Anda di halaman 1dari 3

Tugas - Mulai dari Diri - Modul 1.

1
Oleh: Syahida Norviana
Selamat malam Bapak Nur Kholis, berikut jawaban saya pada Tugas Mandiri Modul 1.1
– Mulai dari Diri:
1. Tulisan Reflektif Kritis
a. Apa yang Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD)
mengenai pendidikan dan pengajaran?
Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan
pengajaran adalah pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. KHD
menyebutkan bahwa “Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam
memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir
dan batin, sedangkan Pendidikan memberi tuntunan segala kekuatan
kodrat yang dimiliki anak agar Ia mampu mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia
maupun sebagai anggota masyarakat” (Modul 1.1 PPGP, Hal. 9). Menurut
saya, benar bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan untuk itu
anak perlu penuntun (pamong) yang dapat mengarahkan agar tidak
kehilangan arah dan dapat menemukan kemerdekaan dirinya secara
sadar sesuai dengan pemikiran KHD.
Pamong dewasa ini harus dapat mengaitkan bahwa dasar
pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman
seperti yang dijelaskan KHD. Sebagai pamong perlu menuntut anak
mencapai kodratnya. Melihat perkembangan zaman saat ini, yaitu
Revolusi Industri 4.0 perlu kita menuntun anak menguasai keterampilan
sesuai zaman saat ini seperti kemampuan berpikir kritis, kemampuan
memecahkan masalah, kemampuan komunikasi, kemampuan kolaborasi
dan kemampuan teknologi informasi. Namun tidak dapat dipungkiri
bahwa kemampuan tersebut harus sesuai dengan kodrat alam anak.
Kodrat alam anak adalah tinggal di Indonesia dengan kondisi sosial
budaya yang berbeda dengan budaya barat, sehingga pamong perlu
menuntun anak untuk mengutamakan kearifan lokal sosial budaya
Indonesia. Sebagai pamong pasti akan menargetkan pendidikan sesuai
dengan budi pekerti yaitu “perpaduan cipta (aspek kognitif) dan karsa
(aspek afektif) sehingga menghasilkan karya (psikomotor)”.
b. Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia
saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia
relevan sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022
Tentang Standar Kompetensi Lulusan adalah 1) persiapan Peserta Didik
menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; 2) penanaman karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan 3) keterampilan untuk
meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Peraturan
di atas sesuai dengan pemikiran KHD bahwa anak dipersiapkan untuk
mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sebagai
manusia, anak juga dituntun untuk menyesuaiakan kodrat zaman dalam
meningkatkan kompetensinya tanpa melupakan kodrat alam yaitu
Pancasila.
Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan di Sekolah
saya yaitu SMK Hamong Putera sejalan dengan konteks pendidikan di
Indonesia yaitu menyiapkan anak menjadi manusia yang sesuai
kodratnya untuk mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat. Dengan menggunakan filosofi KHD, sekolah kami menuntun
anak dari basic skill dan latar belakang anak yang berbeda dipadukan
dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0 dan sosial budaya sehingga
anak mampu menjadi manusia yang mandiri bagi diri sendiri dan orang
lain.
c. Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan
memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
Saya merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki
kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru namun belum
sepenuhnya optimal. Pemikiran KHD yang saya terapkan adalah
menuntun anak dalam meningkatkan budi pekerti di dalam kelas maupun
di rumah dengan menerapkan 1) peningkatan kompetensi akuntansi; 2)
menumbuhkan sikap jujur, tanggungjawab, disiplin, saling menghargai
sesama dan sopan santun; 3) mendorong anak membuat laporan
keuangan manual dan komputerisasi sesuai dengan PSAK. Hal yang belum
optimal adalah saat saya belum berani dan percaya anak mengikuti
sertifikasi akuntansi. Serta belum optimal dalam menginisiasi guru tamu
di mata pelajaran saya.
2. Harapan dan Ekspektasi
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat Apa saja kegiatan, materi, manfaat
pada diri Anda sebagai seorang yang Anda harapkan ada dalam
pendidik setelah mempelajari modul modul ini?
ini?
Untuk diri sendiri: Saya berharap dari modul ini muncul
Mengoptimalkan peran saya dalam: kegiatan dan materi yang membuat
- menuntun siswa mencapai kelas saya lebih menyenangkan
kemandirian belajar dengan berbagai model dan metode
- meningkatkan keterampilanpembelajaran sesuai pemikiran KHD.
Abad 21 (4C) Dari kegiatan dan materi tersebut
mungkin saya dapat mengambil
Untuk murid: manfaat dan menerapkan ke kelas
- Siswa dapat belajar Akuntansi saya sehingga saya dan siswa
dengan merdeka batin dan lahir merasakan kemerdekaan belajar
di kelas sesuai pemikiran KHD.
- Siswa dapat menerapkan
pembelajaran Akuntansi baik
untuk diri sendiri maupun
orang lain

Anda mungkin juga menyukai