TEKNOLOGI ALAT
BERAT
PRODI S1 PTO-FT
Skor Nilai :
DOSEN
PENGAMPU :
Indra Koto, S.T.,
M.Eng.
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
Rahmat dan Penyertaan-Nya, Kami masih bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik yang mana
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah teknologi alat berat. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam mengerjakan tugas ini, terutama kepada Dosen
Pengampu kami yaitu Bapak Indra Koto, S.T., M.Eng.
Adapun ulasan-ulasan yang kami paparkan yaitu mengenai Materi Tentang penggunaan
alat dan perawatan alat berat. Terlepas dari itu semua, kami juga menyadari bahwa tugas ini yang
kami kerjakan ini masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari segi penyusunan kalimat
maupun pembahasan materi nya serta jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada Saudara-Saudari sekalian yang membaca
Tugas ini dengan senang hati kami menerima dan membutuhkan saran, kritik serta ide-ide dari
pembaca sekalian. Demikianlah kata pengantar dari penulis, jika ada kesalahan mohon
dimaafkan. Sekian dan Terimakasih.
Hormat Kami,
KELOMPOK 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
TUJUAN PENULISAN...................................................................................................4
MANFAAT PENULISAN..............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................5
KESIMPULAN………………………………………………………………….. 50
DAFTAR ISI................................................................................................................................51
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hand tools atau alat-alat tangan yaitu peralatan di bengkel/workshop yang bisa
digunakanmenggunakan tangan atau tanpa energi lain seperti listrik atau bahan bakar.Di
sebuah bengkelhand tools sangat banyak macamnya. Berikut beberapa jenis hand tools
yang ada diworkshop/bengkel.Power tool atau peralatan bertenaga adalah peralatan yang
dioperasikan tidak dengan tenagamanusia namun dioperasikan dengan menggunakan
listrik, angin, hidrolis. Untuk membantupekerjaan elektromekanik. Peralatan ini tidak
bisa berfungsi jika tidak terkoneksi denganlistrik. Peralatan ini harus sesuaidengan
pemilihan kebutuhan. Misalnya bor yang digunakanuntuk mengebor pcb dan mengebor
base plate tentu saja berbeda, untuk mengebor base platekita gunakan mata bor hole saw.
B. TUJUAN PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini, diharapkan pembaca dan penulis dapat memahami
serta mengidentifikasi penggunaan alat dan perawatan alat berat.
C. MANFAAT PENULISAN
Dengan adanya tugas makalah ini, mahasiswa dapat memenuhi salah satu tugas mata
kuliah teknologi alat berat yang diberikan oleh dosen.Serta dapat menambah wawasan
mengenai materi teknologi alat berat. Berupa penggunaan hand tools, pulling tools,
power tools, dan lifting tools.
BAB II
PEMBAHASAN
Peralatan tangan atau perkakas tangan (hand tool) adalah alat bantu kerja yang digunakan
dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (power tool), yang
dalam pemakaiannya bisa dengan mudah dibawa atau dipindahkan.
Peralatan tangan dapat menyebabkan berbagai jenis cedera, antara lain:
Tangan atau jari terpotong, tertusuk, tergores, bahkan harus diamputasi. Cedera sangat
mungkin terjadi bila peralatan tangan dirancang untuk memotong atau memindahkan logam,
kayu, atau material lainnya.
Cedera akibat melakukan gerakan berulang. Menggunakan alat yang sama dengan
gerakan yang sama secara berulang-ulang dan dilakukan sepanjang hari bisa membahayakan otot
dan ligamen. Carpal tunnel syndrome (cedera yang mempengaruhi pergelangan tangan dan
tangan akibat tekanan pada saraf median), cedera otot, nyeri sendi dan ligamen bisa timbul jika
alat yang digunakan tidak tepat atau alat sudah tepat, tetapi salah dalam penggunaannya.
