru muncul di dalam
lingkungan hidup populasi tertua, 2. SPESIASI SIMPATRIK isolasi genetic berkembang dalam berbagai cara, tanpa isolasi geografis. • Populasi yang ada dipisahkan oleh adanya barrier fisik yang menempati 2 area • Dapat terjadi melalui perubahan sirkulasi samudera, level air laut, atau pendangkalan danau. • Barrier menghalangi migrasi antar populasi dan menghambat aliran gen. • Setiap populasi akan merespon faktor-faktor lingkungan dengan sekala yang akan menghasilkan perbedaan gen antar populasi yang terpisah. • Jika populasi terpisah dalam kurun waktu yang panjang maka akan terjadi hybridisasi dan secara reprodukstif populasi akan terisolir. Evousi banyak spesies yang beradaptasi secara meluas dari induk yang sama Faktor pemicu terjadinya evolusioner melalui seleksi alam: 1. Keanekaragaman fisik setiap pulau 2. kisaran ketinggian 3. perbedaan yang luas dalam hal curah hujan • Terjadi tanpa harus ada pemisahan populasi secara geografis. • Perubahan gen dan tingkah laku (behaviour) akibat dari pembatasan secara spatial dan karena terhentinya aliran gen. • Terbentuk sub grup- sub grup dalam populasi • Beberapa spesiasi sympatrik masih melibatkan adanya pemisahan secara mikrogeografis yang biasanya terdapat di sekitar daerah teritorial Oenothera lamarckiana Oenothera gigas Ketika dua populasi beradaptasi ke lingkungan yang berbeda, mereka akan mengakumulasi perbedaan dalam kumpulan gen sehinga mengakibatkan perbedaan dalam frekuensi alel dan genotipe D. melanogaster D. simulans Suatu daerah di mana dua populasi yang masih berkerabat, setelah terisolasi secara geografis, melakukan kontak yang kedua kalinya serta melakukan kawin silang di daerah geografis yang saling bersinggungan. red-shafted flicker yellow-shafted flicker Perubahan genetik secara besar-besaran yang melibatkan ratusan lokus bukan merupakan keharusan untuk terjadinya spesiasi. Contoh : Drosophila Hawaii, D. silvestris dan D. heteroneura, Spesies mengalami sebagian besar modifikasi morfologi ketika mereka memisah dari spesies tertuanya untuk pertama kali, dan kemudian mengalami sedikit perubahan, bahkan ketika mereka menghasilkan spesies-spesies lain. kesetimbangan bersela Gradualisme Sebagian besar struktur baru akibat evolusi merupakan versi yang dimodifikasi dari struktur yang lebih tua
Gen yang mengontrol perkembangan
berperan penting dalam pemunculan struktur baru akibat evolusi
Adanya tren evolusi tidak berarti bahwa
evolusi berorientasi pada hasil Catatan fosil tampaknya memperlihatkan adanya tren dalam evolusi dari banyak spesies dan garis keturunannya. Sebagai contoh, beberapa garis keturunan menunjukkkan suatu tren yang mengarah ke ukuran tubuh yang semakin kecil atau semakin besar. Suatu contoh yang tepat adalah evolusi kuda modern. Kladogenesis (evolusi yang bercabang) dapat menghasilkan suatu tren makroevolusi meskipun beberapa spesies baru menghalangi terjadinya tren tersebut. Dalam pandangan makroevolusi yang dikatakan secara jelas oleh Steven Stanley dari Jhon Hopkins University, spesies analog dengan individu: spesiasi adalah kelahiran individu tersebut, kepunahan adalah kematiannya, dan spesies adalah keturunannya.
Spesiasi Merupakan Proses Pembentukan Spesies Baru Dan Berbeda Dari Spesies Sebelumnya Melalui Proses Perkembangbiakan Secara Natural Dalam Kerangka Evolusi