Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM

PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MADRASAH


YANG TERINTEGRASI DENGAN MAPEL PRAKARYA
DAN KEWIRAUSAHAAN

MADRASAH ALIYAH SUNAN GIRI


TRIWUNG KIDUL-KADEMANGAN
KOTA-PROBOLINGGO
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alllah SWT, setelah mempertimbangkan
masukan dari Komite Madrasah, Program Pngembangan Kewirausahaan Madrasah Aliyah Sunan
Giri Tahun Pelajaran 2022/2023 ditetapkan dan diberlakukan terhitung mulai tanggal 15 Juli
2022.

Selanjutnya pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan Program Kewirausahaan ini akan
dievaluasi dan/atau ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan madrasah yang
hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam penyusunan, pengembangan dan penetapan
Program Kewirausahaan untuk tahun pelajaran berikutnya.

Ditetapkan di : Probolinggo

Pada tanggal : 15 Juli 2022

Mengetahui

Komite Madrasah Kepala Madrasah

Drs.H.M.HOLIK,M.Pd.I ULFA DUSTURIA HOLIK,M.Pd.I


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmatnya ke seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa
diliputi kebaikan, beserta keluarganya, sahabatnya juga para pengikutnya dan semoga kelak
mendapatkan syafaatnya dihari akhir.

Dalam rangka pengembangan kewirausahaan di madrasah, kami mencoba menyusun


Program Pengembangan Kewirausahaan yang terintegrasi dengan maple Prakarya dan
Kewirausahaan dengan harapan dapat menjadi pembelajaran bagi warga madrasah, khususnya
dalam bidang kewirausahaan.

Akhirnya marilah kita tunaikan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya dengan


harapan semoga amal kita diterima oleh Allah Swt. Sebagai amal yang sholeh, amin.

Probolinggo, 15 Juli 2022

Kepala MA Sunan Giri

ULFA DUSTURIA HOLIK,M.Pd.I


DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan dan Manfaat
D. Ruang Lingkup
BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Semua Mata


Pelajaran
B. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Mata Pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN DAN TARGET PENCAPAIAN
A. Strategi Pelaksanaan
B. Target Pencapaian
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Rekomendasi/Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara
terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor),
peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan
direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program
pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung
di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan
pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi)
yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik
mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan
menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah.
Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui
metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman
nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan
dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal
tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut
diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran
memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan
karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang
diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok
yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan
kerja keras.

B. Dasar Hukum

1. Undang – Undang Dasar 1945

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang


Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan
Prasarana dan Sarana Kepemudaan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007


tentang Standar Kepala sekolah/Madrasah

4. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

5. Program Kerja Madrasaha Al Insyiraah Muncang

C. Tujuan dan Manfaat

Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi dengan Mapel


Prakarya dan Kewirausahaan disusun antara lain dengan tujuan agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
a. Mengembangkan nilai nilai mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, kerja keras,
jujur, disiplin, inovatif dan bertanggung jawab
b. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
c. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama
dalam masyarakat
D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi dengan


Mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun 2022/2023 MA Sunan Giri

1. Identifikasi program pengembangan kewirausahaan


2. Menentukan prioritas program pengembangan kewirausahaan
3. Menyusun perencanaan program pengembangan kewirausahaan
4. Melaksanakan program pengembangan kewirausahaan
5. Monitoring program pengembangan kewirausahaan
6. Pelaporan program pengembangan kewirausahaan
BAB II

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Semua Mata Pelajaran

Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses


pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung
di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan
pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi)
yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik
mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan
menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah.
Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan materi, melalui
metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman
nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan
dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal
tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut
diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran
memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan
karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang
diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam) nilai pokok
yaitu: mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan
kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata
pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun
kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan
dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom
dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan.
Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan
dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan pana
materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian,
dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini,
peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.

B. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Mata Pelajaran Prakarya


dan Kewirausahaan

Prakarya dapat dipahami sebagai pra-karya, yaitu sebuah proses sebelum


terjadinya sebuah karya, termasuk di dalamnya pembinaan apresiasi dan produksi karya.
Prakarya melatih keterampilan dan kecakapan hidup, yang dalam PKW ini dibagi
menjadi 4 cabang/jalur, yaitu : kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan, meliputi
pengetahuan dan keterampilan membuat serta memproduksi dengan beragam teknik dan
material.

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan akan menumbuhkan dan mendorong


peserta didik melakukan proses mengapresiasi, belajar dan berkarya, serta membekali
peserta didik dengan pengetahuan berwirausaha yang didasari dengan kreativitasnya
melihat potensi dan peluang yang khas yang ada di lingkungan daerah setempat.
Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan dapat
memilih 2 (dua) cabang/jalur saja yang sesuai dengan potensi lingkungan daerah
setempat. Dua cabang atau jalur tersebut diwajibkan untuk digunakan dalam satu tahun
ajaran. Satuan pendidikan diperkenankan pula untuk menerapkan 4 (empat) cabang/jalur,
selama satuan pendidikan mampu menyediakan jam tambahan. Keempat cabang dari
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memiliki karakteristik pembelajaran yang
berbeda sehingga memengaruhi kebutuhan waktu (durasi) pembelajaran/jam pertemuan
dari setiap cabang.

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan kedalam


pengetahuan transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih
keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini
berawal dengan melatih kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan
agar menyenangkan orang lain. Kemudian, dirasionalisasikan secara teknologis sehingga
keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan
aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya
terhadap ekosistem, manajemen dan ekonomis.

Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ditingkat sekolah lanjutan atas


didahului dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi
terbarukan. Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun
teori yang ada melalui studi perorangan, kelompok maupun projek agar memberi dampak
kepada pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui
eksplorasi alami maupun buatan (artificial) ini akan memanfaatkan sebagai media
sekaligus bahan pelajaran.

Adapun tujuan dari mapel Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai
berikut :

1. Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya


ergonomis, teknologi dan ekonomis

2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan


teknologis.
3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip
kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan.

4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan


maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun
teknologi terbarukan.

5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan


karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis,
ergonomis dan berwawasan lingkungandapun ruang lingkup dari setiap
cabang/unsur mapel PKWU dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kerajinan dan Kewirausahaan, Kerajinan mengandalkan keterampilan tangan


dan keunikan karakter material yang digunakan untuk menghasilkan produk
dengan nilai estetis dan berfungsi dengan baik. Pendidikan Prakarya dan
Kewirausahaan cabang kerajinan, melatih peserta didik untuk jeli melihat
peluang pasar dan berpikir kreatif dalam pengembangan teknik keterampilan
dan mengolah material lokal.

b. Rekayasa dan Kewirausahaan, Rekayasa diartikan sebagai usaha


memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional
dan kritis sehingga menemukan solusi melalui kerangka kerja yang efektif
dan efisien. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata
engineering yaitu perancangan dan rekonstruksi benda atau pun produk untuk
memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan berkegunaan.

c. Budidaya dan Kewirausahaan, Budidaya berpangkal pada kultivasi


(cultivation), yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah,
menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar
(tumbuh), dan berkembang (menjadi banyak). Keterampilan melakukan
budidaya dan menghayati proses kultivasi memberikan bekal kepada peserta
didik untuk mampu menjadi wirausahawan di bidang budidaya yang sesuai
dengan kondisi alam dan lingkungan sekitarnya.
d. Pengolahan dan Kewirausahaan, Pengolahan artinya membuat, menciptakan
bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat digunakan untuk kegiatan
produksi dan bermanfaat secara luas. Keterampilan dan pengetahuan teknik
pengolahan serta kepekaan rasa yang dilatihkan pada pembelajaran cabang
pengolahan akan menjadi dasar dari peserta didik untuk mencari peluang
wirausaha dalam bidang pengolahan sesuai dengan potensi lingkungan
sekitarnya
BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN DAN TARGET PENCAPAIAN

A. Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaa pengembangan kewirausahaan di MA Sunan Giri dilakukan melalui


tiga strategi yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan pada peserta didik dilakukan
melalui langkah langkah:
a. Mengembangkan kewirausahaan bagi para peserta didik sebagai calon
pengusaha untuk meningkatkan kinerja wirausaha terutama melalui
peningkatan etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan
membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.
b. Meningkatkan kinerja madrasah yang bermanfaat bagi masyarakat dan
perekonomian nasional terutama melalui; penciptaan peluang usaha,
penciptaan dan pengolahan barang dan jasa yang lebih bermutu dan atau lebih
beragam, peningkatan daya saing produk.
c. Mengembangkan kewirausahaan warga madrasah yang diharapkan akan
mendorong peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga
madrasah dan masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin
efisiensi, dan produktivitas.
d. Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi
semua pihak yang berminat dan terkait dengan pengembangan kewirausahaan
serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih mendalam dianjurkan
untuk mengikuti kegiatan pembudayaan kewirausahaan.
2. Membudayakan kewirausahaan
a. Membudayakan kewirausahaan ialah mengarahkan peserta didik sebagai
wirausaha terutama kepada kegiatan ekonomi yang rasional, menguntungkan,
berkelanjutan, dan dapat ditiru oleh masyarakat. Langkah untuk
pencapaiannya dilakukan melalui:
a) Kegiatan ekonomi yang rasional terutama kegiatan-kegiatan yang
ditangani atau diorganisasikan dalam madrasah. Dengan demikian, sifat
rasional dari kegiatan tersebut dapat diukur dengan ukuran kinerja yang
lazim.
b) Menawarkan kegiatan pada peserta didik yang menguntungkan bagi
peserta program dan masyarakat pada umumnya.
c) Menawarkan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru oleh
masyarakat. Di samping itu membudayakan kewirausahaan harus secara
intensif, komprehensif, dan terpadu, yang pencapaiannya dilakukan
melalui:
1) Skala prioritas sasaran.
2) Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan
efektivitas dari berbagai kegiatan.
3) Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan pra
pelatihan, pelatihan, bimbingan dan konsultasi, studi banding, promosi
dan temu usaha, serta peningkatan akses pasar,
4) Penekanan pada kesesuaian kondisi dinamis masing-masing peserta
atau kelompok peserta program yang dibina,
5) Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan.
3. Memberdayakan sumber daya
Mendayagunakan sumberdaya adalah menggunakan sumber daya yang
tersedia. Langkah-langkah yang dilakukan:
a. Sumberdaya yang tersedia di sekitar madrasah, sarana dan prasarana, serta
anggaran perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk
melaksanakan dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Sumberdaya utama untuk membudayakan kewirausahaan pada para peserta
didik melalui upaya pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha
atau learning by doing.

B. Target Pencapaian

Target pencapaian Program Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang


terintergrasi dengan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di MA Sunan Giri adalah
sebagai berikut:

1. Meningkatnya kemampuan kewirausahaan peserta didik, yaitu:

a. Meningkatnya etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan


membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.

b. Meningkatnya kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga madrasah dan
masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan
produktivitas dengan memanfaatkan pengolahan bahan bahan yang tersedia di
sekitar.

2. Meningkatnya budaya wirausaha, yaitu:

a. Adanya perubahan pola pikir peserta didik bahwa berwirausaha itu merupakan suatu
kegiatan yang mulia dan menguntungkan.

b. Melalui pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya da Kewirausahaan siswa


mampu memanfaatkan peluang dalam mengolah bahan bahan yang tidak berdaya
guna menjadi produk bernilai jual.

c. Mampu membaca peluang usaha, dengan menerapkan strtegi wirausaha yang baik

3. Memberdayakan Sumber Daya, yaitu:

a. Melalu serangkaian pembelajaran dan latihan, peserta didik mampu menjadi pelaku
wirausaha walau masih dalam skala kecil
b. Memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar madrasah menjadi produk yang
bernilai dan berdaya jual

c. Bekerja sama dengan pelaku usaha di sekitar madrasah sebagai mitra baik dalam
penyediaan bahan baku atau pun dalam pemasaran produk.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Pengembangan Kewirausahaan yang berintegrasi dengan mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan (PKWU) di MA Sunan Giri Kota Probolinggo dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pengembangan Kewirausahaan yang berintegrasi dengan mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan (PKWU) di MA Sunan Giri Kota Probolinggo masih terbatas pada satu
mata pelajaran saja
2. Kegiatan pengembangan Kewirausahaan masih terbatas pada pengolahan bahan yang
ada di sekitar
3. Pengolahan bahan menjadi produk benilai dan berdaya jual masih terbatas
4. Promosi dan pemasaran masih terbatas pada wilayah madrasah dan masyarakat sekitar

B. Rekomendasi/Saran
Dari simpulan tersebut, rekomendasi/sarannya sebagai berikut:
1. Perlu dukungan dan optimalisasi warga madrasah melalui kegiatan peningkatan
keterampilan, kemandirian dan penambahan jenis usaha, misalnya Koperasi
Madrasah agar proses pemasaran produk yang dibuat mudah untuk dipasarkan.
2. Perlu penambahan mata pelajaran lainnya yang terintegrasi dengan kewirausahaan,
agar peserta didik lebih terampil dan berjiwa wirausaha yang baik.
3. Lebih gencar lagi dalam promosi dan pemasaran, tidak hanya promosi door to door
tetapi bisa melalui pemanfaatan teknologi
4. Menjalin kerja sama kemitraan dengan pengusaha pengusaha yang sudah matang
dalam berwirausaha
Probolinggo,15 Juli 2022

Kepala Madrasah,

ULFA DUSTURIA HOLIK,M.Pd.I.

Anda mungkin juga menyukai