Anda di halaman 1dari 40

FILOSOFI PENDIDIKAN

KI HAJAR DEWANTARA
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, atau lebih kita
kenal sebagai Ki Hajar Dewantara, adalah seorang
tokoh pendidikan yang paling berpengaruh dalam
sistem pendidikan kita. Pada masa kolonial, beliau
dikenal pelopor pendidikan bagi anak-anak pribumi.

Ki Hajar Dewantara juga merupakan penggagas


Perguruan Taman Siswa, sebuah lembaga
pendidikan yang cukup populer hingga saat ini.
Selain sebagai pendidik, beliau juga merupakan
seorang filosof yang memiliki pemikiran yang
sangat penting bagi dunia pendidikan.
TUJUAN
• mampu memahami pemikiran filosofis
pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan melakukan
refleksi-kritis atas korelasi pemikiran-pemikiran
tersebut dengan konteks pendidikan lokal dan
nasional pada saat ini.
• mampu mengambil pembelajaran dari pemikiran
filosofis Ki Hadjar Dewantara untuk diterapkan
sebagai pemimpin pembelajaran yang
mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai
pusat pengembangan karakter.
SECARA KHUSUS
• Pengetahuan tentang dasar-dasar
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD),
• Keterampilan mengelola pembelajaran yang
berpihak pada murid pada konteks lokal
kelas dan sekolah,
• Sikap reflektif-kritis dalam menerapkan
pembelajaran yang merefleksikan dasar-
dasar Pendidikan KHD dalam menuntun
murid mencapai kekuatan kodratnya.
KITA ADALAH
“Pembelajar Merdeka” yang dapat
menginternalisasi semboyan “Ing
Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani”.
Pembahasan
SAAT PENJAJAHAN PENDIDIKAN HANYA MELATIH MEMBACA,
MENULIS DAN BERHITUNG UNTUK KALANGAN TERTENTU
KEPENTINGAN PENJAJAHAN

PADA TAHUN 1922 LAHIRLAH TAMAN SISWA SEBAGAI


GERBANG EMAS KEBEBASAN DAN KEMERDEKAAN
KEBUDAYAAN BANGSA
Pertama kali harus diingat, bahwa pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. Artinya, bahwa hidup tumbuhnya
anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik.
Anak-anak itu sebagai makhluk, manusia, dan benda
hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri.
Ibarat Petani yang memelihara Tanaman Padi,

hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi


tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi
ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan
lain sebagainya. Meskipun pertumbuhan tanaman pada dapat diperbaiki,
tetapi ia tidak dapat mengganti kodrat-iradatnya padi. Misalnya ia tak
akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai
KOLABORASI KODRAT ALAM
DAN KODRAT ZAMAN
"Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa
segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun
hidup
kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang
berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu,
segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya
seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas
hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat
kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)
Kerangka Pemikiran KHD Tentang Pendidikan

• Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I


No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937
• Metode Montessori, Frobel dan Taman
Anak. Wasita, Jilid No.1 Oktober 1928
• Pidato Sambutan Ki Hadjar Dewantara.
Dewan Senat Universitas Gadjah Mada, 7
November 1956
BUDAYA POSITIF
• PERUBAHAN PARADIGMA BELAJAR
• DISIPLIN POSITIF
• KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
• MOTIVASI PRILAKU MANUSIA
• POSISI KONTROL
• KEYAKINAN KELAS
• SEGITIGA RESTITUSI
• PERUBAHAN PARADIGMA BELAJAR

PENDIDIKAN ZAMAN PENDIDIKAN PARADIGMA


KOLONIAL BARU
Pendidikan berpusat
Rakyat hanya diajari
pada murid untuk
menulis, membaca dan
mencapai kebahagiaan
berhitung untuk
dan keselamatan
kepentingan Belanda
setinggi-tingginya
Pendidikan Paradigma Baru

Pembelajaran yang berorientasi pada penguatan


kompetensi dan pengembangan karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pembelajaran paradigma baru memastikan
praktik pembelajaran yang berpusat pada murid,
yang mana setiap murid belajar sesuai dengan
kebutuhan dan tahap perkembangannya untuk
mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
(Kemdikbudristek 2022)
Profil Pelajar Pancasila

3 dari 6
Uraikan secara singkat hal
yang ingin Anda bahas.
2. Disiplin Positif
Dalam budaya kita, makna kata
‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu
yang dilakukan seseorang pada
orang lain/instansi sebagai wujud
kepatuhan.
Sebagai pendidik, tujuan kita adalah
menciptakan anak-anak yang
memiliki disiplin diri sehingga
mereka bisa berperilaku dengan
mengacu pada nilai-nilai kebajikan
universal dan memiliki motivasi
intrinsik, bukan ekstrinsik.
Disiplin Positif
Disiplin Positif Merupakan salah
satu cara penerapan disiplin yang
bertujuan untuk menumbuhkan
kesadaran anak untuk melakukan
sesuatu tanpa Hadiah, Ancaman
maupun Hukuman
3. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
• BERTAHAN HIDUP
2. KASIH SAYANG DAN RASA DITERIMA
3. PENGUASAAN/POWER
4. KEBEBASAN
5. KESENANGAN
4. Motivasi Prilaku Manusia
MOTIVASI ADALAH DORONGAN YANG TIMBUL PADA
DIRI SESEORANG SECARA SADAR ATAU TIDAK SADAR
MELAKUKAN SESUATU TINDAKAN DENGAN TUJUAN
TERTENTU

