Anda di halaman 1dari 26

SAKRAMEN

SAKRAMEN--
SAKRAMEN
SAKRAMEN
DALAM
DALAM GEREJA
GEREJA
KATOLIK
KATOLIK
NAMA ANGGOTA
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
KELOMPOK

01 02 03 04
Amanda Brigitha Celine Tan Christine Valentine Franzeska Aurellia

05 06 07
Jacob Imanuel Niken Priscilly Tjang Chen Chen
PENGERTIAN SAKRAMEN
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakramen berarti sumpah yang diikrarkan dalam agama Kristen melalui
upacara peribadatan. Sakramen juga berarti tanda keselamatan (rahmat) Allah yang diberikan kepada manusia.
• Sakramen mengandung dua unsur yang tidak dapat dipisahkan, yakni:
a. Forma atau bentuk ditampakkan dalam kata-kata yang menjelaskan peristiwa tersebut.
b. Materia atau unsur-unsur yang tampak dalam bentuk barang atau tindakan.
• Dalam Gereja Katolik ada tujuh sakramen, yakni:
a. Sakramen baptis
b. Sakramen penguatan atau krisma
c. Sakramen ekaristi
d. Sakramen tobat atau pengampunan dosa
e. Sakramen perkawinan
f. Sakramen imamat
g. Sakramen pengurapan orang sakit
• Sakramen yang tergolong dalam sakramen inisiasi adalah sakramen baptis, ekaristi dan krisma. Sakramen yang
tergolong pada sakramen penyembuhan adalah sakramen tobat dan pengurapan orang sakit. Sakramen yang
tergolong pada sakramen persekutuan dan perutusan umat beriman adalah sakramen perkawinan dan imamat.
Sakramen mencerminkan penyelamatan Allah yang tidak berkesudahan.
SAKRAMEN
DASAR SAKRAMEN :
• Matius 3:16
BAPTIS
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh
Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,”
• Markus 1:8
“Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.”
FORMA/RUMUSAN KATA-KATA :
“Aku membaptis engkau dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus”
MATERI :
Air yang digunakan untuk membaptis, juga tindaan imam mengucurkan air di dahi sambal mengatakan
rumusan/forma.
PELAYAN :
Normalnya Uskup, Imam, atau Diakon menjadi pelayan sakramen Baptis. Dalam keadaan darurat, setiap orang
Kristen, bahkan setiap orang dapat membaptis.
RAHMAT
RAHMAT SAKRAMEN
SAKRAMEN BAPTIS
BAPTIS
01 02 03 04
Rahmat Pengudus Dibebaskan dari dosa Dipulihkan Menerima materai kekal.
dan Rahmat asal dan diampuni kemanusiaannya, Sakramen Baptis itu
Pembantu. dosa pribadinya. Citra Allah dan status terpateri dalam hati tanpa
anak Allah. dapat dihapus lagi (Abadi)
Sekali menjadi “anak Allah”
maka untuk selamanya
05 06 07 menjadi “anak Allah”.

Menjadi anggota Diangkat menjadi Menerima warisan


keluarga Allah. imam-nabi-raja. surga.
KONSEKUENSI SAKRAMEN BAPTIS
• Penghayatan tuntutan pembaptisan
Dengan pembaptisan, semua orang diikutsertakan dalam wafat
dan kebangkitan Kristus dan karena itu dipanggil untuk semakin
masuk dalam persekutuan dengan Allah. Manusia dijadikan
“ciptaan baru” sejauh dia berada dalam Kristus (2 Kor 5:17).
• Pertobatan yang terus menerus
Pertobatan jangan diartikan hanya sebagai rasa menyesal dan
mohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
• Menjadi terang dan garam bagi orang di sekitar kita
Kehadiran seorang yang sudah dibaptis dalam nama Tuhan
Yesus harus menjadi terang dan garam bagi orang yang
dijumpainya.
DASAR SAKRAMEN
1. 1 Korintus 11:23-25
“Untuk apa yang kuteruskan kepadamu, telah kuterima
dari Tuhan, yaitu Tuhan pada malam Ia dikhianati, Ia
mengambil roti dan sesudah itu ia mengucap syukur

SAKRAMEN
atasnya, Ia memecah-mecahkannya dan berkata:
‘Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu.
Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku’ Demikian

EKARISTI
juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata,
‘Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimateraikan
oleh Darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu
meminumnya, menjadi peringatan akan Aku’!”
2. 1 Korintus 11:28
“Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya
sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum
dari cawan itu.”
FORMA
1. “Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan MATERI
bagi kamu, perbuatlah ini menjadi
peringatan akan Aku”. Konsekrasi atas Roti dan Anggur dan
2. “Cawan ini adalah perjanjian baru penerimaan komuni. Pada saat konskerasi, roti
oleh darah-Ku, yang ditumpahkan dan anggur “dikonsekrasikan” dan oleh
bagimu. Perbuatlah ini menjadi karenanya diubah menjadi Tubuh dan Darah
peringatan akan Aku“. Kristus.

