Diseminasi Budaya Positif

Aksi nyata modul 1.4

budaya positif
DISEMINASI PEMAHAMAN DAN PENERAPAN BUDAYA POSITIF
OLEH : ARRIANTI FRANDHI MELIZZA, S.ST. GR
CGP ANGKATAN 5 KABUPATEN BANYUMAS
 KONSEP UTAMA
MODUL BUDAYA POSITIF
 PERUBAHAN PARADIGMA BELAJAR
 DISIPLIN POSITIF
 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
 MOTIVASI PERILAKU MANUSIA
 POSISI KONTROL RESTITUSI
 KEYAKINAN KELAS
 SEGITIGA RESTITUSI
 PEMBELAJARAN DENGAN
PARADIGMA BARU
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang
berdasarkan prinsip belajar dengan berdeferensiasi
sehingga setiap siswa belajar sesuai kebutuhan dari tahap
perkembangan untuk mewujudkan PROFIL PELAJAR
PANCASILA
 Disiplin Positif
dalam budaya kita, makna
“DISIPLIN” dimaknai menjadi Disiplin Positif merupakan salah satu cara
sesuatu yang dilakukan seseorang menerapkan disiplin yang bertujuan
untuk menumbuhkan kesadaran serta
pada orang lain untuk mendapatkan
berberdayakan anak untuk melakukan
kepatuhan, kita cenderung sesuatu tanpa sogokan, ancaman,
menghubungkan kata disiplin maupun hukuman
dengan ketidaknyamanan
Sebagai pendidik, Tujuan Kita
adalah menciptakan ana-anak yang
memiliki disiplin diri sehingga
mereka bisa berperilaku dengan
mengacu pada nilai-nilai kebajikan
universal dan memiliki motivasi
intrinsic bukan ekstrinsik
 1. Bertahan hidup ( fisiologis)
KEBUTUHAN 2. Kasih sayang dan rasa
DASAR diterima
MANUSIA 3. Penguasaan
4. Kebebasan
5. Kesenangan
 Motivasi perilaku manusia
Motivasi merupakan dorongan Yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

MENDAPATKAN MENGHARGAI
MENGHINDARI IMBALAN ATAU NILAI-NILAI
KETIDAKNYAMANA PENGHARGAAN KEBAJIKAN DIRI
N DAN HUKUMAN DARI ORANG LAIN SENDIRI
Murid melakukan Murid melakukan Murid melakukan
disiplin karena ia disiplin karena Ia disiplin diri karena
takut dihukum. Ini ingin mendapatkan sadar akan nilai
Namanya motivasi imbalan. Ini kebajikan dirinya. Ini
ekstrinsik merupakan motivasi merupakan motivasi
ekstrinsik Intrinsik
 KONSEP DISIPLIN DENGAN IDENTITAS
GAGAL
HUKUMAN PENGHARGAA
• MENYAKITKAN N
• TIDAK NYAMAN • TIDAK EFEKTIF
• MURID TAKUT • MERUSAK
• MEMAKSA HUBUNGAN (SIFAT
• MURID IRI)
MENYEMBUNYIKAN • MEMATIKAN
KESALAHAN KREATIVITAS
• MURID MENJADI • MENGHUKUM
RENDAH DIRI DENGAN SISTEM
RANGKING
• MERAMPAS HAK
MENGHARGAI
DIRINYA
 KONSEP DISIPLIN DENGAN IDENTITAS
SUKSES
KONSEKUENSI RESTITUSI
• PENGUATAN JANGKA
PENDEK
(KONSEP
• PERLU MONITORING DISIPLIN)
BERKELANJUTAN • MURID BERTANGGUNG
• STIMULUS-RESPON JAWAB UNTUK
• MURID PERILAKUNYA
MENGHORMATI • FOKUS PADA PEMECAHAN
PERATURAN MASALAH JANGKA
• KEHILANGAN WAKTU PANJANG
UNTUK MERENUNGI • MURID MENGHORMATI
KESALAHAN DIRINYA DAN ORANG
LAIN
• TEORI KONTROL (DIRINYA
MEMEGANG KONTROL)
• MURID BERSEMANGAT
 KONSEP DISIPLIN
PENDEKATAN RESTITUSI
SEBUAH CARA MENANAMKAN DISIPLIN POSITIF PADA MURID

PENGERTIAN CIRI-CIRI RESTITUSI

RESTITUSI
RESTITUSI ADALAH
PROSES MENCIPTAKAN
KONDISI BAGI MURID
UNTUK MEMPERBAIKI
KESALAHAN MEREKAN,
SEHINGGA MEREKA BISA
KEMBALI PADA
KELOMPOK MEREKA,
DENGAN KARAKTER
YANG LEBIH KUAT
( GUSSENI, 2004)
• BUKAN MENEBUS KESALAHAN,
NAMUN BELAJAR DARI KESALAHAN
• MEMPERBAIKI HUBUNGAN
• TAWARAN BUKAN PAKSAAN
• MENUNTUN UNTUK MELIHAT KE
DALAM DIRI
• MENCARI KEBUTUHAN DASAR YANG
MENDASARI TINDAKAN
• FOKUS PADA KARAKTER, BUKAN
TINDAKAN
• MENGUATKAN DAN FOKUS PADA
SOLUSI
 PERBEDAAN
CONTOH KASUS : SISWA SERING TERLAMBAT DATANG KE
SEKOLAHAN
RESTITUSI
HUKUMAN KONSEKUENSI
1. GURU
1. GURU MEMBERIKAN MENANYAKAN
1. GURU
KONSEKUENSI UNTUK KENYAKINAN
MENGHUKUNG
SISWA YANG TERLAMBAT KELAS/ DIRINYA
DENGAN
TIDAK ADA DAN MEMBANTU
BERNYANYI 10
PENGULANGAN SISWA DALAM
LAGU NASIONAL
PENJELASAN MATERI, PENYELESAIAN
2. SISWA
DAN DIA OTOMATIS MASALAHNNYA
MEMBERSIHKAN
TERTINGGAL 2. GURU TERBUKA
TOILET
PENJELASAN DARI GURU. DAN SISWA
3. SISWA BERLARI
2. GURU TEGAS DAN SISWA MENGHORMATI
MENGELILINGI
MENGHORMATI DIRINYA DAN
LAPANNGAN
PERATURAN ORANG LAIN
 CONTOH PENERAPAN 5 POSISI KONTROL
KASUS : SISWA MEMBOLOS DARI JAM PELAJARAN

PEMBUAT
MANAJER
RASA TEMAN PEMANTAU
PENGHUKUM
BERSALAH “APAKAH KAMU
“AYOLAH YANG “KAMU SUDAH
“PATUHI ATURAN TAHU
“BERAPA KALI BU PATUH, BUAT APA MELANGGAR,
SEKOLAH, LALU KESALAHANMU?
GURU HARUS BOLOS, BUAT BU APA PERATURAN
BERLARI KIRA-KIRA
MEMBERITAHU GURU BANGGA. DAN
KELILING BAGAIMANA KAMU
KAMU?BU GURU KALI INI TIDAK APA- KONSEKUENSINY
LAPANGAN” MEMPERBAIKI
KECEWA SAMA APA KAMU SALAH: A?”
KESALAHAN INI?”
KAMU”
 KEYAKINAN KELAS
MENGAPA KEYAKINAN KELAS, MENGAPA TIDAK
PERATURAN KELAS?

• MENGAPA KITA MEMILIKI PERATURAN TENTANG PENGGUNAAN

HELM PADA SAAT MENGENDARAI MOTOR?

• MENGAPA KITA MEMILIKI PERATURAN TENTANG PENGGUNAAN

MASKER DAN MENCUCI TANGAN SETIAP SAAT?
 KEGIATAN MEMBUAT KEYAKINAN KELAS XI
ASKEP
GURU BERSAMA SISWA MEMBUAT KEYAKINAN KELAS

BERDISKUSI TENTANG MERUMUSKAN MENEMPELKAN

PERATURAN PERATURAN MENJADI KEYAKINAN DIKELAS
KEYAKINAN

Etika memasuki
ruang guru
Penerapan tata karma atau
etika juga harus diterapkan
ketika siswa akan memasuki
ruang guru di sekolah,
adalah sebagai berikut :
 Ketuklah pintu
 Ucapkan salam
 Menyampaikan keperluan
akan bertemu atau berbicara
dengan bapa/ ibu guru siapa
 Duduklah dengan sopan
setelah dipersilahkan duduk
 Sampaikanlah keperluan
 Bila telah selesai maka
ucapkan salam dan
terimakasih
Keyakinan Kelas
kelas xi askep 2 Etika ijin ke toilet ketika sedang
pelajaran
etikanya adalah sebagai berikut :
Etika masuk kelas  Tidak memotong pembicaraan
guru dan bila terpaksa maka harus
Ketika guru sudah
memasuki ruang kelas, meminta maaf terlebih dahulu
maka ketua kelas  Tidak memanggil atau meminta
segera menyiapkan sesuatu pada guru dari arah
kelas dengan sikap belakang atau jarak yang jauh,
melainkan mendekati guru dari
tegak dan disiapkan
depan atau samping
untuk :
 Memberi salam  “ Permisi/ maaf pak/bu… saya ijin
kepada guru “ ke toilet “
Assalamu’alaikum  Setelah selesai dari toilet maka
warohmatullah memasuki kelas dengan mengetuk
pintu kelas terlebih dulu lalu
hiwabarokatuh… “
ucapkan terimakasih kepada guru
 Membaca doa
sebelum belajar setelah selesai dari toilet dengan
menghampiri guru bukan dengan
sambil berjalan
lanjutan
Etika mengakhiri kelas ketika guru
sudah selesai mengajar
Bila pembelajaran dalam kelas telah selesai
maka berikut ini adalah etika mengakhiri
kelas ketika guru sudah selesai mengajar :
 Ketua kelas menyiapkan untuk duduk siap
dan berdoa mengakhiri pembelajaran
 Setelah selesai berdoa, lalu ketua kelas menyiapkan
memberi salam kepada guru dan menucapkan
terimakasih.
“ Assalamualaiakum warohmatullah hiwabarokatuh..
Terimakasih Pak/ Bu… “
“ Assalamualaikum warohmatullah hiwabarokatuh..
Thank you Sir/ Miss..”
Bagaimana pembentukan keyakinan kelas?

• Lebih abstrak
• Berupa pernyatan yang universal
• Di buat dalam benuk positif
• Sedikit saja agar mudah diingat
• Sesuai dengan kondisi kelas dan sekolah agar
mudah diterapkan
• Semua warga kelas/sekolah dilibatkan saat
membuat
Penjelasan : Segitiga restitusi
1. menstabilkan identitas :
kita semua akan melakukan
hal terbaik yang bisa kita
lakukan
2. validasi tindakan yang
salah : semua perilaku
memiliki alasan
3. menanyakan kenyakinan :
kita semua memiliki
motivasi internal
Video contoh Segitiga restitusi
“DALAM PENERAPAN PROGRAM DISIPLIN
POSITIF, HENDAKNYA GURU MEMILIKI STANDAR
KEPRIBADIAN, PROFESIONAL, DAN SOSIAL YANG
BAIK, DIMANA GURU MAMPU BEREFLEKSI PADA
POSISI KONTROLNYA SAAT INI, BAGAIMANA
PERJALANAN DIRINYA SEBAGAI SEORANG
“AMONG” (POSISI MANAGER) YANG MENUNTUN
MURID-MURID MENJADI INSAN YANG MANDIRI,
MERDEKA, DAN BERTANGGUNG JAWAB “

- STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

 TERIMAKASIH
SALAM GURU
PENGGERAK

GURU BERGERAK-
INDONESIA MAJU