Anda di halaman 1dari 14

DISIPLIN POSITIF

DAN
NILAI – NILAI KEBIJAKAN UNIVERSAL
TUJUAN

Menjelaskan makna
Menjelaskan makna
‘kontrol’ dari paparan Menjelaskan pentingnya
Disiplin Positif, dan
Teori Kontrol Dr. William memilih dan menentukan
mengamati
Glasser serta miskonsepsi nilai-nilai kebajikan yang
penerapannya di
yang terjadi di kehidupan akan diyakini dan
lingkungannya, serta
sehari-hari, serta dapat disepakati seluruh warga
kaitan Teori Kontrol
menjelaskan perubahan sekolah, sehingga kelak
dengan 3 Motivasi
paradigma stimulus tercipta sebuah budaya
Perilaku Manusia.
respon kepada teori positif.
kontrol. 
COBALAH BUKA Cobalah lakukan kegiatan ‘Cobalah Buka’ di
atas dengan B secara  bergantian, masing-
masing A dan B memiliki waktu 30 detik
saja. Sesudah itu  diskusikan kegiatan ini dan
coba jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah
Anda dan teman Anda akan melakukan
ini secara  mandiri, dan diskusikan kembali
kegiatan ‘Cobalah Buka’. Anda adalah A ,
dengan rekan Anda B. Bandingkan jawaban
tugas Anda adalah mengepalkan salah satu
Anda,  apakah berbeda, atau sama. Bilamana
tangan Anda. Coba Anda bayangkan bahwa
berbeda, kira-kira mengapa?
Anda  menyimpan sesuatu yang sangat
berharga di dalam kepalan tangan Anda.
Anda  perlu menjaga benda tersebut sekuat
tenaga Anda karena begitu pentingnya untuk
 kehidupan Anda. Tugas B (rekan Anda), • Apakah Anda atau B membuka kepalan
adalah mencoba dengan segala cara untuk tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda
membuka kepalan tangan Anda. Teman Anda atau B membuka kepalan tangan Anda?
B boleh membujuk, menghardik, • Apakah Anda atau B menutup kepalan
 mengintimidasi, memarahi, menggoda, tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda
menggelitik, bahkan menawari Anda uang atau B tetap menutup kepalan tangan
agar Anda bersedia membuka  kepalan Anda?
tangan Anda. • Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa
yang memegang kendali atau kontrol
untuk membuka atau menutup kepalan
tangan?
Membangun budaya yang positif, warga sekolah perlu
berkolaborasi menyediakan lingkungan yang positif,
aman, dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir,
bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan
bertanggung jawab.  Strategi disiplin yang diterapkan
dalam sekolah perlu diperbaiki. Biasanya disiplin
dikaitakan dengan kontrol. Dalam hal ini, kontrol guru
dalam menghadapi murid. Dr. William Glasser dalam
Control Theory, untuk meluruskan berapa miskonsepsi
tentang kontrol
Teori Kontrol (Dr. William Glasser)

Ilusi guru mengontrol Ilusi bahwa semua Ilusi bahwa orang


murid.   penguatan positif Ilusi bahwa kritik dan dewasa memiliki
efektif dan membuat orang merasa hak untuk
Pada dasarnya kita tidak bermanfaat.   bersalah dapat memaksa. 
dapat memaksa murid untuk  menguatkan karakter.
berbuat sesuatu jikalau Penguatan positif atau Banyak orang dewasa yang
 murid tersebut memilih bujukan adalah bentuk- Menggunakan kritik dan rasa percaya bahwa mereka
untuk tidak melakukannya. bentuk kontrol. Segala bersalah untuk mengontrol memiliki tanggung jawab
Walaupun tampaknya  guru usaha  untuk murid menuju pada  identitas  untuk membuat murid-
sedang mengontrol perilaku mempengaruhi murid agar gagal. Mereka belajar untuk murid berbuat hal-hal
murid, hal demikian terjadi mengulangi suatu perilaku merasa buruk tentang diri tertentu. Apapun yang
karena murid  sedang tertentu, adalah  suatu mereka.  Mereka  dilakukan dapat diterima,
mengizinkan dirinya usaha untuk mengontrol mengembangkan dialog diri selama ada sebuah
dikontrol. Saat itu bentuk murid tersebut. Dalam yang negatif. Kadang kala kemajuan berdasarkan
kontrol guru  menjadi jangka waktu tertentu, sulit bagi guru  untuk sebuah  pengukuran
kebutuhan dasar yang dipilih  kemungkinan murid mengidentifikasi bahwa kinerja. Pada saat itu pula,
murid tersebut. Teori Kontrol tersebut akan mereka sedang melakukan orang dewasa akan
 menyatakan bahwa semua menyadarinya, dan perilaku ini, karena seringkali menyadari  bahwa perilaku
perilaku memiliki tujuan, mencoba untuk  menolak guru cukup menggunakan memaksa tidak akan efektif
bahkan terhadap  perilaku bujukan kita atau bisa jadi ‘suara halus’ untuk untuk jangka waktu
yang tidak disukai. murid tersebut menjadi menyampaikan pesan panjang,  dan sebuah
tergantung pada pendapat  negatif. hubungan permusuhan akan
sang guru untuk berusaha. terbentuk.
Bagaimana seseorang bisa berubah dari
paradigma Stimulus-Respon kepada
pendekatan teori Kontrol? (Stephen R. Covey)
MAKNA DISIPLIN
Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara
Ketika mendengar kata “disiplin”, apa menyatakan bahwa 
yang terbayang di benak Anda? Apa “dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada
yang terlintas di pikiran Anda? disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat
Kebanyakan orang akan ”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan
menghubungkan kata disiplin dengan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja;
tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self
discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri
peraturan.  Kata “disiplin” juga sering
kita.
dihubungkan dengan hukuman, padahal
itu sungguh berbeda, karena belajar Disitu Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai
tentang disiplin positif tidak harus kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita
dengan memberi hukuman, justru itu saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka,
adalah salah satu alternatif terakhir dan syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang
kalau perlu tidak digunakan sama kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri,
sekali.  yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak
memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan
Dalam budaya kita, makna kata pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi
‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam
dilakukan seseorang pada orang lain diri kita sendiri.
untuk mendapatkan kepatuhan.
Seseorang yang memiliki disiplin diri
Pemikiran Ki Hajar ini sejalan dengan berarti mereka bisa bertanggung jawab
pandangan Diane Gossen terhadap apa yang dilakukannya karena
Diane juga menyatakan bahwa arti asli mereka mendasarkan tindakan mereka
dari kata disiplin ini juga berkonotasi pada nilai-nilai kebajikan universal.
dengan disiplin diri dari murid-murid
Socrates dan Plato. Disiplin diri dapat
membuat seseorang menggali
potensinya menuju kepada sebuah
tujuan, sesuatu yang dihargai dan Sebagai pendidik, tujuan kita
bermakna.  Dengan kata lain, disiplin adalah menciptakan anak-anak
diri juga mempelajari bagaimana cara yang memiliki disiplin diri
kita mengontrol diri, dan bagaimana sehingga mereka bisa berperilaku
menguasai diri untuk memilih dengan mengacu pada nilai-nilai
tindakan yang mengacu pada nilai- kebajikan universal dan memiliki
nilai yang kita hargai motivasi intrinsik, bukan
ekstrinsik. 
NILAI – NILAI KEBAJIKAN

