Anda di halaman 1dari 8

Tugas 2 Biologi Umum

Nama : Zulfa Nurfadillah

Nim : 031216212

1. Jelaskan bagaimana cara terbentuknya spesies!

Spesiasi atau terbentuknya spesies baru dapat diakibatkan oleh adanya isolasi geografi, isolasi
reproduksi, dan perubahan genetika. Adapun proses spesiasi ini dapat berlangsung secara cepat atau
lama hingga berjuta-juta tahun.

A.Isolasi geografis merupakan bentuk pembatasan alam yang berupa pemisahan populasi oleh kondisi
alam. Hal ini dapat terjadi jika populasi makhluk hidup yang sama bermigrasi dari lingkungan lama
menuju lingkungan baru yang terpisah dengan lingkungan awal dan menetap membentuk populasi
tersendiri. Jika sistem populasi yang mula-mula kontinu dipisahkan oleh kondisi geografis sehingga
terbentuk hambatan bagi penyebaran spesiesnya, maka sistem populasi yang demikian tidak akan lagi
bertukar susunan gen, dan evolusinya berlangsung secara sendiri-sendiri. Seiring dengan berjalannya
waktu, kedua populasi tadi akan semakin berbeda sebab masing-masing menjalani evolusi dengan
caranya sendiri. Isolasi geografis suatu populasi kecil, umumnya terjadi pada daerah pinggiran tempat
hidup populasi tetua. Populasi yang memisahkan diri inilah yang disebut isolat periferal adalah suatu
calon yang baik untuk terjadinya spesiasi karena tiga alasan berikut:

1. Kumpulan gen isolat periferal mungkin berbeda dengan kumpulan gen permulaaan populasi tetua.
Hidup dekat perbatasan, isolat periferal mewakili sisi ekstrim setiap cline genotip yang berada di
populasi tersebut. Jika jumlah isolat cukup kecil, maka akan terdapat efek pendiri yang menghasilkan
suatu kumpulan gen populasi tetuanya.

2. Sampai isolat periferal menjadi populasi yang besar, hanyutan genetik akan terus merubah kumpulan
gennya secara acak. Mutasi baru atau kombinasi alel yang ada saat ini bersifat netral dalam nilai
adaptasinya bisa menjadi tetap dalam populasi semata-mata hanya faktor kebetulan. Sehingga
menyebabkan perbedaan genotip dan fenotip dari populasi tetua.

3. Evolusi yang disebabkan karena seleksi alam bisa mengambil arah yang berbeda dalam isolat periferal
dibandingkan dengan isolat di dalam populasi tetua. Karena isolat periferal menempati daerah
perbatasan dimana lingkungannya agak berbeda, maka isolat periferal ini mungkin akan mengalami
faktor seleksi yang berbeda dari dan umumnya lebih keras dibandingkan faktor seleksi yang
berpengaruh pada populasi tetua.

B. Isolasi reproduksi merupakan salah satu penghambat untuk terjadinya perkawinan silang. Jika
individu-individu dalam suatu populasi berkumpul dalam satu tempat, maka mungkin terjadi kompetisi
untuk mendapatkan makanan, tempat maupun pasangan. Kompetisi ini memungkinkan individu yang
kalah akan beradaptasi dengan mengembangkan hanya sebagai faktor geografis (isolasi dengan
pemisahan fisis) yang sebenarnya populasi itu masih memilki potensi untuk melakukan interbreeding
dan mereka sebenarnya masih dapat dikatakan dalam satu spesies. Selanjutnya kedua populasi tersebut
begitu berbeda secara genetis sehingga "gene flow" yang efektif tidak akan berlangsung lagi seandainya
bercampur lagi. Jika titik pemisahan itu telah tercapai, maka kedua populasi itu telah menjadi dua
spesies yang terpisah.

Berbagai rintangan reproduksi yang mengisolasi kumpulan gen spesies dapat dikategorikan ke dalam
kelompok prazigotik dan pascazigotik (Campbell, 2003). Hal ini tergantung pada kapan rintangan
tersebut bekerja, sebelum ataukah setelah pembentukan zigot.

Sawar prazigotik.

Sawar prazigotik menghalangi perkawinan antar spesies atau merintangi pembuahan telur jika anggota-
anggota spesies yang berbeda berusaha untuk saling mengawini. Sawar ini terdiri dari isolasi habitat,
isolasi temporal, isolasi mekanis dan isolasi gametik.

C. Isolasi habitat. Dua spesies yang hidup di dalam habitat yang berbeda di wilayah yang sama bisa saja
bertemu walaupun hanya sesekali ataupun tidak sama sekali bertemu meskipun spesies-spesies
tersebut tidak bisa dikatakan sepenuhnya terisolasi secara geografis. Contohnya pada dua spesies ular
garter dengan genus Thamnophis hidup di daerah yang sama, tetapi salah satunya lebih menyukai hidup
di dalam air dan yang satunya lebih banyak tinggal di darat. Isolasi habitat juga mempengaruhi parasit
yang umumya terbatasi pada spesies inang tumbuhan atau hewan tertentu. Dua spesies parasit yang
tinggal pada inang berbeda tidak akan mempunyai peluang untuk saling mengawini.

D. Isolasi perilaku. Senyawa khusus yang menarik pasangan kawin dan juga perilaku kompleks yang khas
untuk spesies, mungkin merupakan sawar reproduktif yang paling penting bagi hewan-hewan yang
sangat dekat hubungan kekerabatannya. Misalnya kunang-kunang jantan, dari berbagai spesies akan
mengirimkan sinyal ke betina sejenisnya dengan cara memancarkan cahayanya dengan pola tertentu.
Sedangkan kunang-kunang betina hanya akan memberikan respon ke sinyal yang menjadi ciri khas
spesiesnya. Kunang-kunang betina ini memancarkan cahayanya kembali dan menarik kunang-kunang
jantan. Bentuk lain isolasi perilaku adalah ritual bercumbu yang sangat khas pada spesies tertentu.

E. Isolasi temporal. Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari, musim, atau tahun),
gametnya tidak akan pernah bercampur. Misalnya, wilayah geografis hewan sigung berbintik (Spilogale
gracilis) dari bagian barat bertumpang tindih dengan wilayah geografis hewan sigung berbintik (Spilogale
putorius) dari bagian timur, tapi kedua spesies yang sangat mirip ini tidak saling mengawini, karena S.
Gracilis kawin pada akhir musim panas, sedangkan S. Putorius kawin pada akhir musim dingin.
Sedangkan contoh pada tumbuhan adalah pada tiga spesies anggrek Dendrobium yang hidup di hutan
tropis basah yang sama, namun tidak berhibridisasi karena ketiga jenis tumbuhan itu berbunga pada hari
yang berbeda. Penyerbukan pada masa spesies hanya terbatas pada satu hari saja karena bunga mekar
pada pagi hari dan menjadi layu pada malam itu juga.
F Isolasi Mekanis. Spesies yang berkerabat dekat mungkin akan mencoba untuk kawin, namun tidak
berhasil melakukan perkawinan itu karena secara anatomis mereka berbeda. Contohnya, sawar mekanis
turut menyebabkan isolasi reproduktif pada tumbuhan berbunga yang penyerbukannya dilakukan oleh
serangga atau hewan lain. Anatomi bunga seringkali diadaptasikan dengan polinator atau penyerbuk
tertentu yang memindahkan serbuk sari hanya di tumbuhan yang spesiesnya sama.

G. Isolasi gametik. Meskipun gamet-gamet dari spesies yang berbeda bertemu, gamet-gamet tersebut
sangat jarang menyatu untuk membentuk sebuah zigot. Untuk hewan-hewan yang sel telurnya dibuahi
di dalam saluran reproduksi betina (pembuahan internal), sperma suatu spesies mungkin tidak dapat
bertahan hidup di dalam lingkunga saluran reproduksi betina berspesies lain. Bahkan ketika dua spesies
yang berkerabat dekat sekalipun membebaskan gametnya pada saat yang bersaman di tempat yang
sama pembuahan antar spesies biasanya tidak terjadi. Pengenalan gamet mungkin bisa didasarkan pada
kehadiran molekul spesifik pada lapisan pelapis telur yang hanya menempel ke molekul yang
komplementer pada sel sperma spesies yang sama. Suatu mekanisme pengenalan molekul yang sama
akan memungkinkan bunga membedakan serbuk sari dari spesies yang sama dan serbuk sari dari spesies
yang berbeda.

2. Jelaskan cara menentukan jenis golongan darah dan mekanisme transfusi darah pada manusia

Sistem Golongan Darah ABO

Dalam hereditas pada manusia, ada beberapa cara menentukan golongan darah. Sistem pertama yang
biasa digunakan adalah sistem ABO. Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dikontrol oleh 3
macam alel, yaitu alel IA, IB, dan IO.

Alel IA dan alel IB memiliki sifat dominan, sementara alel IO sifatnya resesif. Nah, karena sifat alel A dan
B dominan, sementara O resesif, kombinasi golongan darah manusia jadi ada 4 macam, yaitu A, B, AB,
dan O.

Orang yang memiliki golongan darah A memungkinkan menghasilkan dua genotip, yaitu homozigot IA IA
atau heterozigot IA IO. Karena IO resesif, orang yang memiliki genotip IA IO akan memiliki golongan
darah A.

Orang dengan golongan darah B juga bisa memiliki dua kemungkinan genotip, yaitu homozigot IB IB atau
heterozigot IB IO. Kalau golongan darah kamu AB, berarti kamu memiliki genotip IA IB. Golongan darah
O harus memiliki genotip homozigot IO IO supaya fenotipnya O.

Contoh Sistem ABO

Contoh sistem ABO dalam menentukan golongan darah misalnya seperti ini, seorang ayah memiliki
golongan darah heterozigot A, IA IO, sementara seorang ibu memiliki golongan darah yang juga
heterozigot A, IA IO, maka anak mereka bisa memiliki dua kemungkinan golongan darah. Jika sang anak
mewarisi IA dari ayahnya dan IA dari ibunya, ia akan memiliki genotip yang homozigot. Sang anak pasti
akan memiliki golongan darah A. Sedangkan jika sang anak mewarisi IA dan IO dari orang tuanya,
genotipnya akan jadi heterozigot, tapi anak ini akan tetap memiliki golongan darah A. Jika sang anak
mewarisi IO IO, baik dari ayah atau ibunya, sang anak akan memiliki golongan darah O. Jadi, dari
orangtua yang memiliki golongan darah A heterozigot, bisa memiliki anak dengan perbandingan genotip
3 golongan darah dan 1 golongan darah O.

Protein Pembeda Sistem ABO

Sistem ABO memiliki protein pembeda. Letak protein pembeda ini ada di membran sel darah merah
atau eritrosit yang disebut antigen. Golongan darah A eritrositnya memiliki protein yang bernama
antigen A. Golongan darah B memiliki antigen B. Golongan darah AB memiliki dua jenis antigen, ada A
dan B. Sementara golongan darah O tidak memiliki antigen sama sekali. Jadi, penggolongan darah
sistem ABO ini berdasarkan ada atau enggaknya antigen tadi. Antigen ini memiliki kaitan dengan sistem
imunitas seseorang. Sistem ini nggak ada hubungannya dengan sifat seseorang yang membahas karakter
manusia berdasarkan golongan darahnya.

Selain karena kepribadian manusia itu kompleks, sifat manusia juga dipengaruhi kombinasi antara faktor
gen, juga neurotransmitter otaknya yang mengatur emosi, level hormon, dan juga pengaruh lingkungan.

Transfusi darah

Transfusi darah adalah prosedur pemberian darah dari pendonor ke penerima yang mengalami
kekurangan sel darah dalam tubuh. Darah yang diberikan bisa dalam bentuk utuh yaitu sel darah secara
keseluruhan, atau hanya komponen darah spesifik saja, seperti trombosit atau plasma. Proses transfusi
biasanya akan berlangsung selama 1-4 jam, tergantung kebutuhan.

saat mendonorkan darah, golongan darah pendonor dan penerima donor harus sama. Jadi, kalau kamu
mau donorkan darah A, ya harus ke orang yang golongan darahnya A.

Jika darah A didonorkan ke orang dengan golongan darah B, tubuh orang yang bergolongan darah B
tersebut akan mendeteksi kalau ada antigen A dari golongan darah A. Darah B akan memproduksi
antibodi A atau anti-A untuk menghancurkan sel darah A. Maka transfusi darah akan menjadi sia-sia.
Namun dari proses transfusi darah ini lah kita bisa mengetahui golongan darah kita.

Mekanisme transfusi darah pada manusia

Transfusi darah adalah prosedur pemberian darah dari pendonor ke penerima yang mengalami
kekurangan sel darah dalam tubuh. Darah yang diberikan bisa dalam bentuk utuh yaitu sel darah secara
keseluruhan, atau hanya komponen darah spesifik saja, seperti trombosit atau plasma. Mekanisme
transfusi darah hampir sama seperti ketika seseorang menjalani infus biasa. Hanya saja, yang masuk ke
tubuh pasien bukan cairan, melainkan darah, plasma, atau trombosit. Petugas medis akan memasang
jalur infus pada pembuluh darah vena pasien untuk mengalirkan darah dari dalam kantong darah yang
telah disiapkan. Kecepatan tetes darah kemudian akan diatur oleh petugas. Secara umum, transfusi
darah berlangsung selama 1-4 jam untuk satu kantong darah. Durasi ini tergantung pada kecepatan
darah memasuki tubuh pasien. Sesudah transfusi darah selesai dialani, petugas medis akan melepaskan
jalur infus dari pembuluh darah dan pasien biasanya bisa langsung pulang.

