Anda di halaman 1dari 2

MENU MAKANAN INTERNASIONAL

Nama : Angelina Wahyuni S. T. (02)


Kelas : 11 MIPA 3
Identifikasi Makanan Internasional (LK 1 : Halaman 147)

Nama Makanan Asal Negara


Sushi Jepang (di benua Asia)
Pizza (Pizza Bread) Italia (di benua Eropa)
Tortilla / Kulit Kebab Meksiko (di benua Amerika)
Pie Floater Australia (di benua Australia)
Koeksister Republik Afrika Selatan (di benua Afrika)

Laporan Hasil Analisa Kondisi Perekonomian, Peluang, Resiko Usaha (LK 2 : Halaman 150)

a) Asal Negara Mancanegara : China (Tiongkok / Republik Rakyat China)


b) Jenis Bahan Pangan yang Tersedia :
Berdasarkan data yang diperoleh, China adalah salah satu negara berekonomi terbesar di dunia dan ketersediaan jenis
bahan pangan yang melimpah di negara China. Ada beraneka ragam jenis bahan pangan yang berasal dari nabati dan
hewani. Negara China memiliki wilayah yang luas dengan perekonomian dan perkembangan industri yang maju dan
inovatif, terutama dalam industri pengolahan makanan. Dari segi agrikultur, sebanyak 75% dari daerah budidayanya
digunakan untuk pertanian (tanaman pangan). Tanaman pangan yang terpenting di daerah China adalah nasi (banyak
ditanam di daerah selatan), gandum (di utara), jawawut (serealia), kaoliang (sorgum) di bagian timur laut, kedelai, jagung,
kentang, dan bit gula. China juga menjadi produsen pangan hewani (daging, telur) terbesar di dunia dengan adanya
peternakan babi, ayam, bebek, sapi, dan domba. Dari segi akuakultur, China merupakan produsen terkemuka dalam
perikanan dengan memanfaatkan wilayah perairan yang sangat luas. Bahkan, pada 2005, China menghasilkan sekitar 17,1
juta ton ikan dari penangkapan menggunakan jaring. Hasil sumber daya bahan pangan ini diolah dengan industri
pengolahan makanan mereka yang berteknologi tinggi menjadi makanan siap konsumsi di China, contoh makanannya
adalah seperti Bebek Peking, Tahu Mapo, Dim Sum, Ayam Kung Pao, dan lain-lain.
c) Peluang Usaha & Resiko Usaha
Berdasarkan pengamatan saya, peluang untuk membuka usaha makanan internasional di China terbuka lebar,
didukung oleh perekonomiannya. Negara yang berekonomi maju tentu memiliki masyarakat yang berdaya beli (dapat
membeli aneka menu yang ditawarkan). Penduduk China juga sangat banyak, dan semakin besar kemungkinan adanya
pembeli terhadap usaha kita. Luasnya lahan dan ketersediaan bahan pangan di China membuat kita dapat memperoleh
bahan untuk membuat kuliner yang akan kita tawarkan. Cita rasa makanan internasional usaha kita memiliki khas
tersendiri yang menarik dan membuat penasaran pelanggan. Peluang usaha juga ditunjukkan dengan adanya kemiripan
kuliner China dengan kuliner Asia di sekitarnya (contohnya kuliner Jepang) yang dominan memakai teknik memasak
dengan air mendidih dengan aroma harum dan bumbu yang pedas, memudahkan pengenalan kuliner internasional (dari
usaha kita) kepada masyarakat China maupun pembeli lainnya, seperti wisatawan. Di samping itu, China juga memiliki 4
musim yang berbeda (musim semi, panas, gugur, dan dingin). Kita dapat menyesuaikan menu makanan yang disajikan
dengan musim sebagai peluang usaha, seperti makanan yang panas akan laku di musim dingin (salju) dan sebagainya.

1
Adapun kemajuan media komunikasi dan elektronik di China akan mempercepat penyebaran informasi di masyarakat
untuk mengetahui makanan/kuliner yang kita tawarkan. Penggunaan elektronik/mesin canggih pengolah bahan pangan
yang ada di China dapat menghasilkan pangan dalam jumlah banyak dan cepat sehingga bahan pangan mudah diperoleh
untuk kepentingan usaha, seperti adanya alat penggiling biji-bijian/bumbu, alat mempercepat penetasan telur, berbagai
jenis pupuk, teknologi hidroponik (penghematan lahan), kultur jaringan (bibit unggul), dll.
Namun, dalam usaha makanan internasional, ada resiko usaha yang dihadapi. Banyaknya pesaing yang menyajikan
menu kuliner yang sama, namun lebih variatif dan menarik. Selain itu, terkadang sewaktu-waktu adanya keterbatasan stok
bahan untuk membuat makanan kuliner. Calon pembeli juga sering belum merasa yakin untuk mencicipi kuliner baru,
kurang mengenal kuliner yang kita tawarkan, serta kurangnya variasi menu sehingga mereka tidak tertarik.

d) Pembahasan dan Kesimpulan


• Pembahasan
KELEBIHAN/KEKURANGAN : Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat usaha makanan
internasional di China dapat diketahui secara luas. Cita rasa dari makanan yang kita tawarkan ialah lezat dan tidak terlalu
jauh dengan lidah pembeli (baik itu masyarakat China dan wisatawan) sehingga calon pembeli akan tertarik untuk
membeli/mencobanya. Bahan-bahan untuk membuat kuliner usaha tersebut tentu higienis, segar, bernutrisi bagi tubuh,
serta mudah didapat di pasar tradisional/supermarket terdekat. Penyajian kuliner ini tidak rumit, dengan harga terjangkau
bagi masyarakat China yang berdaya beli. Selain itu, dengan adanya usaha ini, akan memperluas wawasan para pembeli
(masyarakat) mengenai berbagai macam menu kuliner. Adapun kekurangannya, yakni beberapa menu makanan yang
ditawarkan menggunakan penyedap yang menimbulkan penyakit jika dikonsumsi berlebihan, dan usaha ini setidaknya
memerlukan modal yang tidak sedikit.
SOLUSI : Untuk menghadapi resiko dan permasalahan yang dihadapi usaha, kita perlu berpikir keras dan progresif
terhadap perkembangan di sekitar. Menu, cita rasa, dan ciri khas kuliner internasional yang dimiliki harus dipertahankan
dalam usaha dan selalu dikembangkan agar tidak tertinggal dengan pesaing lainnya, serta juga harus memperkenalkan
(promosi) kuliner internasional tersebut agar dapat diketahui pembeli dan mereka akan mencicipi menu yang ditawarkan,
misalnya dengan memberikan selembaran mengenai menu atau stand icip-icip makanan. Adapun jikalau stok bahan
pangan untuk membuat kuliner internasional terbatas, kita dapat mengantisipasinya dengan menyimpan stok bahan
pangan. Perlunya juga memanfaatkan kemajuan teknologi berupa alat-alat yang menunjang produktivitas, serta
melakukan analisis pasar dan pemilihan tempat usaha yang strategis dan ramai pengunjung, seperti tempat-tempat wisata
atau pusat perbelanjaan agar mudah menarik pembeli.

• Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa China adalah negara berekonomi kuat dengan ketersediaan pangan yang melimpah,
didukung oleh pengelolaan agrikultur dan akuakultur yang baik, serta kemajuan teknologi dan komunikasi. Makanan
internasional menjadi peluang usaha yang besar di China, didukung oleh daya beli masyarakatnya, luas lahan penghasil
bahan pangan, perbedaan cita rasa, teknologi, musim, serta ramainya wisatawan. Namun, tentu harus menghadapi
beberapa risiko usaha, yakni para pesaing, keterbatasan stok, serta keraguan dan ketidaktahuan calon pembeli akan menu
makanan internasional. Oleh karena itu, kita senantiasa perlu berpikir inovatif, progresif, dan kreatif mengembangkan
menu yang kita sajikan, memperkenalkannya pada sasaran usaha kita, mempertahankan cita rasa dan stok bahan, serta
memanfaatkan teknologi. Sebenarnya, memulai usaha kuliner internasional di China tidaklah susah, asalkan kita dapat
aktif mengamati lingkungan usaha serta berani menghadapi risiko yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai