Anda di halaman 1dari 17

BERBAGI

budya 2x+1

CGP AKT 5
positif
modul 1.4

SMP NEGERI 3 PURWANEGARA


SULASTIONO
FILOSOFI KHD
seorang petani (dalam hakikatnya sama
kewajibannya dengan seorang pendidik) yang
menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun
tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi
tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan
air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang
mengganggu hidup tanaman padi dan lain
sebagainya.”
SnP
Standar Nasional Pendidikan:
Lingkungan yang positif sangat diperlukan agar pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang
berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional Pendidikan
Pasal 12 yaitu:
1) Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b diselenggarakan
dalam suasana belajar yang:
a. interaktif;
b. inspiratif;
c. menyenangkan;
d. menantang;
e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan
f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.
TUJUAN DISIPLIN

menanamkan motivasi pada murid-murid kita


yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan
dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai
yang mereka percaya.
MAKNA KATA DISIPLIN
Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat.
Sungguhpun disiplin itu bersifat ‘self discipline’ yaitu kita sendiri yang
mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab
jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain
mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana
yang merdeka.
NILAI-NILAI KABAJIKAN
1. Profil Pelajar Pancasila
2. IBO Primary Years Program (PYP)
3. Sembilan Pilar Karakter (Indonesian Heritage Foundation/IHF):
4. Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills)
5. The Virtues Project (Proyek Nilai-nilai Kebajikan)

Dr. William Glasser pada Teori Kontrol (1984), menyatakan bahw setiap perbuatan memiliki suatu tujuan,
dan selanjutnya Diane Gossen (1998) mengemukakan bahwa dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang
diyakini seseorangmaka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk
dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan.
SNP
Dalam rangka menciptakan lingkungan yang positif maka setiap warga sekolah dan
pemangku kepentingan perlu saling mendukung, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai kebajikan
yang telah disepakati bersama. Untuk dapat menerapkan tujuan mulia tersebut, maka seorang
pemimpin pembelajaran perlu berjiwa kepemimpinan sehingga dapat mengembangkan
sekolah dengan baik agar terwujud suatu budaya sekolah yang positif
sesuai dengan standar kompetensi pengelolaan yang telah ditetapkan. Tujuan mulia dari
penerapan disiplin positif adalah agar terbentuk murid-murid yang berkarakter, berdisiplin,
santun, jujur, peduli, bertanggung jawab, dan merupakan pemelajar sepanjang hayat sesuai
dengan standar kompetensi lulusan yang diharapkan.
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School
Discipline, menyatakan ada 3 motivasi
perilaku manusia:

1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman


2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang
lain.
3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai
diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
PENGHARGAAN (kohn)
1. Penghargaan Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang
2. Penghargaan Tidak Efektif.
3. Penghargaan Merusak Hubungan
4. Penghargaan Mengurangi Ketepatan
5. Penghargaan Menurunkan Kualitas
6. Penghargaan Mematikan Kreativitas
7. Penghargaan Menghukum
RESTITUSI

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan
mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih
kuat (Gossen; 2004).

Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang


mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid
berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus
memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).
ciri-ciri restitusi
1. Restitusi bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan
2. Restitusi memperbaiki hubungan
3. Restitusi adalah tawaran, bukan paksaan
4. Restitusi ‘menuntun’ untuk melihat ke dalam diri
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
6. Restitusi diri adalah cara yang paling baik
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan
8. Restitusi menguatkan
9. Restitusi fokus pada solusi
10. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya
5 posisi kontrol
1. Penghukum: Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal.
2. Pembuat Merasa Bersalah: pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut.
3. Teman: Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol
murid melalui persuasi.
4. Pemantau: Memantau berarti mengawasi. Pada saat kita mengawasi, kita bertanggung jawab atas
perilaku orang-orang yang kita awasi.
5. Posisi terakhir, Manajer, adalah posisi di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid,
mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat
menemukan solusi atasn permasalahannya sendiri.
5 Kebutuhan Dasar Manusia
1. Kebutuhan Bertahan Hidup
kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya kesehatan, rumah, dan makanan.
2. Kasih sayang dan Rasa Diterima (Kebutuhan untuk Diterima)
Kebutuhan untuk disayangi dan diterima meliputi kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial,
kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian
dari suatu kelompok
3. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan)
Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi
terampil, diakui atas prestasi dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri.
5 Kebutuhan Dasar Manusia

4 Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)


Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan akan kemandirian, otonomi,
memiliki pilihan dan mampu arah hidup seseorang.
5.Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang)
Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan,
bermain, dan tertawa.
segi tiga restitusi
segitiga restitusi
1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity)
Bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubah identitas anak dari orang
yang gagal karena melakukan kesalahan menjadi orang yang sukses.
2: Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbehavior)
Setiap tindakan kita dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan
dasar.
3. Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief)
Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai