Anda di halaman 1dari 20

SHARING

MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
Hoiri Efendi, S.Pd.
BUDAYA POSITIF

Tujuan pembelajaran :

1. Peserta dapat menjelaskan disiplin positif


2. Peserta dapat menjelaskan teori motivasi
3. Peserta dapat menjelaskan keyakinan kelas
4. Peserta dapat menjelaskan kebutuhan dasar manusia
5. Peserta dapat menjelaskan lima posisi kontrol
6. Peserta dapat menjelaskan segitiga restitusi

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
KESEPAKATAN KELAS

Kesepakatan pada sharing budaya positif sebagai berikut:


1. Peserta mengikuti kegiatan dengan baik
2. Peserta diusahakan menampilkan kamera
3. Peserta mematikan mic saat presentasi
4. Peserta memberikan umpan balik positif
5. Peserta bertanya dengan mengangkat tangan
6. Peserta bertanya sesuai materi

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
1. DISIPLIN POSITIF
1.1 Perubahan Paradigma
Dr. William Glasser dalam Control Theory yang kemudian hari berkembang dan dinamakan
Choice Theory, meluruskan berapa miskonsepsi tentang makna ‘kontrol’.

Ilusi guru mengontrol murid : Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk
berbuat sesuatu jikalau murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya.
Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat : Segala usaha untuk
mempengaruhi murid agar mengulangi suatu perilaku tertentu, adalah suatu usaha untuk
mengontrol murid tersebut.
Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan
karakter : Menggunakan kritik dan rasa bersalah untuk mengontrol murid menuju pada
identitas gagal. Mereka belajar untuk merasa buruk tentang diri mereka.
Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa : Banyak orang dewasa yang
percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membuat murid-murid berbuat
hal-hal tertentu.
1. DISIPLIN POSITIF

Stephen R. Covey
(Principle-Centered
Leadership, 1991)
mengatakan bahwa,
“..bila kita ingin membuat
kemajuan perlahan,
sedikit-sedikit, ubahlah
sikap atau perilaku Anda.
1. DISIPLIN POSITIF
1.2 Makna Disiplin

“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin


yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat self discipline
yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-
kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak
cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain
mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah
harus ada di dalam suasana yang merdeka. (Ki Hajar
Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap
Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
1. DISIPLIN POSITIF
1.3 Nilai-nilai Kebajikan Universal

Nilai-nilai kebajikan universal merupakan nilai-nilai kebajikan yang


disepakati bersama, lepas dari suku bangsa, agama, bahasa
maupun latar belakangnya. Nilai-nilai ini merupakan ‘payung besar’
dari sikap dan perilaku kita, atau nilai-nilai ini merupakan fondasi
kita berperilaku. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif
manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap
individu.

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
1. DISIPLIN POSITIF

Sembilan Pilar Karakter (Indonesian Heritage


Foundation/IHF):
Cinta Tuhan dan segenap ciptaanNYA
Kemandirian dan Tanggung jawab
Kejujuran (Amanah), Diplomatis
Hormat dan Santun
Dermawan, Suka Menolong dan Gotong Royong
Percaya Diri, Kreatif dan Pekerja Keras
Kepemimpinan dan Keadilan
Baik dan Rendah Hati
Toleransi,
Kedamaian dan Kesatuan

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
TEORI MOTIVASI
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada
3 motivasi perilaku manusia:

1. menghindari ketidaknyamanan / hukuman


Motivasi Eksternal
Apa yang terjadi bila saya tidak melakukannya?

2. mendapatkan imbalan atau penghargaan dari


orang lain Motivasi Eksternal
Apa yang akan saya dapatkan jika saya melakukannya?

3. menghargai diri sendiri dan insan sesuai Motivasi Internal


harapan Tujuan Disipin
Saya akan menjadi orang seperti apa? positif
Hukuman, Konsekuensi
dan Restitusi

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk


memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada
kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004).

Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk


mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir
tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka
harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi
Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi
KEYAKINAN KELAS

Keyakinan adalah nilai-nilai kebajikan


universal yang disepakati secara tersirat
dan tersurat, lepas dari latar belakang
suku, negara, bahasa maupun agama.
Keyakinan seseorang akan lebih
memotivasi seseorang dari dalam.

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan bertahan hidup (survival)


adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis
untuk bertahan hidup misalnya kesehatan,
rumah, dan makanan.

Kebutuhan untuk disayangi dan


diterima meliputi kebutuhan akan
hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan
untuk memberi dan menerima kasih
sayang dan kebutuhan untuk merasa
menjadi bagian dari suatu kelompok.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan Penguasaan : berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai


sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi dan
keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri.

Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan akan kemandirian, otonomi, memiliki


pilihan dan mampu mengendalikan arah hidup seseorang.

Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan,


bermain, dan tertawa. Glasser menghubungkan kebutuhan akan kesenangan
dengan belajar.
LIMA POSISI KONTROL

1. Penghukum : Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun


verbal.
2. Pembuat Merasa Bersalah : pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih
lembut.
3. Teman : Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap
berupaya mengontrol murid melalui persuasi.
4. Pemantau : Posisi pemantau berdasarkan pada peraturan-peraturan dan
konsekuensi.
5. Manajer : Posisi terakhir, Manajer, adalah posisi di mana guru berbuat sesuatu
bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan
perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas
permasalahannya sendiri.

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com
LIMA POSISI KONTROL
SETIGA RESTITUSI

Diane Gossen (2001) telah merancang sebuah tahapan untuk memudahkan para
guru dan orangtua dalam melakukan proses untuk menyiapkan anaknya untuk
melakukan restitusi, bernama segitiga restitusi/restitution triangle.
SETIGA RESTITUSI
MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF

SALAM BAHAGIA

mesinsmkpgri1ngawi.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai