Owner SangPengajar.com Apa motivasi Bapak/Ibu mengikuti pelatihan ini? Apa Bapak/Ibu selama ini berusaha hadir tepat waktu di kelas/sekolah? Jika Bapak/Ibu selama ini berusaha hadir tepat waktu, apa alasannya? Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia PERILAKU MANUSIA 3 MOTIVASI Menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
Mendapatkan penghargaan atau penghormatan
MATERI Menghargai diri sendiri DISIPLIN POSITIF
1. Tujuan dari disiplin positif adalah
menanamkan motivasi yang ketiga yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri 2. Ketika murid memiliki motivasi tersebut, mereka telah memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. DISIPLIN POSITIF
1. Mereka akan tetap berperilaku baik dan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai. 2. Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara kita sebagai guru untuk menanamkan disiplin positif ini kepada murid-murid kita? Santi kurang menguasai pelajaran Matematika, sehingga pada saat pelajaran tersebut berlangsung, dia lebih banyak berdiam diri atau menggambar di buku pelajarannya. Pada saat guru Matematika, Pak Budi, menyampaikan pertanyaan, Santi menjadi gugup, dan tak sengaja menjatuhkan tasnya dari kursi, serta tiba-tiba menjadi gagap pada saat STUDI berupaya menjawab. Seluruh kelas pun tertawa melihat perilaku Santi yang bicara tergagap dan KASUS terkejut tersebut. Pak Budi pada saat itu membiarkan teman-teman Santi menertawakan Santi yang tergagap dan malu luar biasa, lalu malah minta Santi untuk maju dan berdiri di depan kelas sambil menunjuk hidungnya karena tidak bisa menjawab pertanyaan Pak Budi. Kelas makin gaduh, dan anak- anak pun tertawa melihat Santi di depan kelas memegang ujung hidungnya. 1. Apakah Anda setuju dengan tindakan Pak Budi terhadap Santi? Mengapa? STUDI 2. Menurut Anda, tindakan Pak Budi terhadap Santi adalah sebuah hukuman atau KASUS konsekuensi? Mengapa? Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi
1. Tindakan terhadap suatu pelanggaran pada
umumnya berbentuk hukuman atau konsekuensi. 2. Dalam penerapan budaya positif diperkenalkan program disiplin positif yang dinamakan Restitusi. 3. Apakah restitusi itu? 4. Apakah perbedaan antara hukuman, konsekuensi, dan restitusi? Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat
(Gossen; 2004) Hukuman
1. Hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba.
2. Anak atau murid tidak tahu apa yang akan terjadi, dan tidak dilibatkan. 3. Hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang memberikan, dan murid hanya menerima suatu hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan, atau pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau sesudahnya. 4. Hukuman yang diberikan bisa berupa fisik maupun psikis, murid/anak disakiti oleh suatu perbuatan atau kata-kata. Konsekuensi
1. Konsekuensi sudah terencana atau sudah disepakati;
2. Konsekuensi sudah dibahas dan disetujui oleh murid dan guru. 3. Umumnya bentuk-bentuk konsekuensi dibuat oleh pihak guru (sekolah), dan murid sudah mengetahui sebelumnya konsekuensi yang akan diterima bila ada pelanggaran. 4. Murid tetap dibuat tidak nyaman untuk jangka waktu pendek. Hukuman atau Konsekuensi? Hukuman atau No Tindakan Konsekuensi 1 Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak Hukuman akan terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah. 2 Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena Hukuman terlambat hadir di sekolah. 3 Membersihkan coretan yang dibuatnya di meja belajar. Konsekuensi 4 Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak Hukuman menggunakan seragam olahraga. 5 Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret- Konsekuensi coret. 6 Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena Konsekuensi tersenggol pada saat belajar. Restitusi
1. Restitusi menciptakan kondisi bagi murid untuk
memperbaiki kesalahan mereka; 2. Restitusi merupakan proses kolaboratif antara guru dan murid; 3. Restitusi membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan; 4. Restitusi merupakan tawaran, bukan paksaan; 5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. Bagaimana penerapan restitusi dalam penumbuhan budaya positif di sekolah? Segitiga Restitusi Terima Kasih
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu