Anda di halaman 1dari 52

TUGAS KELOMPOK 9

TEKNOLOGI ALAT
BERAT
PRODI S1 PTO-FT

Skor Nilai :

PENGGUNAAN ALAT DAN PERAWATAN ALAT BERAT

DOSEN
PENGAMPU :
Indra Koto, S.T.,
M.Eng.

NAMA MAHASISWA : RONALDO D.S (5183122022)


RUBEN J.H. PANJAITAN (5183122016)
DANIEL L SIHOMBING (5183122020)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat dan Penyertaan-Nya, Kami masih bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik yang mana
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah teknologi alat berat. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam mengerjakan tugas ini, terutama kepada Dosen
Pengampu kami yaitu Bapak Indra Koto, S.T., M.Eng.

Adapun ulasan-ulasan yang kami paparkan yaitu mengenai Materi Tentang penggunaan
alat dan perawatan alat berat. Terlepas dari itu semua, kami juga menyadari bahwa tugas ini yang
kami kerjakan ini masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi penyusunan kalimat
maupun pembahasan materi nya serta jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian yang membaca
Tugas ini dengan senang hati kami menerima dan membutuhkan saran, kritik serta ide-ide dari
pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar dari penulis, jika ada kesalahan mohon
dimaafkan. Sekian dan Terimakasih.

Medan, 23 Desember 2020

Hormat Kami,

KELOMPOK 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4

LATAR BELAKANG PENULISAN..............................................................................4

TUJUAN PENULISAN...................................................................................................4

MANFAAT PENULISAN..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5

PENGGUNAAN HAND TOOLS..................................................................................5

PENGGUNAAN POWER TOOLS...............................................................................14

PENGGUNAAN PULLING TOOLS............................................................................23

PENGGUNAAN MEASURING TOOLS……………………………………….. 34

DASAR-DASAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN…………………………. 48

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………. 50

KESIMPULAN………………………………………………………………….. 50

DAFTAR ISI................................................................................................................................51
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hand tools atau alat-alat tangan yaitu peralatan di bengkel/workshop yang bisa
digunakanmenggunakan tangan atau tanpa energi lain seperti listrik atau bahan bakar.Di
sebuah bengkelhand tools sangat banyak macamnya. Berikut beberapa jenis hand tools
yang ada diworkshop/bengkel.Power tool atau peralatan bertenaga adalah peralatan yang
dioperasikan tidak dengan tenagamanusia namun dioperasikan dengan menggunakan
listrik, angin, hidrolis. Untuk membantupekerjaan elektromekanik. Peralatan ini tidak
bisa berfungsi jika tidak terkoneksi denganlistrik. Peralatan ini harus sesuaidengan
pemilihan kebutuhan. Misalnya bor yang digunakanuntuk mengebor pcb dan mengebor
base plate tentu saja berbeda, untuk mengebor base platekita gunakan mata bor hole saw.

B. TUJUAN PENULISAN

Dalam pembuatan makalah ini, diharapkan pembaca dan penulis dapat memahami
serta mengidentifikasi penggunaan alat dan perawatan alat berat.

C. MANFAAT PENULISAN

Dengan adanya tugas makalah ini, mahasiswa dapat memenuhi salah satu tugas mata
kuliah teknologi alat berat yang diberikan oleh dosen.Serta dapat menambah wawasan
mengenai materi teknologi alat berat. Berupa penggunaan hand tools, pulling tools,
power tools, dan lifting tools.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGGUNAAN HAND TOOLS

Peralatan tangan atau perkakas tangan (hand tool) adalah alat bantu kerja yang digunakan
dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (power tool), yang
dalam pemakaiannya bisa dengan mudah dibawa atau dipindahkan.
Peralatan tangan dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, antara lain:
Tangan atau jari terpotong, tertusuk, tergores, bahkan harus diamputasi. Cedera sangat
mungkin terjadi bila peralatan tangan dirancang untuk memotong atau memindahkan logam,
kayu, atau material lainnya.
Cedera akibat melakukan gerakan berulang. Menggunakan alat yang sama dengan
gerakan yang sama secara berulang-ulang dan dilakukan sepanjang hari bisa membahayakan otot
dan ligamen. Carpal tunnel syndrome (cedera yang mempengaruhi pergelangan tangan dan
tangan akibat tekanan pada saraf median), cedera otot, nyeri sendi dan ligamen bisa timbul jika
alat yang digunakan tidak tepat atau alat sudah tepat, tetapi salah dalam penggunaannya.
Cedera mata. Potongan kayu atau serpihan logam yang terbang/ melayang bisa
membahayakan mata dan berpotensi menimbulkan kebutaan sementara bahkan permanen.
Patah tulang dan memar. Peralatan tangan yang tergelincir, peralatan yang jatuh dari ketinggian,
atau bahkan kecerobohan saat memindahkan peralatan dengan cara dilempar bisa menimbulkan
cedera serius. Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan
mengakibatkan cedera bagi pekerja, rusaknya peralatan, dan kerugian lainnya. Paling penting
dalam penggunaan peralatan tangan adalah menggunakannya sesuai dengan ukuran, jenis dan
fungsinya. Kesalahan penggunaan akan mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia,
hasil kerja, maupun kerusakan pada alat tersebut.Panduan Penggunaan dan Pemeliharaan
Peralatan Tangan
1. Palu
Palu atau martil umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan
logam, dan menghancurkan suatu objek. Palu terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan tangkai
atau gagang. Palu memiliki variasi bentuk dan fungsi, diantaranya palu paku, palu bulat, palu
karet, palu plastik, dan palu tembaga.

Penggunaan:
Sebelum menggunakan palu, pastikan area di sekitar aman dari berbagai bentuk
gangguan Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya. Periksa kelayakan palu sebelum digunakan.
Pastikan kepala palu tidak longgar dan gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang
longgar, bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri atau rekan kerja di sekitar Anda Bila
menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas.
Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi sedikit
tingkatkan kekuatannya Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan
palu yang keras bisa retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang mengenai anggota tubuh
Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan. Bila anda hendak beristirahat dan
penggunaan palu belum selesai, sementara letakkan palu di
meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu pinggir karena bisa terjatuh dan mengenai
anggota tubuh pekerja yang berada di area tersebut

Pemeliharaan:

 Bersihkan palu dari kotoran dengan menggunakan lap


 Periksa palu secara teratur untuk mengidentifikasi adanya kerusakan Simpan palu di dalam kotak
 peralatan, lemari atau gantungan dinding

2. Kunci Pas

Kunci pas/ open end spanner/ wrench berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut atau
mur. Untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran kunci pas, Anda bisa melihatnya pada permukaan
kunci.

Penggunaan:

 Pilih kunci pas sesuai ukuran baut atau mur


 Pasang kunci pas hingga rahang-rahang sepenuhnya mencengkeram kepala baut atau mur untuk
menghindari rahang slip atau terlepas
 Tarik kunci pas ke arah Anda atau kebalikannya untuk melepaskan atau mengencangkan baut/mur
 Hindari menggunakan kunci pas yang rahang-rahangnya retak, rusak, aus, atau bundar
karena bisa menimbulkan slip dan melukai Anda

 Hindari menggunakan kunci yang kotor atau licin karena bisa terlepas dari genggaman
Anda dan menimbulkan cedera

Pemeliharaan:

 Jaga kunci pas tetap bersih, cukup lap menggunakan kain


bersih
 Simpan kunci pas di kotak peralatan, lemari, atau gantungan
dinding
 Periksa kunci pas secara teratur untuk melihat tanda-tanda
kerusakan dan keausan.
 Segera ganti kunci pas yang sudah aus atau rusak.

3. Pahat

Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk melubangi atau mengukir benda keras
seperti kayu, batu, atau logam. Cara penggunaan pahat sebetulnya bisa bermacam-macam
tergantung tingkat kesulitan pemahatan dan ukuran pahat yang digunakan.
Penggunaan:

 Pilih pahat sesuai ukuran objek atau benda kerja


 Gunakan pahat yang bagian matanya tidak berkarat dan masih tajam
 Genggam pahat dengan kuat dan mantap bila pemotongan berat dan ukuran pahat
besar
 Genggam pahat menggunakan lima jari bila pemotongan dan ukuran pahat sedang
 Genggam pahat menggunakan dua jari bila pemotongan ringan dan memakai pahat
kecil
 Arahkan mata/ ujung pahat pada benda kerja dan fokuslah pada mata pahat agar
sasaran pahatan tercapai dengan baik
 Posisikan pahat dengan kemiringan kurang lebih 30° terhadap benda kerja saat
memotong pelat logam
 Gunakan palu kayu jika Anda membutuhkan pukulan yang lebih kuat
 Waspada penempatan tangan dan jari Anda saat pemahatan untuk menghindari cedera.
Pemeliharaan:

Bersihkan pahat dengan menggunakan lap setelah digunakan


Simpan pahat dengan cara menggantungkannya pada rak atau laci. Simpan pahat agak renggang
dengan peralatan lain untuk menghindari adanya benturan dengan peralatan tersebut
Hindari menyimpan pahat di kotak peralatan atau rak yang terdapat peralatan tangan lain
berbahan besi. Benturan antara mata pahat dengan besi bisa menumpulkan ujung pahat
Lakukan perawatan secara teratur dengan mengasah sisi datar pahat untuk menjaga ketajaman
mata pahat

4. Tang

Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan baut, dan
menjepit sekaligus mengelupas kabel. Umumnya, tang terbagi atas empat jenis, yaitu:
Tang Pemotong, Ciri-cirinya memiliki rahang tajam yang berfungsi untuk memotong kawat,
kabel plastik, dan fiber tipis. Tang jenis ini tidak cocok digunakan untuk memotong ukuran
bidang yang besar atau tebal.
Tang Penjepit, Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan ujung rahang
runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi sebagai penjepit kawat atau
kabel.
Tang Pengunci, Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin saat
mengencangkan baut.
Tang Kombinasi, Tang kombinasi memiliki fungsi ganda untuk memotong kawat/kabel,
menjepit kawat/ kabel, dan mengencangkan atau mengunci baut/ mur. Meski berperan ganda,
tang ini memiliki kelemahan, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.

Penggunaan:

Pilih tang sesuai jenis dan fungsinya


Pegang tang dengan kuat dan mantap. Pastikan gagang tang tidak kotor atau licin karena bisa
menimbulkan slip dan mengakibatkan cedera pada tangan Anda
Gerakkan bagian gagang tang dengan cara menekannya seperti saat menggunakan gunting untuk
memotong kabel/kawat, menjepit kabel/kawat dan mengencangkan atau mengendurkan baut
Jangan gunakan tang jika gagangnya rusak, kendur, patah atau kotor dengan oli atau minyak
Jangan gunakan tang jika rahang atau celah antar rahangnya rusak, berkarat atau macet.
Pemeliharaan:

Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang
menggunakan lap
Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak
Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.

5. Obeng

Obeng dapat digunakan untuk memasang dan melepaskan pengencang-pengencang seperti baut
atau sekrup. Obeng terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:

Obeng standar untuk melepaskan dan memasang sekrup kepala bercelah (slotted)
Obeng Philips untuk melepaskan dan memasang sekrup celah kembang

Penggunaan obeng standar:

Pilih obeng sesuai ukuran sekrup


Pegang obeng dengan kedua tangan untuk menghindari slip
Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan
lainnya. Pegang obeng pada posisi tegak lurus dengan sekrup
Putar obeng dengan kuat dan mantap untuk melepaskan atau memasang sekrup
Penggunaan obeng Philips:

 Bersihkan setiap debu dan kotoran yang mungkin menempel pada mata obeng (ujung
obeng) dengan sebatang kawat tipis atau kain bila memungkinkan
 Pilih obeng yang sesuai ukuran celah kembang sekrup atau yang memungkinkan
ujungnya menempel sepenuhnya pada ujung obeng
 Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan
lainnya
 Pegang obeng tegak lurus dengan sekrup untuk mencegah mata obeng rusak

Catatan:

 Gunakan obeng dengan mata pisaunya sesuai ukuran celah sekrup


 Jangan gunakan obeng yang gagangnya belah atau mata pisaunya tumpul atau rusak
 Jangan pernah menggunakan obeng sebagai palu, pahat, atau pengungkit
 Jangan gunakan obeng yang gagang atau mata pisaunya kotor dengan oli atau minyak.

Pemeliharaan :

 Jaga kebersihan obeng, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau mata
pisau menggunakan lap
 Ganti obeng yang pegangannya patah atau mata pisaunya rusak
 Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding

Pada dasarnya, semua peralatan tangan akan terjaga keawetannya bila digunakan dengan
cara yang benar dan sesuai fungsinya. Sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan
pelatihan
kepada pekerja tentang memilih alat yang tepat, bagaimana menggunakan alat yang benar, dan
bagaimana mengidentifikasi ketika alat perlu diperbaiki.
Sebelum memulai pekerjaan, pekerja disarankan untuk selalu memeriksa kelayakan alat dan
ganti atau perbaiki alat jika mengalami kerusakan. Kemudian, gunakan alat sesuai jenis dan
fungsinya, pastikan Anda menggunakan alat tersebut dengan cara yang tepat dan ergonomis.
Bersihkan dan simpan kembali peralatan tangan di rak khusus penyimpanan setelah digunakan.
Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan adalah gunakan alat pelindung diri (APD)
pendukung seperti pelindung tangan, pakaian pelindung dan safety goggles saat Anda bekerja
menggunakan peralatan tangan. Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan tangan
yang benar didukung penggunaan APD yang sesuai bisa menghindarkan Anda dari cedera akibat
kecelakaan kerja dan membuat peralatan lebih tahan lama.
B. PENGGUNAAN POWER TOOLS

Power tools adalah perkakas yang menggunakan tenaga non manusia sebagai
penggeraknya, tenaga non manusia ini bisa berupa motor listrik, engine, tekanan angin ataupun
tekanan hidrolik.
Fungsi power tools adalah untuk meringankan beban kerja manusia, umumnya power
tools ini dibuat dari hand tools tapi diberi sistem tenaga sehingga dalam penggunaannya
manusia hanya mengoperasikan alat tersebut melalui tombol. 9 power tools yang banyak
diaplikasikan pada bengkel – bengkel mobil.

1. Air impact wrench

Air impact wrench atau pada bengkel biasa disebut impact saja merupakan sebuah alat yang
berfungsi sebagai pemutar kunci shock. Kunci shock sendiri berfungsi untuk mengendorkan dan
mengencangkan mur/baut sehingga dengan kata lain impact wrench berfungsi untuk melepas
atau memasang mur/baut.
Namun impact tidak menggunakan tenaga manusia seperti kunci pada umumnya, impact
digerakan oleh angin bertekanan. Jadi, sebuah niple udara dari kompressor dihubungkan
pada impact lalu saat kita menekan tombol pada impact secara otomatis impact berputar.
Impact ini biasa dipakai untuk melepas mur roda dengan lebih cepat.

2. Gerinda portable/gerinda tangan


Gerinda portable berfungsi sebagai alat pemotong, pada alat pemotong manual kita
memajumundurkan gergaji untuk memotong benda kerja dan itu memerlukan waktu lebih lama.
Dengan gerinda portable ini, pekerjaan bisa menjadi lebih cepat karena gerinda digerakan oleh
motor listrik. sehingga kita tinggal menekan tombol pada gerinda maka mata gerinda akan
berputar dan siap untuk memotong segala hal. Sebenarnya gerinda bisa digunkan untuk
memotong berbagai bahan dari mulai besi, kayu, atau keramik. Namun setiap bahan memerlukan
mata gerinda yang berbeda, hal ini tentu lebih baik daripada gergaji biasa yang memiliki alat
yang beda dari gergaji kayu dan gergaji besi. Disebut juga portabel karena gerinda ini bisa
dibawa kemana-mana sehingga cocok digunakan untuk memotong benda yang menempel pada
objek. Pada bengkel, gerinda ini biasa dipakai dalam kepentingan modifikasi biasanya untuk
memotong chasis.

3. Bench grinder machine/gerinda duduk


Bench grinder merupakan jenis mesin gerinda lainnya, namun yang ini tidak portable alias
ditempatkan pada suatu meja. Jenis gerinda ini memiliki bentuk lebih besar tapi fungsinya
biasanya tidak untuk memotong tapi untuk menghaluskan permukaan, pada bengkel
biasanya menggunakan alat ini untuk mengamplas kampas rem atau permukaan
komponen lainnya.

4. Bor listrik portable

Bor listrik portable merupakan alat untuk yang berfungsi untuk melubangi benda kerja juga bisa
digunakan untuk memasang sekrup. Bor listrik ini juga menggunakan motor listrik sebagai
penggeraknya.Umumnya, yang banyak menggunakan bor listrik adalah para pengrajin logam,
adapun pada bengkel biasa digunakan dalam kepentingan modifikasi untuk mengcustom body
kendaraan.

5. Air gun
Air gun adalah alat yang berbentuk semprotan namun yang dikeluarkan adalah udara bertekanan.
Air gun ini biasa digunakan untuk membersihkan komponen-komponen pada kendaraan seperti
mesin atau kaki kaki dari debu atau air. Air gun menggunakan tekanan angin sama seperti impact
wrench, bedanya air gun langsung mengeluarkan udara tersebut saat tuas ditekan.

6. Heat gun

Heat gun atau alat pemanas portable merupakan alat khusus yang digunakan untuk memanaskan
permukaan benda. Contohnya untuk memasang kaca film pada kaca mobil, biasanya dibantu
dengan heat gun supaya kaca film bisa merekat lebih rapi. Contoh lainnya adalah pemasangan
skotlet atau sticker pada body kendaraan juga menggunakan heat gun sebagai alat bantunya.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan elemen pemanas yang bisa mengubah energi listrik
menjadi panas.

7. Obeng pneumatic

Obeng pneumatic adalah versi power tool dari obeng biasa, fungsinya juga sama seperti obeng
yakni untuk melepas dan memasang sekrup. Namun obeng pneumatic ini lebih mudah dan lebih
cepat.Sesuai namanya, obeng pneumatic menggunakan tekanan angin sebagai tenaga
penggeraknya. Alat ini sebenarnya jarang dipakai pada bengkel-bengkel namun pada industri
manufaktur banyak menggunakan obeng pneumatic karena lebih cepat dan efisien.
8. Air chisel

Air chisel adalah alat pemahat otomatis, fungsinya juga sama seperti pahat pada umumnya
namun alat ini biasa digunakan untuk memotong paku keling atau memotong kepala sekrup yang
tidak bisa dilepas.

Alat ini bekerja dengan memanfaatkan tekanan angin untuk dirubah menjadi gerakan seperti
pahatan.
9. Air chuck

Air chuck banyak kita jumpai pada tukang tambal ban di pinggir jalan, bagi yang tidak tahu air
chuck itu nama alat yang digunakan untuk mengisi angin ban.

Alat ini digunakan dengan memasangnya pada niple selang udara. Ujung chisel dimasukan pada
niple ban secara otomatis angin masuk untuk mengisi ban. Air chisel merupakan versi power
tools dari pompa ban manual.

Lifting

Proses lifting adalah proses mengangkat kendaraan secara keseluruhan agar pekerjaan dapat
dilakukan secara leluasa untuk proses perbaikan dibawah kendaraan. Proses lifting
membutuhkan berbagai jenis peralatan car lift. Pengertian lifting adalah proses pengangkatan
kendaraan seluruhnya agar pekerjaan dibawah kendaraan sangat leluasa. Peralatan yang
digunakan dalam proses lifting ini adalah car lift.
Tetapi dalam penggunaannya, car lift hanya terdapat di bengkel-bengkel besar saja, hal tersebut
dikarenakan harga car lift yang cukup mahal.

Macam - Macam Lifting Dan Fungsinya

Macam - Macam Lifting

Car lift merupakan salah satu jenis lifting. Car lift memungkinkan proses lifting dapat dilakukan
secara dinamis atau berpindah tempat sesuai kebutuhan.
Car lift ditinjau dari pengeraknya :

1. Penggerak Mekanik (Ulir)

2. Penggerak Hidrolik (Tekanan Fluida)

3. Penggerak Pneumatik (Tekanan Udara).

Car lift ditinjau dari bentuknya :

1. Single Post Car Lift, merupakan jenis lifting yang memliki empat lengan yang dapat diatur
sedemikian rupa arah lengan serta panjang pendek lengan disesuaikan dengan ukuran kendaraan.

2. Two Post Car Lift, merupakan jenis lifting yang memiliki landasan yang dapat diatur untuk
menyesuaikan dengan kendaraan yang diangkat. Posisi roda menggantung sehingga aman
ketika proses pekerjaan dibawah kendaraan.

3. Four Post Car Lift, merupakan jenis lifting yang memiliki keamanan yang paling baik diantara
dua lifting yang lainnya. Four post car lift memiliki empat penyangga sehingga lebih kuat
daripada lifting lainnya.

4. Scissor Car Lift, car lift jenis ini sebenarnya tegolong dalam four posy car lift karena memiliki
empat kaki sebagai penyangganya.
C. PENGGUNAAN PULLING TOOLS

Alat khusus (Special Service Tool) yang dipakai untuk melepas atau membongkar
komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing dan sebagainya. Sedangkan replacer
adalah alat yang dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut
dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.

1. Bearing Puller Attachment


Bearing puller attachment merupakan puler khusus yang didesain untuk melepas bantalan
(bearing) yang berada pada posisi tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa. Bantalan ini
dapat dilepas dengan cara bearing spliter dipasang sedemikian rupa hingga memisahkan
bantalan ini. Keraskan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan lepas dari
tempatnya.

2. Oil Seal Puller (Puler Perapat Oli)


Puller jenis ini berfungsi melepas perapat oli pada transmisi, poros belakang (pada
kendaraan roda empat) dsb. Kaki (jaw) puller jenis ini dibuat dengan bentuk khusus untuk
dapat menegeluarkan perapat oli (oil seal) yang dipasangkan.
Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller)

3. Bearing Cup Puller (Puller Bantalan Pilot)


Bearing cup puller atau Puller Bantalan Pilot berfungsi untuk menarik bearing (laker) dari
bagian tengah bearing atau bearing yang terpasang pada lubang / silinder.

Puller Bantalan Pilot (Bearing Cup Puller)

4. Tracker Bearing (Universal Puller)


Tracker Bearing special service tool yang berfungsi untuk mempermudah proses
pemasangan atau pelepasan bearing tanpa harus melakukan pukulan atau tekanan yang
tidak merata pada bearing. Tracker bearing memiliki prinsip kerja menarik komponen di
dalam mesin.

Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu
bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian
tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan
bagian tengah. Screw (forcing screw) menekan bagian tengah ini.

Universal Puller

5. Tracker Pulley
Tracker pulley ini berfungsi untuk menahan pulley / sprocket agar tidak berubah posisi
atau ikut berputar saat mengenduran atau mengencangkan baut pengikat di pulley tersebut.
Contohnya digunakan untuk menahan pulley depan (sirip rumah roller) dan pulley
belakang (mangkok kopling) pada transmisi otomatis CVT motor matic. Tracker pulley ini
menahan sirip rumah roller supaya tidak ikut memutar saat mur pengikat rumah roller
dikecangkan / dikendurkan, sama halnya di bagian mangkok kopling.

Tracker ini juga digunakan saat membuka atau mengencangkan baut pengikat pada
camshaft sprocket mesin mobil, khususnya saat pengencangan menggunakan kunci
momen. Dengan begitu, maka camshaft tidak akan berputar dan katup / klep tetap aman
saat proses pengencangan baut dilakukan.
Tracker Pulley

6. Chain Breaker Removal


Chain breaker removal atau tracker pemotong rantai digunakan untuk memudahkan
memotong mata rantai pada bagian pembangkit motor atau rantai roda dan keteng pada
sebuah mesin dan kendaraan.

Chain Breaker Removal

7. Clutch Aligning Tool


Clutch Aligning Tool digunakan untuk meluruskan atau memposisikan kampas kopling
(clutch disc) agar benar-benar ditengah (center) sebelum baut plat penekan (pressure plate)
dikencangkan. Hal ini dilakukan agar pemasangan transmisi atau input shaft transmisi
mudah masuk ke dalam clutch disc.
Clutch Aligning Tool

8. Sliding Hammer
Sliding hammer berfungsi untuk melepas dengan cara memukul komponen yang mana
posisi untuk memukul komponen tersebut tidak dapat dijangkau jika hanya menggunakan
palu (hammer). Contohnya pada komponen axle shaft (as roda), pin pada suspensi tipe
daun.

D.
Sliding Hammer

9. Piston Ring Compressor


Piston ring compressor berfungsi untuk menekan ring piston pada waktu pemasangan
ring piston dan piston ke dalam silinder. Piston ring compressor dibuat dalam berbagai
ukuran, menyerupai silinder (boring) yang telah dilengkapi dengan penyetel. Penyetel
berfungsi menyesuaikan diameter piston ring compressor (membesar dan mengecil)
ketika digunakan.

Piston Ring Compressor


10. Tang Ring Expander (Ring Expander Plier)
Tang ring expander / tang ring piston / tang ring torak merupakan sepecial service tool
yang berfungsi untuk mempermudah saat melepas dan memasang ring piston dari
piston, guna menghindari kerusakan atau cacat pada piston ataupun ring piston.
Ring Tang Expander Plier (Tang Ring Torak)

11. Valve Spring Copressor


Valve spring compressor adalah special service tool yang berfungsi untuk melepas dan
memasang pengunci pegas katup atau ada yang menyebutnya dengan nama kuku
macan. Tanpa alat ini sangat sulit melepas atupun memasang pengunci per katup pada
kepala silinder.

Valve Spring Copressor

12. Coil Spring Compressor


Coil Spring Compressor merupakan salah salah satu sepecial service tool yang
berfungsi untuk menekan pegas koil / Per Shok sehingga mempermudah mekanik saat
melepas dan memasang komponen shock absorber.

Coil Spring Compressor


13. Ball Joint Separator / Tracker Ball Joint
Ball joim separator berfungsi untuk melepas ball joint pada sistem kemudi dari
dudukannya. Ada tiga jenis tipe ball joint sparator yaitu : Ball joint splitter puller,
Splitter scissor & DrafterBall Joint Splitter (fork). Tetapi semua tetap memiliki
fungsi yang sama.

Ball Joint Separator / Tracker Ball Joint

14. Disc Brake Piston Compressor


Disc Brake Piston Compressor merupakan special service tool yang berfungsi untuk
menekan piston caliper pada rem cakram ketika hendak melakukan pemasangan
kampas rem baru.
Disc Brake Piston Compressor

15. Tie Rod Remover


Tie Rod Remover merupakan special service tool yang berfungsi untuk mempermudah
saat melepas tie rod pada mobil.

Tie Rod Remover

16. Oil Filter Remover


Oil filter remover berfungsi untuk mengencangkan dan mengendurkan suatu
komponen, seperti filter oli atau filter solar. Umumnya terdapat dua jenis model kunci
filter oli yang biasa ditemukan, yaitu model rantai dan sabuk. Tetapi oil filter remover
ini juga masih terdapat berbagai bentuk lain tergantung jenis kendaraan yang
menggunakan. Cara penggunaan alat ini juga tergantung pada bentuk oil filter remover.

Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench)

17. Obeng ketok (Impact Driver)


Obeng ketok digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup dengan
kekencangan tertentu yang mana sekrup tersebut tidak dapat dielepas jika hanya
menggunakan obeng biasa.

Obeng Ketok

18. Differential Flange Holder


Differential flange holder berfungsi untuk menahan flange pinion agar tidak berputar
ketika dilepas. Karena flange pinion pada differential / gardan harus ditahan ketika
hendak dilepas.

Differential Flange Holder

19. Oil Seal Protector Sleeve (Pelindung Sil Oli)


Oil seal protector sleeve adalah alat yang digunakan untuk menghindari cacat ketika
pemasangan sil oli dan juga mempermudah proses pemasangan. Saat memasang sil oli,
terkadang dapat mengakibatkan kerusakan pada sil oli karena gesekan atau terkena
bagian yang tajam dari komponen.

Oil Seal Protector Sleeve (Pelindung Sil Oli)

20. Clamp-G
Clamp-G / C-Clamp adalah sebuah alat bantu yang berfungsi sebagai penahan /klem
benda kerja agar tidak berubah posisi dan ukuran. Catok Clamp-G jika untuk
pengerjaan logam adalah berfungsi menjepit dua objek bersama-sama untuk tujuan
pengelasan atau pekerjaan permesinan. Contoh fungsinya adalah untuk menahan,
mengklem atau menjepit bidang kerja ke bidang kerja lain saat dilakukan pengelasan
sehingga bidang tersebut tidak berubah ukuran, posisi maupun bentuknya.
D. PENGGUNAAN MEASURING TOOLS

Macam-Macam Alat Ukur Mekanik,

Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur. Dalam


perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan berbagai peralatan-pelatan untuk
mengukur. Alat- alat ukur dibedakan menjadi tiga macam yaitu alat ukur mekanik, alat ukur
elektrik dan alat ukur pneumatik. Alat ukur mekanik yaitu alat ukur yang penggunaanya secara
mekanik. Alat ukur mekanik ini pada umumnya diunakan untuk mengukur panjang, lebar,
kedalaman, diameter luar dan diameter dalam sebuah benda. Skala pengukuran yang digunakan
sering digunakan pada alat ukur mekanik ini adalah skala metrik dan skala inchi. Sedangkan alat
ukur elektrik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik antara lain
tegangan, arus, tahanan dan lain sebagainya. Selain itu, alat ukur elektrik pengoprasiannya
membutuhkan daya listrik.
Sedangkan alat ukur pneumatik yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tekanan.
Selain itu, pengoprasiannya juga dengan memanfaatkan tekanan. Skala ukuran tekanan pada alat
ini antara lain Psi, kPa, Bar, kg/cm2 dan lain sebagainya.

1. Mistar baja
Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan memiliki
fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman suatu benda. Skala
ukuran pada mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm. Panjang dari
mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering digunakan di bengkel otomotif
adalah mistar baja yang memiliki panjang 300 mm atau 30 cm dan mistar baja yang
memiliki panjang 500 mm. Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala
pengukuran yaitu skala metrik dan skala inchi.

2. Penggaris gulung (measuring tape)


Penggaris gulung ini terbuat dari bahan pita baja yang digulung. Penggaris gulung
memiliki berbagai macam ukuran, adanya ukurannya sampai 2000 mm atau 2 m, ada
yang ukurannya sampai 5000 mm atau 5 m, bahkan ada yang ukurannya sampai 15000
mm atau 15 m.

Skala ukuran yang terdapat pada penggaris gulung ini dibedakan menjadi dua skala, yaitu
ada yang menggunakan skala metrik dan ada yang menggunakan skala inchi. Penggaris
gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman atau
ketinggian yang memiliki jarak yang luas.
3. Busur derajat (protactor)
Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi dengan
sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran
yang dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk mengukur sudut. Busur derajat
atau protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa sudut-sudut suatu benda.
Alat ini dapat mengukur sudut dari benda hingga 1800.
4. Outside caliper
Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan
memeriksa apakah permukaan luar dari benda yang diukur sejajar atau tidak. Outside
caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar pegas (spring pivot point) dan
sekrup penyetel (adjustment screw). Cara penggunaan outside caliper adalah dengan cara
membengkokkan kedua kakinya ke arah satu sama lainnya pada bagian ujun kaki untuk
mendapatkan hasil pengukuran.

5. Inside caliper
Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, mengukur dimensi
bagian dalam dan untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam suatu benda sejajar
atau tidak. Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot point
serta memiliki sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menahan kedua kakinya saat

pengukuran agar kedua kaki tidak bergeser.


6. Depth gauge
Depth gauge atau alat pengukur kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu
lubang. Depth gauge terdiri dari kompoen penggaris baja kecil yang memiliki skala
utama dan bagian geser yang terdapat skala vernier.

7. Valve spring tester


Valve spring tester berfungsi untuk menguji tingkat elastisitas dari pegas. Skala daya
pegas standar memiliki skala maksimal 158 kg atau 350 lb.
8. Feeler gauge
Feeler gauge berfungsi untuk mengukur celah antar komponen dan untuk memeriksa
keausan antar komponen. Feeler gauge terdiri dari beberapa bilah tipis yang memiliki
ketebalan yang berbeda-beda.

9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki fungsi untuk
mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam suatu benda dan
mengukur kedalaman dari suatu benda. Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu
rahang bawah, rahang atas, pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala
vernier/ nonius. Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat
ketelitian 0,1 mm, tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat
ketelitian 1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000 inchi.

10. Outside micrometer


Outside micrometer atau micrometer luar memiliki fungsi untuk mengukur diameter luar
suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka
sorong. Outside micrometer memiliki beberapa bagian, antara lain frame, anvil, spindle,
lock, sleeve, thimble dan rachet stopper/ rachet knob. Outside micrometer memiliki
beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat ketelitian 0,01 mm dan tingkat ketelitian 0,001
mm.
11. Inside micrometer
Inside micrometer atau micrometer dalam memiliki fungsi untuk mengukur diameter
dalam suatu benda dengan tingkat ketelitian yang lebih teliti dibandingkan dengan jangka
sorong. Inside micrometer terdiri dari beberapa komponen, antara lain spindle, spacer,
spindle lock screw, sleeve dan timble. Inside micrometer memiliki tingkat ketelitian
sampai 0,01 mm.

12. Depht micrometer


Depht micrometer atau micrometer kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur
kedalaman suatu benda, kedalaman alur, ketinggian benda dengan tingkat ketelitian
tertentu. Depht micrometer memiliki komponen yang hampir sama dengan inside
micrometer akan tetapi depht micrometer memiliki tambahan bagian block yang rata
dengan permukaan yang rata.
13. Telescoping gauge
Telescoping gauge memiliki fungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang
memiliki ukuran yang kecil sehingga tidak dapat dilakukan dengan menggunakan
micrometer. Bagian-bagian dari telescoping gauge terdiri dari locking screw, handle atau
grip dan plunger. Penggunaan nya:
Kendorkan locking screw agar telescopic plunger bebas
Tekan telescopic plunger dan kemudian kencangkan locking screw.
Masukkan telescoping gauge ke lubang yang akan diukur.
Lepaskan telescopic plunger dengan cara kendorkan locking screw agar telescopic
plunger dapat mengembang sesuai dengan ukuran lubang yang akan diukur.
Goyang-goyangkan telescoping gauge agar tepat pada bagian tengah lubang untuk
mendapatkan ukuran diameter lubang yang tepat.
Kencangkan locking screw agar posisi telescopic plunger tidak berubah-ubah.
Keluarkan telescoping gauge dari lubang dengan hati-hati.
Ukur panjang telescopic plunger dengan contact menggunakan jangka sorong atau
micrometer luar (untuk mendapatkan tingkat ketelitian yang lebih baik dari jangka
sorong). Baca hasil pengukuran pada jangka sorong atau micrometer luar.
Setelah selesai melakukan pengukuran, kembalikan peralatan-peralatan yang digunakan.
14. Dial indicator
Dial indicator berfungsi untuk mengukur kebengkokan dan keolengan atau run out suatu
suatu benda atau poros. Dial indicator memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm.
15. Cylinder Bore Gauge
Cylinder Bore Gauge (CBG) berfungsi untuk mengukur diameter silinder. Alat ini
digunakan bersama-sama dengan jangka sorong dan micrometer luar saat digunakan
untuk mengukur diameter silinder.

Macam-macam alat ukur pneumatic

1. Tyre pressure gauge


Tyre pressure gauge berfungsi untuk memeriksa tekanan udara pada ban, agar
tekanan udara pada ban sesuai dengan tekanan spesifikasinya. Ada beberapa macam
tyre gauge, tyre pressure gauge ada yang terpisah dari pompa ban dan ada yang
menjadi satu dengan pompa ban.

2. Manifold gauge sistem AC


Manifold gauge pada sistem AC digunakan untuk mengecek tekanan refrigerant di
dalam sistem AC, dan juga berfungsi untuk melakukan penggantian refrigerant pada
sistem AC.
3. Radiator tester
Radiator tester berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin dan juga
untuk memeriksa kerja tutup radiator.
4. Compression tester
Compression tester berfungsi untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder mesin
pada kendaraan.

Macam-macam alat ukur elektrik


1. Multimeter
Multimeter atau multitester berfungsi untuk mengukur arus, tegangan, tahanan listrik,
frekuensi, nilai kapasitas, hubungan atau konektivitas pada rangkaian.
2. Osiloskop
Osiloskop berfungsi untuk :
Mengukur besar tegangan (voltage) listrik dan hubungannya terhadap waktu
Mengukur frekuensi signal yang berosilasi
Mengecek frekuensi signal pada rangkaian
Membedakan arus AC dan DC
Mengecek suara atau noise pada sebuah rangkaian kelistrikan dan hubungannya
terhadap waktu.

3. Scanner
Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan injeksi.
Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu sistem di
kendaraan EFI, mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator.

