100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
114 tayangan3 halaman
Program-program yang dikembangkan oleh CGP SDIT Al Afiyah meliputi (1) BISA (Bimbingan Shalat) untuk meningkatkan keterampilan shalat siswa kelas rendah dengan bimbingan siswa kelas tinggi, (2) Bank Sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik serta daur ulang, dan (3) SAHA SAYA (Satu Hari Satu Ayat) di mana siswa menulis ayat Al-Quran dan artinya untuk meningkatkan kon
Program-program yang dikembangkan oleh CGP SDIT Al Afiyah meliputi (1) BISA (Bimbingan Shalat) untuk meningkatkan keterampilan shalat siswa kelas rendah dengan bimbingan siswa kelas tinggi, (2) Bank Sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik serta daur ulang, dan (3) SAHA SAYA (Satu Hari Satu Ayat) di mana siswa menulis ayat Al-Quran dan artinya untuk meningkatkan kon
Program-program yang dikembangkan oleh CGP SDIT Al Afiyah meliputi (1) BISA (Bimbingan Shalat) untuk meningkatkan keterampilan shalat siswa kelas rendah dengan bimbingan siswa kelas tinggi, (2) Bank Sampah untuk memisahkan sampah organik dan anorganik serta daur ulang, dan (3) SAHA SAYA (Satu Hari Satu Ayat) di mana siswa menulis ayat Al-Quran dan artinya untuk meningkatkan kon
Tujuan: 1. Menumbuhkan keterampilan murid untuk mencapai tujuan akademik dan non akademiknya. 2. Meningkatkan keterampilan murid kelas bawah dalam gerakan dan bacaan shalat. 3. Menumbuhkan kepemimpinan murid kelas atas. 4. Sebagai budaya positif di sekolah. Latar Belakang: Latar belakang dari program ini adalah rendahnya keterampilan murid kelas bawah dalam gerakan dan bacaan shalat. Hal tersebut mengakibatkan murid kelas bawah tidak tertib dalam melaksanakan shalat Dzuhur berjama’ah di masjid. Berdasarkan voice, choice, dan ownership murid kelas atas, maka dibentuklah program BISA (Bimbingan shalat) Dzuhur berjama’ah yang dilaksanakan di ruangan kelas masing- masing (kelas bawah putra dan putri) dengan suara dikeraskan. Pelaksanaan program BISA melibatkan murid kelas atas sebagai pembimbing.
Gambaran Umum Program:
“BISA” merupakan program yang dikembangkan berdasarkan kepemimpinan murid. Bimbingan shalat yang dimaksud adalah bimbingan shalat Dzuhur berjamaah. Target sasarannya adalah murid kelas bawah sebagai murid yang dibimbing, sedangkan murid kelas atas sebagai pembimbing. Pelaksanaan bimbingan shalat yaitu di ruangan kelas masing-masing murid yang dibimbing. Teknis pelaksanaannya yaitu murid kelas bawah dibimbing dari mulai berwudhu, kemudian adzan (disepakati jadwal muadzin dari murid kelas bawah), adab menyimak dan menjawab adzan, pelaksanaan shalat berjamaah (salah seorang murid kelas bawah ditunjuk sebagai imam shalat), berdzikir setelah shalat, dan shalat sunnah ba’diah Dzuhur. Suara bacaan shalat Dzuhur dikeraskan dengan maksud pengasahan dan monitoring keterampilan dalam bacaan shalat. Jika ada murid yang keliru dalam gerakan shalat, maka akan dibimbing dibenarkan oleh pembimbingnya. Murid kelas atas membuat jadwal petugas pembimbing berdasarkan kesepakatan.
