Budaya Positif di
Sekolah
Sebuah Harapan dan Pengalaman Praktik
Nurjanni Astiyanti
Sekolah Indonesia Riyadh
MARKIMUL:
Mari Kita
Mulai!
https://www.menti.com
/al9d2w14a4un
Apakah budaya
sekolah positif itu?
Budaya sekolah yang positif adalah lingkungan dimana
setiap orang di sekolah kita—yaitu peserta didik, guru,
tenaga kependidikan dan staf lainnya—merasa dihormati,
dihargai, dan didukung.
5 Karakter Budaya
Sekolah Positif
1 Tujuan & Visi Bersama – Kita tahu kemana tujuan kita
Keyakinan kelas
Segitiga Restitusi
Menu 1
Disiplin Positif
dan Nilai Kebajikan
Universal
Miskonsepsi ‘Kontrol’
Control/Choice Theory dari William Glasser
Ki Hadjar Dewantara
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
Makna Disiplin
Pemikiran Ki Hajar di atas sejalan dengan pandangan Diane Gossen dalam bukunya Restructuring
School Discipline, 2001.
Restitution: Restructuring School Discipline, Diane Chelsom Gossen, 2001, New View Publications, North Canada.
Nilai Kebajikan
Nilai Kebajikan CMU Children School
https://www.cmu.edu/dietrich/psychology/cs/heartwood/values.html
Budaya Malu, 5S, 5K
Cerdas
Ikhlas
Nilai Kebajikan SIR
https://en.rakko.tools/tools/59/
mengembalikan murid
yang berbuat salah
Restitusi diri adalah pada kelompoknya
cara yang paling baik
Menu 3
Keyakinan Kelas
Mengapa keyakinan bukan
peraturan kelas?
Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan helm pada saat
mengendarai kendaraan roda dua/motor?
Keyakinan
yaitu nilai-nilai
Kesehatan kebajikan
universal yang
disepakati
Keamanan
Contoh Isi Keyakinan Kelas
Setiap anggota kelas perlu belajar Selalu bersikap positif
Setiap anggota kelas perlu senang senantiasa menjadi diri terbaik
Setiap anggota kelas perlu melakukan percaya dan menghormati orang lain
tugas serta barang miliknyA
Setiap anggota kelas perlu saling Berkomitmen terhadap setiap tugas
menghargai
senantiasa membantu
Setiap anggota kelas perlu merasa aman
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
menghormati semua orang dan barang milik orang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti kegiatan
yang telah ditugaskan
DITERIMA dan DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk merasa
diterima pada suatu kelompok dan saling peduli satu
dengan yang lain
Menu 4
Kebutuhan Dasar Manusia
dan Kehidupan Dunia
Berkualitas
5 Kebutuhan Dasar
Bertahan
hidup
kasih
penguasaan sayang
dan rasa
diterima
kesenangan kebebasan
https://www.usmcu.edu/Portals/218/Choice%20Theory%20Basi
cs%20by%20Dr_%20Glasser.docx
Perilaku Total
ogis ber
tin
fisiol
dak ber
asa
r pik
me ir
https://lo.unisa.edu.au/mod/book/view.php?
id=454028&chapterid=74015
Dunia di Dalam Kepala Kita
Filter Nilai
survival
belonging
power
Quality Perceived Pengetahuan
World World
freedom Segala hal yang paling kita inginkan Segala hal yang kita ketahui
diadaptasi dari
https://www.usmcu.edu/Portals/218/Choice%20Theory%20Basics%20by
Total behavior %20Dr_%20Glasser.docx
Menu 5
Lima Posisi Kontrol
Guru
Markiton!
Lima Posisi Kontrol Guru
PENGHUKUM
PEMBUAT RASA BERSALAH
TEMAN
PEMANTAU
MANAJER
PENGHUKUM
menggunakan hukuman fisik maupun
verbal. Orang-orang yang menjalankan
posisi penghukum, senantiasa
mengatakan bahwa sekolah memerlukan
sistem atau alat yang dapat lebih
menekan murid-murid lebih dalam lagi
Hasil: Murid merasa bersalah telah mengecewakan ibu atau bapak gurunya. Murid akan merasa menjadi orang yang
gagal dan tidak sanggup membahagiakan orang lain. Kadangkala sikap seperti ini lebih berbahaya dari sikap
penghukum, karena emosi akan tertanam rapat di dalam, murid menahan perasaan.
TEMAN
Guru pada posisi ini tidak akan menyakiti
murid, namun akan tetap berupaya
mengontrol murid melalui persuasi. Posisi
teman pada guru bisa negatif ataupun
positif. Positif di sini berupa hubungan baik
yang terjalin antara guru dan murid. Guru di
posisi teman menggunakan hubungan baik
dan humor untuk mempengaruhi seseorang.
Hasil: Murid akan merasa senang dan akrab dengan guru. Ini termasuk
dampak yang positif, hanya saja di sisi negatif murid menjadi tergantung
pada guru tersebut.
PEMANTAU
Memantau berarti mengawasi. Pada saat kita
mengawasi, kita bertanggung jawab atas perilaku
orang-orang yang kita awasi. Posisi pemantau
berdasarkan pada peraturan-peraturan dan
konsekuensi. Dengan menggunakan
sanksi/konsekuensi, kita dapat memisahkan
hubungan pribadi kita dengan murid, sebagai
seseorang yang menjalankan posisi pemantau.
n
an
Nilai-nilai apa yang kita
a
kin
tuh
yakini?
N
a
IO
bu
S
y
T
ED
di balik perilaku/tindakan
Ke
A
Ke
SEGITIGA
SEGITIGA
IG
NE
ri
OB
RESTITUSI
asi
kesepakatan
a
RESTITUSI
nc
lid
kelas/sekolah/keluarga
e
Va
Adakah cara yang lebih
M
efektif untuk memenuhi Kamu mau menjadi pribadi
kebutuhan kamu itu? yang seperti apa?
HARM
Stabilitas Identitas
Setiap orang Kamu bukan satu- Kita melakukan
Diadaptasi dari:"Dr. Diane Gossen." School Improvement Network, Professional Development for Educators and pernah melakukan satunya yang yang terbaik yang
Teachers. Web. Nov. 2011. <http://www.schoolimprovement.com/experts/Diane_Gos sen>.
kekeliruan berbuat kesalahan kita bisa
SKENARIO KASUS 1
Identifikasi kasus:
Ditemukan sebuah vape di salah satu
Isyu kasus:
pelanggaran aturan
kamar mandi sekolah di gedung utama
sekolah
Setelah melalui penelusuran, D (XII) diskualifikasi
terbukti sebagai pemiliknya yang keanggotaan Paskibra
membawa dan menggunakan vape di kontrol-diri lemah
kamar mandi sekolah di antara waktu kecenderungan adiksi
berlatih Paskibra mengambil barang
bukti tanpa izin
Kasus tersebut dilimpahkan pada saya
untuk diproses penyelesaiannya.
SKENARIO KASUS 1
Langkah penerapan Segitiga Restitusi:
Attending
Definisi kejadian
n
an
na
tuh
ki
Stabilitas identitas
a
bu
y
Ke
Ke
Validasi kebutuhan dan (dinamika SEGITIGA
ri
asi
a
RESTITUSI
nc
lid
perasaan) dari berbuat kesalahan
e
Va
M
Menanyakan keyakinan
Umpan balik --> segitiga restitusi 2
Terminasi, terima kasih dan rencana Stabilitas Identitas
tindak lanjut
refleksI MURID terhadap PENERAPAN SEGITIGA RESTITUSI