Cedera mata. Potongan kayu atau serpihan logam yang terbang/ melayang bisa
membahayakan mata dan berpotensi menimbulkan kebutaan sementara bahkan permanen.
Patah tulang dan memar. Peralatan tangan yang tergelincir, peralatan yang jatuh dari ketinggian,
atau bahkan kecerobohan saat memindahkan peralatan dengan cara dilempar bisa menimbulkan
cedera serius. Penggunaan peralatan tangan manual yang salah dan tidak tepat akan
mengakibatkan cedera bagi pekerja, rusaknya peralatan, dan kerugian lainnya. Paling penting
dalam penggunaan peralatan tangan adalah menggunakannya sesuai dengan ukuran, jenis dan
fungsinya. Kesalahan penggunaan akan mengakibatkan kerusakan dan cacat pada manusia,
hasil kerja, maupun kerusakan pada alat tersebut.Panduan Penggunaan dan Pemeliharaan
Peralatan Tangan
1. Palu
Palu atau martil umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan
logam, dan menghancurkan suatu objek. Palu terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan tangkai
atau gagang. Palu memiliki variasi bentuk dan fungsi, diantaranya palu paku, palu bulat, palu
karet, palu plastik, dan palu tembaga.
Penggunaan:
Sebelum menggunakan palu, pastikan area di sekitar aman dari berbagai bentuk
gangguan Pilih palu sesuai jenis dan fungsinya. Periksa kelayakan palu sebelum digunakan.
Pastikan kepala palu tidak longgar dan gagangnya dalam keadaan baik. Kepala palu yang
longgar, bisa terlepas, terbang dan mengenai diri sendiri atau rekan kerja di sekitar Anda Bila
menggunakan palu, genggam gagangnya dengan kuat agar tidak terlepas.
Mulailah menggunakan palu dengan pukulan ringan dan sedikit demi sedikit
tingkatkan kekuatannya Hindari memukulkan satu palu dengan palu yang lainnya. Permukaan
palu yang keras bisa retak dan serpihannya bisa terbang/ melayang mengenai anggota tubuh
Hindari menggunakan palu menggunakan sarung tangan. Bila anda hendak beristirahat dan
penggunaan palu belum selesai, sementara letakkan palu di
meja atau bangku kerja dengan baik, jangan terlalu pinggir karena bisa terjatuh dan mengenai
anggota tubuh pekerja yang berada di area tersebut
Pemeliharaan:
2. Kunci Pas
Kunci pas/ open end spanner/ wrench berfungsi untuk mengencangkan dan melepas baut atau
mur. Untuk mengidentifikasi jenis dan ukuran kunci pas, Anda bisa melihatnya pada permukaan
kunci.
Penggunaan:
Hindari menggunakan kunci yang kotor atau licin karena bisa terlepas dari genggaman
Anda dan menimbulkan cedera
Pemeliharaan:
3. Pahat
Pahat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk melubangi atau mengukir benda keras
seperti kayu, batu, atau logam. Cara penggunaan pahat sebetulnya bisa bermacam-macam
tergantung tingkat kesulitan pemahatan dan ukuran pahat yang digunakan.
Penggunaan:
4. Tang
Tang memiliki beragam fungsi antara lain untuk memotong kawat, mengencangkan baut, dan
menjepit sekaligus mengelupas kabel. Umumnya, tang terbagi atas empat jenis, yaitu:
Tang Pemotong, Ciri-cirinya memiliki rahang tajam yang berfungsi untuk memotong kawat,
kabel plastik, dan fiber tipis. Tang jenis ini tidak cocok digunakan untuk memotong ukuran
bidang yang besar atau tebal.
Tang Penjepit, Tang ini memiliki rahang bergerigi yang sangat rapat dengan ujung rahang
runcing untuk menjangkau celah yang kecil. Tang penjepit berfungsi sebagai penjepit kawat atau
kabel.
Tang Pengunci, Tang ini memiliki rahang bergerigi renggang agar tidak licin saat
mengencangkan baut.
Tang Kombinasi, Tang kombinasi memiliki fungsi ganda untuk memotong kawat/kabel,
menjepit kawat/ kabel, dan mengencangkan atau mengunci baut/ mur. Meski berperan ganda,
tang ini memiliki kelemahan, jika celah antar rahang berkarat akan berakibat macet.
Penggunaan:
Jaga kebersihan tang, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau rahang
menggunakan lap
Ganti tang jika gagangnya patah atau rahang berkarat atau rusak
Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding.
5. Obeng
Obeng dapat digunakan untuk memasang dan melepaskan pengencang-pengencang seperti baut
atau sekrup. Obeng terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:
Obeng standar untuk melepaskan dan memasang sekrup kepala bercelah (slotted)
Obeng Philips untuk melepaskan dan memasang sekrup celah kembang
Bersihkan setiap debu dan kotoran yang mungkin menempel pada mata obeng (ujung
obeng) dengan sebatang kawat tipis atau kain bila memungkinkan
Pilih obeng yang sesuai ukuran celah kembang sekrup atau yang memungkinkan
ujungnya menempel sepenuhnya pada ujung obeng
Tahan batang obeng dengan satu tangan dan arahkan ujungnya pada celah dengan tangan
lainnya
Pegang obeng tegak lurus dengan sekrup untuk mencegah mata obeng rusak
Catatan:
Pemeliharaan :
Jaga kebersihan obeng, bersihkan kotoran, oli, atau minyak pada pegangan atau mata
pisau menggunakan lap
Ganti obeng yang pegangannya patah atau mata pisaunya rusak
Simpan di kotak peralatan, lemari, atau gantungan dinding
Pada dasarnya, semua peralatan tangan akan terjaga keawetannya bila digunakan dengan
cara yang benar dan sesuai fungsinya. Sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan
pelatihan
kepada pekerja tentang memilih alat yang tepat, bagaimana menggunakan alat yang benar, dan
bagaimana mengidentifikasi ketika alat perlu diperbaiki.
Sebelum memulai pekerjaan, pekerja disarankan untuk selalu memeriksa kelayakan alat dan
ganti atau perbaiki alat jika mengalami kerusakan. Kemudian, gunakan alat sesuai jenis dan
fungsinya, pastikan Anda menggunakan alat tersebut dengan cara yang tepat dan ergonomis.
Bersihkan dan simpan kembali peralatan tangan di rak khusus penyimpanan setelah digunakan.
Hal penting lainnya yang harus Anda perhatikan adalah gunakan alat pelindung diri (APD)
pendukung seperti pelindung tangan, pakaian pelindung dan safety goggles saat Anda bekerja
menggunakan peralatan tangan. Pemilihan, penggunaan, dan pemeliharaan peralatan tangan
yang benar didukung penggunaan APD yang sesuai bisa menghindarkan Anda dari cedera akibat
kecelakaan kerja dan membuat peralatan lebih tahan lama.
B. PENGGUNAAN POWER TOOLS
Power tools adalah perkakas yang menggunakan tenaga non manusia sebagai
penggeraknya, tenaga non manusia ini bisa berupa motor listrik, engine, tekanan angin ataupun
tekanan hidrolik.
Fungsi power tools adalah untuk meringankan beban kerja manusia, umumnya power
tools ini dibuat dari hand tools tapi diberi sistem tenaga sehingga dalam penggunaannya
manusia hanya mengoperasikan alat tersebut melalui tombol. 9 power tools yang banyak
diaplikasikan pada bengkel – bengkel mobil.
Air impact wrench atau pada bengkel biasa disebut impact saja merupakan sebuah alat yang
berfungsi sebagai pemutar kunci shock. Kunci shock sendiri berfungsi untuk mengendorkan dan
mengencangkan mur/baut sehingga dengan kata lain impact wrench berfungsi untuk melepas
atau memasang mur/baut.
Namun impact tidak menggunakan tenaga manusia seperti kunci pada umumnya, impact
digerakan oleh angin bertekanan. Jadi, sebuah niple udara dari kompressor dihubungkan
pada impact lalu saat kita menekan tombol pada impact secara otomatis impact berputar.
Impact ini biasa dipakai untuk melepas mur roda dengan lebih cepat.
Bor listrik portable merupakan alat untuk yang berfungsi untuk melubangi benda kerja juga bisa
digunakan untuk memasang sekrup. Bor listrik ini juga menggunakan motor listrik sebagai
penggeraknya.Umumnya, yang banyak menggunakan bor listrik adalah para pengrajin logam,
adapun pada bengkel biasa digunakan dalam kepentingan modifikasi untuk mengcustom body
kendaraan.
5. Air gun
Air gun adalah alat yang berbentuk semprotan namun yang dikeluarkan adalah udara bertekanan.
Air gun ini biasa digunakan untuk membersihkan komponen-komponen pada kendaraan seperti
mesin atau kaki kaki dari debu atau air. Air gun menggunakan tekanan angin sama seperti impact
wrench, bedanya air gun langsung mengeluarkan udara tersebut saat tuas ditekan.
6. Heat gun
Heat gun atau alat pemanas portable merupakan alat khusus yang digunakan untuk memanaskan
permukaan benda. Contohnya untuk memasang kaca film pada kaca mobil, biasanya dibantu
dengan heat gun supaya kaca film bisa merekat lebih rapi. Contoh lainnya adalah pemasangan
skotlet atau sticker pada body kendaraan juga menggunakan heat gun sebagai alat bantunya.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan elemen pemanas yang bisa mengubah energi listrik
menjadi panas.
7. Obeng pneumatic
Obeng pneumatic adalah versi power tool dari obeng biasa, fungsinya juga sama seperti obeng
yakni untuk melepas dan memasang sekrup. Namun obeng pneumatic ini lebih mudah dan lebih
cepat.Sesuai namanya, obeng pneumatic menggunakan tekanan angin sebagai tenaga
penggeraknya. Alat ini sebenarnya jarang dipakai pada bengkel-bengkel namun pada industri
manufaktur banyak menggunakan obeng pneumatic karena lebih cepat dan efisien.
8. Air chisel
Air chisel adalah alat pemahat otomatis, fungsinya juga sama seperti pahat pada umumnya
namun alat ini biasa digunakan untuk memotong paku keling atau memotong kepala sekrup yang
tidak bisa dilepas.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan tekanan angin untuk dirubah menjadi gerakan seperti
pahatan.
9. Air chuck
Air chuck banyak kita jumpai pada tukang tambal ban di pinggir jalan, bagi yang tidak tahu air
chuck itu nama alat yang digunakan untuk mengisi angin ban.
Alat ini digunakan dengan memasangnya pada niple selang udara. Ujung chisel dimasukan pada
niple ban secara otomatis angin masuk untuk mengisi ban. Air chisel merupakan versi power
tools dari pompa ban manual.
Lifting
Proses lifting adalah proses mengangkat kendaraan secara keseluruhan agar pekerjaan dapat
dilakukan secara leluasa untuk proses perbaikan dibawah kendaraan. Proses lifting
membutuhkan berbagai jenis peralatan car lift. Pengertian lifting adalah proses pengangkatan
kendaraan seluruhnya agar pekerjaan dibawah kendaraan sangat leluasa. Peralatan yang
digunakan dalam proses lifting ini adalah car lift.
Tetapi dalam penggunaannya, car lift hanya terdapat di bengkel-bengkel besar saja, hal tersebut
dikarenakan harga car lift yang cukup mahal.
Car lift merupakan salah satu jenis lifting. Car lift memungkinkan proses lifting dapat dilakukan
secara dinamis atau berpindah tempat sesuai kebutuhan.
Car lift ditinjau dari pengeraknya :
1. Single Post Car Lift, merupakan jenis lifting yang memliki empat lengan yang dapat diatur
sedemikian rupa arah lengan serta panjang pendek lengan disesuaikan dengan ukuran kendaraan.
2. Two Post Car Lift, merupakan jenis lifting yang memiliki landasan yang dapat diatur untuk
menyesuaikan dengan kendaraan yang diangkat. Posisi roda menggantung sehingga aman
ketika proses pekerjaan dibawah kendaraan.
3. Four Post Car Lift, merupakan jenis lifting yang memiliki keamanan yang paling baik diantara
dua lifting yang lainnya. Four post car lift memiliki empat penyangga sehingga lebih kuat
daripada lifting lainnya.
4. Scissor Car Lift, car lift jenis ini sebenarnya tegolong dalam four posy car lift karena memiliki
empat kaki sebagai penyangganya.
C. PENGGUNAAN PULLING TOOLS
Alat khusus (Special Service Tool) yang dipakai untuk melepas atau membongkar
komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing dan sebagainya. Sedangkan replacer
adalah alat yang dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut
dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.
Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu
bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian
tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan
bagian tengah. Screw (forcing screw) menekan bagian tengah ini.
Universal Puller
5. Tracker Pulley
Tracker pulley ini berfungsi untuk menahan pulley / sprocket agar tidak berubah posisi
atau ikut berputar saat mengenduran atau mengencangkan baut pengikat di pulley tersebut.
Contohnya digunakan untuk menahan pulley depan (sirip rumah roller) dan pulley
belakang (mangkok kopling) pada transmisi otomatis CVT motor matic. Tracker pulley ini
menahan sirip rumah roller supaya tidak ikut memutar saat mur pengikat rumah roller
dikecangkan / dikendurkan, sama halnya di bagian mangkok kopling.
Tracker ini juga digunakan saat membuka atau mengencangkan baut pengikat pada
camshaft sprocket mesin mobil, khususnya saat pengencangan menggunakan kunci
momen. Dengan begitu, maka camshaft tidak akan berputar dan katup / klep tetap aman
saat proses pengencangan baut dilakukan.
Tracker Pulley
8. Sliding Hammer
Sliding hammer berfungsi untuk melepas dengan cara memukul komponen yang mana
posisi untuk memukul komponen tersebut tidak dapat dijangkau jika hanya menggunakan
palu (hammer). Contohnya pada komponen axle shaft (as roda), pin pada suspensi tipe
daun.
D.
Sliding Hammer
Obeng Ketok
20. Clamp-G
Clamp-G / C-Clamp adalah sebuah alat bantu yang berfungsi sebagai penahan /klem
benda kerja agar tidak berubah posisi dan ukuran. Catok Clamp-G jika untuk
pengerjaan logam adalah berfungsi menjepit dua objek bersama-sama untuk tujuan
pengelasan atau pekerjaan permesinan. Contoh fungsinya adalah untuk menahan,
mengklem atau menjepit bidang kerja ke bidang kerja lain saat dilakukan pengelasan
sehingga bidang tersebut tidak berubah ukuran, posisi maupun bentuknya.
D. PENGGUNAAN MEASURING TOOLS
1. Mistar baja
Mistar baja atau penggaris baja merupakan salah satu alat ukur mekanik dan memiliki
fungsi untuk mengukur panjang, lebar, ketinggian ataupun kedalaman suatu benda. Skala
ukuran pada mistar baja ini memiliki tingkat ketelitian 0,5 mm atau 1 mm. Panjang dari
mistar baja juga bervariasi, panjang mistar yang sering digunakan di bengkel otomotif
adalah mistar baja yang memiliki panjang 300 mm atau 30 cm dan mistar baja yang
memiliki panjang 500 mm. Pada mistar baja, ada juga yang menggunakan dua skala
pengukuran yaitu skala metrik dan skala inchi.
Skala ukuran yang terdapat pada penggaris gulung ini dibedakan menjadi dua skala, yaitu
ada yang menggunakan skala metrik dan ada yang menggunakan skala inchi. Penggaris
gulung atau measuring tape berfungsi untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman atau
ketinggian yang memiliki jarak yang luas.
3. Busur derajat (protactor)
Busur derajat atau protactor memiliki bentuk setengah lingkaran dan dilengkapi dengan
sepotong logam lurus dan panjang yang dihubungkan pada bagian setengah lingkaran
yang dapat digerakkan disekeliling titik putarnya untuk mengukur sudut. Busur derajat
atau protactor ini berfungsi untuk mengukur atau memeriksa sudut-sudut suatu benda.
Alat ini dapat mengukur sudut dari benda hingga 1800.
4. Outside caliper
Outside caliper berfungsi untuk mengukur diameter luar, mengukur dimensi luar dan
memeriksa apakah permukaan luar dari benda yang diukur sejajar atau tidak. Outside
caliper terdapat dua kaki sebagai pengukur,serta titik putar pegas (spring pivot point) dan
sekrup penyetel (adjustment screw). Cara penggunaan outside caliper adalah dengan cara
membengkokkan kedua kakinya ke arah satu sama lainnya pada bagian ujun kaki untuk
mendapatkan hasil pengukuran.
5. Inside caliper
Inside caliper berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, mengukur dimensi
bagian dalam dan untuk memeriksa apakah permukaan bagian dalam suatu benda sejajar
atau tidak. Inside caliper memiliki dua kaki yang dihubungkan dengan spring pivot point
serta memiliki sekrup penyetel (adjustment screw) untuk menahan kedua kakinya saat
9. Vernier caliper
Vernier caliper atau juga sering disebut dengan jangka sorong memiliki fungsi untuk
mengukur diameter luar suatu benda, mengukur diameter dalam suatu benda dan
mengukur kedalaman dari suatu benda. Jangka sorong memiliki beberapa bagian yaitu
rahang bawah, rahang atas, pengukur kedalaman, sekrup pengunci, skala utama dan skala
vernier/ nonius. Jangka sorong memiliki beberapa tingkat ketelitian yaitu tingkat
ketelitian 0,1 mm, tingkat ketelitian 0,05 mm, tingkat ketelitian 0,02 mm, tingkat
ketelitian 1/128 inchi dan tingkat ketelitian 1/1000 inchi.
3. Scanner
Scanner merupakan alat ukur yang digunakan pada kendaraan-kendaraan injeksi.
Scanner berfungsi untuk mengecek kesalah atau malfunction dari suatu sistem di
kendaraan EFI, mengukur kerja sensor-sensor dan aktuator-aktuator.
https://www.teknik-otomotif.com/2017/11/macam-macam-alat-ukur-mekanik-
elektrik.html
E. DASAR – DASAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN
Dasar dasar perawatan mesin adalah Ketika menanyakan arti dari "Perawatan
Mesin" kepada mereka yang bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan di
tempat produksi, jawabannya adalah perbaikan atau rekondisi mesin yang sedang
rusak. Akan tetapi apakah mereka mengerjakannya dengan hati-hati?
Ada pengertian yang sangat berbeda dari "memperbaiki mesin setelah rusak"
dengan "supaya mesin tidak rusak". Perawatan secara harfiah dapat diartikan
"memperbaiki supaya tidak rusak". Sedikit lebih detail adalah "untuk menjaga dalam
suatu kondisi yang dapat beroperasi untuk waktu yang lama sambil mempertahankan
output nominal, kapasitas produksi dan kualitas dari suatu mesin dan peralatan", dan
dapat mendemonstrasikan sepenuhnya fungsi dan kemampuan yang dimiliki seperti
semula, agar kegiatan produksi dapat dilakukan dengan kualitas yang terjaga tanpa
terjadi masalah pada peralatan produksi dalam jangka waktu yang lama. (Gambar 1).
Kata "perawatan mesin" secara sekilas nampaknya sederhana, sebenarnya merupakan
bidang yang sangat mendalam. Kami akan menjelaskan disini agar menyukai
"perawatan mesin".
