Anda di halaman 1dari 11

STUDI

KASUS
Kelompok 3 :
1. Muhammad Septean Fahruzi
2. Hj. Siti Raudah
3. Siti Badi'ah
4. Mardiatul Istiqamah
KASUS 1
Tokoh : Ibu Santi, Fifi dan Natali

2. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali


1. Dalam kasus di atas, langkah-
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah
langkah restitusi apa saja yang langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan mereka?
sudah dijalankan oleh Ibu Santi? Sudah sesuai, Natali dan Fifi mengusulkan 2 langkah restitusi
Menstabilkan identitas yang pertama bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah
Validasi tindakan yang salah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang
mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang
Menanyakan keyakinan
sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di
kehidupan sehari-hari di sekolah. Yang kedua adalah mengirim
email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka
pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu
Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru,
maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
KASUS 1
3. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah
diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan Tokoh : Ibu Santi, Fifi dan Natali
Natali? Jelaskan jawaban Anda!
Posisinya adalah teman, Bu eni pada posisi ini
tidak akan menyakiti fifi dan natali, namun akan 4. Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah
tetap berupaya mengontrol muridnya melalui yang ditempuh Ibu Santi?
persuasi. Posisi teman pada guru bisa negatif saya akan mendukung langkah yang ibu santi lakukan agar
ataupun positif. Positif di sini berupa hubungan pembelajaran bisa tetap terlaksana dengan baik dengan juga
baik yang terjalin antara guru dan murid. Guru memantau keadaan kelas yang ditinggalkan dengan terus
di posisi teman menggunakan hubungan baik dan berkomunikasi dengan guru pengganti yaitu bu eni. Permasalahan
humor untuk mempengaruhi seseorang. Dampak belajar fifi dan natali serta perbaikannya bisa dijadikan
negatifnya adalah bila suatu saat guru kebiasaan dalam menghadirkan budaya positif baru di sekolah
tersebut tidak membantu maka murid akan agar kesalahan anak tidak serta merta dianggap suatu hal yang
merasa dikecewakan, dan tidak mau lagi tidak bisa diperbaiki justru menjadi awal perbaikan diri murid
berusaha. Hal lain yang mungkin timbul adalah untuk terus belajar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Keyakinan
murid hanya akan bertindak untuk guru kelas dan restitusi diharapkan terus bisa didukung oleh semua
tertentu, dan tidak untuk guru lainnya. Murid pihak dalam melestarikan budaya di sekolah
akan tergantung pada guru tersebut.
KASUS 2
Tokoh : Pak Lukman dan Sabrina
Posisi Pak Lukman adalah penghukum
Indikator nya :
Jika Bapak Lukman mengambil posisi seorang
1. kamu sudah melanggar peraturan sekolah.
manajer, yang dikatakan adalah :
kamu salah.
“ Sabrina, apa kamu mengetahui peraturan disekolah
2. sudah terlambat, salah pula warna
kita?. coba lihat sepatu kamu, apakah sudah sesuai
sepatunya.
dengan peraturan disekolah kita?. coba kamu
3. segera buka sepatumu kalau tidak bisa
ceritakan kenapa kamu memakai sepatu coklat hari
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan.
4. Kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah ini? baiklah, apa yang akan kamu lakukan agar
atau diantarkan sepatu kesekolah, ya sudah kejadian ini tidak terulang lagi?. oke, Bapak hargai
kamu tidak bersepatu saja seharian usaha kamu untuk memperbaiki, silahkan kamu masuk
disekolah. kelas”.
5. Sekarang copot sepatumu dan silahkan
belajar tanpa sepatu seharian.
KASUS 2
Tokoh : Pak Lukman dan Sabrina
Jika Saya Kepala Sekolah disekolah tersebut :
Nilai Kebajikan yang ingin dituju dengan peraturan harus berwarna hitam adalah
komitmen, tanggung jawab,berkebhinekaan global.
Menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus tersebut adalah
sebagai posisi penghukum sebaiknya tidak dilakukan disekolah karena akan
berdampak negatif bagi anak didik seperti sabrina, karena kejadian itu
mengakibatkan sabrina tidak berani berkeliling sekolah karena malu dan menutup
diri, lebih banyak berdiam diri dikelas tanpa alas sepatu. Kepala Sekolah harus
membuat kesepakatan bersama dengan semua guru bagaimana cara bersikap
positif bagi anak yang melanggar disiplin/peraturan. bisa saja itu terjadi karena
tidak disengaja.
KASUS 3
Tokoh : Ibu Dani dan Fajar

Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-
tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan
di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam
terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-
tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh
tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar
hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?
2. Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar?
3. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan
seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
4. Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
KASUS 3
Tokoh : Ibu Dani dan Fajar

1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh


Ibu Dani dalam pendekatannya kepada 2. Membaca sikap Fajar, kira-kira
Fajar? Posisi kontrol yang diambil Ibu kebutuhan apa yang diperlukan oleh
Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? Kalau dilihat dari sikap Fajar,
Fajar adalah posisi penghukum dan perkiraan kebutuhan yang diperlukan oleh
pembuat orang merasa bersalah. Fajar adalah kebebasan dan kesenangan.
KASUS 3
Tokoh : Ibu Dani dan Fajar

3 Bila mana Ibu Dani mengambil posisi pemantau, apa yang


akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-
pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? jelaskan ! Bila
mana Ibu Dani mengambil posisi pemantau, yang akan
dilakukan atau dikatakan olehnya adalah:
“1.Fajar, apa yang sudah kamu lakukan?
2. Apakah yang kamu lakukan saat ini sesuai dengan
keyakinan kelas kita?
3. Fajar, jika kamu melakukan hal tersebut, tahukan kamu
apa konsekuensinya?”
KASUS 3
Tokoh : Ibu Dani dan Fajar

4.Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan


mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?

yang saya lakukan adalah :


1. melakukan pendekatan personal pada Ibu Dani untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas dan
meminta Ibu Dani untuk menjelaskan bagaimana cara
beliau mengatasi masalah
2. mengajak guru-guru untuk menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan untuk siswa agar siswa juga
berminat untuk mengikuti pelajaran
KASUS 4
Tokoh : Ibu Suti, Dino dan Anto
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu
Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda
berkesimpulan demikian?
Posisi kontrol yang telah dipraktikkan Ibu Suti adalah posisi manajer.
Seorang manajer akan bertanya : Apa yang diyakininya, tergambar dari
yang dilakukan Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah
yang disepakati
Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya?
tergambar dari pernyataan : apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto?
Apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini? tergambar dari pernyataan
apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang
terlepas?
KASUS 4
Tokoh : Ibu Suti, Dino dan Anto
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana
Anto dikuatkan oleh Ibu Suti? Kira-kira nilai-nilai kebajikan
Dino dikuatkan dengan pernyataan Ibu Suti bahwa membuat kesalahan (keyakinan sekolah) apa yang
adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah dituju dalam kasus tersebut?
hal yang penting Jelaskan!
Anto dikuatkan dengan pertanyaan Ibu Suti hal apa yang bisa
Rasa Hormat,
dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah
Kontrol Diri dan
Dengan pernyataan-pernyataan ini, Ibu Suti tidak menghukum langsung
atas apa yang dilakukan Dino, namun membuat Dino memahami dan Toleransi
menyadari sendiri bahwa apa yang dillakukan itu salah
Pun juga dengan Anto, Ibu Suti tidak lantas menjadikan Anto korban
dan melimpahkan kesalahan pada Dino, namun Ibu Suti membuat Anto
merasa nyaman dan membuat Anto mampu untuk menerima kselahan
Dino dan memaafkan Dino

Anda mungkin juga menyukai