Program 2: BANK SAMPAH
Tujuan: 1. Menciptakan disiplin dan budaya positif di sekolah 2. Menumbuhkan keterampilan murid untuk mencapai tujuan akademik dan non akademiknya. 3. Menumbuhkan karakter positif murid. 4. Mengembangkan kreativitas murid. Latar Belakang: Berdasarkan keluhan murid tentang penuhnya tempat sampah pada siang hari sementara sekolah dilaksanakan secara full day, membuat murid berinisiatif menambah satu unit tempat sampah lagi di setiap kelasnya. Kemudian pada saat pembelajaran ditemukan sebagian besar murid tidak memahami jenis sampah organik dan sampah an organik. Setelah melalui tahap diskusi bersama, maka diputuskanlah untuk menyelenggarakan program “Bank Sampah” yang didalamnya terdapat proses pemisahan jenis sampah organic dan an organic, daur ulang sampah an organic, dan penjualan sampah an organic tertentu. Gambaran Umum Program: Progran “Bank Sampah” diawali dari penyediaan tempat sampah organic dan an organic di setiap halaman kelas dan halaman kantor. Dibuatkan juga tempat yang akan digunakan sebagai bank sampah, yaitu sampah dipisahkan berdasarkan bahan pembuatannya, misalnya tempat untuk sampah plastic, tempat sampah kertas, dan tempat untuk sampah kaleng. Seluruh warga sekolah satu sama lain saling mengawasi pembuangan sampah harus sesuai berdasarkan jenisnya. Sampah yang sudah terkumpul di bank sampah dapat dimanfaatkan untuk pembuatan hasta karya murid dan sebagian dijual yang keuntungannya dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga sekolah. Program 3: SAHA SAYA (Satu Hari Satu Ayat) Tujuan: 1. Mengembangkan kreativitas murid dalam menulis huruf Hijaiyah. 2. Menumbuhkan karakter positif murid melalui penghayatan terjemahan ayat Al-Qur’an. 3. Menciptakan disiplin positif khusunya Ketika waktu luang dalam pembelajaran Tahfidz. Latar Belakang: Banyak murid mengeluhkan suasana pembelajaran Tahfidz yang kurang kondusif, khususnya murid kelas bawah. Hal tersebut dikarenakan ketika sesi Talqin (penuntunan bacaan) per murid oleh guru Tahfidz, murid yang lainnya bermain di kelas dan cukup gaduh. Keadaan tersebut mengakibatkan konsentrasi murid kurang terfokus. Untuk mensiasati kondisi tersebut, maka dibentuklah program “SAHA SAYA”. Gambaran Umum Program: Pembelajaran Tahfiz dilaksanakan dengan 3 sesi. Sesi pertama yaitu muroja’ah (mengulang) hafalan sebelumnya secara bersama-sama kemudian disambung dengan pelafalan hafalan ayat selanjutnya. Sesi kedua yaitu talqin ( penuntunan bacaan ayat baru) yang dilasanakan secara perorangan oleh guru tahfidz. Selanjutnya sesi ketiga yaitu pelafalan ayat baru yang digabungkan dengan hafalan ayat -ayat sebelumnya dalam surat yang sedang dihafal secara bersama-sama. Ketika pelaksanaan sesi kedua yaitu sesi talqin, murid yang tidak sedang ditalqin bermain di dalam kelas sampai gaduh. Untuk mensiasati kondisi tersebut, dibuatlah program SAHA SAYA yaitu Satu Hari Satu Ayat. Murid menuliskan satu ayat Al-Qur’an yang dihafalnya hari itu beserta terjemahannya yang sebelumnya telah dituliskan di papan tulis oleh guru tahfidz. Kemudian satu sama lain saling menyetorkan hafalannya kepada teman sebelum dipanggil guru tahfidz untuk ditalqin. Untuk murid kelas bawah, penulisan ayat dapat dilakukan dengan menebalkan garis pada buku yang telah disediakan. Untuk murid kelas atas, penulisan ayat dilakukan di buku tulis khusus. Kegiatan tersebut dapat membuat kelas lebih kondusif Ketika belajar.