Anda di halaman 1dari 2

Dalam rangka membentuk suatu budaya positif, salah satu hal yang perlu kita tinjau kembali

adalah penerapan disiplin. Makna disiplin berkaitan erat dengan nilai-nilai kebajikan
Ibukguruisty universal. Nilai-nilai kebajikan universal anak-anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar
Pancasila yang teridir atas 5 kebajikan : 1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia; 2. mandiri; 3. bernalar kritis; 4. berkebhinekaan global; 5. bergotong
royong; 6. kreatif
November 20, 2022
Jika selama ini makna disiplin selalu dihubungkan dengan ketaatan dan kepatuhan, serta ada
MEWUJUDKAN MANUSIA BERKARAKTER PANCASILA MELALUI PENERAPAN sanksi jika tidak mematuhinya, maka tidak demikian halnya dengan disiplin positif. Disiplin
BUDAYA POSITIF positif adalah menanamkan motivasi kepada murid untuk menjadi orang yang mereka
inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Disiplin positif
tidak memberlakukan suatu hukuman. Bisa jadi hukuman adalah alternatif terakhir selama
disiplin positif bisa dijalankan.

Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks
pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah
harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki
motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain
untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam
diri kita sendiri.

Perlunya motivasi internal dari diri murid, maka perlu adanya suatu keyakinan kelas. Agar
penerapan disiplin positif dari diri murid adalah karena adanya keinginan untuk menghargai
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pengajaran dan pendidikan adalah dua kata yang berbeda.
dirinya dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Dari keyakinan kelas, akan muncul
Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberikan ilmu atau berfaedah untuk
kesepakatan kelas yang nantinya diharapkan akan mampu memunculkan disiplin positifi dari
kecakapan anak lahir dan bathin. Sedangkan pendidikan adalah proses memberi tuntunan
diri murid.
terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
Membuat suatu kesepakatan kelas memerlukan tahapan-tahapan :
masyarakat.
1. Memberikan contoh kepada murid bagaimana membuat suatu kesepakatan kelas

Ki Hadjar Dewantara juga menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala
kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun anggota masyarakat.

Ada 3 asas yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, yaitu : ing ngarso sung tulodo (di
depan memberi contoh), ing madya mangun karso (ditengah memberi inspirasi), dan tut wuri
handayani (di belakang memberi motivasi). Ketiga asas ini, menjadikan seorang guru sangat
berperan penting dalam pendidikan anak. Bukan hanya dalam pendidikan akademik saja
namun yang juga penting adalah pendidikan karakter anak agar nantinya mampu menjadi 2. Murid mendiskusikan rancangan kesepakatan kelas dengan bimbingan guru
manusia merdeka lahir dan bathin yang selamat dan bahagia sebagai manusia maupun
anggota masyarakat.

Untuk itulah, seiring dengan pendidikan karakter anak, perlu adanya suatu pembiasaan mulai
dari lingkungan sekolah. Menanamkan nilai-nilai kebajikan dan budaya positif akan mampu
mewujudkan anak-anak yang memiliki nili-nilai luhur yang sejalan dengan profil pelajar
pancasila.

Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah bagaimana menciptakan suatu lingkungan
3. Murid berdiskusi dengan teman sekelasnya untuk menentukan kesepakatan kelas mana
positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling belajar, saling bekerja
yang akan digunakan dari rancangan kesepakatan kelas yang telah dibuat
sama sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik; dari kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh
menjadi karakter-karakter baik warga sekolah, dan pada akhirnya karakter-karakter dari
kebiasaan-kebiasaan baik akan membentuk sebuah budaya positif.
KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

4. Diskusi kelas menghasilkan kesepakatan kelas yang telah diputuskan bersama dan dengan
komitmen untuk menaati apa yang telah disepakati

Pada akhirnya, kesepakatan kelas ini akan menjadi seuatu kebiasaan yang tidak harus
dilakukan karena adanya hukauman atau penghargaan. Sehingga akan menjadi suatu budaya
positif yang berkelanjutan dan berkesinambungan untuk menciptakan lingkungan belajar
yang aman dan nyaman bagi murid.

Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk login dengan Google.

LOGIN DENGAN GOOGLE

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Michael Elkan

IBUKGURUISTY

Anda mungkin juga menyukai