4. Dwell dan tacho tester


Dwell tester berfungsi untuk mengukur sudut dwell pada sistem pengapian
kendaraan, sedangkan tacho tester berfungsi untuk mengukur RPM mesin.
5. Timing light
Timing light berfungsi untuk mengetahui atau memeriksa saat pengapian kendaraan.
Saat pengapian kendaraan yaitu saat busi mulai memercikkan bunga api.

https://www.teknik-otomotif.com/2017/11/macam-macam-alat-ukur-mekanik-
elektrik.html
E. DASAR – DASAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Dasar dasar perawatan mesin adalah Ketika menanyakan arti dari "Perawatan
Mesin" kepada mereka yang bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan di
tempat produksi, jawabannya adalah perbaikan atau rekondisi mesin yang sedang
rusak. Akan tetapi apakah mereka mengerjakannya dengan hati-hati?
Ada pengertian yang sangat berbeda dari "memperbaiki mesin setelah rusak"
dengan "supaya mesin tidak rusak". Perawatan secara harfiah dapat diartikan
"memperbaiki supaya tidak rusak". Sedikit lebih detail adalah "untuk menjaga dalam
suatu kondisi yang dapat beroperasi untuk waktu yang lama sambil mempertahankan
output nominal, kapasitas produksi dan kualitas dari suatu mesin dan peralatan", dan
dapat mendemonstrasikan sepenuhnya fungsi dan kemampuan yang dimiliki seperti
semula, agar kegiatan produksi dapat dilakukan dengan kualitas yang terjaga tanpa
terjadi masalah pada peralatan produksi dalam jangka waktu yang lama. (Gambar 1).
Kata "perawatan mesin" secara sekilas nampaknya sederhana, sebenarnya merupakan
bidang yang sangat mendalam. Kami akan menjelaskan disini agar menyukai
"perawatan mesin".
Mari mengingat memori waktu kecil saat memainkan sepeda. Jika tekanan udara
ban sepeda rendah, pompa dengan tekanan angin, jika pergerakan rantai tampak berat,
oleskan minyak pelumas, jika sekrup atau baut kelihatan longgar, kencangkan dengan
obeng atau kunci pas. Kita bisa merasakan gerakan dan operasional yang salah dari
sepeda dengan mengendarainya dan bisa memperbaiki supaya menjadi nyaman
kembali. Poin dimana kita melakukan perbaikan berkala dengan menaiki langsung
sebelum sepeda benar-benar rusak dinamakan dengan "perawatan mesin".
Mempertimbangkan sepeda sebagai contoh karena terdiri dari berbagai bagian elemen
mesin. Ada ratusan bagian elemen mekanis seperti ban, pelek, rantai, sproket, ball
bearing, poros, kabel, mur dan baut, dan hanya akan berfungsi sebagai sepeda setelah
bagian-bagian ini dirakit. Untuk mengendarai sepeda dengan nyaman, perawatan
berkala diperlukan untuk memahami struktur bagian elemen mekanik di mana sepeda
tersusun dengan baik. Selain itu, metode perawatan secara garis besar dibedakan
menjadi, "perawatan pasca kejadian" yaitu pemeliharaan dan perbaikan setelah
kerusakan, "perawatan standar waktu" yaitu pemeliharaan / perbaikan secara berkala,
dan "perawatan standar kondisi" yaitu pemeliharaan dan perbaikan setelah memeriksa
keadaan mesin.
"Perawatan pasca kejadian", misalkan ketika ban sepeda tertusuk paku kemudian
memperbaikinya. "Perawatan standar waktu", misalnya mengisi ulang tekanan udara
ban secara berkala untuk menjaga tekanan udara dan konstanta ban. "Perawatan
standar kondisi", misalnya melumasi bagian rantai yang berputar jika dirasa pedal
sepeda terasa berat. Bahkan orang yang menggunakan sepeda secara langsung
terkadang juga kesulitan untuk mengucapkan apa keluhannya sehingga komposisi
"Perawatan pasca kejadian", "Perawatan standar waktu", "Perawatan standar kondisi"
menjadi hal yang sangat penting.
Misalnya, jika mengganti ban sepeda dengan ban baru secara berkala supaya ban
tidak bocor maka memerlukan biaya yang banyak. Jika pelumasan rantai terlalu
banyak, minyak akan berceceran disekitarnya dan membuat pasir mudah menempel
sehingga malah akan memperpendek masa pakai dari rantainya. Ini persis sama ketika
melakukan "perawatan mesin" dari peralatan produksi. Penting bagi kita untuk
menentukan secara tepat kapan diperlukan "Perawatan pasca kejadian", "Perawatan
standar waktu", "Perawatan standar kondisi" dari komponen- komponen mesin.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Demikianlah makalah tentang Hand Tools dan Power Tools dan perawatan alat berat ini
kami buat, semoga bermanfaat baik bagi penulis sendiri khususnya maupun bagi pembaca
umumnya.
Makalah ini berisi tentang bebrapa bagi dari perkakas tangan atau hand tolls dan
Perkakas bertenaga atau Power Tools serta perawatan alat berat, yang mana hanya membahas
sebagian kecilnya saja, begitu banyak hand tools dan Power Tools lainnya, namun penulis
tidak bahas semuanya dikarenakan waktu dan media lah yang tidak memungkinkan.Tak lupa
kami pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua dengan
ganjaran yang berlipat, Amiin
Sekian Pembahasan kita kali ini semoga Makalah ini bisa menjadi Referensi untuk semua
dalam belajar. terimakasih
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?q=mkalah+bengkel&oq=mkalah+bengkel&sourceid=chrome&i
e=UTF-8

https://www.google.co.id/search?q=handstool+pas+motor&oq=handstool+pas+motor&sourceid
=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai