Anda di halaman 1dari 3

BAB 4

DIFERENSIAL PARSIAL
Dalam matematika, kita mengenal dengan istilah persamaan diferensial, yang mana
terdapat dua macam yakni persamaan diferensial Umum (ordinary diferential equations, ODEs)
dan persamaan diferensiaal parsial (PDEs). Persamaan diferensial parsial adalah sebuah yang
terdapat banyakfungsi variable yang tidak diketahui bersama dengan turunnya secara parsial.
Berbeda dengan ODEs yang hanya terdapat dari satu variable bersama turunnya.
PEDs digunakan untuk memformulasikan sebuah masalah yang terdiri dari banyak variable
yang dapat diselesaikan secara analitik ataupun dari banyak variable ynag dapat diselesaikan
secara analitik ataupun dengan pemodelan computer.

4.1 Notasi persamaan diferensial parsial


Apabila kita memiliki persmaan

y=f ( x )
Turunan dari fungsi tersebut (df/dx) bisa berarti kemiringan (slope) atau luas alas bidang
dibawah grafik atau sebuah kelajuan (rate) sebuah sistem.
Untuk menunjukkan bahwqa fungsi f tersebut diturunkan terhadap x saja dan y bernilai
konstan (juga sebaliknya) kita tuliskan sbb :

∂f ∂f
z=f ( x , y )→ ,
∂x ∂ y
Penulisan diatas kita sebut sebagai penurunan secara parsial (partial diferensial). Notasi lain
yang juga sering ditunjukkan untuk istilah diferensial parsial adalah

f (x , y )→f x , f y
Ilustrasi kasus

f (x , y)=x 3 y−e xy
∂f ∂f
=f x y3 x 2 − ye xy ; =f y =x3−xe xy
∂x ∂y
2
∂2 f ; ∂ 2 =f xx =6 yx− y 2 e xy
=f xy =3 x 2 −e xy − yxe xy
∂x∂ y ∂x
4.2 Deret pangkat untuk dua variable
Untuk mendapatkan sebuah deret pangkat dengan dua variable akan mudah kita temukan
didalam persoalan fisika, seperti ilustrasi dibawah ini :
Ilustrasi I: uraikan persamaan f(x,y)=sin x cos y menggunakan deret Maclaurin
Kita ketahui bahwa

x3 x5 x7
sin x=x− + − +.. .
3! 5 ! 7 ! semua x

y2 y4 y6
cos y=1− + − +. ..
2! 4 ! 6 ! semua y
Maka

x 3 x5 x 7 y2 y4 y6
( )(
f (x , y )=sin x cos y= x− + − +.. . 1− + − +. . .
3 ! 5! 7 ! 2! 4! 6! )
xy 2 xy 4 xy 6 6 !
¿ x− + − +.. .
2! 4 !
Maka dengan mudah kita telah mendapatkan sebuah pangkat untuk dua variable

4.3 Menentukan nilai minimum dan maksimum


Untuk mendapatkan nilai maksimum dan minimum kita menggunakan istilah diferensial
dy
y=f ( x )→ =0
dx (nilai maksimum dan minimum)

d2 y
=(−)
dx 2 (nilai maximum)
Untuk persamaan yang memiliki dua variable, maka

dz dz
z=f ( x , y )→ =0 dan 0
dx dy (nilsi maxsimum dan minimum)
Ilustarsi 1 : carilah jarak minimum (jarak = r2=x2+y2+z2) untuk perpotongan 7x+24z=0 dan xy=6
f (x , y , z )=f ( x , y , z )+r 2 =x 2 + y 2 + z2
φ1 ( x , z )=7 x +24 z=0
Diketahui φ2 ( x , y )=xy=6
Untuk kasus minimum dan maximum kita dapatkan
F( x , y , z )=f ( x , y , z )+ λ1 φ1 ( x , z )
F( x , y , z )=x 2 + y 2 + z 2 +7 xλ 1 +24 zλ 1 + λ2 xy =0

Turunkan secara parsial untuk variablenya kita dpatkan :


∂F
=2 x + yλ2 +7 λ1 =0
∂x
∂F
=2 y +xλ2 =0
∂y
∂F
=2 z+24 λ1 =0
∂z

Cari nilai λ2 dan λ1 dan subsitusikan persamaan pembatas untuk persamaan dibawqah.
Berdasakan persamaan pembatas didapat

6 7
xy=6 →x= ; 7 x +2 z=0→ z=− x
y 24
Subsitui

∂F 2y
=2 y +xλ2 =0 → λ2 =−
∂y x
∂F 1 7 x 7 x 42 21
=2 z 24 λ1 =0→ λ1 =− (− )= = =
∂z 12 24 288 288 y 144 y

Anda mungkin juga menyukai