Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM

PEMGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MADRASAH

YANG TERINTEGRASI DENGAN MAPEL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

MADRASAH ALIYAH DARUD DA’WAH WAL IRSYAD

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmatnya ke seluruh alam serta shalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa
diliputi kebaikan, beserta keluarganya, sahabatnya juga para pengikutnya dan semoga kelak
mendapatkan syafaatnya dihari akhir.

Dalam rangka pengembangan kewirausahaan di madrasah, kami mencoba menyusun 


Program Pengembangan Kewirausahaan yang terintegrasi dengan maple Prakarya dan
Kewirausahaan dengan harapan dapat menjadi pembelajaran bagi warga madrasah, khususnya
dalam bidang kewirausahaan.

Akhirnya marilah kita tunaikan tugas masing-masing dengan sebaik-baiknya dengan


harapan semoga amal kita diterima oleh Allah Swt. Sebagai amal yang sholeh, amin.

Palu, 2020
Kepala Madrasah

Umar, S.Pd
NIP: 1970041220005011005
BAB 1

PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang


Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara
terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor),
peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis
kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan
direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program
pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses 
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya
karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku
peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran,
selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan,
juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli,
dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini
dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan
pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem
penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman
nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan
dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak
bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan
pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada
penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran
yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata
pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil
resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.

B.     Dasar Hukum

1. Undang – Undang Dasar 1945

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 Tentang Pengembangan


Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, Serta Penyediaan Prasarana dan Sarana
Kepemudaan

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2007


tentang Standar Kepala sekolah/Madrasah

4. Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

5. Program Kerja Madrasaha Aliyah Darud Da’wah Wal Irsyad Kota Palu

C.    Tujuan dan Manfaat

Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi dengan Mapel Prakarya


dan Kewirausahaan disusun antara lain dengan tujuan agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :

a. Mengembangkan nilai nilai mandiri, kreatif, berani mengambil resiko, kerja keras,
jujur, disiplin, inovatif dan bertanggung jawab
b. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
c. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama
dalam masyarakat

D.    Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang Terintegrasi dengan


Mapel Prakarya dan Kewirausahaan tahun 2020/2021 MA DDI Kota Palu

1. Identifikasi program pengembangan kewirausahaan


2. Menentukan prioritas program pengembangan kewirausahaa
3. Menyusun perencanaan program pengembangan kewirausahaan
4. Melaksanakan program pengembangan kewirausahaan
5. Monitoring program pengembangan kewirausahaan
6. Pelaporan program pengembangan kewirausahaan
BAB II

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN

A. Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Semua Mata Pelajaran 


Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses 
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, terbentuknya
karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam tingkah laku
peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam
maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran,
selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan,
juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli,
dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya perilaku. Langkah ini
dilakukan dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran
di seluruh mata pelajaran yang ada di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan
pada saat menyampaikan materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem
penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut harus
ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka penanaman
nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai kewirausahaan
dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok sebagai pangkal tolak
bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai pokok tersebut diintegrasikan
pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap mata pelajaran memfokuskan pada
penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran
yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata
pelajaran pada langkah awal ada 6 (enam)  nilai pokok yaitu: mandiri, kreatif pengambil
resiko, kepemimpinan, orientasi pada tindakan dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran.
Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun kegiatan
pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan. Cara
menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan
mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu kolom dalam silabus
untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan diintegrasikan. Sedangkan cara
menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai kewirausahaan dilakukan dengan cara
mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan menambahkan ranah materi, langkah-langkah
pembelajaran atau penilaian dengan nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan
selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini,
peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan
yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan. 

B.     Pengembangan Kewirausahaan yang Terintegrasi pada Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan

Prakarya dapat dipahami sebagai pra-karya, yaitu sebuah proses sebelum terjadinya
sebuah karya, termasuk di dalamnya pembinaan apresiasi dan produksi karya. Prakarya
melatih keterampilan dan kecakapan hidup, yang dalam Pengembangan Kewirausahaan ini
dibagi menjadi 4 cabang/jalur, yaitu : kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan,
meliputi pengetahuan dan keterampilan membuat serta memproduksi dengan beragam
teknik dan material.

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan akan menumbuhkan dan mendorong


peserta didik melakukan proses mengapresiasi, belajar dan berkarya, serta membekali
peserta didik dengan pengetahuan berwirausaha yang didasari dengan kreativitasnya
melihat potensi dan peluang yang khas yang ada di lingkungan daerah setempat.
Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan dapat memilih 2
(dua) cabang/jalur saja yang sesuai dengan potensi lingkungan daerah setempat. Dua
cabang atau jalur tersebut diwajibkan untuk digunakan dalam satu tahun ajaran. Satuan
pendidikan diperkenankan pula untuk menerapkan 4 (empat) cabang/jalur, selama satuan
pendidikan mampu menyediakan jam tambahan. Keempat cabang dari mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan memiliki karakteristik pembelajaran yang berbeda sehingga
memengaruhi kebutuhan waktu (durasi) pembelajaran/jam pertemuan dari setiap cabang.

Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan kedalam


pengetahuan  yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan
hidup berbasis seni, teknologi dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih
kemampuan ekspresi-kreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan
orang lain. Kemudian, dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut
bermuara apresiasi teknologi terbarukan, memanfaatkan lingkungan sekitar dengan
memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen dan ekonomis.

Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan ditingkat sekolah lanjutan atas didahului


dengan wawasan tentang kearifan lokal di lingkungan sekitar menuju teknologi terbarukan.
Pembelajaran dimulai dengan memahami fakta, prosedur, konsep maupun teori yang ada
melalui studi perorangan, kelompok maupun projek agar memberi dampak kepada
pendidikan karakter yang berupa kecerdasan kolektif. Hasil pembelajaran melalui
eksplorasi alami maupun buatan ini akan memanfaatkan sebagai media sekaligus bahan
pelajaran.

Adapun tujuan dari mapel Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai
berikut :

1. Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya


teknologi dan ekonomis
2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan
teknologis.
3. Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip
kreatif, higienis, tepat dan berwawasan lingkungan.
4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan
maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun
teknologi terbarukan.
5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan
karya (produksi), mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, dan
berwawasan lingkungan. Adapun ruang lingkup dari  setiap cabang/unsur
Pengembangan Kewirausahaan dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kerajinan dan Kewirausahaan, Kerajinan mengandalkan keterampilan tangan dan
keunikan karakter material yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan
nilai estetis dan berfungsi dengan baik. Pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan
cabang kerajinan, melatih peserta didik untuk jeli melihat peluang pasar dan
berpikir kreatif dalam pengembangan teknik keterampilan dan mengolah material
lokal.
b. Rekayasa dan Kewirausahaan, Rekayasa diartikan sebagai usaha memecahkan
permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga
menemukan solusi melalui kerangka kerja yang efektif dan efisien.
c. Budidaya dan Kewirausahaan, Budidaya berpangkal pada kultivasi yaitu suatu
kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda
ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (menjadi banyak).
Keterampilan melakukan budidaya dan menghayati proses kultivasi memberikan
bekal kepada peserta didik untuk mampu menjadi wirausahawan di bidang
budidaya yang sesuai dengan kondisi alam dan lingkungan sekitarnya.
d. Pengolahan dan Kewirausahaan, Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan
dasar menjadi benda produk jadi agar dapat digunakan untuk kegiatan produksi dan
bermanfaat secara luas. Keterampilan dan pengetahuan teknik pengolahan serta
kepekaan rasa yang dilatihkan pada pembelajaran cabang pengolahan akan menjadi
dasar dari peserta didik untuk mencari peluang wirausaha dalam bidang pengolahan
sesuai dengan potensi lingkungan sekitarnya
BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN DAN TARGET PENCAPAIAN

A.    Strategi Pelaksanaan

Strategi pelaksanaa pengembangan kewirausahaan di MA DDIKota Palu dilakukan


melalui tiga strategi yaitu:
1.      Meningkatkan kemampuan kewirausahaan
Untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan pada peserta didik dilakukan
melalui langkah langkah:
a. Mengembangkan kewirausahaan bagi para peserta didik sebagai calon pengusaha
untuk meningkatkan kinerja wirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja,
kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan membuat keputusan dan
mengambil risiko, serta kerjasama yang saling menguntungkan dan dengan
menerapkan etika bisnis.
b. Meningkatkan kinerja madrasah yang bermanfaat bagi masyarakat dan
perekonomian nasional terutama melalui; penciptaan peluang usaha, penciptaan
dan pengolahan barang dan jasa yang lebih bermutu dan atau lebih beragam,
peningkatan daya saing produk.
c. Mengembangkan kewirausahaan warga madrasah yang diharapkan akan
mendorong peningkatan kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga
madrasah dan masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin
efisiensi, dan produktivitas.
d. Menyebarluaskan asas pokok kewirausahaan sebagai pedoman praktis bagi
semua pihak yang berminat dan terkait dengan pengembangan kewirausahaan
serta bagi yang ingin mengetahui, menghayati lebih mendalam dianjurkan untuk
mengikuti kegiatan pembudayaan kewirausahaan.
2.      Membudayakan kewirausahaan
Membudayakan kewirausahaan ialah mengarahkan peserta didik sebagai wirausaha
terutama kepada kegiatan ekonomi yang rasional, menguntungkan, berkelanjutan,
dan dapat ditiru oleh masyarakat. Langkah untuk pencapaiannya dilakukan melalui:
a) Kegiatan ekonomi yang rasional terutama kegiatan-kegiatan yang ditangani atau
diorganisasikan dalam madrasah. Dengan demikian, sifat rasional dari kegiatan
tersebut dapat diukur dengan ukuran kinerja yang lazim.
b) Menawarkan kegiatan pada peserta didik yang menguntungkan bagi peserta
program dan masyarakat pada umumnya.
c) Menawarkan kegiatan yang berkelanjutan dan dapat ditiru oleh masyarakat.
Disamping itu membudayakan kewirausahaan harus secara intensif,
komprehensif, dan terpadu, yang pencapaiannya dilakukan melalui:
1) Skala prioritas sasaran.
2) Persiapan dan perencanaan yang baik, dengan memperhatikan efektivitas dari
berbagai kegiatan.
3) Kegiatan secara komprehensif dan terpadu, mencakup kegiatan pra pelatihan,
pelatihan, bimbingan dan konsultasi, studi banding, promosi dan temu usaha,
serta peningkatan akses pasar,
4) Penekanan pada kesesuaian kondisi dinamis masing-masing peserta atau
kelompok peserta program yang dibina,
5) Kegiatan peningkatan semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan.
3.    Memberdayakan sumber daya
Mendayagunakan sumberdaya adalah menggunakan sumber daya yang tersedia.
Langkah-langkah yang dilakukan:
a. Sumberdaya yang tersedia di sekitar madrasah, sarana dan prasarana, serta
anggaran perlu dikerahkan dan didayagunakan dengan baik untuk melaksanakan
dan menunjang pengembangan kewirausahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Sumberdaya utama untuk membudayakan kewirausahaan pada para peserta didik
melalui upaya pengembangan diri sambil melaksanakan kegiatan usaha

B. Target Pencapaian
Target pencapaian Program Pengembangan Kewirausahaan Madrasah yang terintergrasi
dengan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di MA DDI adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kemampuan kewirausahaan peserta didik, yaitu:
a. Meningkatnya etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan
membuat keputusan dan mengambil risiko, serta kerjasama yang saling
menguntungkan dan dengan menerapkan etika bisnis.
b. Meningkatnya kegiatan dan kinerja usaha dan ekonomi warga madrasah dan
masyarakat sekitar melalui peningkatan etos kerja, disiplin efisiensi, dan
produktivitas dengan memanfaatkan pengolahan bahan bahan yang tersedia di
sekitar.
2. Meningkatnya budaya wirausaha, yaitu:
a. Adanya perubahan pola pikir peserta didik bahwa berwirausaha itu merupakan
suatu kegiatan yang mulia dan menguntungkan.
b. Melalui pembelajaran pada mata pelajaran Prakarya da Kewirausahaan siswa
mampu memanfaatkan peluang dalam mengolah bahan bahan yang tidak berdaya
guna menjadi produk bernilai jual.
c. Mampu membaca peluang usaha, dengan menerapkan strtegi wirausaha yang baik
3. Memberdayakan Sumber Daya, yaitu:
a. Melalu serangkaian pembelajaran dan latihan, peserta didik mampu menjadi
pelaku wirausaha walau masih dalam skala kecil
b. Memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar madrasah menjadi produk yang
bernilai dan berdaya jual
c. Bekerja sama dengan pelaku usaha di sekitar madrasah sebagai mitra baik dalam
penyediaan bahan baku atau pun dalam pemasaran produk.

 
BAB IV

KESIMPULAN 

A. Kesimpulan

Pengembangan Kewirausahaan yang berintegrasi dengan mata pelajaran Prakarya


dan Kewirausahaan di MA DDI Kota Palu dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Kewirausahaan yang berintegrasi dengan mata pelajaran Prakarya


dan Kewirausahaan di MA DDI Kota Palu masih terbatas pada satu mata pelajaran
saja
2. Kegiatan pengembangan Kewirausahaan masih terbatas pada pengolahan bahan yang
ada di sekitar
3. Pengolahan bahan menjadi produk benilai dan berdaya jual masih terbatas
4. Promosi dan pemasaran masih terbatas pada wilayah MA DDI Kota Palu

B. Rekomendasi/Saran
Dari simpulan tersebut, rekomendasi/sarannya sebagai berikut:
1. Perlu dukungan dan optimalisasi warga madrasah melalui kegiatan peningkatan
keterampilan, kemandirian dan penambahan jenis usaha, misalnya Koperasi
Madrasah agar proses pemasaran produk yang dibuat mudah untuk dipasarkan.
2. Perlu penambahan mata pelajaran lainnya yang terintegrasi dengan kewirausahaan,
agar peserta didik lebih terampil dan berjiwa wirausaha yang baik.
3. Lebih gencar lagi dalam promosi dan pemasaran, tidak hanya promosi door to door
tetapi bisa melalui pemanfaatan teknologi
4. Menjalin kerja sama kemitraan dengan pengusaha pengusaha yang sudah matang
dalam berwirausaha
5. melakukan tindak lanjut secara berkala melalui UKM setempat agar dapat
bersentuhan langsung, memahami dengan baik manfaat ilmu kewirausahaan.

Anda mungkin juga menyukai