PELAYAN
Sesungguhnya Kristus sendiri yang
bertindak dalam setiap perayaan
Ekaristi. Uskup dan Imam mewakili
dan menghadiri Dia.
1. Menjadi satu dengan Allah. Sesuai firman yang
tertulis di Perjanjian Baru “Ambilah, makanlah,
inilah tubuh-Ku” (Mat 26:26b) yang artinya bahwa 1. Partisipasi dalam perayaan
Tuhan Yesus sendiri menghendaki dan liturgi,
mengijinkan rasul-rasul menerima bagian berupa 2. Penerimaan komuni kudus,
tubuhNya dimana setiap orang yang menerima 3. Menerima pribadi Yesus
bagian tubuhnya akan menjadi satu dengan Allah. sendiri, maka kita juga
2. Menguduskan diri. bersatu, menjadi satu dengan
3. Meningkatkan dan memperbarui kehidupan Dia.
rahmat yang kita terima.
4. Memisahkan kita dari dosa, baik dosa dosa ringan
maupun dosa berat.
5. Mempersatukan kita dengan gereja dan sesama
umat, serta juga terutama terhadap kaum miskin.
03
DASAR SAKRAMEN :
Kis 8:16-17
“Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka,
karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian
keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka
menerima Roh Kudus.”
Kis 19:5-6
“Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan
tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan
mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat”.
FORMA
“Aku menandai kamu
dengan Tanda Salib, dan
aku menguatkanmu dengan
krisma keselamatan, dalam
Nama Bapa, Putra, dan Roh
Kudus. Amin.” Minyak Krisma (minyak
zaitun dicampur dengan
PELAYAN balsam untuk pengurapan.
Disamping penumpangan
Sakramen Penguatan biasanya
tangan oleh uskup adalah
diterimakan oleh Uskup. Untuk
pengurapan dahi orang
alasan yang kuat, Uskup dapat
yang dibaptis dengan
mendelegasikan kewenangannya
krisma suci dan untuk
kepada seorang imam untuk
alasan ini juga ia disebut
menerimakannya. Dalam kondisi
sakramen Krisma, yaitu
bahaya maut, setiap imam
Pengurapan.
diperkenankan memberikan
sakramen penguatan.
1. Pencurahan Roh Kudus, yang memberikan 1. Menjadi saksi Kristus
kekuatan dalam memberikan kesaksian iman dan 2. Memusatkan perhatian kepada Kristus
kita dijadikan berani untuk mewartakan Kabar 3. Memberikan diri untuk pekerjaan-pekerjaan
gembira di tengah dunia. Allah di dunia
2. Diangkat menjadi Imam-Nabi-Raja. (Imam = 4. Rela memikul salib
pendoa & penebar rahmat, Nabi = pengajar 5. Mengikuti seluruh ajaran dan kehendak Tuhan
temannya, dan Raja = pelopor & teladan
kebaikan.
3. Sakramen Penguatan menghasilkan
pertumbuhan dan pendalaman rahmat
Pembaptisan, yaitu mengakarkan kita lebih dalam
sebagai anak-anak Allah, meneguhkan persatuan
kita dengan Kristus, menambah karunia Roh
Kudus, mengikat kita lebih sempurna dengan
Gereja-Nya, dan menganugerahkan pada kita
kekuatan Roh Kudus sehingga kita lebih berani
menjadi saksi Kristus.
DASAR SAKRAMEN :
Yohanes 20:21-23
“Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku,
demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata
demikian, Ia menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh
Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni,
dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap
ada.”
FORMA :
“Allah, Bapa yang Maha murah telah mendamaikan dunia dengan diri-Nya,
dalam wafat dan kebangkitan Putera-Nya. Ia telah mencurahkan Roh Kudus
demi pengampunan dosa. Dan berkat pelayanan Gereja, Ia melimpahkan
pengampunan dan damai kepada orang yang bertobat. Maka saya melepaskan
saudara dari dosa-dosa saudara. Demi nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.”

MATERIA : PELAYAN:
1. Materia yang langsung (proximate) adalah
Absolusi hanya dapat diberikan oleh Uskup,
tindakan peniten, yang berkenaan dengan
atau dalam beberapa kasus, hanya oleh Paus.
dosa yang ia sesali, akui, dan mau ia perbaiki,
Dalam bahaya maut, Imam dapat
singkatnya, pertobatannya.
mengabsolusi peniten dari setiap dosa dan
2. Materia tidak langsung (remote) ialah dosanya
hukuman eksomunikasi.
itu sendiri yang mau dihancurkannya.
1. Berdamai lagi dengan Allah dan Gereja.
2. Pengampunan segala dosa yang dilakukan.
3. Pemulihan keadaan rahmat.
4. Penghapusah hukuman kekal karena dosa-dosa
berat.
5. Kedamaian, ketenangan, dan penghiburan
rohani.
6. Bertambahnya kekuatan rohani untuk berjuang
dalam kehidupan Katolik.

Seseorang akan dihapuskan dari segala dosanya dan


merasakan belas kasihan Allah yang memampukannya
untuk berbelas kasih sebagaimana Allah juga penuh belas
kasihan.
DASAR SAKRAMEN :
1. Markus 16:17-18
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang
yang percaya: mereka akan mengusir setan-
setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun
mereka minum racun maut, mereka tidak
akan mendapat celaka, mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh.”
2. ”Markus 6:12-13
“Mereka memberitakan bahwa orang harus
bertobat, dan mereka mengusir banyak setan,
dan mengoles banyak orang sakit dengan
minyak dan menyembuhkan mereka”.
FORMA : MATERIA :
“Semoga karena pengurapan suci ini Allah Minyak yang telah diberkati sesuai dengan ketentuan, yang
yang Maha rahim menolong Saudara berasal dari zaitun atau dari nabati lainnya. Minyak suci
dengan rahmat Roh Kudus. Semoga untuk Urapan Orang Sakit tersebut diberkati oleh
Tuhan membebaskan Saudara dari dosa Uskup, pada pagi hari, di hari Kamis Putih. Minyak ini adalah
dan membangunkan Saudara di dalam yang pertama dari ketiga jenis minyak yang diberkati Uskup.
rahmat-Nya.” (Kedua jenis minyak lainnya adalah minyak Krisma, dan
minyak Katekumen, yang digunakan di saat Baptisan,
Penguatan dan Tahbisan Suci). Dalam Sakramen Urapan
Orang Sakit, minyak suci tersebut dioleskan di dahi, dan di

PELAYAN : tangan orang yang sakit. Namun jika keadaan terpaksa,


pengolesan minyak di dahi saja sudah mencukupi.
Pelayan sakramen ini hanyalah para uskup
dan imam karena sebenarnya yang bertindak
adalah Kristus melalui mereka bedasarkan
keutamaan tahbisan yang diterima.
1. Memberikan rahmat khusus yang mempersatukan orang
yang sakit lebih erat dengan pribadi Kristus untuk
kebaikannya dan kebaikan seluruh gereja.
2. Memberikan penghiburan, kedamaian, keberanian,
pengampunan dosa, bila orang yang sakit tersebut tidak
dapat mengaku dosa terlebih dahulu.
3. Jika Allah menghendaki, sakramen tersebut dapat
menyembuhkan fisik dari orang yang sakit.

1. Kita mempersembahkan penderitaan kita yang dengan kesatuannya dengan penderitaan Kristus sehingga
dapat mendatangkan keselamatan bagi diri kita.
2. Yakin dan menyerahkan diri sepenuhnya untuk ikut bersama Kristus, apabila ia dipanggil
SAKRAMEN
PERKAWINAN
DASAR SAKRAMEN :
1. Mat 19 : 5
“laki-laki akan meninggalkan ayah dan
ibunya dan Bersatu dengan istrinya
sehingga menjadi satu daging,
2. Lih. Mat 19:5-6, Mrk 10:7-9
dan bahwa laki-laki dan perempuan yang
telah dipersatukan Allah tidak boleh
diceraikan manusia.”
FORMA : MATERIA :
Perkataan janji setia pasangan tersebut Pemberian diri yang
untuk tetap saling mengasihi satu sama bebas (tanpa paksaan)
lain, setia sampai akhir hidup dalam dari pasangan dalam
untung dan malang, dalam sehat Sakramen Perkawinan.
maupun sakit,dan janji untuk mendidik
anak-anak seturut dengan iman
Katolik. "Di hadapan imam dan para
saksi, saya (nama diri) menyatakan PELAYAN :
dengan tulus ikhlas, bahwa (nama Imam atau Diakon
pasangan )yang hadir di sini sejak saat memohon berkat atas
ini menjadi istri/suami saya. Saya pasangan itu. Serta,
berjanji akan tetap setia kepadanya masing-masing pasangan
dalam untung dan malang, dan saya yang melangsungkan
mau mencintai dan menghormatinya perkawinan.
seumur hidup. Demikianlah janji saya
demi Allah dan Injil Suci ini."
Rahmat Sakramen KONSEKUENSI Sakramen
Perkawinan Perkawinan
1. Rahmat Pengudus dan Rahmat 1. Penambahan rahmat pengudusan. Sakramen Perkawinan
Pembantu. Allah hadir dalam menambahkan rahmat pengudusan yang telah diperoleh
keluarga, menjadi sumber kasih, melalui Baptisan.
sumber rejeki dan keselamatan, 2. Ikatan perkawinan. Dalam janji perkawinan, suami dan
sumber kekuatan dan kebaikan. istri menyatakan kesepakatan mereka untuk saling memberi
2. Suami-isteri diikut-sertakan dalam dan menerima, dan Allah sendiri memateraikan kesepakatan ini.
karya Allah: (a) karya penciptaan 3. Karena janji penyertaan Allah ini, dan ikatan perkawinan
(melahirkan anak), (b) karya tercurahlah juga berkat-berkat Tuhan yang menyempurnakan
pendidikan anak, dan (c) cinta kasih suami istri, menguatkan kesatuan mereka, berkat
pengembangan masyarakat. kesetiaan untuk saling memberikan diri seutuhnya, saling
3. Menyempurnakan cinta suami isteri membantu mencapai kekudusan dalam kehidupan perkawinan,
dan untuk memperkuat kesatuan dan berkat keterbukaan terhadap kesuburan akan kelahiran
mereka yang tidak dapat diceraikan. keturunan dan pendidikan anak-anak mereka.
DASAR SAKRAMEN :
1. Lukas 22:19
Yesus memberi para rasul-Nya kuasa untuk mempersembahkan kurban
Tubuh dan Darah-Nya: “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.”
2. Yohanes 20:22-23
Di hari Kebangkitan-Nya, Yesus memberi kuasa kepada para murid-Nya
untuk mengampuni dosa, saat Ia menghembusi mereka berkata, “Terimalah
Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan
jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
3. Matius 28:19-20
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
FORMA MATERI
Doa tahbisan yang panjang. Masing- Penumpangan tangan oleh Uskup.
masing tingkatan tahbisan memiliki
rumusan doa tahbisan sendiri.

PELAYAN
Dalam Tahbisan Imamat, Uskup
memohon turunnya kuasa Allah atas para
calon tertahbis. Tahbisan ini menjadi
seperti meterai tak terhapuskan dalam diri
para imam. Sebagai pembantu Uskup, para
Imam mewartakan sabda Allah, melayani
sakramen-sakramen, dan yang terpenting
merayakan Ekaristi Kudus.
1. Serupa dengan Kristus (Imam, Nabi, dan Raja).
2. Menggembalakan Gereja dengan sabda dan Roh Allah.
3. Penahbisan menganugerahkan meterai spiritual yang tidak dapat dihapuskan,
oleh karena itu Sakramen Penahbisan tidak dapat diulang atau diberikan untuk
jangka waktu sementara saja.

Uskup mempunyai kepenuhan sakramen Tahbisan, maka ia menjadi “pengurus


rahmat imamat tertinggi” terutama dalam Ekaristi, yang dipersembahkan sendiri atau
yang dipersembahkan atas kehendaknya, dan yang tiada hentinya menjadi sumber
kehidupan dan pertumbuhan gereja.
KESIMPULAN
Sakramen merupakan tanda keselamatan atau rahmat Allah yang diberikan kepada manusia.
Sakramen dibagi menjadi 7, yaitu sakramen sakramen baptis, sakramen krisma, sakramen
ekaristi, sakramen tobat, sakramen perkawinan, sakramen imamat, dan sakramen
pengurapan orang sakit. Setiap sakramen memiliki dasar, forma, materia, pelayan, rahmat,
dan konsekuensinya masing-masing. Ketujuh sakramen tersebut menemani setiap tahap dan
perjalanan hidup umat Kristiani. Setiap orang yang bergabung ke dalam gereja harus terlebih
dahulu menerima sakramen baptis yang disusul dengan sakramen lainnya. Dalam pelayanan
sakramen-sakramen, umat Kristiani ikut ambil bagian dalam persekutuan umat beriman.

Anda mungkin juga menyukai