Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MADRASAH


YANG TERINTEGRASI DENGAN MAPEL
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
MI MATHLABUL ULUM DUKUHTENGAH

YAYASAN PENDIDIKAN AL MAARIF KETANGGUNGAN


MADRASAH MI MATHLABUL ULUM DUKUHTENGAH
Jln. RA Kartini No. 14 Desa Dukuhtengah, Kec. Ketanggungan, Kab. Brebes
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alllah SWT, setelah


mempertimbangkan masukan dari Komite Madrasah, Program Pngembangan Kewirausahaan
Madrasah MI MATHLABUL ULUM DUKUHTENGAH Tahun Pelajaran 2021/2022
ditetapkan dan diberlakukan terhitung mulai tanggal 15 Juli 2021.
Selanjutnya pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan Program Kewirausahaan ini akan
dievaluasi dan/atau ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan madrasah
yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan, pengembangan dan
penetapan Program Kewirausahaan untuk tahun pelajaran berikutnya.

Ditetapkan di  : Brebes

Pada tanggal    :   Juli 2021

Mengetahui

Komite Madrasah Kepala Madrasah

MUNAWIR IWAN SUPRIYADI, S. Psi

Mengetahui

Pengawas Madrasah

 H. NURHADI, M. Pd. I

NIP. 197101271995031001
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmatnya ke seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang
senantiasa diliputi kebaikan, beserta keluarganya, sahabatnya juga para pengikutnya dan
semoga kelak mendapatkan syafaatnya dihari akhir.

Dalam rangka pengembangan kewirausahaan di madrasah, kami mencoba menyusun 


Program Pengembangan Kewirausahaan yang terintegrasi dengan maple Prakarya dan
Kewirausahaan dengan harapan dapat menjadi pembelajaran bagi warga madrasah,
khususnya dalam bidang kewirausahaan.

Akhirnya marilah kita tunaikan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya dengan


harapan semoga amal kita diterima oleh Allah Swt. Sebagai amal yang sholeh, amin.

Brebes,    Juli 2021

Kepala MI

MI MATHLABUL ULUM

IWAN SUPRIYADI, S. Psi

NIP.

 
DAFTAR ISI 

Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan dan Manfaat
D. Ruang Lingkup
BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Semua Mata
A. Pelajaran
Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Mata Pelajaran
B. Prakarya dan Kewirausahaan
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN DAN TARGET PENCAPAIAN
A. Strategi Pelaksanaan
B. Target Pencapaian
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Rekomendasi/Saran

  
BAB 1

PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh


(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara
terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor),
peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-
jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan
direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program
pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam
proses  pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi
(materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta
didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan
dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan
nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada
di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan
materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut
harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka
penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai
kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok
sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai
pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap
mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling
dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok
kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6
(enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi
pada tindakan dan kerja keras.

B.     Dasar Hukum

1.      Undang – Undang Dasar 1945

2.      Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang


Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan
Prasarana dan Sarana Kepemudaan

3.      Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun


2007 tentang Standar Kepala sekolah/Madrasah

4.      Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

5.      Program Kerja Madrasaha MI MATHLABUL ULUM DUKUHTENGAH

C.    Tujuan dan Manfaat

Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi dengan Mapel


Prakarya dan Kewirausahaan disusun antara lain dengan tujuan agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a.       Mengembangkan nilai nilai mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, kerja
keras, jujur, disiplin, inovatif dan bertanggung jawab
b.      Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
c.       Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya
terutama dalam masyarakat

D.    Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi


dengan Mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun 2021/2022

1.      Identifikasi program pengembangan kewirausahaan


2.      Menentukan prioritas program pengembangan kewirausahaan
3.      Menyusun perencanaan program pengembangan kewirausahaan
4.      Melaksanakan program pengembangan kewirausahaan
5.      Monitoring program pengembangan kewirausahaan
6.      Pelaporan program pengembangan kewirausahaan
BAB II

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN 

A.    Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Semua Mata Pelajaran 

Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses 


pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya
karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku
peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran,
selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan,
juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal,
menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya
perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan
ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah
pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui metode
pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman
nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan
dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal
tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut
diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran
memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan
karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang
diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok
yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja
keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata
pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun
kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan
dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom
dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan.
Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan
dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana
materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian,
dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini,
peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.
 

B.     Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Mata Pelajaran


Prakarya dan Kewirausahaan

Prakarya dapat dipahami sebagai pra-karya, yaitu sebuah proses sebelum


terjadinya sebuah karya, termasuk di dalamnya pembinaan apresiasi dan produksi
karya. Prakarya melatih keterampilan dan kecakapan hidup, yang dalam PKW ini
dibagi menjadi 4 cabang/jalur, yaitu : kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan,
meliputi pengetahuan dan keterampilan membuat serta memproduksi dengan beragam
teknik dan material.

