( John W Santrock)
NIM :1213313026
SEPTEMBER 2021
Skor Nilai:
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas karunia-Nya
penulis masih dapat membuat tugas Critical Book Review (CBR) ini tepat pada waktunya.
bimbingan kepada penulis selama proses pembelajaran mata kuliah Psikologi Umum.
Makalah ini membahas tentang ‘’Psikologi Umum‘’.Adapun tugas ini dibuat untuk
memenuhi tugas CBR mata kuliah Psikologi Umum.Saya berharap makalah ini menjadi
salah satu refrensi bagi pembaca dalam mempelajari materi mengenai Psikologi Umum.
Saya menyadari bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan,untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan,agar tugas CBR ini menjadi lebih
Penulis
Sarah M Pane
1213313026
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................II
B. Kelebihan Buku............................................................................................. 30
A. Kesimpulan ................................................................................................... 31
B. Rekomendasi ................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan merupakan bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu
menguasasi konsep untuk memahami perilaku dan proses kognitif di dalam proses belajar
dan pembelajaran. Kompetensi ini dibangun melalui proses belajar, sehingga hasilnya
diperoleh berupa pembaharuan pengetahuan, kemapuan untuk mengemas perasaan,
bertanggung jawab.
khusunya dalam dunia pendidikan maka faktor ini mendorong psikologi terus dikaji dan
dipelajari oleh banyak orang , guru, pengacara, manajer perusahaan, pembina dan lain
sebagainya. Perkembangan psikolgi pada akhirnya mencuat dan melintas lewat pemekaran
displin, hal ini menjadikan psikologi berhak menjadi psikologi-psikologi praktis yang
utama untuk kegitan belajar mengajar. Ilmu pengetahuan sebagai unsur kebudayaan maka
kehadiaran dan perkembangan sejalan atau seirama dengan tingkat wujud kerja serta
proses ilmu pengetahuan itu selalu hadir dalam aktivitas sehari-hari manusia. Psikologi ini
diharapkan dapat membantu pendidik dalam menerapkannya dalam proses belajar dan
pembelajaran.
B.Tujuan
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada dalam sebuah
buku
C. Manfaat
2. Mempermudah kita dalam mendapatkan inti dari sebuah buku karena dilengkapi
dengan ringkasan isi buku , pembahasan isi buku,sehingga kita dapat dengan
mudah memahami materi yang ingin kita pelajari
Buku Utama
3.Penerbit :Kencana
7.Ukuran :19×25 cm
8..ISBN :978-979-3925-82-0
BAB II
Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhusukan diri pada pemahaman
proses mengajar dan belajar di dalam lingkungan pendidikan. William James dan John
Dewey adalah perintis penting dalam psikologi pendidikan, dan juga E. L. Thorndike. Di
antara ide penting dalam psikologi pendidikan yang berasal dari Dewey adalah: anak
sebagai pembelajar aktif, pendidikan untuk semua anak, penekanan pada adaptasi anak
pendidikan yang baik. Hanya ada sedikit tokoh dari kelompok etnis minoritas dan beberapa
perempuan di awal sejarah psikologi pendidikan karena adanya hambatan etnis minoritas
dan beberapa perempuan di awal sejarah psikologi pendidikan karena adanya hambatan
etnis dan gender. Perkembangan lebih lanjut mencakup munculnya behaviorisme Skinner
pada pertengahan abad ke-20 dan revolusi kognitif pada 1980-an. Pada tahun-tahun
belakangan ini, muncul minat yang makin luas terhadap aspek sosioemosional dari
Mengajar terkait dengan sains dan seni. Dari segi sains, informasi dari riset psikologis
dapat memberikan ide yang berharga. Dari segi seni, keahlian dan pengalaman berperan
Guru yang efektif menguasai mata pelajaran, menggunakan strategi mengajar yang efektif,
dan punya keahlian dalam bidang berikut: perencanaan dan penentuan tujuan, manjemen
kelas, motivasi komunikasi, bekerja dengan kelompok etnis dan kultural yang berbedabeda dan
teknologi. Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi.
Ini mencakup sikap yang baik dan penuh perhatian kepada murid. Guru mudah terseret ke
sikap negative, tetapi sikap ini akan mempengaruhi murid dan mengganggu proses belajar
mereka.
Pengalaman personal dan informasi dari ahli bisa membantu anda untuk menjadi guru yang
efektif. Informasi yang anda peroleh dari riset juga sangat penting. Informasi dari riset
tersebut akan membantu anda untuk memilih berbagai strategi dan menentukan mana yang
paling efektif dan paling tidak efektif. Riset membantu anda mengurangi kesalahan dalam
penilaian yang hanya didasarkan pada pengalaman personal. Sains bukan didefenisikan
oleh apa yang ditelitinya tetapi oleh bagaimana cara investigasi dilakukan. Riset ilmiah
bersifat objektif, sistematis dan dapat diuji, mereduksi kemungkinan informasi akan
didasarkan pada keyakinan, opini, dan perasaan. Riset ilmiah didasarkan pada metode
ilmiah, yang terdiri dari beberapa langkah: merumuskan masalah, mengumpulkan data,
menarik kesimpulan, dan merevisi kesimpulan dan teori. Sebuah teori adalah seperangkat
ide yang koheren yang membantu menjelaskan dan membuat prediksi. Sebuah teori
memuat hipotesis.
Banyak metode yang dapat dipakai untuk mendapatkan informasi tentang beragam aspek
dari psikologi pendidikan. Metode pengumpulan data riset dapat diklasifikasikan sebagai
metode deskriptif, korelasional dan eksperimental. Metode deskriptif mencakup observasi,
wawancara, kuesioner, tes standart, studi etnografik, dan studi kasus. Dalam studi
korelasional, tujuannya adalah mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih
kejadian atau karakteristik. Prinsip-prinsip adalah korelatif tidak sama dengan sebab
akibat. Riset eksperimental adalah satu-satunya jenis riset yang dapat mengungkapkan
terhadap satu atau lebih variabel dependen (faktor yang diukur). Eksperimen melibatkan
penetapan acak terhadap partisipan ke satu atau lebih kelompok eksperimental. Riset crosssectional
melibatkan pengkajian kelompok orang pada satu waktu. Riset longitudinal
adalah mempelajari orang yang sama dalam kurun waktu tertentu. Riset evaluasi program
adalah riset yang di desain untuk membuat keputusan tentang efektivitas program tertentu.
Riset aksi dipakai untuk memecahkan problem sosial atau problem di kelas tertentu,
meningkatkan strategi pengajaran, atau membuat keputusan tentang lokasi spesifik. Guru
sebagai periset melakukan studi kelas untuk memperbaiki praktik pendidikannya. Periset
psikologi pendidikan mengakui bahwa sejumlah masalah etika harus dipertimbangkan saat
melakukan riset. Kepentingan partisipan harus selalu diutamakan. Setiap usaha harus
Perkembangan adalah produk dari proses biologis. kognitif, dan sosioemosional, yang
sering kali saling terkait. Periode perkembangan mencakup bayi, anak-anak awal,
menengah dan akhir, remaja, dan dewasa awal. Semakin banyak Anda mengetahui
perkembangan anak, semakin baik pemahaman Anda tentang level yang tepat untuk
Bagian paling penting dari pertumbuhan adalah perkembangan otak dan sistem saraf.
Myelination yang melibatkan koordinasi mata dan tangan belum lengkap hingga sekitar
urnur 4 tahun, dan myelination yang melibatkan pemfokusan perhatian belum lengkap
hingga usia sekitar 10 tahun. Terjadi pemangkasan synaptic substansial dari koneksi otak,
dan tingkat densitas koneksi synaptic belum mencapai titik tertentu di usia remaja. Daerah
(lateralization) dalam beberapa fungsi verbal dan nonverbal terjadi, tetapi banyak fungsi
yang terkait dengan kedua belahan otak. Tidak banyak yang diketahui tentang hubungan
antara neuroscience (ilmu sarat) dengan pendidikan, dan bahkan efek dari hubungan itu
terlalu dilebih-lebihkan.
Jean Piaget mengajukan teori tentang perkembangan kognitif anak yang melibatkan
proses- proses penting: skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, dan ekuilibrasi. Dalam
teorinya, perkembangan kognitif terjadi dalam urutan empat tahap: sensorimotor (dari
kelahiran hingga usia 2 tahun), pra-operasional (tiga sampai tujuh tahun), operasional
konkret (tujuh sampai sebelas tahun), dan operasional formal (sebelas sampai lima belas
konkret, anak bisa melakukan kegiatan, dan pemikiran logis menggantikan pemikiran
intuitif ketika penalaran dapat diaplikasikan pada contoh spesifik atau konkret. Klasifikasi,
seriasi, dan transitivity adalah keahlian operasional yang penting. Pada tahap operasional
formal, pemikiran lebih abstrak, idealistis, dan logis. Penalaran hipotetis-deduktif menjadi
Bahasa adalah bentuk komunikasi, entah itu lisan, tertulis atau tanda, yang didasarkan pada
sistem simbol. Bahasa manusia adalah diciptakan. Semua bahasa manusia juga punya
aturan fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatis. Anak-anak secara biologis
sudah disiapkan untuk belajar bahasa saat mereka berinteraksi dengan pengasuhnya. Bukti
paling kuat untuk basis biologis dari bahasa ini adalah bahwa anak di seluruh dunia
mencapai titik utama bahasa pada usia yang kira-kira sama meskipun ada banyak
perbedaan dalam lingkungan dan pengalaman. Akan tetapi, anak-anak tidak belajar bahasa
secara terpisah dari lingkungan sosial. Anak-anak mendapat banyak manfaat apabila orang
tua dan guru melibatkan mereka aktif dalam percakapan, memberi pertanyaan, dan
berbicara dengan mereka. Ringkasnya, pengalaman dan aspek biologis berinteraksi untuk
Penguasaan bahasa melalui beberapa tahap. Celoteh terjadi pada usia kira 3 sampai 6
bulan, kata pertama muncul pada usia 10-13 bulan, dan pengucapan dua kata terjadi pada
usia 18-24 bulan. Saat anak melampaui tahap pengucapan dua kata ini, mereka dapat
dalam fonologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Menjelang akhir remaja, kosakata
bertambah dengan kata abstrak. Pada masa remaja akhir (late adolescence), individu mulai
Teman seusia adalah anak yang usia atau level kedewasaannya sama. Isolasi sosial, atau
problem. Anak mungkin punya salah satu dari empat status teman sebaya: populer, ditolak,
diabaikan, atau kontroversial. Anak yang ditolak atau dijauhi sering kali mengidap
problem serius ketimbang anak yang diabaikan. Persahabatan adalah aspek penting dari
relasi sosial anak-anak. Relasi teman sebaya mulai mendominasi waktu anak di sekolah
dasar dan sekolah menengah. Kelompok teman seusia berjenis kelamin sama mendominasi
di sekolah dasar. Pada masa remaja awal, partisipasi dalam kelompok meningkat.
Sekolah melibatkan konteks perkembangan sosial yang berubah dari prasekolah hingga
sekolah menengah atas. Setting masa kanak-kanak awal adalah lingkungan terlindungi
dengan satu atau dua guru, biasanya wanita. Teman seusia lebih penting di masa sekolah
dasar. Di sekolah menengah, bidang sosialnya meluas mencakup seluruh sekolah, dan
membutuhkan pendidikan yang tepat secara developmental, yakni sesuai dengan usia dan
sesuai secara individual. Program Head Start adalah intervensi pendidikan efektif, tetapi
sekitar dari program ini belum efektif. Salah satu keprihatinan utama adalah banyak kelas
membuat murid tertekan karena berbarengan dengan perubahan fisik, kognitif, dan
sosioemosional. Perubahan ini mencakup pula perubahan posisi dari paling atas menjadi
paling bawah dalam hierarki sekolah. Sekolah efektif untuk remaja muda disesuaikan
dengan variasi individual dalam diri murid, sangat memerhatikan perkembangan remaja
muda dan memberi pada perkembangan sosioemosional dan kognitif. Makin banyak pakar
SMA di AS.
Aspek-aspek perkembangan sosioemosional ini: rasa harga diri, identitas, dan konsep
moral. Rasa harga diri, juga disebut martabat diri atau citra diri, adalah konsepsi
keseluruhan individu dirinya sendiri. Empat kunci untuk meningkatkan rasa harga diri
adalah: (1) mengidentifikasi sebab-sebab rasa rendah diri dan domain kompetensi yang
penting bagi murid; (2) menyedinakan dukungan emosional dan penerimaan sosial, (3)
membantu murid berprestasi dan (4) mengembangkan murid untuk menangani situasi.
Marcia mengatakan bahwa remaja punya satu dari empat status identitas (berdasarkan
sejauh mana identitas itu dieksplorasi, atau sejauh mana identitas itu dieksplorasi, atau
sejauh mana mereka mengeksplorasi alternatifnya apakah mereka membuat komitmen atau
tidak).
Intelegensi terdiri dari keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi
dan belajar dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Minat terhadap inteligensi sering kali
difokuskan pada perbedaan dan penilaian individual. Binet dan Simon menyusun tes
inteltgensi pertama. Binet mengembangkan konsep usia mental, dan Stern membuat
konsep IQ sebagai MA/CA x 100. Distribusi skor Stanford-Binet mendekati kurva normal.
Skala Weschler juga banyak dipakai untuk menilai inteligensi. Semuanya menghasilkan IQ
keseluruhan, dan IQ verbal dan kinerja. Tes kelompok lebih nyaman dan ekonomis, tetapi
punya sejumlah kekurangan (kurang kesempatan untuk menyusun laporan; gangguan dari
murid Iain). Tes inteligensi kelompok harus dilengkapi dengan informasi relevan lain saat
akan membuat keputusan untuk murid. Ini juga berlaku untuk tes inteligensi individual.
Empat kontroversi dan isu yang berkaitan dengan inteligensi adalah: (1) persoalan sifatasuhan dari
bagaimana warisan dan lingkungan berinteraksi untuk menghasilkan
intelegensi; (2) apakah orang memiliki inteligensi umum atau tidak; (3) seberapa adilkah
tes intelegensi berlaku untuk lintas kelompok etnis dan kultural; dan (4) apakah murid
menyadari bahwa tes intehgensi adalah indikator kinerja sekarang, bukan potensi tetap.
Gaya bukan kemampuan tetapi cara yang disukai seseorang untuk memanfaatkan
kemampuan. Masing-masing individu punya sejumlah gaya belajar dan berpikir. Gaya
impulsif/reflektif juga disebut juga sebagai tempo konseptual. Dikotomi ini adalah
perbedaan tendensi untuk bertindak cepat dan impulsif dengan tendensi untuk
menggunakan lebih banyak waktu untuk merespons atau memikirkan (reflect) akurasi dari
suatu jawaban. Murid impuisif biasanya membuat lebih banyak kesalahan ketimbang
murid reflektif. Gaya mendalam/dangkal adalah sejauh mana murid menjalani proses
belajar dengan satu cara yang rnembantu mereka untuk memahami makna materi (gaya
mendalam) atau sekadar mempelajari apa-apa yang perlu dipelajari (gaya dangkal). Setiap
kelas punya murid dengan gaya belajar dan berpikir yang berbeda-beda, dan akan
membantu jika guru mengetahui mana gaya murid yang perlu dimodifikasi agar bisa
membantu mereka dalam belajar. Beberapa pengkritik mengatakan bahwa basis riset untuk
gaya belajar dan berpikir ini belum cukup berkembang.
Kepribadian (personalitas) adalah pemikiran, emosi, dan perilaku khas yang menjadi ciri
dari cara individu untuk beradaptasi dengan dunianya. Psikolog baru-baru ini mengidentifikasi "lima
besar' faktor kepribadian: stabilitas emosional, ekstraversi, keterbukaan
kepada pengalaman, agreeableness, dan conscientiousness. Faktor 'lima besar' ini memberi
guru sebuah kerangka untuk memahami karakteristik kepribadian murid. Konsep interaksi
individu adalah bukan hanya berdasarkan bakat pembawaan saja, tetapi berdasarkan
pembawaan dengan situasinya. Temperamen adalah gaya perilaku seseorang dan cara
merespons yang khas. Chess dan Thomas meyakini bahwa ada tiga gaya temperamen
dasar: easy, dificult, dan slow-to-warm-up. Temperamen difficult (sulit) membuat anak
mudah kena masalah. Dalam pendidikan yang melibatkan temperamen anak, guru dapat
lingkungan murid, dan mewaspadai problem yang mungkin timbul apabila mengenakan
10
Kultur adalah pola perilaku, keyakinan, dan semua produk dari kelompok orang tertentu
yag divariasikan dari satu generasike generasi selanjutnya. Produk itu berasal dari interaksi
(seperangkat nilai yang lebih memprioritaskan nilai yang mendukung kelompok). Banyak
Kultur Barat adalah individualistis dan banyak kultur Timur adalah kolektivistik.
dengan status sosioekonomi rendah dan menengah. Individu dengan SES rendah biasanya
kurang mendapat pendidikan, kurang kekuatan untuk memengaruhi sekolah dan institusi
komunitas lainnya, dan kurang sumber daya sumber daya ekonomi.
Etnisitas adalah pola karakterisrik umum seperti warisan budaya, kebangsaan, ras, agama,
dan bahasa. Semua orang adalah anggota dari satu atau lebih kelompok etnis. Istilah ras
kini didiskreditkan sebagai istilah biologis, tetapi sayangnya masih dipakai untuk
menstrereotipkan orang. Prasangka adalah sikap negatif yang tak berasalan terhadap
seseorang karena keanggotaan seseorang itu dalam satu kelompok. Pengalaman historis,
ekonomi, sosial, menghasilkan perbedaan anatr kelompok etnis, dan adalah penting untuk
mengakui perbedaan ini. Adalah penting untuk mengakui perbedaan luas yang ada dalam
memberikan keahlian intelektual dan keahlian memecahkan masalah untuk membuat dunia
menjadi lebih baik, adalah aspek penting dari pendidikan multikultural dewasa ini.
perjuangan, dan visi dari berbagai kelompok etnis dan kultural yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah agar pemberdayaan ini akan meningkatkan rasa harga diri kelompok
minoritas, mengurangi prasangka, dan memberi kesempatan pendidikan yang lebih adil.
Pengajaran yang relevan secara kultural adalah aspek penting dari pendidikan
11
kultural murid. Pendidikan berpusat pada isu juga merupakan aspek penting dari
pendidikan multikultural. Dalam pendekatan ini, murid diajar agar dapat secara sistematis
Di antara ide strategis untuk meningkatakan hubungan antara murid dari kelompok etnis
yang berbeda adalah: kelas jigsaw (menyuruh murid-murid dari latarbelakang kultural
yang berbeda untuk saling bekerja sama mengerjakan bagian tugas yang berbeda dari tugas
besar untuk mencapai tujuan yang sama), kontak personal yang positif, perspective taking,
pemikiran kritis dan intelegensi emosional, mngurangi bias, meningkatkan toleransi, dan
mengembangkan sekolah dan komunitas sebagai satu tim. Pendukung pengajaran nilai inti
Anglo-Protestan Kulit Putih mengatakan bahwa nilai-nilai seperti saling menghormati, hak
individual, dan toleransi terhadap perbedaan harus diajarkan ke semua anak. Para
Kulit Putih, tetapu merupakan tradisi Barat. Hirsch mengatakan bahwa murid harus diajari
Gender adalah dimensi sosiokultural dari pria dan wanita. Gender dibedakan dari seks
(jenis kelamin), yang merupakan dimensi biologis dari pria dan wanita. Peran gender
adalah ekspektasi yang merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusnya berpikir,
merasa, dan bertindak. Dua pandangan tentang gender adalah teori psikoanilitis dan teori
kognisi sosial. Teman sebaya terutama memaikan peran kuat dalam menghargai perilaku
yang tepat-gender dan menghukum perilaku yang tidak tepat-gender. Dua pandangan
kognitif tentang gender adalah teori perkembangan kognitif dan skema gender. Stereotip
gender adalah kategori luas yang merefleksikan kesan dan keyakinan tentang perilaku yang
tapat untuk pria dan wanita Semua stereotip mengandung gambaran tentang seperti apakah
anggota dari suatu kategori. Beberapa stereotip gender dapat berbahaya bagi anak-anak,
berdasarkan jenis kelaminnya). Para psikolog telah mempelajari kesamaan dan perbedaan
gender dalam kinerja fisik, matematika dan kemampuan sains, keahlian herbal, dan prestasi
sekolah, keahliah hubungan (rapport talk, and report talk), dan agresi/regulasi fdiri. Dalam
beberapa kasus, perbedaan gender adalah substansi (seperti dalam keahlian matematika).
Dewasa ini, kontroversi masih terjadi dalam soal beberapa umumkah atau seberapa
jarangkah perbedaan itu sebenarnya. Klarifikasi peran gender difokuskan dalam beberapa
12
gangguan bicara dan bahasa, atau gangguan emosional serius. Istilah dengan
ketidakmampuan kini lebih banyak dipakai ketimbang istilah “anak cacat” dan karenanya
anak pendenta ketldakmampuan ini tak lagi disebut “anak cacat”. Gangguan sensoris
antara lain gangguan visual dan pendengaran. Gangguan visual mencakup penglihatan
lemah (low vision) dan buta. Salah satu tugas penting adalah menentukan apa modalitas
(seperti sentuhan dan pendengaran) yang paling baik untuk membantu proses belajar murid
yang mengalami gangguan visual. sejumlah teknologi dapat membantu murid-murid ini.
Strategi pendidikan untuk murid yang menderita gangguan pendengaran dibagi menjadi
dua kelompok: oral dan manual. Kedua pendekatanini makin banyak dipakai untuk murid
dalam pendekatan komunikasi total. Di antara gangguan fisik yang mungkin diderita murid
adalah gangguan ortopedik (seperti cerebral palsy) dan gangguan kejang (sepertl epilepsi).
Retardasi mental adalah kondisi yang tampak sebelum umur 18 tahun, yakni kecerdasan
rendah (biasanya IQ di bawah 70) dan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.
Retardasi mental diklasifikasikan dalam term empat kategori terutama berdasarkan pada
skor IQ: ringan, moderat, berat, dan parah. Sistem klasifikasi yang lebih baru didasarkan
pada level dukungan yang dibutuhkan. Penyebab retardasi mental antara lain faktor genetik
(seperti dalam Down syndrome dan fragile X syndrome) dan kerusakan otak (yang
Gangguan bicara dan bahasa antara lain problem dalam berbicara (seperti gangguan
artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan) dan problem bahasa (kesulitan
pelafalan kata secara benar. Gangguan suara tampak dalam bicara yang terlalu keras, kasar,
atau terlalu lemah. Anak dengan bibir sumbing biasanya mengalami gangguan jenis ini.
Gangguan kefasihan biasanya kita kenal sebagai “gagap”. Gangguan bahasa adalah
kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif dan ekspresif anak. Bahasa reseptif adalah
Anak dengan gangguan atau ketidakmampuan belajar biasanya punya kecerdasan normal
atau lebih; mereka setidaknya kesulitan dalam satu bidang akademik atau lebih; dan
13
kesulitan itu tidak berkaitan dengan gangguan lain seperti retardasi mental. Mendiagnosis
apakah anak punya gangguan belajar atau tidak adalah tugas sulit. Kemungkinan anak
lelaki menderita gangguan belajar adalah tiga kali lebih banyak ketimbang anak
perempuan. Dyslexia adalah gangguan parah dalam kemampuan membaca dan mengeja.
Anak dengan ketidakmampuan belajar kerap mengalami kesulitan menulis dengan tangan,
mengeja, atau menyusun kalimat, dan kesulitan dalam bidang matematika. Ada kontroversi
seputar kategori “ketidakmampuan belajar”; beberapa kritikus percaya bahwa kategori itu
adalah hasil dari diagnosis yang berlebihan, yang lainnya tidak percaya. Diagnosis adalah
sulit, terutama untuk gangguan ringan. Identifikasi awal terhadap anak yang mungkin
menderita gangguan belajar sering kali dilakukan oleh guru di kelas, yang kemudian
meminta ahli untuk mengevaluasi anak itu. Banyak intervensi untuk ketidakmampuan
menunjukkan problem yang terus-menerus dalam satu ataulebih area ini. Kurang perhatian,
hiperaktif, dan impulsif. Walaupun tandi-tanda ADHD mungkin ada di masa kanak-kanak
awal, diagnosis ADHD sering kali baru dilakukan pada SD. Banyak pakar
membantu murid ADHD belajar dan menyesuaikan diri. Gangguan perilaku dan emosionai
terdiri dari problem serius yang menyangkut hubungan, agresi, depresi, rasa takut yang
lainnya. Istilah gangguan emosional serius belakangan ini dipakai untuk mendeskripsikan
kategori gangguan ini, walaupun bukannya tanpa kritik. Dalam contoh perilaku yang
sangat agresif dan tak terkontrol, murid akan dikeluarkan kelas. Problem ini lebih banyak
dialami anak lelaki ketimbang anak perempuan. Problem depresi, kecemasan, takut, dan
memendam perasaan biasanya lebih banyak dialami anak perempuan ketimbang anak
lelaki.
Pada 1975 Kongres memberlakukan Public Law 94-142, Education of All Handicapped
Children Act, yang menetapkan bahwa semua murid harus mendapat pendidikan publik
yang tepat dan bebas biaya. Public Law 94-142 diganti dengan Individual with Disabilities
Education Act (IDEA) yang menentukan persyaratan umum untuk melayani semua anak
14
mengandung banyak ketentuan yang berkaitan dengan orang tua anak penderita
ketidakmampuan.
IEP adalah rencana program tertulis yang secara spesifik ditujukan untuk anak penderita
ketidakmampuan. Rencana harus: (1) berhubungan dengan kapasitas belajar anak. (2)
disesuaikan untuk masing-masing individu (individualized) dan bukan salinan dari rencana
yang ditawarkan untuk anak lain, dan (3) didesain untuk memberikan manfaat pendidikan.
Konsep least restrictive environment (IRE) termuat dalam IDEA. Konsep ini menyatakan
bahwa anak penderita ketidakmarnpuan harus di didik dalam setting yang semirip mungkin
dengan setting tempat anak yang tidak menderita ketidakmampuan belajar. Ketentuan
IDEA ini memberi basis hukum untuk upaya mendidik anak dengan ketidakmampuan di
kelas reguler. Istilah inklusi berarti mendidik anak penderita ketidakmampuan kelas
reguler.
15
Behavioral adalah pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang
dapat di observasi secara langsung, bukan melalui proses mental. Pengkodisian klasik dan
Psikologi semakin kearah kognitif selama dekade terakhir abang ke-20 dan penekana pada
kognitif masih berlanjut sampai sekarang. Ini tercermin dalam empat pendekatan kognitif
sosial yang menekankan pada interaksi faktor perilaku, lingkungan, dan person/kognisi,
beratkan pada bagaimana anak mengolah informasi melalu atensi, memori, pemikiran, dan
pengetahuan dan pehaman oleh anak. Pendekatan konstruktivis sosial menitik beratkan
pada upaya kerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan
pemahaman.
mengubah perilaku manusia. Mencari penguat mana yang paling baik untuk murid. Prinsip
untuk menguatkan aktivitas muridapa yang harus mereka lakukan untuk mendapatkan
Meskipun penguatan negatif dapat meningkatkan perilaku yang diharapkan. Cara in iharus
dilakukan dengan sanat hati-hati untuk murid yang tidak memiliki kemampuan regulasi
diri yang baik. Sebuah prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau petunjuk
Strategi untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan antara lain: menggunakan
penguatan diferensial, menghentikan penguatan,menjauhkan stimuli yang diharapkan, dan
menyajikan stimuli yang tidak menyenangkan. Dalam penguatan diferensial guru bisa
16
memperkuat perilaku yang lebih tepat atau perilaku yang bertentangan dengan apa yang
penguatan dari perilaku. Banyak perilaku yang tidak tepat justu bertahan karena atensi
guru, jadi menginggalkan perhatian bisa menurunkan perilaku yang tidak tepat itu. Strategi
paling umum untuk menjauhkan stimuli yang diinginkan adalah time-out. Strategi kedua
murid. Stimulus yang tidak disukai menjadi sebentuk hukuman hanya jika ia menurunkan
perilaku. Bentuk paling umum dari hukuman di kelas adalah teguran herbal. Hukuman
harus digunakan sebagai opsi terakhir dan diiringi dengan penguatan atau response yang
diharapkan. Hukuman fisik tidak boleh dipakai di kelas. Apabila dipakai secara efektif,
teknik behavioral dapat membantu Anda untuk mengelelola kelas. Kritikus mengatakan
bahwa pendekatan ini terlalu menekankan pada kontrol eksternal dan kurang
memerhatikan kontrol internal. Mereka juga berargumen bahwa pengabaian faktor kognitif
berarti menyia-nyiakan potensi murid ysng besar. Para pengkritik itu mengungaktan bahwa
guru yang terlalu fokus pada pengelolaan kelas dengan menggunakan teknik operan
akademik.
mengatur perilaku sendiri ketimbang dikontrol oleh faktor eksternal. Dalam beberapa
mengatasi masalah, meningkatkan kontrol diri mereka, dan mendorong refleksi diri
konstruktif. Metode instruksi diri adalah teknik perilaku kognitif yang dimaksudkan untuk
mengajari murid untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri. Dalam banyak kasus,
direkomendasikan murid mengganti pernyataan negatif tentang diri menjadi pernyataan
yang lebih positif. Para behavioris kognitif percaya bahwa murid dapat meningkatkan
kinerja mereka dengan memonitor perilaku mereka. Pembelajaran regulasi diri adalah
usaha memunculkan dan memonitor sendiri pemiikiran, perasaan, dan perilaku dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Murid berprestasi tinggi kerap kali adalah pelajar dengan
regulasi diri yang baik. Salah satu model pembelajaran regulasi diri melibatkan komponenkomponen
berikut: evaluasi dan monitonng diri, penentuan tujuan dan perencanaan
17
Pembelajaran regulasi diri memberi murid tanggung jawab atas pembelajaran mereka.
perilaku, kognitif, dan sosial. Konsep pembelajaran observasional adalah penting dan
banyak pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara ini. Penekanan pendekatan perilaku
kognitif pada pembelajaran instruksi diri, pembicaraan diri, dan regulasi dini telah
menimbulkan pergeseran penting dari pembelajaran yang dikontrol oleh orang Iain ke
pembelajaran yang dikontrol diri sendiri. Pengkritik pendekatan pembelajaran sosial dan
kognitif mengatakan bahwa pendekatan itu masih terlalu banyak menekankan pada faktor
perilaku dan eksternal dan kurang memerhatikan detail proses kognitif. Pendekatan ini juga
dikeritik karena bersifat non-developmental dan tidak memberi cukup perhatian pada
memonitornya, dan menyusun strategi untuk informasi itu. Inti dari pendekatan ini adalah
proses memori dan berpikir. Perkembangan computer memicu minat pada psikologi
kognitif. Menurut Siegler, ciri utama dari pendekatan pemrosesan informasi adalah
adalah teori jaringan (yang focus pada bagaimana informasi diorganisasikan dan dikaitkan,
dengan penekanan pada titik simpul dalm jaringan memori) dan teori skema (yang
dengan skema yang sudah ada. Script adalah skema untuk suatu kejadian.
18
Konsep adalah kategori yang digunakan untuk mengelompokkan objek, kejadian, dan
karakteristik berdasarkan kesamaan properti. Konsep adalah elemen dari kognisi yang
konsep kepada murid, berdiskusi dengan mereka tentang ciri-ciri konsep, definisinya dan
contoh konsep (menggunakan strategi contoh aturan) peta konsep dan organisasi hierarkis,
antara lain pembentukan konsep, penalaran, berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir
kreatif, dan memecahkan problem. Penalaran induktif adalah penalaran dari khusus ke
umum. Analogi didasarkan pada penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran
dari umum ke khusus. Pemikiran kritis berarti berpikir reflektif dan produktif, dan
kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara yang baru dan menarik dan
menghasilkan solusi unik atas suatu persoalan. Berikut ini beberapa cara yang dapat
dilakukan guru untuk mendorong kreativitas dalam diri murid: sesi brainstorming,
mendorong motivasi internal, dan mendorong pemikiran yang lebih fleksibel dan mainmain, serta
memperkenalkan murid dengan orang kreatif.
19
Bab 10 Pendekatan Konstruktivis Sosial
Teori Plaget dan Vygotsky adalah teori konstruktivis. Teori Plaget adalah teori
dari model Vygotsky untuk pengajaran adalah pengajaran harus memberi kesempatan
kepada murid untuk belajar bersama guru dan teman sebaya dalam mengkonstruksi
pengetahuan dan pemahaman. Dalam model Plaget dan Vygotsky, guru adalah fasilitator,
bukan pengatur. Semua pendekatan konstruktivis sosial menekankan bahwa faktor sosial
memberi kontribusi bagi konstruksi pengetahuan dan pemahaman dari si murid. Situated
cognition adalah ide yang menyatakan bahwa pemikiran itu ditempatkan (situated) di
Aan Brown dan Joe Campinne dan cocok untuk anak usia 6 sampai 12 tahun. Refleksi dan
diskusi sangat ditekankan melalui tiga strategi: (1) gunakan orang dewasa sebagai model
peran; (2) mengajar anak; dan (3) konsultasi komputer online. Evaluasi terhadap program
ini cukup positif. Schools for Thought adalah proyek yang mengkombinasikan aktivitas
dari 3 program: (1) The Jasper Project; (2) fostering a community of Learners; dan (3)
penelitian yang mendalam dan luas. Guru membimbing murid agar menjadi arsitek
Lake City, Utah. Anak biasanya belajar dalam kelompok kecil selama jam sekolah,
Perbedaan antara pengetahuan ahli dengan pengetahuan isi pedagogis. Pengetahuan ahli
adalah menguasai betul isi dari suatu disiplin. Pengetahuan isi pendagogis adalah
dibutuhkan untuk menjadi guru yang ahli. Model Chall memaparkan lima tahap dalam
perkembangan dalam membaca; (0) Dari kelahiran sampai grade satu, mengidentifikasi
huruf abjad dan belajar menulis nama sendiri. (1) Di grade satu dan dua, belajar
mengucapkan hurf dan melengkapi pembelajaran huruf nama dan suaranya. (2) Di grade
dua dan tiga, belajar kata individual dan menyelesaikan pembelajaran nama dan suara. (3)
20
Di grade empat sampai delapan, mendapat lebih banyak informasi baru dari tulisan. (4) Di
SMA, menjadi pembaca yang kompeten dan memahami materi dari perspektif yang
berbeda-beda.
fonetik dan memberi murid materi yang sederhana. Pendekatan kedua menekankan bahwa
instruksi pembaca harus parallel dengan pembelajaran bahasa natural anak dan memberi
anak materi bacaan meyeluruh, seperti buku dan puisi. National Reading Panel (2000)
meyimpulkan bahwa kedua pendekatan itu bermanfaat bagi murid. Riset menunjukkan
bahwa instruksi kesadaran fonologis sangat efektif jika dikombinasikan dengan training
huruf dan sebagai bagian dari program literasi total. Training kesadaran fonologis yang
efektif membutuhkan dua keahlian: pencampuran dan segmentasi. Kemampuan baca anak
juga meningkat jika diberi instruksi membaca oral dan instruksi strategi membaca.
Pendekatan kognitif untuk membaca menekankan pada decoding dan pemahaman kata,
mengontruksi makna, dan mengembangkan strategi membaca ahli. Teks punya makna
yang harus dikontruksi oleh pembaca secara aktif. Strategi metakognitif dan proses
otomatis digunakan dalam decoding dan pemahaman kata. Kemampuan untuk mengubah
dan memikirkan suara juga penting. Instruksi strategi transaksional adalah salah satu
sosial untuk membaca menekankan bahwa: (1) konteks sosial memainkan peran penting
dalam proses belajar membaca dan (2) pembaca yang berpengetahuan luas mesti mengajari
membaca mereka. Klub buku dan koneksi sekolah/ keluarga/ komunitas juga
21
tertata yang berguna bagi pembelajaran murid. Perencanaan yang baik harus menyentuh
prioritas) dan waktu (menyusun perkiraan waktu, menyusun jadwal, dan fleksibel). Anda
perlu membuat rencana untuk kerangka waktu yang berbeda, dari perencanaan tahunan
sampai harian.
adalah pernyataan yang berisi upaya mengubah perilaku murid untuk mencapai level
kinerja yang diharapkan. Analisis tugas difokuskan pada pembagian tugas-tugas kompleks
menjadi bagian-bagian komponen. Taksonomi Bloom cakup domain kognitif, afektif dan
waktu murid untuk tugas-tugas akademik, dan menekan sikap negatif sampai ke tingkat
minimum. Penggunaan materi non akademik tidak terlalu ditekankan, demikian pula dalam
kelas; dan pekerjaan rumah. Sebelum menyajikan dan menerangkan materi baru, buatlah
kerangka pelajaran. Cara terbaik adalah dengan menyusun rencana lebih dahulu
(ekapositori atau komparatif). Guru yang efektif menghabiskan banyak waktu untuk
Pembelajaran penguasaan adalah ide pembelajaran konsep atau topik secara menyeluruh
sebelum berpindah ke topik yang lebih sulit. Huruf bervariasi dalam hal cara mereka
menggunakan tugas di kelas sebagai bagian dari pengajaran mereka para periset telah
menemukan bahwa. Pekerjaan rumah terhadap prestasi tidaklah besar di Sekolah Dasar di
Amerika. Ketika pekerjaan rumah diberikan adalah penting untuk membuatnya bermakna,
memonitor nya dan memberi umpan balik kepada murid. Instruksi yang berpusat pada guru
adalah teknik yang berguna dan para pendukungnya percaya bahwa ini adalah pengajaran
yang efektif untuk meningkatkan keahlian dasar murid. Para pengkritiknya mengatakan
22
bahwa cara ini cenderung menimbulkan kelas yang pasif, pembelajaran dangkal kelas yang
eksternal penggunaan tugas kelas yang berlebihan, terlalu sedikit kesempatan untuk
Revolusi teknologi adalah bagian dari masyarakat informasi tempat kita tinggal sekarang,
dan murid akan makin butuh keahlian teknologi teknologi sekarang ini dapat menjadi alat
yang baik untuk memotivasi murid dan membimbing pembelajaran mereka. Banyak guru
belum cukup terlatih untuk menggunakan komputer dan teknologi lainnya, dan sering
cepat ketinggalan jaman atau rusak. Hanya ketika sekolah punya guru yang ahli teknologi
dan sekolah punya teknologi terbaru, maka baru revolusi teknologi punya kesempatan
untuk mengubah kelas. Internet secara khusus memberi murid akses ke banyak informasi.
E-mail dapat dipakai secara efektif di kelas. Kita perlu berhati-hati dalam menggunakan
internet. Salah satu perhatian adalah murid dari keluarga miskin dan sekolah yang miskin
masih kurang mendapat layanan teknologi. Perempuan juga mungkin punya lebih sedikit
akses dan kurang banyak disentuh teknologi. International Society for Technology in
Education telah menyusun standar teknologi di masa pra Taman kanak-kanak sampai grade
2, grade 3 sampai 5, grade 6 sampai 8, dan grade 9 sampai 12. Standar ini bervariasi mulai
dari perangkat input dan output (seperti mouse dan printer) saat murid sudah selesai grade
2 hingga murid mampu menggunakan sumber daya informasi online secara efektif untuk
memenuhi kebutuhan riset, komunikasi dan produktivitas pada akhir gret 12. Di masa
23
Studi motivasi difokuskan pada proses yang memberi energi, arah, dan mempertahankan
perilaku. Perspektif behavioral tentang motivasi menekankan bahwa imbalan dan hukuman
eksternal adalah faktor utama yang menentukan motivasi murid. Adalah stimuli atau
kejadian positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Perspektif humanistis
menekankan kapasitas pertumbuhan personal kita, kebebasan kita untuk memilih nasib,
dan kualitas positif kita. Menurut perspektif humanistis Maslow, hierarki motif, dan
kebutuhan murid harus dipuaskan dalam urutan tertentu. Aktualisasi diri, kebutuhan
tertinggi dan tersulit dalam hierarki Maslow, melibatkan motivasi untuk mengembangkan
potensi manusia secara penuh. Dalam perspektif kognitif tentang motivasi, murid akan
memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif memfokuskan diri pada motivasi internal
untuk meraih sesuatu, atribusi, kinan murid bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan
mereka secara efektif, dan menentukan tujuan, merencanakan, dan memonitor kemajuan
mereka ke arah tujuan. Perspektif kognitif mirip dengan konsep motivasi kompetensi R.
Motivasi intrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara
untuk ke tujuan). Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu
demi sesuatu itu sendiri. Secara keseluruhan, kebanyakan pakar merekomendasikan agar
guru menciptakan atmosfer kelas di mana murid dapat termotivasi secara intrinsik untuk
belajar. Salah satu pandangan dari motivasi intrinsik menekankan karakteristik determinasi
diri. Memberi murid beberapa pilihan dan memberi banyak kesempatan untuk tanggung
jawab personal akan meningkatkan motivasi intrinsik. Csiksmentmihalyi istilah flow untuk
konsentrasi kuat dalam suatu aktivitas. Flow paling mungkin terjadi di area di mana murid
ditantang Dan menganggap diri mereka mampu menghadapinya. Dalam beberapa situasi
hadiah dapat melemahkan kinerja. Ketika hadiah dipakai, hadiah itu harus mengandung
informasi tentang penguasaan tugas, sebagai kontrol eksternal. Para periset telah
menemukan bahwa saat murid berpindah dari SD ke SMP dan SMA, motivasi intrinsik
menimbulkan perhatian pada kurangnya kesesuaian antara minat remaja pada kemandirian
dan kontrol sekolah yang makin ketat yang menyebabkan evaluasi dan sikap negatif
terhadap sekolah.
24
Motif sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dipelajari melalui pengalaman dengan
dunia sosial. Untuk afiliasi atau keterhubungan melibatkan motif untuk merasa aman
dalam berhubungan dengan orang lain, yakni dengan menjalin, memelihara dan
memulihkan hubungan dengan hangat dan personal. Dari segi penerimaan sosial, baik itu
penerimaan guru maupun teman sebaya merupakan hal penting. Konformitas teman sebaya
sangat penting pada majas sosial, dimana dibutuhkan keputusan penting tentang apakah
kejar motif akademik atau sosial. Memahami peran orang tua dalam memotivasi murid
waktu kerja dan struktur keluarga), praktik pengasuhan anak (seperti penyediaan jumlah
tantangan dan dukungan yang tepat), dan penyediaan pengalaman spesifik di rumah
(seperti penyediaan materi bacaan). Teman sebaya dapat mempengaruhi motivasi murid
melalui perbandingan sosial, kompetensi sosial, pembelajaran teman sebaya dan pengaruh
kelompok teman sebaya. riset menunjukkan bahwa dukungan dan perhatian guru juga
berpengaruh bagi prestasi anak. 1 aspek penting untuk menguatkan motivasi murid adalah
Banyak kesamaan dalam isu manajemen untuk sekolah dasar dan sekolah menengah. Akan
tetapi ada juga beberapa perbedaan terutama dalam pengelolaan kelas: guru SD sering
menghadapi sekitar 20 sampai 25 murid yang sama sehari penuh, sedangkan guru sekolah
menengah menghadapi 100-150 murid dalam waktu sekitar 50 menit sehari. Kejemuan dan
berinteraksi dengan orang yang sama sepanjang hari di sekolah dasar dapat menimbulkan
masalah. Sekolah menengah harus berpindah pelajaran dengan cepat. Mereka juga
mungkin menghadapi lebih banyak masalah dan murid mereka juga mungkin punya
masalah yang lebih parah dan sulit diubah. Problem ini dapat lebih berat ketimbang
problem murid SD. Murid sekolah menengah mungkin menuntut penjelasan yang lebih
mendalam dan logis dari aturan dan disiplin. Doyle mendeskripsikan enam karakteristik
aktivitas simultan yang sedang berjalan; (3) kejadian yang terjadi dengan cepat; (4)
kejadian yang sering tak terduga; (5) kurangnya privasi; dan (6) sejarah kelas.
Strategi yang baik untuk memulai kegiatan belajar mengajar adalah: (1) membangun
merasakan pengalaman kesuksesan; (3) selalu siap dan dapat dijangkau; dan (4) selalu
bertugas. Fokus dalam psikologi pendidikan dahulu adalah disiplin. Dewasa ini fokusnya
pada pengembangan dan pemeliharaan lingkungan kelas yang positif yang mendukung
pembelajaran. Ini melibatkan strategi manajemen proaktif bukan fokus pada penerapan
disiplin secara ketat. Secara historis, kelas yang dikelola dengan baik disebut sebagai "
mesin berpelumas baik," tetapi sekarang kelas yang efektif dianggap seperti " saran
aktivitas". Tujuan dan strategi antara lain: (1) membantumu murid lebih banyak
menghabiskan waktu untuk belajar dan mengurangi waktu untuk aktivitas yang tidak
berorientasi tujuan (menjaga aktivitas tetap lancar, meminimalkan waktu transisi, dan
di area yang menjadi tempat lalu lalang; (2) ikan Anda bisa melihat semua murid dengan
mudah; (3) materi yang sering dipakai dan perlengkapan murid harus mudah diakses; (4)
memastikan agar semua murid dapat melihat presentasi kelas. Gaya penataan kelas antara
lain gaya auditorium, tatap muka, offset, dan klaster (cluster). Adalah penting untuk
26
apa aktivitas murid, menyusun rencana tata ruang, melibatkan murid dalam pendesainan,
dan mengujicobakan tata letak dan mau bersikap fleksibel dalam mendesain ulang.
Gunakan manajemen kelas otoritatif bukan gaya otoriter atau permisif. Gaya otoritatif
adalah melakukan percakapan dengan murid memerhatikan murid dan membatasi perilaku
murid jika dibutuhkan. Pengajaran yang otoritatif berhubungan dengan perilaku murid
dengan manajemen kelas yang efektif: withitness, mengatasi situasi yang tumpang tindih
menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran, dan melibatkan murid dalam berbagai
aktivitas yang menantang. Bedakan antara aturan dan prosedur dan pertimbangkan
kemungkinan yang tepat untuk melibatkan murid dalam diskusi dan pembuatan aturan.
Aturan kelas harus: (1) masuk akal dan perlu; (2) jelas dandapat dipahami; (3) konsisten
dengan tujuan instruksional dan pembelajaran; dan (4) kompatibel dengan aturan sekolah.
Agar murid mau bekerja sama maka diperlukan: (1) pengembangan hubungan positif
dengan murid; (2) mengajak murid berbagi dan mengemban tanggung jawab (melibatkan
murid dalam perencanaan dan implementasi inisiatif sekolah dan kelas, mendorong murid
untuk menilai perilaku mereka sendiri, jangan menerima alasan-alasan, dan bersabar
sampai tanggung jawab ini bisa bekerja); dan (3) memberi imbalan pada perilaku yang
tepat (memilih penguat yang efektif, menggunakan prompts dan shaping secara efektif, dan
Banyak tes standar bisa membandingkan kinerja murid dengan kinerja murid lain pada usia
atau level yang sama, dan dalam banyak kasus perbandingan ini berbasis nasional. Tujuan
tes standar adalah bisa memberikan informasi tentang kemajuan murid, mendiagnosis
kekuatan dan kelemahan murid, memberi data untuk penempatan murid dalam program
Perhatian terhadap akuntabilitas telah memunculkan tes berbasis standard an tes beresiko
tinggi. Keputusan penting terhadap murid tidak boleh didasarkan hanya pada satu tes
standar saja tetapi harus didasarkan pada beragam informasi dari berbagai penilaian.
27
Di antara kriteria paling penting untuk mengevaluasi tes standar adalah norma, validitas,
reliabilitas, dan keadilan. Untuk memahami kinerja sekelompok individu yang sebelumnya
diberi tes itu, ia perlu dibandingkan dengan kinerja sekelompok individu yang sebelumnya
diberi tes itu. Ini adalah kelompok norma. Norma nasional didasarkan pada representasi
kelompok murid berskala nasional. Tes standar juga dapat bisa punya norma local dan
kelompok. Validitas adaah sejauh mana sebuah tes mengukur apa yang hendak diukur dan
sejauh mana inferensi terhadap tes itu akurat. Ada tiga tipe validitas penting yakni validitas
isi, validitas kriteria (yang bisa concurrent atau predictive) dan validitas konstruk.
Reliabilitas berarti sejauh mana sebuah tes menghasilkan ukuran kinerja yang konsisten
dan dapat direproduksi. Ukuran reliable adalah stabil, dependable, dan relative bebas dari
kesalahan pengukuran. Reliabilitas dapat diukur dengan beberapa cara, antara lain testretest-
reliability, alternative-form reliability dan split-half reliability. Tes yang adil adalah
tes yang nonbias, nondiskriminatif, dan tidak dipengaruhi oleh factor-faktor yang tidak
Ada perselisihan pendapat tentang manfaat tes standar versus penilaian alternatif seperti
penilaian kinerja dan portofolio. Jika dipakai secara benar tes standar bermanfaat tetapi
hanya Memberikan sebagian dari gambaran penilaian dan punya keterbatasan. Beberapa
pakar penilaian dan guru percaya bahwa ujian negara beresiko tinggi harus mencakup
lebih mudah ketimbang murid kulit putih non-Latino pada beberapa tes standar. Bias
kultural adalah perhatian utama dalam tes standar ini. Beberapa pakar penilaian percaya
28
Penilaian pra instruksi, selama instruksi, penilaian pasca instruksi harus diintegrasikan ke
dalam pengajaran. Kebanyakan penilaian pra instruksi melibatkan observasi informal, yang
membutuhkan interpretasi. Dalam observasi informal, amati petunjuk non verbal yang
memberi wawasan tentang murid. Latihan terstruktur juga dapat digunakan dalam
penilaian pra instruksi. Hati-hati dengan ekspektasi yang akan mendistorsi persepsi Anda
tentang murid. Lakukan persepsi awal anda sebagai hipotesis yang harus dikonfirmasikan
atau dimodifikasi berdasarkan observasi dan informasi lanjutan. Beberapa guru juga
menggunakan pra ujian dalam pelajaran tertentu. Kecenderungan baru adalah memeriksa
portofolio pembelajaran murid dari grade sebelumnya. Penilaian formatif adalah servasi
cepat dan monitoring yang dilakukan selama instruksi. Penilaian sumatif, atau penilaian
formal, adalah penilaian setelah instruksi diberikan. Rasanya menggunakan tipe penilaian
Target pembelajaran, sebagaimana tujuan instruksional, apa yang harus diketahui dan
penalaran/ pemikiran, produk, atau sikap. Penilaian bermutu tinggi adalah penilaian yang
valid, reliabel, dan fair (adil). Validitas adalah sejauh mana sebuah penilaian mengukur apa
apa yang hendak diukur, dan seberapa akurat dan bergunakah inverensi guru. Sumber
terpenting dari validitas di kelas adalah bukti yang berhubungan dengan materi pelajaran,
sejauh mana penilaian merefleksikan apa-apa yang telah diajarkan. Sampling isi yang
reasonable apa-apa yang berlangsung di kelas. Validitas bisa diperkuat dengan mengaitkan
target pembelajaran, isi, instruksi dan penilaian. Reliabilitas adalah sejauh mana penilaian
menghasilkan nilai yang konsisten dan dapat direproduksi. Penilaian adalah adil Apabila
semua murid mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dan menunjukkan keahlian
penilaian berbasis kinerja, menilai keahlian level tinggi, menggunakan metode penilaian
lebih dari satu, menetapkan standar kinerja yang tinggi komputer sebagai bagian dari
penilaian. Tren lainnya berfokus pada integrasi keahlian, memberi murid umpan balik,
29
BAB III
PEMBAHASAN
A.Kelebihan Buku
Buku edisi pertama Psikologi Pendidikan disambut baik oleh pembaca. Karenanya buku ini
menerima penghargaan McGraw-Hill sebagai edisi terbaik dari buku pegangan yang terbit
pada 2001 lalu. Dan mendapatkan banyak komentar positif dari para pengajar dan
mahasiswa. Nah di edisi keduanya, buku ini menerima banyak kritikan yang membangun
agar membuat buku ini menjadai buku pegangan yang di inginkan oleh pengajar dan
mahasiswa. Dan hasilnya adalah, buku ini komitmen untuk menyajikan psikologi
pendidikan sebagai landasan kritis untuk menjadi guru yang kompeten. Diharapkan buku
ini membantu mereka menjadi guru yang luar biasa setelah membacanya dan membuat ini
menjadia pelajaran yang menarik dan inovatif. Buku ini juga menggunakan tatanan Bahasa
yang baik, meskipun masih terdapat Bahasa asing di dalamnya, tetapi penggunaan jenis
font italic membuat pembaca tau bahwa itu merupakan istilah asing yang digunakan.
Buku ini terdiri dari 16 Bab, yang isinya terstrukutur dari lingkup yang paling dasar sampai
yang paling kompleks untuk menjadi seorang guru yang luar biasa tadi. Dan di setiap awal
Bab terdapat petunjuk tentang garis besar bab dan tujuan bab. Selain itu di setiap akhir bab
terdapat contoh nyata tentang bab yang du jelaskan agar pembaca lebih mudah memahami
tentang isi materi itu, lalu kita dibuat untuk berpikir lagi, apakah tujuan awal kita
mempelajari bab itu? Itu tercatut di setiap akhir bab yang di sebut Reach your learning
Goals.
Di setiap bab juga terdapat banyak kata-kata yang asing di baca, justru itu, penulis
membuat arti dari kata-kata itu tepat di samping setiap tulisan. Sehingga pembaca tidak
harus membuka kamus atau membalik buku sampai ke belakang hanya untuk melihat arti
kata tersebut. Karena itu bisa memecahkan konsentrasi pembaca. Selain itu terdapat juga
strategi mengajar yang di jelaskan di setiap bab. Jadi setiap bab dengan isi materi yang
30
B.Kelemahan Buku
Buku “Psikologi Pendidikan” yang ditulis oleh Jhon W Santrock juga memiliki
kekurangan. Tebal buku ini 750 halaman Bagi mereka yang tidak terlalu suka membaca ini
pasti menjadi tantangan berat, karena harus membaca perlahan buku setebal ini.
31
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Psikologi pendidikan karya John W Santrock ini terdiri dari 16 bab yang terstruktur dari
hal yang paling mendasar sampai struktur yang kompleksnya. Bab 1 menceritakan tentang
apa itu psikologi pendidikan dimana di bab ini lebih membahasa tentang perangkat untuk
mengajar secara efektif. Lalu bab selanjutnya pembahasan tentang perkembangan kognitif
dan Bahasa, bab 3 ada konteks sosial dan perkembangan sosioemosional, bab 4 ada variasi
individual, bab 5 ada diversitas sosiokultural, bab 6 ada pelajar yang tak biasa, bab 7 ada
pendekatan behavioral dan kognitif sosial, bab 8 ada pendekatan pemrosesan, bab 9 ada
proses kognitif kompleks, bab 10 ada pendekatan konstruktivis sosial, bab 11 ada
pembelajaran dan kognisi di area isi, bab 12 ada perencanaan, intruksi dan teknologi, bab
13 ada motivasi, pengajaran dan pembelajaran,bab 14 ada mengelola kelas, bab 15 ada tes
standart dan pengajaran dan di bab terakhir ada penilaian kelas. Di buku terbitan kedua ini,
isinya merupakan hasil kritik dan saran yang membangun dari pengajar dan mahasiswa
B.Rekomendasi
Saya menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan yang memadai dan
masih perlu disempurnakan. Dan apabila di dalam laporan ini terdapat kesalahankesalahan, baik
dalam penulisan maupun dalam penyampaian, maka saya mohon maaf atas
kekurangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Group;2017
32