Budaya ositif
P
Aksi Nyata Modul 1.4
DESIMINASI
DESIMINASI
BUDAYA POSITIF
BUDAYA POSITIF
M. Muslim Machbub S.
Calon Guru Penggerak Angktan 9
KEYAKINAN KELAS
KONTEN
DESIMINASI BUDAYA KEBUTUHAN DASAR
POSITIF MANUSIA
POSISI KONTROL
SEGITIGA RESTITUSI
Kepalkan
Tangan
Dalam budaya kita, makna kata ‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang
pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kita cenderung menghubungkan kata ‘disiplin’
dengan ketidaknyamanan.
Dengan kata lain, seseorang yang memiliki disiplin diri berarti mereka bisa bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukannya karena mereka mendasarkan tindakan mereka
pada nilai-nilai kebajikan universal
TUJUAN
DISIPLIN POSITIF
KEYAKINAN KELAS
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang
merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-
nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa,
agama maupun latar belakang.
seperti Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak
Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila.
KESEPAKATAN KELAS
peraturan di kelas yang disepakati bersama
Tahapan membuat keyakinan kelas
Kalimat Positif
Nilai Kebajikan
KENAPA SETELAH ADA
KEYAKINAN KELAS DAN
KESEPAKATAN KELAS
MASIH ADA SISWA YANG
BELUM DISIPLIN ?
BAGAIMANA CARANYA
1 2 3 4 5
Pembuat
Penghukum Teman Pemantau Manager
rasa bersalah
POSISI
PENGHUKUM
seorang penghukum bisa menggunakan
hukuman fisik maupun verbal. kata-kata yang
diucapkannya seperti “patuhi aturan saya,
atau awas!”
Guru seperti ini senantiasa percaya ada satu
cara agar pembelajaran bisa berhasil yaitu
cara dia.
POSISI PEMBUAT RASA BERSALAH
1 Menstabilkan identitas
Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang yang
gagal karena melakukan kesalahan menjadi positif terhadap dirinya. Contoh mentabilkan
identidas seperti “Tidak ada manusia yang sempurna” , “Saya juga pernah melakukan
kesalahan seperti itu”.
Our Mission
contoh kalimat validasi “Kamu pasti punya alasan mengapa melakukan hal itu” , “Kamu patut
bangga pada dirimu sendiri karena kamu telah melindungi sesuatu yang penting buatmu”.
3 Menanyakan keyakinan
Ketika identitas sukses telah tercapai (langkah 1) dan tingkah laku yang salah telah divalidasi
(langkah 2), maka anak akan siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan
berpindah menjadi orang yang dia inginkan. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini
menghubungkan keyakinan anak dengan keyakinan kelas atau keluarga seperti “Apa yang kita
percaya sebagai kelas atau keluarga?”, “Apa nilai-nilai umum yang kita telah sepakati?”
KONKLUSI BUDAYA POSITIF