3. Jelaskan anatomi, dan fisiologi sistem respirasi pada manusia

Sistem respirasi secara garis besar terdiri dari bagian konduksi yang terdiri dari cavum nasi, nasofaring,
laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus terminal; dan bagian respirasi (tempat terjadi
pertukaran gas) yang terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus alveolar, dan alveoli. Menurut
klasifikasi berdasarkan saluran napas atas dan bawah, saluran napas atas terbatas hingga faring
sedangkan saluran napas bawah dimulai dari laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru-paru.

Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan pada manusia adalah hidung, trakea, bronkus, bronkeolus dan
alveolus. Di bagian hidung dan trakea terjadi penyaringan udara oleh rambut hidung dan silia pada
trakea. Di bagian alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida secara difusi.

Paru-Paru merupakan salah satu bagian tubuh dalam yang berfungsi sebagai alat pernapasan. Organ ini
sangat penting bagi manusia maupun hewan karena organ paru-paru ini sebagai media masuk oksigen.
Oksigen sangat penting dalam proses respirasi di mitokondria pada sel-sel tubuh sehingga dapat
menghasilkan energi untuk bergerak dan beraktivitas.

Paru-paru merupakan sebuah organ yang terdapat beberapa bagian penyusun di dalamnya, antara lain
adalah Trakea, Bronkus, Bronkiolus, Diafragma, Alveolus, Pleura dan Lobus.

Berikut ini penjelasan bagian-bagian paru-paru beserta fungsinya:

1. Trakea (tenggorokan)

Trakea berupa tabung dengan panjang sekitar 5 inci yang menghubungkan laring dengan bronkus.
Trakea terdiri atas tulang rawan hialin berbentuk seperti huruf C dan dilapisi oleh epitel bersilia. Fungsi
trakea adalah sebagai saluran untuk jalannya pernapasan. Silia yang terdapat dalam sel epitel di trakea
berfungsi untuk menangkap partikel asing dan membawanya ke faring sehingga dapat masuk ke sistem
pencernaan.

2. Bronkus

Bronkus merupakan cabangdari trakea berjumlah dua yang menghubungkan paru-paru kiri dan paru-
paru kanan. Bronkus tersusun atas tulang rawan, lapisan mukosa, dan juga otot polos. Tulang rawan
berfungsi sebagai rangka bronkus, lapisan mukosa menghasilkan lendir untuk menjebak partikel asing
yang akan memasuki paru-paru, sedangkan otot polos menyebabkan pergerakan untuk bernafas secara
otomatis tanpa disadari.

3. Bronkiolus
Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus yang bermuara ke alveolus. Struktur pada bronkus tidak
memiliki tulang rawan, memiliki silia, dan pada bagian ujung terdiri dari jaringan epitelium berbentuk
kubus bersilia.

4. Alveolus

Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbondioksida secara difusi.
Difusi adalah pertukaran zat terlarut dari konsentrasi tinggi (pekat/hipertonis) ke konsentrasi rendah
(encer/hipototonis). Struktur alveolus terdiri dari selaput tipis dan terdapat banyak sekali pembuluh
kapiler darah. Di alveolus darah akan melepaskan karbondioksida ke linhkungan luar dan mengambil
oksigen dari lingkungan.

5. Diafragma

Diafragma adalah otot berserat yang menjadi pembatas antara rongga dada dan rongga perut.
Diafragma berperan penting dalam proses pernapasan perut. Diafragma tersusun atas otot, pembuluh
darah, dan juga saraf yang disebut saraf frenikus.

6. Lobus

Lobus berfungsi memberikan perlindungan dari kerusakan mekanis dan juga mencegah penyebaran
infeksi pada paru-paru.

7. Pleura

Pleura merupakan suatu membran serosa yang halus membentuk suatu kantong tempat paru-paru
berada yang jumlahnya ada dua buah dan masing-masing tidak berhubungan. Pleura mempunyai dua
lapisan, yaitu perietalis dan viseralis yang fungsinya sebagai pelicin gesekan antara permukaan kedua
pleura pada waktu terjadi proses pernapasan.

Fungsi pleura pada paru-paru antara lain :

a. Sebagai kantong pembungkus tempat paru-paru berada

b. Menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida yang ada di kapiler darah

c. Fungsi mekanis pleura yaitu meneruskan tekanan negatif thoraks ke dalam paru-paru.

8. Pleura fluid

Pleura fluud atau cairan pada pleura berfungsi untuk membungkus paru paru dan melindungi paru paru
dari tekanan luar.

4. Jelaskan perbedaan prinsip antara mitosis dan meiosis


A. Mitosis merupakan reproduksi atau pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak, dimana
pembelahan sel tersebut melalui tahap – tahap yang teratur, dan masing – masing mempunyai sifat
serta jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Sedangkan Meiosis merupakan reproduksi atau
pembelahan sel atau dapat juga disebut pembelahan reduksi yang menghasilkan empat sel anak,
dimana prosesnya terjadi pengurangan jumlah kromosom.

B. Mitosis berfungsi untuk pertumbuhan dan perbaikan sel pada tubuh suatu organisme atau makhluk
hidup. Sedangkan, Meiosis berfungsi untuk membedakan genetik suatu organisme melalui reproduksi
seksual.

C. Pada pembelahan sel atau reproduksi pada mitosis, tipe reproduksinya adalah aseksual. Sedangkan,
pembelahan sel atau reproduksi pada meiosis adalah pembelahan sel dengan tipe reproduksi seksual.

D. Mitosis merupakan proses pembelahan sel atau reproduksi dirinya dengan tipe reproduksi aseksual,
oleh karena itu tidak terjadi percampuran genetik yang tentunya kebalikan dari Meiosis yang didalam
proses pembelahannya ada proses percampuran genetik.

E. Karena tidak adanya percampuran genetik pada mitosis hal ini membuat sifat sel anak dan sel induk
sama persis atau identik. sedangkan pada meiosis adanya perbedaan antara sel anak dan sel induk
mengingat adanya percampuran genetik.

F. Makhluk hidup atau organisme yang mengalami atau melewati proses pembelahan sel Mitosis adalah
semua jenis organisme. Sedangkan, pada meiosis sendiri yang mengalami pembelahan jenis ini hanya
organisme atau makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan juga jamur.

G. Jumlah sel yang dihasilkan dari proses Mitosis ini ada 2 diploid yang sama persis Sedangkan, pada
meiosis ada 4 sel haploid dengan sedikit perbedaan pada setiap sel anak dengan sel induknya.

H. Mitosis yang merupakan proses pembelahan diri aseksual membuat jumlah kromosom yang
dihasilkan tidak ada erubahan atau tetap. Sementara itu, pada meiosis yang merupakan pembelahan diri
seksual membuat jumlah kromosom berubah jadi setengah dari sel kromosom awal.

I. Mitosis ini hanya melewati satu (1) proses pembelahan diri, sedangkan pada Meiosis ada 2 proses
pembagian yaitui Meiosis I dan Meiosis II.

J. Mitosis ini harus melalui 4 tahap yaitu profase, metafase, anaphase, dan telofase. Sedangkan, pada
Meiosis fasenya agak panjang tapi dengan tahap yang gak jauh berbeda yaitu meiosis I ada fase profase
I, metafaseI, anaphase I, telofase I, dan yang terakhir adalah sitokinesis I. Kemudian, buat fase kedua
Meiosis II ada yaitu profase II, metafase II, anaphase II, telofase II, dan sitokinesis II.

5 Jelaskan cara reproduksi seksual pada tumbuhan tinggi

Reproduksi secara generatif cara perkembangbiakan tumbuhan yang bisa dilakukan oleh tumbuhan itu
sendiri dan dengan cara yang alami. Reproduksi generatif diawali oleh peleburan sel gamet jantan dan
gamet betina. Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk tujuan reproduksi seksual.Pada
tumbuhan tingkat tinggi diawali dengan proses penyerbukan dan persarian. Alat reproduksi pada
tumbuhan tingkat tinggi ada dua, yakni berupa strobilus (pada tumbuhan biji terbuka) dan berupa bunga
(pada tumbuhan biji tertutup). terbentuknya indvidu baru didahului dengan meleburnya dua gamet.
Proses peleburan gamet jantan dan betina itu membentuk zigot dan disebut pembuahan atau fertilisasi.
Pada tumbuhan berbiji, gamet jantan (sperma) dihasilkan oleh alat perkembangbiakan jantan yang
disebut benang sari. Sementara gamet betina (ovum) dihasilkan oleh alat perkembangbiakan betina
disebut putik, Tumbuhan yang melakukan reproduksi secara generatif biasanya melakukan perkawinan
pada bagian bunga.

Anda mungkin juga menyukai