Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

BUDAYA POSITIF DI TK ISLAM TERPADU BINA INSANI


KABUPATEN KEDIRI
NURUL SOLEKAH, S.Pd.I

CGP ANGKATAN 7

A. LATAR BELAKANG

Menurut Filosofi Ki Hajar Dewantara, seorang pendidik diibaratkan sebagai petani.


Dimata seorang petani memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan
tanaman agar ia tumbuh subur dan tidak layu. Seorang petani harus benar-benar
memastikan bahwa tempatnya bercocok tanam memiliki tanah yang cocok untuk
ditanami, memastikan bahwa tanamannya mendapatkan pengairan yang baik serta
memberantas hama agar pertumbuhan tanamannya tidak terganggu. Begitu pula dengan
pendidik yang memiliki peran sama persis dengan petani.
Seorang pendidik harus mampu memastikan murid tumbuh dan berkembang
dengan baik. Seorang guru pendidik harus mampu mengusahakan lingkungan sekolah
yang benar-benar aman dan nyaman bagi murid serta dapat melindungi murid dari hal-hal
yang yang kurang bermanfaat.Dengan demikia, salah satu tugas guru adalah bagaimana
menciptakan suatu lingkungan positif, Karena dari lingkungan positif dapat membangun
budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman
agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri,
dan bertanggung jawab.
Pendidikan karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter atau nilai kebaikan
dalam diri seseorang untuk diterapkan dalam tindakan atau perilaku sehari-hari melalui
pembiasaan, nasehat, pengajaran dan bimbingan. Disiplin selama ini dianggap sesuatu
yang keras terkesan guru marah-marah. Kondisi ini berdampak pada lingkunga sekolah
yang tidak nyaman. Dengan perubahan adanya pengimbasan tentang budaya positif ini
akan sedikit demi sedikit mengubah paradigma tentang displin.
Dengan adanya budaya positif akan terbentuk pembiasaan pembiasaan yang baik.
Pembiasaan inilah yang dikatakan dengan budaya. Agar tercipta karakter yang baik,
maka perlu adanya budaya yang positif.

B. TUJUAN
Menciptakan budaya positif di TK Islam Terpadu Bina Insani Kediri melalui
disiplin positi, ini bertujuan agar penerapan budaya positif menjadi pembiasaan pada
murid sehingga terbentuk karakter positif dan berbudi pekerti luhur

C. TOLAK UKUR

Terwujudnya budaya positif di TK Islam terpadu Bina Insani Kediri melalui


pembiasaan yang baik agar murid terbiasa untuk tertib, sopan, santun, mandiri, bersahaja
agar terbentuk karakter yang kuat.

D. LINIMASA TINDAKAN YANG DILAKUKAN

Aksi Nyata Budaya Positif ini direncanakan dalam beberapa tahapan, antara lain

 Berkoordinasi dengan kepala sekolah


 Berkoordinasi dengan rekan sejawat dan sosialisasi kepada warga sekolah
 Mengadakan kesepakatan Kelas
 Melkasanakan observasi terhadap siswa
 Membuat refleksi

Diskripsi Aksi Nyata

Pengimbasan Budaya positif dilakukan pada tanggal 26 januari 2023 di hadiri oleh
kepala sekolah dan semua warga sekoalah. Dalam kegiatan ini CGP melakukan
kolaborasi pengimbasan karena efisien waktu karena di sekolah ada 4 orang CGP. Pada
pengimbasan CGP memberikan materi tentnag budaya positif .Dalam menerapkan
budaya positif di sekolah harus disertai dengan kesatuan tentang budaya positif, elemen-
elemen yang mendukung budaya positif, cara-cara penerapannya dan siapa saja yang
dapat terlibat dalam program tersebut. Untuk itu, penerapan budaya positif perlu
disosialisasikan terlebih dahulu kepada seluruh warga sekolah.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi budaya positif meliputi Pengertian
Budaya Positif, Konsep Disiplin Positif dan Motivasi, Keyakinan Kelas, Kebutuhan
Dasar Manusia, 5 Posisi Kontrol Guru dan Penerapan Segitiga Restitusi.
Kegiatan aksi nyata sosialisasi ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya penerapan
budaya positif di sekolah dalam mewujudkan karakter murid sesuai profil pelajar
pancasila, sebagai seorang pendidik harus mampu sebagai posisi kontrol manajer dengan
menerapkan 3 tahapan segitiga restitusi dalam menyelesaikan permasalahan murid.

Penerapan Budaya Positif melalui Keyakinan Kelas


CGP melakukan kegiatan untuk membuat keyakinan kelas bersama anak-anak da
guru pendamping kelas. Menanamkan budaya positif di sekolah dapat dilakukan dengan
menyusun keyakinan kelas bersama murid. memotivasi membangun komitmen dan terus
mengapresiasi segala bentuk perilaku baik murid.
suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi
secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan
keyakinannya, dari pada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan yang mengatur
mereka harus berlaku begini atau begitu yang membuat ketidaknyamanan dan
keterpaksaan.
Berikut keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh murid kelompok B TK
Islam Terpadu Bina Insani Kabupaten Kediri, diantaranya:
1. Salam jika bertemu bu guru dan teman
2. Menempatkan barang miliknya pada tempatnya
Dengan kegiatan penyusunan keyakinan kelas yang berpihak pada murid, diharapkan
dapat memberikan motivasi bagi murid untuk melakukan keyakinan kelas secara sadar
sehingga tercipta disiplin positif di sekolah.

E. HASIL AKSI NYATA


Rangkaian kegiatan Aksi Nyata yang dilakukan oleh CGP menghasilkan tumbuhnya
pemahaman pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah mengenai penerapan Budaya
Positif dan mulai diterapkannya Budaya Positif di sekolah, khususnya dalam penyusunan
keyakinan kelas dan restitusi.
F. RENCANA PERBAIKAN UNTUK IMPLEMENTASI KEDEPAN
Setelah melaksanakan sosialisasi dan membentuk keyakinan kelas, rencana
selanjutnya adalah secara terus menerus menggerakkan warga sekolah untuk
melaksanakan pembiasaan yang baik menuju terwujudnya karakter yang baik.

Link Video Aksi Nyata

https://youtu.be/Dwxe8qoeJdU

Anda mungkin juga menyukai