Mari mengingat memori waktu kecil saat memainkan sepeda. Jika tekanan udara
ban sepeda rendah, pompa dengan tekanan angin, jika pergerakan rantai tampak berat,
oleskan minyak pelumas, jika sekrup atau baut kelihatan longgar, kencangkan dengan
obeng atau kunci pas. Kita bisa merasakan gerakan dan operasional yang salah dari
sepeda dengan mengendarainya dan bisa memperbaiki supaya menjadi nyaman
kembali. Poin dimana kita melakukan perbaikan berkala dengan menaiki langsung
sebelum sepeda benar-benar rusak dinamakan dengan "perawatan mesin".
Mempertimbangkan sepeda sebagai contoh karena terdiri dari berbagai bagian elemen
mesin. Ada ratusan bagian elemen mekanis seperti ban, pelek, rantai, sproket, ball
bearing, poros, kabel, mur dan baut, dan hanya akan berfungsi sebagai sepeda setelah
bagian-bagian ini dirakit. Untuk mengendarai sepeda dengan nyaman, perawatan
berkala diperlukan untuk memahami struktur bagian elemen mekanik di mana sepeda
tersusun dengan baik. Selain itu, metode perawatan secara garis besar dibedakan
menjadi, "perawatan pasca kejadian" yaitu pemeliharaan dan perbaikan setelah
kerusakan, "perawatan standar waktu" yaitu pemeliharaan / perbaikan secara berkala,
dan "perawatan standar kondisi" yaitu pemeliharaan dan perbaikan setelah memeriksa
keadaan mesin.
"Perawatan pasca kejadian", misalkan ketika ban sepeda tertusuk paku kemudian
memperbaikinya. "Perawatan standar waktu", misalnya mengisi ulang tekanan udara
ban secara berkala untuk menjaga tekanan udara dan konstanta ban. "Perawatan
standar kondisi", misalnya melumasi bagian rantai yang berputar jika dirasa pedal
sepeda terasa berat. Bahkan orang yang menggunakan sepeda secara langsung
terkadang juga kesulitan untuk mengucapkan apa keluhannya sehingga komposisi
"Perawatan pasca kejadian", "Perawatan standar waktu", "Perawatan standar kondisi"
menjadi hal yang sangat penting.
Misalnya, jika mengganti ban sepeda dengan ban baru secara berkala supaya ban
tidak bocor maka memerlukan biaya yang banyak. Jika pelumasan rantai terlalu
banyak, minyak akan berceceran disekitarnya dan membuat pasir mudah menempel
sehingga malah akan memperpendek masa pakai dari rantainya. Ini persis sama ketika
melakukan "perawatan mesin" dari peralatan produksi. Penting bagi kita untuk
menentukan secara tepat kapan diperlukan "Perawatan pasca kejadian", "Perawatan
standar waktu", "Perawatan standar kondisi" dari komponen- komponen mesin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah makalah tentang Hand Tools dan Power Tools dan perawatan alat berat ini
kami buat, semoga bermanfaat baik bagi penulis sendiri khususnya maupun bagi pembaca
umumnya.
Makalah ini berisi tentang bebrapa bagi dari perkakas tangan atau hand tolls dan
Perkakas bertenaga atau Power Tools serta perawatan alat berat, yang mana hanya membahas
sebagian kecilnya saja, begitu banyak hand tools dan Power Tools lainnya, namun penulis
tidak bahas semuanya dikarenakan waktu dan media lah yang tidak memungkinkan.Tak lupa
kami pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua dengan
ganjaran yang berlipat, Amiin
Sekian Pembahasan kita kali ini semoga Makalah ini bisa menjadi Referensi untuk semua
dalam belajar. terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?q=mkalah+bengkel&oq=mkalah+bengkel&sourceid=chrome&i
e=UTF-8
https://www.google.co.id/search?q=handstool+pas+motor&oq=handstool+pas+motor&sourceid
=chrome&ie=UTF-8