KBBI
JENIS MOTIVASI PRILAKU MANUSIA
• Motivasi Extrinsik (Adalah motivasi yang berasal dari luar)
• Murid melakukan disiplin diri dikarenakan
takut dihukum atau menghindari hukuman
• Murid melakukan disiplin diri dikarenakan
ingin mendapatkan imbalan berupa hadiah
atau pujian dari orang lain
JENIS MOTIVASI PRILAKU MANUSIA
2. Motivasi Intrinsik (Motivasi yang berasal dari dalamdiri)

• Menghargai Nilai-Nilai Kebajikan Diri Sendiri


• Murid melakukan disiplin diri dikarenakan
sadar akan nilai-nilai kebajikan dalam dirinya
KONSEP DISIPLIN DENGAN IDENTITAS GAGAL
Hukuman Penghargaan/
• Menyakitkan Hadiah
• Tidak Nyaman • Tidak efektif
• Memaksa • Merusak hubungan (sifat
• Murid jadi takut iri)
• Mematikan kreatifitas
• Murid
• Menghukum dengan
menyembunyikan sistem rangking
kesalahan • Merampas hak
• Murid menjadi menghargai
menyalahkan diri • dirinya
KONSEP DISIPLIN DENGAN
IDENTITAS SUKSES
Restitusi
Konsekuensi • Murid bertanggung jawab atas
• Penguatan jangka pendek prilakunya
• Perlu memonitoring • Fokus pada pemecahan
• masalah jangka panjang
berkelanjutan • Murid menghormati dirinya dan
• Stimulus - Respon orang lain
• Murid menghormati • Teori kontrol (dirinya
memegang kontrol)
peraturan • Murid bersemangat memperbaiki
• Kehilangan waktu untuk kesalahan
merenungi kesalahan
KONSEP DISIPLIN DENGAN
PENDEKATAN RESTITUSI

Sebuah cara menanamkan disiplin


pada murid
APA ITU RESTITUSI
Restitusi adalah proses menciptakan
kondisi bagi murid untuk memperbaiki
kesalahan mereka, sehingga mereka bisa
kembali pada kelompok mereka, dengan
karakter yang
lebih kuat
(Gossen; 2004).
CIRI-CIRI
• MENGUATKAN RESTITUSI
DAN FOKUS PADA SOLUSI
• FOKUS PADA KARAKTER BUKAN TINDAKAN
• BUKAN MENEBUS KESALAHAN NAMUN BELAJAR
DARI KESALAHAN
• MENCARI KEBUTUHAN DASAR YANG MENDASARI
TINDAKAN
• TAWARAN BUKAN PAKSAAN
• MEMPERBAIKI HUBUNGAN
• MENUNTUN UNTUK MELIHAT KEDALAM DIRI
5. POSISI
Pembuat Merasa Bersalah Teman
KONTROL
PENGHUKUM

Pemantau MANAJER
PENGHUKUM

Patuhi aturan
sekolah,lalu
berdiri dibarisan
lain
PEMBUAT MERASA BERSALAH

Bapak selalu
mengingatkan kamu,
apa kamu tidak
mendengar, kami
kecewa pada kamu
TEMAN

Ayolah yang tertib!


buat bapak/ibu guru
bangga,kali ini tidak
apa apa berbuat
salah
PEMANTAU

bapak akan pantau


terus, Kamu jangan
melanggar peraturan
sekolah kita lagi....
kalau tidak........
MANAJER

Apakah kamu tahu kesalahan


kamu? kira-kira bagaimana
cara kamu akan memperbaiki
kesalahan kamu ini?
NAMA PERUSAHAAN

6. KEYAKINAN
KELAS
KENAPA
BUKAN
KENAPA
PERATU
BUKAN
RAN
TATA
KELAS?
Write down all the
deficiency

Write down all the


advantages

PAKAI HELM KARENA APA?


BERDISKUSI TENTANG
PERATURNA KELAS/TATA TERTIB
KELAS

MERUMUSKAN ATURAN KELAS

MERUBAH ATURAN MENJADI


KEYAKINAN KELAS

DOKUMENTASIKAN KEYAKINAN
KELAS
LEBIH ABSTRAK DARI PERATURAN, SINGKAT
AGAR MUDAH DIINGAT, BERUPA
PERNYATAAN UNIVERSAL,SESUAI KONDISI
KELAS, DIBUAT DALAM BENTUK POSITIF,
SEMUA WARGA KELAS TERLIBAT DALAM
KESEPAKATAN KELAS
3 TAHAP SegitigaRESTITUSI
MENSTABILKAN IDENTITAS
• Semua Pernah melakukan kesalahan,
• bapak juga akan merasakan hal yang sama ketika di olok-olok
• bapak juga bosan jika seperti itu
Validasi Tindakan yang Salah
• Kamu tentu punya alasan bertindak seperti itu
• Setelah kamu marah, lalu apa yang tadi kamu lakukan

Menanyakan Keyakinan Kelas


• Menurut Kamu, tindakan seperti itu sesuai tidak dengan keyakinan kelas
kita ?kalau tidak, tindakan itu tidak sesuai dengan keyakinan kelas yang
mana?
• Lalu seharusnya

Anda mungkin juga menyukai