Anda di halaman 1dari 10

BUDAYA

POSITIF
P E M AT E R I :

Alberus Nganang, S.Pd


Borong, 09 Oktober 2023
Pengertian budaya positif
Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-
kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang
menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Maka dari
itu kuncinya adalah bagaimana kehebatan guru sebagai penuntun siswa dalam
mengembangkan watak dan karakter murid, guru hanya mengontrol dan
menuntun mereka menjadi lebih baik tanpa mengubah kodrat yang mereka
miliki. Budaya positif dapat dilakukan dengan cara melakukan hal-hal yang
bersifat positif, berpikiran positif, berhati positif dan bersikap positif.
Mengembangkan budaya positif di sekolah haruslah dilakukan dengan penuh
kesungguhan dengan hal yang terlihat sederhana namun terkadang sulit
dilakukan dan ini harus terus dilakukan secara terus menerus dan guru sebagai
contoh.
Budaya Positif

Te o r i h u k u m a n ,
p e n g h a rg a a a n d a n
restitusi

Budaya Positif
Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3
motivasi perilaku manusia: 1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang
motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan
bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya
mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh
pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka,
bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal 2.
Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Satu tingkat di atas
motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau
penghargaan dari orang lain.
5 kebutuhan
dasar manusia

kebutuhan untuk bertahan hidup

kasih sayang dan rasa diterima


kebebasan
kesenangan

penguasaan.
Posisi kontrol guru
berdasarkan pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen
berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru,
orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi
kontrol tersebut adalah:

Penghukum, Pemantau
Pembuat Rasa
Bersalah

Teman Manager
Disiplin positif (keyakinan kelas)

Keyakinan kelas sudah dapat dilaksanakan oleh guru dan peserta


didik, sekaligus mengubah kebiasaan yang kurang tepat, baik
bagi guru maupun peserta didik di sekolah.
Restitusi
Disiplin positif merupakan unsur utama dalam konsep budaya
positif. Kata disiplin identik dengan kepatuhan. Kata disiplin
jika dibawa dalam kegiatan pembelajaran, maka yang
terbayang adalah murid patuh kepada tata aturan sekolah,
patuh dengan tata aturan kelas, jika melanggar maka akan
mendapat hukuman. Tetapi dalam artikel ini konsep disiplin
positif yang dimaksud adalah membimbing murid
menumbuhkan disiplin diri karena motivasi internal untuk
mewujudkan murid yang merdeka. Jika tidak memiliki
motivasi internal, maka diperlukan pihak lain untuk
mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal.

Consider Opposing Ideas


Refleksi Kegiatan
danPenutup
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai