Anda di halaman 1dari 3

KASUS 1 :

1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling antara lain :


 Merasa lelah /capek karena dalam sehari mengajar 3 kelas yang berurutan.
 Merasa kecewa karena Diana tidak mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan
pak Eling.
 Merasa khawatir dan cemas karena hari tersebut adalah hari terakhir rapat finalisasi acara besar
17 Agustus, ada kecemasan dan kekhawatiran jika hasil rapatnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Bapak Eling dapat merespon situasi itu dengan menerapkan latihan berkesadaran penuh (mindfulness)
sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). Untuk mencapai pemahaman
kesadaran diri dan mampu mengenali emosinya, Bapak Eling dapat mempraktikkan kesadaran penuh
(mindfulness) dengan Teknik STOP. Teknik STOP adalah salah satu teknik mindfulness yang dapat
digunakan untuk mengembalikan diri pada kondisi saat ini dengan kesadaran penuh.
Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola diri sendiri,
maka dia akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat perspektif orang lain.
Sebagai contoh : jika membentak orang lain di muka umum adalah hal yang memalukan dan
menyakitkan, maka pak Eling tidak akan melakukannya pada orang lain, disinilah empati itu muncul.

KASUS 2 :
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling antara lain :
Pak Eling terlalu banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini pak
Eling kurang tepat dalam memprioritaskan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Seharusnya pak Eling memprioritaskan tugas pokoknya sebagai guru, yaitu menyiapkan rubrik untuk
pembelajaran PPKN sebelum mengerjakan tugas ambahan sebagai ketua panitia perayaan ulang tahun
sekolah
2. Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi :
 Pengelolaan emosi dan fokus untuk mencapai tujuan, yaitu pak Eling harus bisa mengelola
emosi dan fokus  agar dapat melaksanakan semua tugas dalam waktu yang bersamaan, menjadi
Guru (mengajar), waka bidang kemuridtan, dan juga menjadi ketua Panitia perayaan ulang
tahun sekolah.
 Kemampuan kerja sama dan resolusi konflik, hal ini sangat dibutuhkan oleh pak Eling karena
sebagai ketua Panitia harus bisa bekerja sama dengan guru lain supaya pekerjaan menjadi
ringan dan pak Eling tidak terlalu banyak bebannya. 

KASUS 3 :
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling antara lain :
 Merasa capek karena mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan (menjadi ketua panitia
perayaan ulang tahun sekolah, mengajar dan mengoreksi pekerjaan siswa)
 Merasa kecewa karena ada salah satu siswa sebagai atlet berprestasi tidak mengumpulkan tugas
sesuai instruksi yang diberikan Pak Eling
 Merasa khawatir karena siswa yang dianggap berprestasi malah tidak mengerjakan tugas.
 Merasa bingung, karena dalam waktu bersamaan harus mengerjakan beberapa pekerjaan yang
membuat Pak Eling  tidak fokus pada skala prioritas terhadap suatu pekerjaan.

2. Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi :


 Pengenalan diri/Pengelolaan Diri – Mengelola Emosi dan Fokus untuk Mencapai Tujuan
Hal ini sangat dibutuhkan pak Eling agar bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi dan
dikerjakan saat itu. Walaupun banyak “job” tapi karena saat itu sedang mengajar maka yang
menjadi fokus Pak Eling adalah fokus pada kegiatan belajar mengajarnya bukan sambil
mengecek proposal dan mengoreksi pekerjaan siswa.
 Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi
Pak Eling bisa menanyakan ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang sedang dia rasakan saat
menghadapi anak teresebut, apakah merasa capek, kecewa, bingung atau khawatir. Setelah
menemukan jawabannya Pak Eling bisa melanjutkan dengan melakukan metode STOP
(berhenti sejenak, tarik nafas, amati apa yang sedang terjadi baik yang terjadi pada diri sendiri
atau keadaan disekelilingnya, baru melanjutkan aktifitas selanjutnya) untuk mengembalikan
kesadaran diri sepenuhnya pada saat ini. 
 Kesadaran Sosial - Keterampilan Berempati
Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola diri
sendiri, maka Pak Eling akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat
perspektif orang lain. Kalimat Pak Eling yang menyatakan bahwa “siswa tersebut seharusnya
bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet” sepertinya kurang
tepat. Keterampilan berempati merupakan keterampilan yang membantu seseorang memiliki
hubungan yang hangat dan lebih positif dengan orang lain.
Mengapa? Karena empati mengarahkan kita untuk mengurangi fokus hanya ke diri sendiri,
melainkan juga belajar merespon orang lain dengan cara yang lebih informatif dan penuh afeksi
ke orang lain sehingga lingkungan yang inklusif akan terbentuk.

KASUS 4 :
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling antara lain :
Pak Eling merasa kecewa karena proposalnya tidak diterima dan harus mengulang proposal acara
perayaan ulang tahun sekolah, di saat yang bersamaan banyak tugas yang harus juga di selesaikan.
Akhirnya karena ada perasaan takut tidak menyelesaikan semua tugas dengan tepat waktu maka Pak
Eling langsung menunjuk wakil ketua untuk merevisi proposal kegiatan perayaan ulang tahun sekolah.
Dan Pak Eling karena kecewa sekali maka menyampaikan kepada wakil ketua bahwa pak Eling tidak
berkenan untuk mengganti proposal sesuai dengan permintaan Kepala sekolah.

2. Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi Sosial-Emosional :


 Pengenalan diri/Pengelolaan Diri – Mengelola Emosi dan Fokus untuk Mencapai Tujuan
Hal ini dibutuhkan Pak Eling untuk bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi saat itu dan apa yang
sedang dikerjaan saat itu, meskipun beliau berperan sebagai ketua panitia tetapi beliau juga harus
mengikuti arahan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah selama itu baik.

 Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi


Pak Eling bisa menanyakan ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang sedang dia rasakan saat
menghadap Kepala sekolah, apakah merasa capek, kecewa atau khawatir dengan hasil proposal
yang disampaikan ke kepala sekolah. Setelah menemukan jawabannya Pak Eling bisa melanjutkan
dengan melakukan metode STOP (berhenti sejenak, tarik nafas, amati apa yang sedang terjadi
baik yang terjadi pada diri sendiri atau keadaan disekelilingnya, baru melanjutkan aktifitas
selanjutnya) untuk mengembalikan kesadaran diri sepenuhnya pada saat ini. Dan mengambil
langkah yang lebih baik kedepannya agar mendapatkan kesepakatan win-win solution. 

 Kesadaran Sosial - Keterampilan Berempati


Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola diri sendiri,
maka Pak Eling akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat perspektif
orang lain. Pak Eling akan merasa tidak apa-apa jika ada orang lain yang tidak sepemahaman
dengan dirinya, karena beliau menyadari bahwa suatu waktu beliau tidak juga harus sependapat
dengan orang lain.

 Keterampilan Berelasi – Kerja Sama dan Resolusi Konflik


Keterampilan mengelola tugas dan peran dalam kelompok, Bagaimana mengelola peran yang
berbeda-beda? Dalam berorganisasi semua orang harus mengerjakan tanggung jawab sesuai peran
masing-masing. Pak Eling tinggal membuka ulang job description yang sudah ditetapkan dari awal.
Untuk itu, penjabaran pekerjaan sangat penting disampaiakan dari awal sehingga tidak muncul
saling lempar pekerjaan.

 Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab


Pengambil keputusan yang bertanggungjawab akan mempertimbangkan semua aspek, alternatif
pilihan, berikut konsekuensinya, sebelum kemudian mengambil keputusan. Begitupun Pak Eling
yang sudah mengambil keputusan terhadap proposal tersebut. Dari awal kepala sekolah sudah
mengarahkan untuk lebih banyak  melibatkan wali murid, dan jika hal itu tidak dituangkan dalam
proposal acara seharusnya Pak Eling harus berani mempertanggung jawabkannya dan
menyampaikan alasan yang tepat dan masuk akal yang sekiranya bisa diterima oleh kepala sekolah.

KASUS 5 :
1. Situasi yang dihadapi Bapak Eling antara lain :
Bapak Eling mengalami kewalahan atas semua tugas tambahan di sekolah, yang membuat dirinya tidak
bisa menjadi guru yang baik karena kualitas mengajarnya makin menurun, sehingga akhirnya bapak
Eling memutuskan untuk mengundurkan diri. Awalnya tugas tambahan itu menambah motivasi buat
bapak Eling ternyata justru menjadikan bomerang untuk Pak Eling, maka beliau memutuskan untuk
mengundurkan diri.

2. Bapak Eling dapat merespon situasinya dengan kompetensi Sosial-Emosional :


 Pengenalan diri/Pengelolaan Diri – Mengelola Emosi dan Fokus untuk Mencapai Tujuan
Hal ini dibutuhkan Pak Eling untuk bisa fokus pada apa yang sedang dihadapi saat itu dan apa yang
sedang dikerjaan saat itu, dengan peran multitasking harusnya Pak Eling lebih bijaksana dalam
menentukan skala prioritas pekerjaan dan bijaksana dalam manajemen waktu
 Kesadaran Diri - Pengenalan Emosi
Pak Eling bisa menanyakan ke diri sendiri terlebih dahulu apa yang sedang dia rasakan saat
menghadap Kepala sekolah, apakah merasa capek, kecewa atau khawatir dengan hasil proposal
yang disampaikan ke kepala sekolah. Setelah menemukan jawabannya Pak Eling bisa melanjutkan
dengan melakukan metode STOP (berhenti sejenak, tarik nafas, amati apa yang sedang terjadi
baik yang terjadi pada diri sendiri atau keadaan disekelilingnya, baru melanjutkan aktifitas
selanjutnya) untuk mengembalikan kesadaran diri sepenuhnya pada saat ini. Pak Eling harus benar-
benar mempertimbangkan untung ruginya jika sikap mengundurkan diri menjadi pilihannya.
Dengan mengetahui kuantitas untung rugi, maka diharapkan tidak menjadi penyesalan panjang
dikemudian hari.
 Kesadaran Sosial - Keterampilan Berempati
Jika Pak Eling sudah memiliki pemahaman dan kemampuan mengenal serta mengelola diri sendiri,
maka Pak Eling akan membangun kemampuan untuk menempatkan diri dan melihat perspektif
orang lain. Pak Eling mempunyai atasan yang sudah percaya penuh kepada beliau dengan berbagai
hal positif yang ada padanya dan tiba-tiba berniat mengundurkan diri ditengah tugas yang belum
semuanya diselesaikan.
Apakah Pak Eling sudah mempertimbangkan kondisi apa yang akan terjadi setelah dia
mengundurkan diri untuk instansi, siapa yang akan mengambil dan menggantikan perannya,
bagaimana agar kondisi itu tetap berjalan dengan orang-orang baru yang nanti akan menggantikan
dirinya. Jika Pak Eling mau memposisikan diri sebagai kepala sekolah dalam ini, maka Pak Eling
akan berfikir ulang niat mengundurkan diri di tengah-tengah tugas yang sedang diembannya.
 Keterampilan Berelasi – Kerja Sama dan Resolusi Konflik
Keterampilan mengelola tugas dan peran dalam kelompok, Bagaimana mengelola peran yang
berbeda-beda? Meskipun Pak Eling multitasking, semua pekerjaan akan teratasi dengan baik jika
beliau memiliki komunikasi yang positif antar personil. Untuk itu kemampuan komunikasi dan
hubungan personal yang saling menguntungkan harus terus dibina dan dikembangkan oleh Pak
Eling.
 Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab
Pengambil keputusan yang bertanggung jawab akan mempertimbangkan semua aspek, alternatif
pilihan, berikut konsekuensinya, sebelum kemudian mengambil keputusan. Begitupun Pak Eling
yang sudah mengambil keputusan menerima beberapa tugas tambahan yang diberikan oleh kepala
sekolah. Artinya Pak Eling harus bertanggung jawab penuh  dan berani mengambil konsekuensi
dengan segala kemungkinannya

Anda mungkin juga menyukai