Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( R P P ) Ke-7

Nama Sekolah : MA Markazul Qur’an


Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 45 Menit)
Hari/Tanggal : Selasa, 02 November 2020

I. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

II. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1. Menjelaskan kecendrungan suatu
3.5. Membandingkan ikatan ion, ikatan
unsur mencapai kestabilan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi,
berdasarkan konfigurasi elektron
dan ikatan logam serta kaitannya
3.5.2 Menggambarkan stuktur Lewis
dengan sifat zat
berdasarkan elektron valensi unsur

4.5. Merancang dan melakukan 4.5.1. Membandingkan perbedaan konfigurasi


percobaan untuk menunjukkan elektron dan jumlah elektron valensi
karakteristik senyawa ion atau unsur–unsur gas mulia dan bukan gas
senyawa kovalen (berdasarkan titik mulia
leleh, titik didih, daya hantar listrik, 4.5.2. Menganalisis kecenderungan unsur-
atau sifat lainnya)
unsur bukan gas mulia dalam
mencapai kestabilan
4.5.3. Menyimpulkan ciri–ciri susunan
elektron yang bersifat stabil
III. TUJUAN PEMBELAJARAN

 Setelah melakukan proses pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Discovery Based
Learning, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan berdasarkan konfigurasi
elektron dengan benar
2. Menggambarkan stuktur Lewis berdasarkan elektron valensi unsur dengan tepat
 Dengan kegiatan diskusi kelompok dan latihan mengerjakan soal, peserta didik dapat :
3. Mebandingkan perbedaan konfigurasi elektron dan jumlah elektron valensi unsur– unsur gas
mulia dan bukan gas mulia dengan tepat
4. Menganalisis kecenderungan unsur-unsur bukan gas mulia dalam mencapai kestabilan
dengan tepat
5. Menyimpulkan ciri–ciri susunan elektron yang bersifat stabil dengan tepat

IV. Materi Pembelajaran


Kestabilan Unsur dan Struktur Lewis

V. Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran

A. Model Pembelajaran : Discovery Based Learning


B. Metode Pembelajaran : Demonstrasi, Diskusi

VI. Langkah – Langkah Kegiatan

A. Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit )


Orientasi
1. Guru memulai pelajaran dengan memimpin berdo’a (Religius) menurut agama dan kepercayaan
masing- masing sebagai rasa taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk memulai pelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sehingga dapat mengenal karakteristik peserta didik.
3. Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
4. Mengaitkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi sebelumnya
Motivasi
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
7. Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
8. Memberitahukan tentang kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung.
9. Pembagian kelompok belajar
10. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 60 Menit)

- Stimullasi/Pemberian rangsangan
11.Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan mengenai materi kestabilan gas mulia beserta rumus
struktur Lewis melalui gambar/video.
12. Peserta didik diberi LKPD untuk bahan diskusi kelompok
13.Peserta didik mengamati Lembar Kerja.
14.Peserta didik mengamati pemberian contoh-contoh materi susunan elektron atau konfigurasi elektron
gas mulia dan bukan gas mulia, cara suatu unsur mencapai kestabilan, dan penggambaran struktur
lewis.
15.Peserta didik membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain. Selain itu, dari
internet/materi yang berhubungan dengan susunan elektron atau konfigurasi elektron gas mulia dan
bukan gas mulia, cara suatu unsur mencapai kestabilan, dan penggambaran strukturLewis.
16.Guru memberikan penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar mencari informasi

- Pertanyaan/Identifikasi masalah
17. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar/video yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar.

- Pengumpulan data
18. Peserta didik dibentuk kelompok membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
kestabilan atom dan struktur lewis
19. Peserta didik mencatat semua informasi tentang materi kestabilan atom dan struktur lewis
yang telah diperoleh pada buku catatan.
20. Peserta didik mempresentasikan ulang materi sesuai dengan pemahamannya dan ditanggapi aktif
oleh peserta didik dari kelompok lainnya

- Pengolahan Data
21. Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data dari materi kestabilan atom dan
struktur lewis
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi kestabilan atom dan struktur lewis

- Verifikasi/pembuktian
22. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya
dengan data-data atau teori pada buku sumber
23. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan
oleh peserta didik
- Menarik kesimpulan
24. Peserta didik menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
25. Peserta didik mengajukan pertanyaan mengenai hal yang belum dipahami.

- Penutup ( 15 Menit)
26. Peserta didik mengerjakan soal Penilaian Akhir Pembelajaran.
27. Guru dan peserta didik membahas jawaban soal Penilaian Akhir Pembelajaran.
28. Guru mengoreksi pekerjaan Penilaian Akhir Pembelajaran di luar jam sekolah .
29. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
30. Mengulas kegiatan pembelajaran dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerja sama yang baik.
31. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk materi kestabilan unsur dan struktur lewis yang baru
diselesaikan.
VII. Sumber, Media, dan Alat Pembelajaran

A. Sumber Belajar
1. Buku Paket Kimia SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013
2. Sudarmo, Unggul 2013 Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
Erlangga
3. Internet

B. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. Proyektor

C. Alat Pembelajaran
a. Power Point
b. LKPD

VIII. Penilaian

1. Pengetahuan

Indikator Teknik Bentuk Instrumen


Pencapaian Penilaian

3.5.1. Menjelaskan kecendrungan suatu Tes Tulis Soal Uraian


unsur mencapai kestabilan berdasarkan
konfigurasi elektron
3.5.2 Menggambarkan stuktur Lewis
berdasarkan elektron valensi unsur

2. Keterampilan

Indikator Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


Pencapaian
4.5.1. Membandingkan perbedaan Kinerja/Presentasi Lembar Kerja
konfigurasi elektron dan jumlah Keterampilan
elektron valensi unsur–unsur gas
mulia dan bukan gas mulia
4.5.2. Menganalisis kecenderungan unsur-
unsur bukan gas mulia dalam
mencapai kestabilan
4.5.3. Menyimpulkan ciri–ciri susunan
elektron yang bersifat stabil

Rubrik Penilaian
1. Penilaian keterampilan
a. Teknik Penilaian : Kinerja/presentasi
b. BentukInstrumen : Lembar Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Keterampilan Presentasi

Aspek Pengamatan
Jumlah
No Nama Peserta Didik Skor
Skor
Penyajian
Pelaksanaan Materi Kesimpulan
Presentasi /jawaban Kerja sama materi
1
2
3
4
5
6
7

Kriteria Penilaian

Elemen yang Skor


No dinilai Kriteria Penilaian Skor maksimal

Memulai presentasi dengan menyapa,


Pelaksanaan menggunakan bahasa yang benar dan jelas 2
1 Memulai presentasi dengan tidak menyapa, 2
Presentasi
tidak menggunakan bahasa yang benar dan
jelas 1
Menyajikan materi/jawaban dengan jelas,
lengkap,terstruktur,dan menggunakan
Penyajian bahasa yang benar 2
2 2
materi/jawaban Menyajikan materi/jawaban dengan tidak
jelas, lengkap,terstruktur,dan menggunakan
bahasa yang benar 1
Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan,
merespon pertanyaan dari audien dengan
baik, benar dan jelas 2
3 Kerja sama 2
Bekerja sama dalam menjawab pertanyaan,
tidak merespon pertanyaan dari audien
dengan baik, benar dan jelas 1

Menyimpulkan materi presentasi dengan


jelas dan mencangkup semua pertanyaan 2
4 Kesimpulan Materi Menyimpulkan materi presentasi dengan 2
jelas dan tidak mencangkup semua
pertanyaan 1

Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒙 𝟏𝟎𝟎


𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎

= 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒙 𝟏𝟎𝟎


8
Bogor, 02 November 2020

Mengetahui,
Kepala Sekolah MA Markazul Qur’an Guru/Mahasiswa Praktikan,

Nani Yuningsih, S.Pd Zulfa Nurfadillah


NIY : 17187820003 NIM 031216212
BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Kimia


Materi : Ikatan Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Hari,Tanggal : Selasa, 02 November 2020

1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh
dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau senyawa yang stabil.
Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan
kimia.

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (memiliki 8
elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron
pada kulit terluarnya).

Tabel 1. Konfigurasi elektron gas mulia

Lambang Jumlah Elektron Pada Kulit Elektron


Unsur K L M N O Valensi
2He 2 2

10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8

36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8

Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung
melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan
melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan
positif. Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom
bermuatan positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.

Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya sama seperti gas


mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet. Untuk mencapai kestabilan (seperti konfigurasi pada
gas mulia) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Melepas Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif.
Contoh : 11 Na 11 Na + + 1e —
(2, 8, 1) (2, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)

Gambar 1. Perubahan Struktur Elektron Atom Na menjadi Ion Na +


b. Menarik Elektron

Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif 1. Apakah yang dimaksud
dengan elektron
valensi?
Contoh : 17 Cl + 1e — 17 Cl — 2. Apakah perbedaan antara
ikatan ion dan ikatan
(2, 8, 7) (2, 8, 8) kovalen?
3. Bagaimana natrium dan klor
(tidak stabil) (stabil seperti Ne) dapat berikatan membentuk
garam NaCl?

Gambar 2. Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Ion Cl

c. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama

Ada dua macam pasangan elektron yang digunakan bersama (menurut Lewis),
yaitu :
 Pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom saja.
 Masing-masing atom yang berkaitan menyumbangkan satu elektron.

1. Struktur Lewis

Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya akan
lebih mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.

Gambar 2.
Sus u nan ele ktr on unsur Na, Cl, Ar, da n He

Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap
kulit elektron terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak
terisi penuh. Kulit ketiga atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl
berisi 7 elektron. Jumlah elektron maksimum kulit ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit
terluar disebut elektron valensi. Elektron valensi unsur dapat juga digambarkan
m enggunakan struktur Le wis. Strukt ur Le wis adalah suatu kaidah penggambaran
elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam
struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja. Berikut struktur Lewis
untuk unsur Na, Cl, Ne, dan He.

1. Ikatan Ion

Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud padat, namun mudah
rapuh. Garam dapur juga memiliki titik didih yang sangat tinggi. Sifat dari suatu senyawa
kimia termasuk garam dapur dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa
tersebut.

Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan
ion terbentuk antara atom yang mempunyai energi ionisasi rendah (logam) dengan atom
yang memiliki afinitas elektron tinggi (bukan logam).
Contoh :
C. Ikatan antara 11 Na dengan 17 Cl

11 Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e - 11Na 11 Na + + 1e—


(2, 8, 1) (2, 8)
17 Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e - 17Cl + 1e — 17 Cl-

(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na + dan ion Cl - terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1 elektron
dan atom Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia
NaCl.

Gambar 3. Serah Terima Elektron Pada Pembentukan


Natrium Klorida, NaCl
Gambar 4. Susunan Ion dalam Kristal Natrium Klorida, NaCl

Sifat umum senyawa ionik :


a. Memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi
b. Dalam bentuk larutan/lelehan dapat menghantarkan arus listrik
c. Dapat larut dalam pelarut polar (air)
2. Ikatan Kovalen

 Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama oleh dua atom.

 Ikatan kovalen terjadi pada atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.

Contoh :
* HCl

1 H = 1 17 Cl = 2 8 7
x x xx
H + x Cl x H x Cl x H Cl HCl
x x
xx xx

Ikatan kovalen tunggal yaitu jika elektron yang digunakan bersama hanya satu
pasang elektron.

Contoh : H 2
1H = 1

H + H H H H H H2

 Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari
sepasang elektron.

a) Ikatan kovalen rangkap dua yaitu jika elektron yang digunakan bersama
berjumlah dua pasang elektron.

Contoh : Pada pembentukan molekul O 2

b) Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu jika elektron yang digunakan bersama
berjumlah tiga pasang elektron.

Contoh : Pada pembentukan molekul N 2


 Sifat umum senyawa kovalen :

- titik didih dan titik leleh rendah,


- bentuk lelehannya dapat menghantarkan listrik,
- pada suhu kamar berwujud cair, padat, dan gas.

 Pasangan elektron bersama yang dipakai bersama disebut Pasangan Elektron


Ikatan (PEI).

 Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron
Bebas (PEB).

Contoh : HCl
PEI = 1

xx
H x Cl xx
xx

PEB = 3

3. Ikatan Kovalen Koordinasi / Datif / Semi Polar

 Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan dengan pasangan elektron bersama berasal
dari salah satu atom.

Contoh : SO 3
ikatan kovalen
koordinasi
OX O
XX
X X
S X 3 O X
S X
X O S O SO3
XX X
O O
ikatan kovalen
rangkap dua

4. Memprediksi Jenis Ikatan pada Senyawa

 Untuk mengetahui jenis ikatan dalam suatu senyawa perlu diperhatikan hal sebagai
berikut :

1. Ikatan antara atom unsur logam dengan atom unsur non logam atau ikatan
antara ion positif atau ion negatif adalah ikatan ion.

2. Ikatan antara unsur non logam dengan non logam adalah ikatan kovalen.

3. Untuk molekul poliatom ikuti langkah-langkah dalam menuliskan struktur


Lewis.

Contoh :
Jenis ikatan pada NaOH
Na unsur logam, O dan H unsur nonlogam
ikatan
kovalen tunggal

-
xx xx
x xO x
Na + O + H Na+ H
xxx xx

ikatan ion

SIFAT FISIS SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN

a. Titih Didih

Air, H 2 O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara


atom hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya
yang mengikat antar molekul molekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang
menyebabkan air yang cair itu mudah berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai
sekitar 100 o C, akan tetapi pada suhu ini ikatan kovalen yang ada di dalam mol

Gambar 5. Dengan pemanasan sampai 100 oC,


molekul-molekul air dalam ketel diputus

Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan
mendidih pada suhu 1517oC. NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung
ikatan ion yang sangat kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut
dibutuhkan panas yang sangat besar.

Ha mpir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah


(rata-rata di bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi
(rata-rata di atas suhu 900 o C).

b. Kemudahan Menguap

B a n y a k s e k a l i b e r b a g a i b a h a n y a n g ki t a j u m p a i d a l a m keh id u pan
seha ri- hari meru pakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18.
Sebagian besar senyawa kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa
gas. Molekulm o l e k u l s e n y a w a k o v a l e n y a n g m u d a h m e n g u a p s e r i n g
menghasilkan bau yang khas. Parfum dan bahan pemberi aroma merupakan senyawa
kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik

Gambar 6. Beberapa bahan yang mengandung senyawa kovalen


Sifat Ikatan Ion Ikatan Kovalen

Titik Didih mempunyai titik leleh yang tinggi mempunyai titik leleh yang rendah

Kemudahan Sulit menguap Mudah menguap dan memberikan


menguap bau yang khas

Daya Hantar Lelehan maupun Tidak menghantar

Listrik larutannya dalam air dapat listrik pada berbagai wujud


menghantar arus l istrik

Kelarutan dalam air Pada umumnya melarut dalam air Sulit larut dalam air

Kelarutan dalam Tidak dapat melarut Dapat melarut


pelarut organic
LEM BAR KERJA PESERTA DIDIK

Mata Pelajaran : Kimia


Judul : Ikatan Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Waktu : 10 Menit
Hari,tanggal : Selasa, 02 November 2020

A. Tujuan Pembelajaran

 Setelah melakukan proses pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Discovery


Based Learning, peserta didik dapat :

1. Menjelaskan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan berdasarkan konfigurasi


elektron dengan benar
2. Menggambarkan stuktur Lewis berdasarkan elektron valensi unsur dengan tepat
3. Mebandingkan perbedaan konfigurasi elektron dan jumlah elektron valensi unsur – unsur
gas mulia dan bukan gas mulia dengan tepat
4. Menganalisis kecenderungan unsur-unsur bukan gas mulia dalam mencapai kestabilan
dengan tepat
5. Menyimpulkan ciri–ciri susunan elektron yang bersifat stabil dengan tepat

B. Alat dan Bahan


Tabel periodik unsur-unsur kimia

C. Langkah Kerja
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan
2. Carilah konfigurasi elektron unsur-unsur berikut: Na, Mg, Al, O, Cl, S, He, dan Ne,
kemudian tentukan elektron valensinya.
3. Dalam buku latihan, catatlah hasil penyelidikan Anda dalam bentuk tabel sebagai berikut.

No Unsur Nomor Atom Konfigurasi Elektron Elektron Valensi

1 Na … … … …. … … … …. … … … ….

2 Mg … … … …. … … … …. … … … ….

3 Al … … … …. … … … …. … … … ….

4 O … … … …. … … … …. … … … ….

5 C … … … …. … … … …. … … … ….

6 Cl … … … …. … … … …. … … … ….

7 Ne … … … …. … … … …. … … … ….

8 Ar … … … …. … … … …. … … … ….
PERTANYAAN

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur logam?


2. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur nonlogam?
3. Manakah di antara unsur-unsur tersebut yang termasuk unsur gas mulia?
4. Adakah hubungan antara jenis unsur dan elektron valensi?
5. Bagaimanakah cara menggambarkan susunan elektron valensi?
6. Unsur-unsur manakah yang belum stabil?
7. Unsur-unsur manakah yang telah stabil?
8. Bagaimanakah cara unsur-unsur mencapai kestabilan?

Diskusikanlah hasil yang Anda peroleh dengan teman Anda.


SOAL PENILAIAN AKHIR PEMBELAJARAN

Sat.Pendidikan : MA Markazul Qur’an


Kelas/Semester : X/Ganjil
MataPelajaran : Kimia
Waktu : 10 Menit
Hari,tanggal : Selasa, 02 November 2020

PETUNJUK UMUM
1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda kerjakan
3. Kerjakanlah soal pada lembar jawaban yang disediakan
4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada Pengawas

I. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Bagaimanakah unsur-unsur berikut mencapai kestabilan?

a. 19 K

b. 12 Mg

c. 8O

d. 17Cl

2. Mengapa unsur gas mulia relatif stabil? Jelaskan secara singkat.


3. Bagaimana cara unsur-unsur selain unsur gas mulia dalam mencapai kestabilan? Jelaskan
jawaban kalian.
4. Tuliskan reaksi untuk mencapai stabil dari unsur-unsur di bawah ini!

a. 5 B
b. 8O

c. 19 K

5. Bagaimana kecenderungan atom-atom berikut ini dalam mencapai kestabilan, jika ditinjau
dari konfigurasi elekronnya?

a. 8C

b. 9F

c. 19 K
Kunci Jawaban :

1. 19 K = memperoleh kestabilan dengan cara melepaskan 1 elektron

12 Mg = memperoleh kestabilan dengan cara melepaskan 2 elektron

8O = memperoleh kestabilan dengan cara mengikat 2 elektron

17 Cl = memperoleh kestabilan dengan cara mengikat 1 elektron

2. Unsur gas mulia relatif stabil karena telah memenuhi aturan oktet maupun duplet.
3. Unsur-unsur selain unsur gas mulia dalam mencapai kestabilan dengan cara melepas
elektron atau mengikat elektron dari unsur lain
4. a. 5 B → Be 3+ + 3e
b. 8 O + 2e → O2-
c. 19 K → K+ + e
5. 8C = 2 6 (mengikat elektron)
9F = 2 7 (mengikat elektron)
19 K = 2 8 8 1 (melepas elektron)

Pedoman Penilaian

Nilai = Skor peroleh x 100


Skor mak

Anda mungkin juga menyukai