Anda di halaman 1dari 22

Ruang Kolaborasi

Modul 1.4
Budaya Positif
• Moderator : Gungun Guntara
Kelompok 2
• Kasus 1 : Anton Effendi
• Kasus 2 : Dewi Nurmayasari
• Kasus 3 : Titin Nuraeni
• Kasus 4 : Ghulam Fakhri
• Penanya : Maulina Getari
Bertahan Hidup

Cinta
Kebutuhan
Dan Kasih
Sayang Dasar Manusia
Kebutuhan Kebebasan
Dasar Manusia

Kesenangan

Kekuasaan
Penghukum
Posisi Kontrol
Pemantau

Pembua
t
Merasa Manager
Bersala
h
Teman
Studi Kasus

Apa Rekan CGP Sudah Siap?


Kasus 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan
mengajar. Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi
guru SMP. Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai
menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan
kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil
mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya
dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas.
Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja
bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang
laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan
memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela
diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi
bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin
meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan
untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali
mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi
melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah,
apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang
mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
Pertanyaan

• Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi


apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
• Menurut Anda, apakah restitusi yang
diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan
pelanggaran yang telah dibuat? Apakah
langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan
mereka?
• Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah
diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi
dan Natali? Jelaskan jawaban Anda.
• Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda
menyikapi langkah yang ditempuh Ibu Santi?
Jawaban 1 : Segitiga Restitusi
Tiga Tahapan Segitiga Restitusi sudah dilakukan oleh Bu Santi
seperti Mulai dari
1) menstabilkan identitas; Ibu Santi menanggapi bahwa
tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh
ingin meminta maaf
2) validasi tindakan yang salah; Ibu Santi menanyakan apakah
Jawaban

mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang


ada?
3) menanyakan keyakinan. Ibu Santi menanyakan kembali, apa
Jawaban
yang mereka2 :bisa
Langkah
lakukanRestitusi
untuk menggantikan rasa tidak
dihormati Ibu Santi?
Sudah sesuai dengan pelanggaran dibuat dan menstabilkan
identitas
bahkan mengusulkan kembali Bu Eni sebagai
guru pengganti.
Langkah-langkah restitusi yang diusulkan validasi tindakan

yakni mengusulkan agar Bu Eni yang diminta


untuk menjadi guru pengganti jika ada guru menanyakan keyakinann
Jawaban 3 : Peran
Bu Eni di kasus ini ia berperan sebagai Buddy
atau teman karena ada kata-kata “Ayolah
tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak
Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan
Jawaban

tugas. Tolong bantu Ibu ya?”

Jawaban 4 : Sebagai Kepala Sekolah


Saya akan apresiasi Bu Santi yang langsung
cepat dan tanggal atas permasalahan yang
terjadi dan dengan mengedepankan komunikasi
dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi
terhadap kedua siswanya.
Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun
akhirnya sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan
sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak
Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha
menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna
sepatu. Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun
terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang
karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang
berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah.
Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu
kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat
mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun
pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau
tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah
kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan
belajar tanpa sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya
dan memberikannya kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling
sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
Pertanyaan

• Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang


diambil oleh Bapak Lukman? Jelaskan, apakah
indikatornya?
• Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang
Manajer, apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-
pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke
Sabrina? Jelaskan.
• Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di
sekolah tersebut,
• Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan
harus berwarna hitam?
• Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil
Pak Lukman mengenai kasus tersebut?
Jawaban

Pertanyaan 1
Sikap pa lukman bertindak sebagai pemantau,
indikatornya; Pa lukman menanyakan apa
peraturan sekolah. “Kamu sudah melanggar
peraturan, segera buka sepatumu kalau tidak bisa
mengenakan warna sepatu sesuai peraturan”.
Pemantau mengawasi perilaku seseorang
berdasarkan peraturan dan konsekuensi. Dampak
kepada murid (Shabrina) murid mendapatkan
hukuman atas kesalahan yang diperbuat.
Jawaban
Pertanyaan 2
1. Yang akan dikatakan pa lukman jika ia
sebagai manager adalah;
1. “Shabrina apakah kamu tau peraturan sekolah
mengenai warna sepatu?”
Pertanyaan tersebut diajukan untuk menstabilkan
identitas
2. “Kira kira apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki kesalahan kamu hari ini?”
Pertanyaan tersebut diajukan untuk memvalidasi
kesalahan yang dibuat oleh
3. “Apakah besok kamu akan menggunakan
sepatu yang berbeda?”
Pertanyaan tersebut diajukan untuk menanyakan
Jawaban
Pertanyaan 3 : Nilai kebajikan
Sebagai kepala sekolah nilai kebajikan yang
ingin dituju dengan peraturan sepatu harus
berwarna hitam adalah kesatuan, agar tidak
muncul kesenjangan sosial di lingkungan
sekolah. Saya juga akan menghormati keputusan
Pa Lukman untuk memberikan sanksi kepada
Sabrina karena peraturan perlu ditegakkan untuk
menciptakan ketertiban dalam sekolah, namun
bentuk hukumannya akan saya sarankan untuk
diganti dengan hal yang positif seperti
memberikan tugas membaca al-quran pada saat
jam istiahat.
Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan
tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-
tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar
coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di
papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan,
dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam
terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan
memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan
tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali,
kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah
seringkali terjadi pada Fajar, seperti tidak memperhatikan, acuh
tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik untuk
pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar
hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab
lirih, “Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu
Pertanyaan

• Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani


dalam pendekatannya kepada Fajar?
• Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa
yang diperlukan oleh Fajar?
• Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau,
apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya?
Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan
diajukan? Jelaskan.
• Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah
Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak
lanjut Anda?
1. Posisi kontrol Jawaban 2
yang dilakukan Ibu Kebutuhan Dasar
Dani adalah Merasa yang diperlukan
J a wa b a n

bersalah Perhatian dan kasih


Ibu dani membuat sayang, dari sikap
Fajar Merasa Fajar adalah
Bersalah hubungan koneksi
ada kalimat dan sikap sosial ,
"Gimana kamu Fajar membutuhkan
Fajar, kamu tidak perhatian lebih
kasihan sama Ibu sehingga ia
ya, Ibu sudah capek- melakukan
capek mengajarkan perbuatannya secara
Jawaban 2
• Coba ingat kembali apa Sebagai Kepala Sekolah >
kesepakatan kelas yang Saya akan berdiskusi
Ja wa ba n

sudah kita buat ? dengan walikelas mengenai


• Apabila ini dilakukan masalah fajar untuk mencari
terus menerus siapa informasi tentang
yang rugi? keseharian fajar dirumah
• Apa konsekuensi dan menyarankan untuk
apabila melanggar melakukan home visit dan
kesepakatan kelas ini? berdiskusi dengan orang
• Apa yang kamu lakukan tuanya sehingga dapat
sehingga kamu tidur mengetahui permasalahan
pada saat pelajarana apa yang dialami fajar
bahasa Inggris ? dirumahnya untuk
mengambil tindakan apa
note : Sebagai pemantau,
Kesepakatan kelas sudah di yang tepat untuk kasus fajar
buat di awal dan diingatkan ini.
Kasus 4
Pertanyaan & Jawaban
• Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan Dalam kasus tersebut, Kira-kira nilai-nilai kebajikan
oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa
bagaimana Dino dikuatkan, (keyakinan sekolah) apa yang
saja yang dilakukannya sehingga Anda
berkesimpulan demikian? bagaimana Anto dikuatkan dituju dalam kasus tersebut?
oleh Ibu Suti? Jelaskan

Posisi control yang Bu Suti menguatkan Dino Nilai kebajikan yang dituju
dilakukan oleh bu Suti dengan menyuruh Dino adalah tanggung jawab, Dino
adalah sebagai manajer, hal melihat keyakinan kelas dan yang sudah membuat
yang dilakukan adalah bu mencari solusi dari keributan sehingga kancing
Suti menanyakan perasaan permasalahan yang Dino baju Anto lepas kemudian
yang sedang dialami oleh buat, kemudian Bu Suti Dino mencari solusi bahwa
Dino. Kemudian bu Suti mengarahkann dan Dino akan menjahit Kembali
juga menyampaikan kepada menguatkan dari solusi yang kancing baju Anto yang
Dino bahwa kesalahan Dino sampaikan. lepas.
adalah hal yang manusiawi Bu Suti menguatkan Anto Ibu Suti bertanya apakah
dan mempertahankan diri dengan cara meyakinkan Dino bersedia memperbaiki
adalah hal yang penting. Anto kalau kancing baju kesalahan yang telah
(menstabilkan identitas) yang lepas akan dijahit dilakukan terhadap Anto?
Kembali oleh Anto walaupun (Menanyakan keyakinan)
tidak langsung saat itu.
Demikian
Persentasi dari Kelompok 2

Salam dan Bahagia


Terima Kasih

Titin Nuraeni Anton Efendi


Maulina Getari Ghulam Fakhri
Dewi Nurmayasari Gungun Guntara

Anda mungkin juga menyukai