( R P P ) Ke-7
Setelah melakukan proses pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Discovery Based
Learning, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan berdasarkan konfigurasi
elektron dengan benar
2. Menggambarkan stuktur Lewis berdasarkan elektron valensi unsur dengan tepat
Dengan kegiatan diskusi kelompok dan latihan mengerjakan soal, peserta didik dapat :
3. Mebandingkan perbedaan konfigurasi elektron dan jumlah elektron valensi unsur– unsur gas
mulia dan bukan gas mulia dengan tepat
4. Menganalisis kecenderungan unsur-unsur bukan gas mulia dalam mencapai kestabilan
dengan tepat
5. Menyimpulkan ciri–ciri susunan elektron yang bersifat stabil dengan tepat
- Stimullasi/Pemberian rangsangan
11.Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan mengenai materi kestabilan gas mulia beserta rumus
struktur Lewis melalui gambar/video.
12. Peserta didik diberi LKPD untuk bahan diskusi kelompok
13.Peserta didik mengamati Lembar Kerja.
14.Peserta didik mengamati pemberian contoh-contoh materi susunan elektron atau konfigurasi elektron
gas mulia dan bukan gas mulia, cara suatu unsur mencapai kestabilan, dan penggambaran struktur
lewis.
15.Peserta didik membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain. Selain itu, dari
internet/materi yang berhubungan dengan susunan elektron atau konfigurasi elektron gas mulia dan
bukan gas mulia, cara suatu unsur mencapai kestabilan, dan penggambaran strukturLewis.
16.Guru memberikan penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar mencari informasi
- Pertanyaan/Identifikasi masalah
17. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar/video yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar.
- Pengumpulan data
18. Peserta didik dibentuk kelompok membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
kestabilan atom dan struktur lewis
19. Peserta didik mencatat semua informasi tentang materi kestabilan atom dan struktur lewis
yang telah diperoleh pada buku catatan.
20. Peserta didik mempresentasikan ulang materi sesuai dengan pemahamannya dan ditanggapi aktif
oleh peserta didik dari kelompok lainnya
- Pengolahan Data
21. Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data dari materi kestabilan atom dan
struktur lewis
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi kestabilan atom dan struktur lewis
- Verifikasi/pembuktian
22. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya
dengan data-data atau teori pada buku sumber
23. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik
- Menarik kesimpulan
24. Peserta didik menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
25. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dipahami.
- Penutup ( 15 Menit)
26. Peserta didik mengerjakan soal Penilaian Akhir Pembelajaran.
27. Guru dan peserta didik membahas jawaban soal Penilaian Akhir Pembelajaran.
28. Guru mengoreksi pekerjaan Penilaian Akhir Pembelajaran di luar jam sekolah .
29. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
30. Mengulas kegiatan pembelajaran dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerja sama yang baik.
31. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk materi kestabilan unsur dan struktur lewis yang baru
diselesaikan.
VII. Sumber, Media, dan Alat Pembelajaran
A. Sumber Belajar
1. Buku Paket Kimia SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013
2. Sudarmo, Unggul 2013 Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
Erlangga
3. Internet
B. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. Proyektor
C. Alat Pembelajaran
a. Power Point
b. LKPD
VIII. Penilaian
1. Pengetahuan
2. Keterampilan
Rubrik Penilaian
1. Penilaian keterampilan
a. Teknik Penilaian : Kinerja/presentasi
b. BentukInstrumen : Lembar Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Keterampilan Presentasi
Aspek Pengamatan
Jumlah
No Nama Peserta Didik Skor
Skor
Penyajian
Pelaksanaan Materi Kesimpulan
Presentasi /jawaban Kerja sama materi
1
2
3
4
5
6
7
Kriteria Penilaian
Mengetahui,
Kepala Sekolah MA Markazul Qur’an Guru/Mahasiswa Praktikan,
1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh
dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau senyawa yang stabil.
Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan
kimia.
Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (memiliki 8
elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron
pada kulit terluarnya).
10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung
melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan
melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan
positif. Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom
bermuatan positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif 1. Apakah yang dimaksud
dengan elektron
valensi?
Contoh : 17 Cl + 1e — 17 Cl — 2. Apakah perbedaan antara
ikatan ion dan ikatan
(2, 8, 7) (2, 8, 8) kovalen?
3. Bagaimana natrium dan klor
(tidak stabil) (stabil seperti Ne) dapat berikatan membentuk
garam NaCl?
Ada dua macam pasangan elektron yang digunakan bersama (menurut Lewis),
yaitu :
Pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom saja.
Masing-masing atom yang berkaitan menyumbangkan satu elektron.
1. Struktur Lewis
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya akan
lebih mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.
Gambar 2.
Sus u nan ele ktr on unsur Na, Cl, Ar, da n He
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap
kulit elektron terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak
terisi penuh. Kulit ketiga atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl
berisi 7 elektron. Jumlah elektron maksimum kulit ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit
terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi unsur dapat juga digambarkan
m enggunakan struktur Le wis. Strukt ur Le wis adalah suatu kaidah penggambaran
elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam
struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis
untuk unsur Na, Cl, Ne, dan He.
1. Ikatan Ion
Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud padat, namun mudah
rapuh. Garam dapur juga memiliki titik didih yang sangat tinggi. Sifat dari suatu senyawa
kimia termasuk garam dapur dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa
tersebut.
Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan
ion terbentuk antara atom yang mempunyai energi ionisasi rendah (logam) dengan atom
yang memiliki afinitas elektron tinggi (bukan logam).
Contoh :
C. Ikatan antara 11 Na dengan 17 Cl
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na + dan ion Cl - terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1 elektron
dan atom Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia
NaCl.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama oleh dua atom.
Ikatan kovalen terjadi pada atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Contoh :
* HCl
1 H = 1 17 Cl = 2 8 7
x x xx
H + x Cl x H x Cl x H Cl HCl
x x
xx xx
Ikatan kovalen tunggal yaitu jika elektron yang digunakan bersama hanya satu
pasang elektron.
Contoh : H 2
1H = 1
H + H H H H H H2
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari
sepasang elektron.
a) Ikatan kovalen rangkap dua yaitu jika elektron yang digunakan bersama
berjumlah dua pasang elektron.
b) Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu jika elektron yang digunakan bersama
berjumlah tiga pasang elektron.
Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron
Bebas (PEB).
Contoh : HCl
PEI = 1
xx
H x Cl xx
xx
PEB = 3
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan dengan pasangan elektron bersama berasal
dari salah satu atom.
Contoh : SO 3
ikatan kovalen
koordinasi
OX O
XX
X X
S X 3 O X
S X
X O S O SO3
XX X
O O
ikatan kovalen
rangkap dua
Untuk mengetahui jenis ikatan dalam suatu senyawa perlu diperhatikan hal sebagai
berikut :
1. Ikatan antara atom unsur logam dengan atom unsur non logam atau ikatan
antara ion positif atau ion negatif adalah ikatan ion.
2. Ikatan antara unsur non logam dengan non logam adalah ikatan kovalen.
Contoh :
Jenis ikatan pada NaOH
Na unsur logam, O dan H unsur nonlogam
ikatan
kovalen tunggal
-
xx xx
x xO x
Na + O + H Na+ H
xxx xx
ikatan ion
a. Titih Didih
Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan
mendidih pada suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung
ikatan ion yang sangat kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut
dibutuhkan panas yang sangat besar.
b. Kemudahan Menguap
B a n y a k s e k a l i b e r b a g a i b a h a n y a n g ki t a j u m p a i d a l a m keh id u pan
seha ri- hari meru pakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18.
Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa
gas. Molekulm o l e k u l s e n y a w a k o v a l e n y a n g m u d a h m e n g u a p s e r i n g
menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa
kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik
Titik Didih mempunyai titik leleh yang tinggi mempunyai titik leleh yang rendah
Kelarutan dalam air Pada umumnya melarut dalam air Sulit larut dalam air
A. Tujuan Pembelajaran
C. Langkah Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan
2. Carilah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut: Na, Mg, Al, O, Cl, S, He, dan Ne,
kemudian tentukan elektron valensinya.
3. Dalam buku latihan, catatlah hasil penyelidikan Anda dalam bentuk tabel sebagai berikut.
1 Na … … … …. … … … …. … … … ….
2 Mg … … … …. … … … …. … … … ….
3 Al … … … …. … … … …. … … … ….
4 O … … … …. … … … …. … … … ….
5 C … … … …. … … … …. … … … ….
6 Cl … … … …. … … … …. … … … ….
7 Ne … … … …. … … … …. … … … ….
8 Ar … … … …. … … … …. … … … ….
PERTANYAAN
PETUNJUK UMUM
1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda kerjakan
3. Kerjakanlah soal pada lembar jawaban yang disediakan
4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas
a. 19 K
b. 12 Mg
c. 8O
d. 17Cl
a. 5 B
b. 8O
c. 19 K
5. Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau
dari konfigurasi elekronnya?
a. 8C
b. 9F
c. 19 K
Kunci Jawaban :
2. Unsur gas mulia relatif stabil karena telah memenuhi aturan oktet maupun duplet.
3. Unsur-unsur selain unsur gas mulia dalam mencapai kestabilan dengan cara melepas
elektron atau mengikat elektron dari unsur lain
4. a. 5 B → Be 3+ + 3e
b. 8 O + 2e → O2-
c. 19 K → K+ + e
5. 8C = 2 6 (mengikat elektron)
9F = 2 7 (mengikat elektron)
19 K = 2 8 8 1 (melepas elektron)
Pedoman Penilaian