CGP Angkatan 5
Anggota:
Sovian Hakim
Titin Hastin
Siti Roifah
Kasus 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya
dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa murid perempuan,
Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap seenaknya, tertawa
dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah,
sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti
Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi
dan Natali malah jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah
mengobrol.
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu
Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan yang ada? Fifi dan
Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu
Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta
maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak
dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan
Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki
masalah, apakah ada gagasan?
Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah
diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan
kelas, terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari
di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka
pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu
ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
langkah-langkah restitusi yang sudah dijalankan oleh Ibu
Santi? Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan
1. Menstabilkan Identitas (Stabilize the Identity) Natali sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat?
Kalimat: Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja mereka?
dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta
maaf. Sudah sangat sesuai.
2. Validasi Tindakan yang Salah (Validate the Misbehavior) Langkah-langkah restitusi yang di usulkan mereka:
Kaimat: - mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan
3. Menanyakan Keyakinan (Seek the Belief) teman-teman sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah
Kalimat: Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan
Santi? sehari-hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email
kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut.
Sikap posisi yang diambil oleh Bapak Lukman adalah control hukuman.
Indikatornya terlihat pada kalimat “Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa
sepatu seharian”. Pada kalimat tersebut, pak Lukman memberikan hukuman untuk
membuka sepatu seharian yang berakibat Sabrina Seharian tidak berani berkeliling
sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.
Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, apa yang akan dikatakannya,
2 pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan.
Manajer, adalah posisi mentor di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid
mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya
sendiri. Disini penekanan bukan pada kemampuan membuat konsekuensi, namun dapat berkolaborasi
dengan murid bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada. Seorang manajer akan berkata:
Posisi kontrol Ibu Suti adalah Manajer. Terlihat dari Ibu Suti Dino dikuatkan pada keyakinan sekolah yang telah
menanyakan tentang keyakinan sekolah yang telah disepakati, disepakati. Karakter Dino dikuatkan setelah dia
kemudian meminta Dino memperbaiki kesalahan yang telah diberikan tanggung jawab memperbaiki kesalahnya
dilakukan terhadap Anto. Di samping itu, Ibu Suti mengajak Anto di kuatkan dengan pertanyaan keinginan anto
untuk menganalisis kebutuhan Anto, yaitu menjahit kembali 3
“hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk
kancing kemeja yang lepas. Dari kebutuhan itu, Ibu Suti
memberikan tanggung jawab memperbaiki kesalahannya memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu
sekaligus memberikan pengalaman belajar baru kepada Dino kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat
untuk belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Ibu Suti marah kalau melihat kancing baju saya sampai
juga membuat hubungan mereka lebih harmonis dari copot 3 kancing begini.”
sebelumnya.
1 2 3
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju
dalam kasus tersebut? Jelaskan!