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan akan menumbuhkan dan


mendorong peserta didik melakukan proses mengapresiasi, belajar dan berkarya, serta
membekali peserta didik dengan pengetahuan berwirausaha yang didasari dengan
kreativitasnya melihat potensi dan peluang yang khas yang ada di lingkungan daerah
setempat.

Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan dapat


memilih 2 (dua) cabang/jalur saja yang sesuai dengan potensi lingkungan daerah
setempat. Dua cabang atau jalur tersebut diwajibkan untuk digunakan dalam satu
tahun ajaran. Satuan pendidikan diperkenankan pula untuk menerapkan 4 (empat)
cabang/jalur, selama satuan pendidikan mampu menyediakan jam tambahan. Keempat
cabang dari mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memiliki karakteristik
pembelajaran yang berbeda sehingga memengaruhi kebutuhan waktu (durasi)
pembelajaran/jam pertemuan dari setiap cabang.

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan kedalam


pengetahuan transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih
keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini
berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan
gagasan agar menyenangkan orang lain. Kemudian, dirasionalisasikan secara
teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan,
hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan
memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen dan ekonomis.

Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ditingkat sekolah lanjutan atas


didahului dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju
teknologi terbarukan. Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur,
konsep maupun teori yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projek
agar memberi dampak kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif.
Hasil pembelajaran melalui eksplorasi alami maupun buatan (artificial) ini akan
memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan pelajaran.

Adapun tujuan dari mapel Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan


sebagai berikut :

1.      Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik


berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis

2.      Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan


teknologis.

3.      Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui
prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan
lingkungan.

4.      Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat


pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan
lokal maupun teknologi terbarukan.

5.      Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola


penciptaan karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip
ekonomis, ergonomis dan berwawasan lingkungandapun ruang lingkup dari
setiap cabang/unsur mapel PKW dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.       Kerajinan dan Kewirausahaan, Kerajinan mengandalkan keterampilan


tangan dan keunikan karakter material yang digunakan untuk
menghasilkan produk dengan nilai estetis dan berfungsi dengan baik.
Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan cabang kerajinan, melatih
peserta didik untuk jeli melihat peluang pasar dan berpikir kreatif dalam
pengembangan teknik keterampilan dan mengolah material lokal.
b.      Rekayasa dan Kewirausahaan, Rekayasa diartikan sebagai usaha
memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir
rasional dan kritis sehingga menemukan solusi melalui kerangka kerja
yang efektif dan efisien. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas
dari kata engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda atau pun
produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan
dan berkegunaan.

c.       Budidaya dan Kewirausahaan, Budidaya berpangkal pada kultivasi


(cultivation), yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah,
menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar
(tumbuh), dan berkembang (menjadi banyak). Keterampilan melakukan
budidaya dan menghayati proses kultivasi memberikan bekal kepada
peserta didik untuk mampu menjadi wirausahawan di bidang budidaya
yang sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan sekitarnya.

d.      Pengolahan dan Kewirausahaan, Pengolahan artinya membuat,


menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat digunakan
untuk kegiatan produksi dan bermanfaat secara luas. Keterampilan dan
pengetahuan teknik pengolahan serta kepekaan rasa yang dilatihkan pada
pembelajaran cabang pengolahan akan menjadi dasar dari peserta didik
untuk mencari peluang wirausaha dalam bidang pengolahan sesuai dengan
potensi lingkungan sekitarnya

 
BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN DAN TARGET PENCAPAIAN 

A.    Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaa pengembangan kewirausahaan di MI MATHLABUL ULUM


DUKUHTENGAH dilakukan melalui tiga strategi yaitu:
1.      Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan pada peserta didik dilakukan
melalui langkah langkah:
a.   Mengembangkan kewirausahaan bagi para peserta didik sebagai calon
pengusaha untuk meningkatkan kinerja wirausaha terutama melalui
peningkatan etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan
membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.
b.   Meningkatkan kinerja madrasah yang bermanfaat bagi masyarakat dan
perekonomian nasional terutama melalui; penciptaan peluang usaha,
penciptaan dan pengolahan barang dan jasa yang lebih bermutu dan atau
lebih beragam, peningkatan daya saing produk.
c.    Mengembangkan kewirausahaan warga madrasah yang diharapkan akan
mendorong peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga
madrasah dan masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin
efisiensi, dan produktivitas.
d.   Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi
semua pihak yang berminat dan terkait dengan pengembangan
kewirausahaan serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih
mendalam dianjurkan untuk mengikuti kegiatan pembudayaan
kewirausahaan.
2.      Membudayakan kewirausahaan
a.   Membudayakan kewirausahaan ialah mengarahkan peserta didik sebagai
wirausaha terutama kepada kegiatan ekonomi yang rasional,
menguntungkan, berkelanjutan, dan dapat ditiru oleh masyarakat.
Langkah untuk pencapaiannya dilakukan melalui:
a)        Kegiatan ekonomi yang rasional terutama kegiatan-kegiatan yang
ditangani atau diorganisasikan dalam madrasah. Dengan demikian,
sifat rasional dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan ukuran
kinerja yang lazim.
b)       Menawarkan kegiatan pada peserta didik yang menguntungkan bagi
peserta program dan masyarakat pada umumnya.
c)       Menawarkan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru oleh
masyarakat. Di samping itu membudayakan kewirausahaan harus
secara intensif, komprehensif, dan terpadu, yang pencapaiannya
dilakukan melalui:
1)      Skala prioritas sasaran.
2)      Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan
efektivitas dari berbagai kegiatan.
3)      Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan
pra pelatihan, pelatihan, bimbingan dan konsultasi, studi banding,
promosi dan temu usaha, serta peningkatan akses pasar,
4)      Penekanan pada kesesuaian kondisi dinamis masing-masing
peserta atau kelompok peserta program yang dibina,
5)      Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku
kewirausahaan.
3.      Memberdayakan sumber daya
Mendayagunakan sumberdaya adalah menggunakan sumber daya yang
tersedia. Langkah-langkah yang dilakukan:
a.       Sumberdaya yang tersedia di sekitar madrasah, sarana dan prasarana,
serta anggaran perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk
melaksanakan dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b.      Sumberdaya utama untuk membudayakan kewirausahaan pada para
peserta didik melalui upaya pengembangan diri sambil melaksanakan
kegiatan usaha atau learning by doing.

B.     Target Pencapaian

Target pencapaian Program Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang


terintergrasi dengan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di MI MATHLABUL
ULUM DUKUHTENGAH adalah sebagai berikut:

1.      Meningkatnya kemampuan kewirausahaan peserta didik, yaitu:

a.       Meningkatnya etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan


membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.

b.      Meningkatnya kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga madrasah dan
masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan
produktivitas dengan memanfaatkan pengolahan bahan bahan yang tersedia di
sekitar.
2.      Meningkatnya budaya wirausaha, yaitu:

a.       Adanya perubahan pola pikir peserta didik bahwa berwirausaha itu merupakan
suatu kegiatan yang mulia dan menguntungkan.

b.      Melalui pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya da Kewirausahaan siswa


mampu memanfaatkan peluang dalam mengolah bahan bahan yang tidak berdaya
guna menjadi produk bernilai jual.

c.       Mampu membaca peluang usaha, dengan menerapkan strtegi wirausaha yang


baik

3.      Memberdayakan Sumber Daya, yaitu:

a.       Melalu serangkaian pembelajaran dan latihan, peserta didik mampu menjadi


pelaku wirausaha walau masih dalam skala kecil

b.      Memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar madrasah menjadi produk yang
bernilai dan berdaya jual

c.       Bekerja sama dengan pelaku usaha di sekitar madrasah sebagai mitra baik dalam
penyediaan bahan baku atau pun dalam pemasaran produk.

 
BAB IV

KESIMPULAN 

A. Kesimpulan
Pengembangan Kewirausahaan yang berintegrasi dengan mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) di MI MATHLABUL ULUM
DUKUHTENGAH dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Pengembangan Kewirausahaan yang berintegrasi dengan mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan (PKWU) di MI MATHLABUL ULUM DUKUHTENGAH
masih terbatas pada satu mata pelajaran saja
2.      Kegiatan pengembangan Kewirausahaan masih terbatas pada pengolahan bahan yang
ada di sekitar
3.      Pengolahan bahan menjadi produk benilai dan berdaya jual masih terbatas
4.      Promosi dan pemasaran masih terbatas pada wilayah madrasah dan masyarakat
sekitar
 

B. Rekomendasi/Saran
Dari simpulan tersebut, rekomendasi/sarannya sebagai berikut:
1.      Perlu dukungan dan optimalisasi warga madrasah melalui kegiatan peningkatan
keterampilan, kemandirian dan penambahan jenis usaha, misalnya Koperasi
Madrasah agar proses pemasaran produk yang dibuat mudah untuk dipasarkan.
2.      Perlu penambahan mata pelajaran lainnya yang terintegrasi dengan
kewirausahaan, agar peserta didik lebih terampil dan berjiwa wirausaha yang baik.
3.      Lebih gencar lagi dalam promosi dan pemasaran, tidak hanya promosi door to
door tetapi bisa melalui pemanfaatan teknologi
4.      Menjalin kerja sama kemitraan dengan pengusaha pengusaha yang sudah matang
dalam berwirausaha
Dukuhtengah, Juli 2021

Kepala Madrasah,

IWAN SUPRIYADI, S. Psi

NIP.

Anda mungkin juga menyukai