Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
DISIPLIN POSITIF??
Pembelajaran 2.2
Teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Penghargaan menghukum
Penghargaan mematikan
kreatifitas
Penghargaan mengurangi
motivasi intrinsik
Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi)
Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru di kelas
kita.
Terima kasih untuk rasa tanggung jawabmu pada saat kamu memungut kertas-
kertas yang berserakan di lantai.
Tugas Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Murid disuruh untuk mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak mengenakan
sepatu hitam.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran
PJOK.
TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat lagi”, karena
terlambat ke sekolah.
Hukuman
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah.
Hukuman
Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke
sekolah. Hukuman
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Konsekuensi
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar.
Konsekuensi
Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak
mengenakan sepatu hitam. Hukuman
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk
pelajaran PJOK. Konsekuensi
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Hukuman Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka Membuat anak merasa tidak nyaman dalam jangka
waktu lama waktu pendek
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan untuk
dihargai sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
ICE BREAKING
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 3
Keyakinan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan Kelas?
Lingkungan Positif
Keyakinan Kelas
Peraturan Kelas
Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
HORMAT
HORMAT Hormat
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk Terdengar Tampak Seperti Tidak Tampak Seperti
menghormati semua orang dan barang milik
orang lain
Berperilaku
Terlihat
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T & Y
Hormat
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Gunakan masker
Jangan berlari di kelas atau koridor
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya
Tanggung jawab
Pembelajaran 4
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
Kebutuhan Dasar Manusia
Bertahan
Hidup
Kesenangan Kebebasan
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 5
5 Posisi Kontrol
5 POSISI KONTROL
IDENTITAS GAGAL IDENTITAS BERHASIL/SUKSES IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
MOTIVASI: (Kontrol dari Luar) (Kontrol dari Luar) (Kontrol Diri)
Kaitan dengan Murid meletakkan guru di Murid meletakkan Murid meletakkan guru di Murid meletakkan guru Murid meletakkan dirinya sebagai
Dunia luar Dunia Berkualitas guru di dalam Dunia sebagai orang yang peraturan dan hukum di individu yang positif dalam Dunia
Berkualitas Berkualitas sangat penting di Dunia dunia Berkualitas Berkualitas
Berkualitas
Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu teman “Berapa banyak bintang “Bagaimana caranya saya bisa
juga marah-marah lagi.” saya. Ternyata begitu.” yang saya harus peroleh?” memperbaiki keadaan?”
“Berapa halaman yang
harus saya tulis?”
Dampak pada Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, Menitikberatkan pada Mengevaluasi diri, bagaimana cara
Murid: tergantung sanksi atau hadiah untuk memperbaiki diri?
dirinya.
Tuga
s Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
“Saya kecewa sekali dengan kamu…” Pembuat orang merasa bersalah
Peraturan Nilai-nilai
Pemantau Manajer
Konsekuensi/Hadia Memperbaikiny
h a
Kalau kamu tidak…… Apa yang kamu yakini? Bagaimana memperbaiki masalah ini?
Saya akan
(Diberi konsekuensi untuk membuat tidak nyaman) (Memperbaikinya. Kiat berdua mendapatkan apa yang kita
butuhkan )
Eksplorasi Konsep
Pembelajaran 6
Segitiga Restitusi
Apa itu ‘Restitusi’?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga
mereka bisa kembali pada kelompok mereka,
dengan karakter yang lebih kuat.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi
untuk masalah mereka, dan membantu murid
berpikir tentang orang seperti apa yang mereka
ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana
mereka harus memperlakukan orang lain
(Gossen; 2004)
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk
belajar dari kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari
tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokus pada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat
salah pada kelompoknya.
Untuk membuat anak yang merasa Menstabilkan Identitas
gagal karena berbuat salah menjadi
positif terhadap dirinya
Guru Berkata:
Berbuat salah itu hal yang manusiawi Tidak
ada manusia yang sempurna Bapak/Ibu juga
buat salah
Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan
ini
Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu
siapa yang benar,
siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk
menyelesaikan masalah.
Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakah
Membantu murid mengenali basic
need/kebutuhan dasar yang ingin dipenuhinya
ketika melakukan kesalahan itu.
Validasi Kebutuhan
Guru Berkata:
Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita? Nilai-
nilai universal apa yang telah kita sepakati?
Kelas yang ideal itu seperti apa sih? Kamu
ingin jadi anak seperti apa?,..
Apa yang kamu rasakan? Ketika kamu melakukan itu, kamu
menjadi orang yang seperti apa?
Intervensi 30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif. Pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan biasanya dikemukakan oleh seorang Pemantau dan Manajer.