Nilai-nilai ini merupakan ‘payung


Ki Hadjar Dewantara maupun Diane besar’ dari sikap dan perilaku kita,
Gossen, di mana kedua pakar pendidikan atau nilai-nilai ini merupakan fondasi
mengartikan disiplin sebagai bentuk kita berperilaku. Nilai-nilai kebajikan
kontrol diri, yaitu belajar untuk kontrol adalah sifat-sifat positif manusia yang
diri agar dapat mencapai suatu tujuan merupakan tujuan mulia yang ingin
mulia. Tujuan mulia di sini mengacu dicapai setiap individu. Beberapa
pada nilai-nilai atau prinsip-prinsip mulia institusi/organisasi pendidikan di bawah
yang dianut seseorang. Kita namakan ini telah memiliki nilai-nilai kebajikan
nilai-nilai tersebut sebagai nilai-nilai yang diyakini dan sepakati bersama. Salah
kebajikan (virtues) yang universal. satunya adalah nilai-nilai kebajikan yang
ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia
yang kita kenal dengan Profil Pelajar
Pancasila
ENAM (6) NILAI – NILAI KEBAJIKAN 3
Sembilan Pilar
1 Karakter (Indonesian
Heritage
Profil Pelajar 2 Foundation/IHF)
Pancasila • Cinta Tuhan dan segenap
• Beriman, bertaqwa IBO Primary Years ciptaanNYA
kepada Tuhan Yang Program (PYP) • Kemandirian dan
Maha Esa, dan Sikap Murid: Tanggung jawab
Berakhlak Mulia. • Toleransi • Kejujuran (Amanah),
• Mandiri • Rasa hormat Diplomatis
• Bernalar kritis • Integritas • Hormat dan Santun
• Berkebinekaan global • Mandiri • Dermawan, Suka
• Bergotong royong • Menghargai Menolong dan Gotong
• Kreatif • Antusias Royong
• Empati • Percaya Diri, Kreatif dan
• Keingintahuan Pekerja Keras
• Kreativitas • Kepemimpinan dan
• Kerja sama Keadilan
• Percaya diri • Baik dan Rendah Hati
• Komitmen • Toleransi, Kedamaian
dan Kesatuan
4 Petunjuk Seumur Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Gu...
The Seven Essential Keterampilan Hidup
5
Virtues (Building
Moral Intelligence,... • Dapat dipercaya Lurus Hati
• Empati • Pendengar yang Aktif Tidak merendahkan orang lain
• Suara hati • Memberikan yang Terbaik dari Diri
• Kontrol diri Petunjuk Hidup
• Peduli Penalaran Kehormatan
• Rasa hormat
• Bekerja sama Keberanian Memiliki rasa humor
• Kebaikan • Keingintahuan Usaha Berinisiatif
• Toleransi • Keluwesan Berorganisasi interritas
• Keadilan • Kesabaran Keteguhan hati Persahabatan
• Kehormatan Berinisiatif Tanggung jawab

6 The Virtues Project (Proyek Nilai-nilai Kebajikan)


Terima Kasih
Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di suatu pelatihan,
motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda?
• Apakah Anda hadir karena tidak ingin ditegur oleh pihak panitia atau
pengawas Anda, dan mendapatkan surat teguran (menghindari
ketidaknyamanan dan hukuman), atau 
• Anda ingin dilihat dan dipuji oleh lingkungan Anda, atau mendapat
penghargaan sebagai kepala sekolah berprestasi? (mendapatkan
imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau 
• Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang
berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri
sebagai teladan bagi murid-murid Anda, guru-guru Anda, serta
lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai
pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda
(menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri). 
Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau
adakah suatu proses perubahan motivasi antara dua motivasi?
Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi
karyawan yang sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang
memberikan Anda penghargaan menjadi karyawan terbaik, karena sering
tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar
murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.

Menurut Anda, dari ketiga jenis motivasi yang disebutkan pada


pertanyaan sebelumnya, motivasi manakah yang saat ini paling
banyak mendasari perilaku murid-murid Anda di sekolah? Jelaskan.

Strategi apa yang selama ini Anda terapkan untuk menanamkan


disiplin positif pada murid-murid Anda, bagaimana hasilnya pada
perilaku murid-murid Anda?

Nilai-nilai kebajikan apa yang Anda rasakan penting saat ini untuk ditanamkan
pada murid-murid Anda di kelas/sekolah Anda? Mengapa?

Anda mungkin juga menyukai