Anda di halaman 1dari 23

Pengantar:

Budaya Positif di
Sekolah

Agus Dwianto, M.Pd.


Owner SangPengajar.com
“…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan
seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang
pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun
tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara
tanaman padi, memberi pupuk dan air,
membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup
tanaman padi dan lain sebagainya.”

Ki Hajar Dewantara
Apa kesimpulan yang dapat
diambil?
Sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat
bercocok tanam sehingga seorang guru perlu
mengusahakan agar sekolah menjadi sebuah
lingkungan yang menyenangkan, aman,
nyaman untuk bertumbuh, serta dapat menjaga
dan melindungi setiap murid dari hal-hal yang
kurang bermanfaat, atau bahkan mengganggu
perkembangan potensi murid.
BUDAYA POSITIF

Dengan demikian, salah satu tanggung jawab seorang guru


adalah bagaimana menciptakan suatu lingkungan positif
yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling
belajar, saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-
kebiasaan baik; dari kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh
menjadi karakter-karakter baik warga sekolah, dan pada
akhirnya karakter-karakter dari kebiasaan-kebiasaan baik
akan membentuk sebuah budaya positif.
SIMULASI

Anda saat ini diminta mengepalkan salah satu tangan. Bayangkan


bahwa Anda menyimpan sesuatu yang sangat berharga di dalam
kepalan tangan Anda. Anda perlu menjaga benda tersebut sekuat
tenaga Anda karena begitu pentingnya untuk kehidupan Anda.
Rekan Anda mencoba dengan segala cara untuk membuka
kepalan tangan Anda. Rekan Anda membujuk, menghardik,
mengintimidasi, memarahi, menggoda, menggelitik, bahkan
menawari Anda sejumlah uang agar Anda bersedia membuka
kepalan tangan Anda.

Apa yang akan Anda lakukan?


Siapa yang sebenarnya memegang
kontrol atas diri kita?
Apa yang kira-kira dirasakan murid jika
dipaksa melakukan sesuatu?
Siswa perlu dipaksa biar terbiasa,
sepakat?
WARNING

1. Memaksa kadang akan berhasil,


setidaknya untuk jangka pendek
2. Anak akan melakukan karena
merasa takut
3. Namun, perlu diketahui dampak
jangka panjang yang akan muncul
DAMPAK

1. Perilaku tidak akan jadi kebiasaan


dalam jangka panjang.
2. Hilang ketertarikan bahkan muncul
antipati terhadap kegiatan yang
dipaksakan.
3. Kemerdekaan berekspresi dan
potensi anak menjadi terbatas.
TIPS

1. Sebagai pendidik kita perlu melakukan cara-


cara positif ketika meminta murid melakukan
sesuatu, tanpa harus memaksa.
2. Lantas, bagaimana caranya?
3. Lakukan hal berikut:
✓ Mengajak atau mendorong murid
melakukan kegiatan yang membuat mereka
senang
✓ Membantu murid menemukan inspirasinya
✓ Membuka ruang dialog dengan murid
Kurikulum Merdeka
“Merdeka itu artinya tidak hanya terlepas
dari perintah; akan tetapi juga cakap buat
memerintah diri sendiri”

Ki Hajar Dewantara
"Di mana ada kemerdekaan, di situlah harus
ada disiplin yang kuat"

Ki Hajar Dewantara
"Sesungguhnya disiplin itu bersifat 'self discipline'
yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan
sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab
jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline,
wajiblah penguasa lain mendisiplinkan diri kita"

Ki Hajar Dewantara
DISIPLIN DIRI

1. untuk menciptakan murid yang


merdeka, syarat utamanya adalah
harus ada disiplin yang kuat.
2. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin
diri dan memiliki motivasi internal.
3. Jika kita tidak memiliki motivasi internal,
kita memerlukan pihak lain untuk
mendisiplinkan kita atau motivasi
eksternal.
✓ Disiplin diri ini sering disebut sebagai disiplin
positif.
✓ Tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan
motivasi internal pada murid untuk menjadi
orang yang mereka inginkan dan hargai
✓ Disiplin positif menjadi unsur utama dalam
terwujudnya budaya positif
"Disiplin diri dapat membuat seseorang
menggali potensinya menuju kepada suatu
tujuan, sesuatu yang dihargai dan bermakna"

Diane Gossen
✓ Sesuatu yang dihargai dan bermakna ini kita
kenal sebagai nilai-nilai kebajikan universal.
✓ Dalam Kurikulum Merdeka, nilai kebajikan
universal tergambarkan dalam Profil Pelajar
Pancasila.
Beriman,
Bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
Berakhlak Mulia

Mandiri
Berkebhinekaan
Global

Profil Pelajar
Pancasila

Bernalar Bergotong
Kritis Royong

Kreatif
Pengantar: Budaya Positif di Sekolah

MATERI PELATIHAN
Teori Motivasi dalam Penerapan Budaya Positif

Keyakinan Kelas sebagai Penerapan Budaya Positif

MATERI 5 Posisi Kontrol dalam Penerapan Budaya Positif

Segitiga Restitusi dalam Penerapan Budaya Positif


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai